ItakissLIT INA FanBlog's rule
ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!
PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!
PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown
Rabu, 04 September 2013
FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~
Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~
Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.
Tolong hargai penulis dan sesama blogger...
Arigatooo^^
******************************************************************************
Kalau di Clover Blossoms, Admin Hazuki Airin membuat 2 part, Admin ItakissLIT_INA hanya membuat 1 part untuk kenyamanan membaca :)
******************************************************************************
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 15 -Part 1-
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 15 -Part 1-
Mari kita siapkan Tissu teman-teman. 15 episode itakiss yang sudah aku tonton, ini adalah episode paling galau, episode yang membuat aku meneteskan air mata. Aku kira Kotoko hanya bisa membuatku tertawa saja, ternyata bisa membuatku menangis juga :'(
Sinopsis Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 15 Part 1
Sinopsis Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 15 Part 1
Episode 14 berakhir sangat galau. Kotoko memutuskan menyerah akan Naoki -kayaknya- meski bagaimana pun dia tak bisa, tapi setidaknya dia sudah berusaha. Ia memutuskan menerima ajakan kencan dari Kin Chan.
Hari kencannya Kotoko, di rumah, Yuuki sedang sarapan saat Naoki turun dan ibu mengatakan kalau hari ini Kotoko berkencan.
Naoki cukup kaget mendengarnya. Yuuki mengatakan kalau Kotoko berdandan cantik dan keluar.
Hari kencannya Kotoko, di rumah, Yuuki sedang sarapan saat Naoki turun dan ibu mengatakan kalau hari ini Kotoko berkencan.
Naoki cukup kaget mendengarnya. Yuuki mengatakan kalau Kotoko berdandan cantik dan keluar.
Well, aku menyukai ekspresi Naoki yang terlihat cukup kaget. Ia teringat bagaimana Kin Chan malam itu memperingatkannya.
Tapi apa coba yang dipikirkan Naoki? Dia malah tampak santai dan mengatakan kalau 'seleranya pasti buruk'. Naoki sama sekali tidak terpengaruh. Ibu sampai kesal, Naoki, kau yakin dengan semua ini?
Naoki mengambil secangkir kopi dan berjalan meninggalkan ruang makan,. Tapi ibu masih meminta jawaban Naoki. Naoki menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau ia harus membaca beberapa dokumen untuk pertemuan senin nanti.
Ibu hanya bisa mengerutkan kening melihat tingkah Naoki.
*AAAAAAAAAAAKKKH!!! Tendang Naoki!!!*
Tapi apa coba yang dipikirkan Naoki? Dia malah tampak santai dan mengatakan kalau 'seleranya pasti buruk'. Naoki sama sekali tidak terpengaruh. Ibu sampai kesal, Naoki, kau yakin dengan semua ini?
Naoki mengambil secangkir kopi dan berjalan meninggalkan ruang makan,. Tapi ibu masih meminta jawaban Naoki. Naoki menghentikan langkahnya dan mengatakan kalau ia harus membaca beberapa dokumen untuk pertemuan senin nanti.
Ibu hanya bisa mengerutkan kening melihat tingkah Naoki.
*AAAAAAAAAAAKKKH!!! Tendang Naoki!!!*
Naoki di kamarnya beneran membaca dokumen sambil minum kopi.
Well, tapi aku senang karena ternyata bagaimana pun juga Naoki tidak konsentrasi saat membaca karena kepikiran kencan Kotoko. Cieeeeeeeeeeeeeeh!!!!
Ia bahkan membuka tirai dan melihat betapa cerahnya cuaca hari itu.
Well, tapi aku senang karena ternyata bagaimana pun juga Naoki tidak konsentrasi saat membaca karena kepikiran kencan Kotoko. Cieeeeeeeeeeeeeeh!!!!
Ia bahkan membuka tirai dan melihat betapa cerahnya cuaca hari itu.
Kencan Kotoko & Kin Chan terlihat seru. Keduanya baru selesai menonton film aksi di bioskop dan sedang menceritakan adegan seru di film itu.
Kin Chan mengatakan kalau stress Kotoko akan hilang hari itu dan mengajaknya main arcade. Kotoko tentu saja sangat senang. Dan keduanya berlari melanjutkan kencan mereka ^^
Kin Chan mengatakan kalau stress Kotoko akan hilang hari itu dan mengajaknya main arcade. Kotoko tentu saja sangat senang. Dan keduanya berlari melanjutkan kencan mereka ^^
Kotoko dan Kin Chan kali ini ada di game centre. Mereka bermain berbagai permainan. Aku nggak tahu tuh main apa namanya, yang jelas kayak mukul drum gitu, terus main perang-perangan, terus main ambil boneka dalam box itu.
Seru seru.
Seru seru.
"Waktu yang kuhabiskan bersama Kin Chan, sangat menyenangkan, lebih dari yang aku bayangkan. Untuk sementara aku bisa melupakan Irie-kun."
Episode 15
~Selamat Tinggal, Irie-kun~
"Kau berkencan dengan Kin-Chan???"
Di pintu kelas pagi itu, Jinko dan Satomi shock mendengar kabar bahwa Kin Chan dan Kotoko kencan. Kotoko hanya bisa mengiyakan sementara Jinko dan Satomi masih kaget dan saling pandang tak percaya.
Kotoko mengatakan ia dan Kin Chan sudah berteman sejak SMA. Dan kalau dipikir-pikir ini pertama kalinya Kotoko jalan berdua dengan Kin Chan.
Jinko dan Satomi masih memasang muka kaget dengan melongo di belakang Kotoko, HAHHAHA.
Di pintu kelas pagi itu, Jinko dan Satomi shock mendengar kabar bahwa Kin Chan dan Kotoko kencan. Kotoko hanya bisa mengiyakan sementara Jinko dan Satomi masih kaget dan saling pandang tak percaya.
Kotoko mengatakan ia dan Kin Chan sudah berteman sejak SMA. Dan kalau dipikir-pikir ini pertama kalinya Kotoko jalan berdua dengan Kin Chan.
Jinko dan Satomi masih memasang muka kaget dengan melongo di belakang Kotoko, HAHHAHA.
Jinko tak tahan lagi dan akhirnya bertanya, Lalu bagaimana dengan kencannya?
Kotoko berfikir sejenak untuk menjawab dan melihat ekspresi Kotoko Satomi langsung mengambil kesimpulan kalau ternyata Kin Chan biasa saja.
Tapi Kotoko mengatakan kencannya kemarin benar-benar lebih menyenangkan dari bayangannya. Waktu berlalu cepat sekali.
Kotoko mengatakannya dengan wajah tersenyum membuat Satomi dan Jinko lebih terkaget-kaget lagi _wajah Satomi lucu beuuuuuud_
Jinko tak tahan bertanya lagi, ia bahkan memegangi lengan Kotoko dan bertanya lebih lanjut apa yang terjadi.
Kotoko berfikir sejenak untuk menjawab dan melihat ekspresi Kotoko Satomi langsung mengambil kesimpulan kalau ternyata Kin Chan biasa saja.
Tapi Kotoko mengatakan kencannya kemarin benar-benar lebih menyenangkan dari bayangannya. Waktu berlalu cepat sekali.
Kotoko mengatakannya dengan wajah tersenyum membuat Satomi dan Jinko lebih terkaget-kaget lagi _wajah Satomi lucu beuuuuuud_
Jinko tak tahan bertanya lagi, ia bahkan memegangi lengan Kotoko dan bertanya lebih lanjut apa yang terjadi.
Kotoko teringat bagaimana Kin Chan mengantarnya pulang. Kotoko berterima kasih pada Kin Chan karena hari ini sangat menyenangkan. Kotoko tampak membawa boneka di tangannya KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA Mauuuuuuuuuu!!!
Kin Chan juga merasa kalau hari ini sangat menyenangkan.
Kotoko akan pergi saat Kin Chan memanggilnya lagi, Kotoko pun berbalik. dengan gugup Kin Chan bertanya, Maukah kau jalan-jalan denganku lagi? Aku akan cari tempat agar kau bisa senang lagi. Jangan dibawa serius, pikirkan saja kau mau kemana untuk menghilangkan stress-mu dan aku akan bersamamu.
Kotoko sempat kaget dengan perkataan Kin Chan. Tapi kemudian ia tersenyum. Kemudian ia menjawab, Tentu. Kita kencan lagi lain kali, Kin Chan.
Kin Chan juga kaget sih, tapi kaget karena bahagia.
Kin Chan juga merasa kalau hari ini sangat menyenangkan.
Kotoko akan pergi saat Kin Chan memanggilnya lagi, Kotoko pun berbalik. dengan gugup Kin Chan bertanya, Maukah kau jalan-jalan denganku lagi? Aku akan cari tempat agar kau bisa senang lagi. Jangan dibawa serius, pikirkan saja kau mau kemana untuk menghilangkan stress-mu dan aku akan bersamamu.
Kotoko sempat kaget dengan perkataan Kin Chan. Tapi kemudian ia tersenyum. Kemudian ia menjawab, Tentu. Kita kencan lagi lain kali, Kin Chan.
Kin Chan juga kaget sih, tapi kaget karena bahagia.
Kotoko berhenti melamun karena Jinko dan Satomi memanggil dan menggoyangkan badannya. Kotoko kemudian terus berjalan, mengatakan kalau sebenarnya ia dan Kin Chan berjanji akan kencan lain kali.
Jinko saking terkejutnya sampe memukul perut Satomi karena tidak percaya. Satomi juga sangat sangat terkejut dan mereka berdua berteriak kalau ini adalah kebalikannya.
Kotoko ingin menjelaskan sesuatu, tapi Satomi tak memberinya kesempatan. Satomi menuju Kotoko dan dengan senang mengatakan kalau tak masalah apakah itu kencan atau pesta. Satomi mendorong Kotoko untuk duduk di kursi.
Jinko saking terkejutnya sampe memukul perut Satomi karena tidak percaya. Satomi juga sangat sangat terkejut dan mereka berdua berteriak kalau ini adalah kebalikannya.
Kotoko ingin menjelaskan sesuatu, tapi Satomi tak memberinya kesempatan. Satomi menuju Kotoko dan dengan senang mengatakan kalau tak masalah apakah itu kencan atau pesta. Satomi mendorong Kotoko untuk duduk di kursi.
Satomi mengatakan kalau Kotoko bisa melupakan si Irie yang tak punya hati, walau sesaat saja dan Kotoko bisa menikmati hidup itu bagus. Kotoko juga tak perlu buru-buru mencari pacar. Jangan buru-buru memberi jawaban. sekarang Kotoko hanya harus bersenang-senang dengan siapapun termasuk Kin Chan.
Jinko juga setuju dengan Satomi. JIka itu bisa membuat Kotoko bersemangat, itulah yang penting.
Kotoko sih tetap mengangguk, tapi ia juga memikirkan mengenai perasaan Kin Chan. Menurutnya itu cukup kejam bagi Kin Chan.
Satomi sedikit tertawa dan bertanya, Kau Tahu? Jika kau berfikir seperti itu meski sedikitpun, iru artinya kau harus mencintai Kin Chan.
Jinko juga setuju dengan Satomi. JIka itu bisa membuat Kotoko bersemangat, itulah yang penting.
Kotoko sih tetap mengangguk, tapi ia juga memikirkan mengenai perasaan Kin Chan. Menurutnya itu cukup kejam bagi Kin Chan.
Satomi sedikit tertawa dan bertanya, Kau Tahu? Jika kau berfikir seperti itu meski sedikitpun, iru artinya kau harus mencintai Kin Chan.
Jinko kaget dan tertohok, HAHHAHHAHA. Sepertinya ia kurang sependapat atau mungkin butuh waktu mencernanya. Sementara Satomi begitu bersemangat dengan ide-nya bahkan sampai memukul bahu Kotoko.
Satomi menjelaskan kalau Kotoko bahkan lebih peduli pada Kin Chan dari pada dirinya sendiri. Itu artinya Kotoko mencintai Kin Chan.
Jinko masih saja berfikir mengenai hal itu sementara Satomi terus bicara sambil memainkan tangannya dan Kotoko hanya melongo.
Satomi menjelaskan kalau Kotoko bahkan lebih peduli pada Kin Chan dari pada dirinya sendiri. Itu artinya Kotoko mencintai Kin Chan.
Jinko masih saja berfikir mengenai hal itu sementara Satomi terus bicara sambil memainkan tangannya dan Kotoko hanya melongo.
Begitu menemukan jawabannya, Jinko langsung seolah melompat memegang tangan Kotoko dan bertanya dengan serius, Jadi kau mencintai Kin Chan?
Satomi juga menunggu jawaban. Kotoko yang masih kaget hanya bisa tertawa dengan dahi mengkerus seperti biasa dan berkata, aku tidak tahu, tapi...
Kotoko berfikir sambil menganggukkan kepala dan mengatakan kalau Kin Chan adalah orang yang baik.
Satomi juga menunggu jawaban. Kotoko yang masih kaget hanya bisa tertawa dengan dahi mengkerus seperti biasa dan berkata, aku tidak tahu, tapi...
Kotoko berfikir sambil menganggukkan kepala dan mengatakan kalau Kin Chan adalah orang yang baik.
Jinko kesal dan memukul tangan Kotoko yang tadi di genggamnya. Satomi juga kesal dan memukul kepala Kotoko sedikit. Ia bertanya, Kau baru sadar?
Jinko mengagguk. Satomi tertawa sambil melihat Jinko.
Sementara itu Kotoko masih berfikir.
Jinko mengagguk. Satomi tertawa sambil melihat Jinko.
Sementara itu Kotoko masih berfikir.
Sementara itu Naoki dan sahoko juga berkencan. Kencan yang menurutku membosankan. Mereka baru saja menonton konser musik Stravinsky. Mereka keluar dari gedung sambil membicarakan Stravinsky. Menurut Sahoko, Naoki itu prie misterius seperti musiknya. Dan itulah daya tarik Naoki -bagi Sahoko-.
Kemudian Sahoko membicarakan mengenai orang yang duduk di depan mereka, ia merasa terganggu karena orang itu tidur bahkan saat pertunjukan baru dimulai. Dia bahkan mengayunkan kepalanya saat tertidur.
Kemudian Sahoko membicarakan mengenai orang yang duduk di depan mereka, ia merasa terganggu karena orang itu tidur bahkan saat pertunjukan baru dimulai. Dia bahkan mengayunkan kepalanya saat tertidur.
Naoki malah membayangkan orang itu adalah Kotoko. Jika Kotoko diajak ke konser musik seperti itu, ia yakin Kotoko akan tertidur juga. Ia membayangkan bagaimana lucunya Kotoko tertidur di tengah konser musik, ngorok pula di bahunya, HAHAHHHAAHHA.
Dan lihat, Naoki senyum-senyum sendiri membayangkannya. Bukan hanya senyum, tapi tertawa, KYAAAAAAAA!!!!
Sahoko bahkan heran kenapa Naoki ketawa sendiri. Tapi tentu saja Naoki mengatakan bukan apa-apa. hehheheheheh.
Naoki mengajak Sahoko segera pergi, mereka akan makan di restoran yang ada operanya.
Dan lihat, Naoki senyum-senyum sendiri membayangkannya. Bukan hanya senyum, tapi tertawa, KYAAAAAAAA!!!!
Sahoko bahkan heran kenapa Naoki ketawa sendiri. Tapi tentu saja Naoki mengatakan bukan apa-apa. hehheheheheh.
Naoki mengajak Sahoko segera pergi, mereka akan makan di restoran yang ada operanya.
Malam harinya, di rumah, ibu kelihatan sangat khawatir. Ia belum bisa tidur dan terlihat tak tenang di ruang tamu menunggu seseorang.
Saat Naoki kembali ke rumah, ibu segera berdiri dan terlihat kesal karena Naoki pulang terlambat lagi. Tapi Naoki mengatakan ia sudah mengingatkan ibunya kalau ia akan pulang terlambat karena menonton konser dengan Sahoko.
Ibu kesal karena menurutnya Konser tak selama itu. Naoki mengatakan lagi kalau ia tak makan malam karena sudah makan dengan Sahoko.
Ibu hanya bisa menghela nafas kemudian bertanya dengan kahwatir, Kau belum pernah melakukan hal 'fisik' dengannya, kan?
Kali ini Naoki yang tampak kesal, Apa maksud ibu dengan 'hal fisik'? Aku bukan anak SMP, tahu. Kami pacaran untuk pertimbangan pernikahan kedepannya. Sisanya cuma khayalan ibu saja.
Mendengar kata 'pernikahan' ibu tampak makin kesal, bagaimana pun ia masih tak menyerah akan Kotoko.
Saat Naoki kembali ke rumah, ibu segera berdiri dan terlihat kesal karena Naoki pulang terlambat lagi. Tapi Naoki mengatakan ia sudah mengingatkan ibunya kalau ia akan pulang terlambat karena menonton konser dengan Sahoko.
Ibu kesal karena menurutnya Konser tak selama itu. Naoki mengatakan lagi kalau ia tak makan malam karena sudah makan dengan Sahoko.
Ibu hanya bisa menghela nafas kemudian bertanya dengan kahwatir, Kau belum pernah melakukan hal 'fisik' dengannya, kan?
Kali ini Naoki yang tampak kesal, Apa maksud ibu dengan 'hal fisik'? Aku bukan anak SMP, tahu. Kami pacaran untuk pertimbangan pernikahan kedepannya. Sisanya cuma khayalan ibu saja.
Mendengar kata 'pernikahan' ibu tampak makin kesal, bagaimana pun ia masih tak menyerah akan Kotoko.
Saat Naoki akan naik ke lantai 2, ibu mengejarnya dan mengatakan kalau ia belum mengatakan setuju atas hubungan Naoki dan Sahoko.
Tapi Naoki mengatakan ayah sudah menyetujuinya. Kalau ia yang akan memutuskan siapa yang akan ia nikahi. Dan ia ingat kalau ibunya mengangguk.
Ibu tak bisa bilang tidak, tentu saja, tapi ibu tetap saja berkilah, mengatakan kalau mungkin saja maksud ayah adalah Kotoko.
Naoki masih saja keras kepala, mengatakan kalau ia tak ragu membuat keputusan sendiri soal pernikahannya.
Naoki lalu meninggalkan ibu untuk naik ke kamarnya. Ibu beneran kesal.
Tapi Naoki mengatakan ayah sudah menyetujuinya. Kalau ia yang akan memutuskan siapa yang akan ia nikahi. Dan ia ingat kalau ibunya mengangguk.
Ibu tak bisa bilang tidak, tentu saja, tapi ibu tetap saja berkilah, mengatakan kalau mungkin saja maksud ayah adalah Kotoko.
Naoki masih saja keras kepala, mengatakan kalau ia tak ragu membuat keputusan sendiri soal pernikahannya.
Naoki lalu meninggalkan ibu untuk naik ke kamarnya. Ibu beneran kesal.
Lalu pintu di buka, dan ternyata itu Kotoko yang baru pulang.
Naoki masih di tangga dan melihat Kotoko masuk. Ibu menyapanya dengan kahwatir karena Kotoko pulang sangat terlambat. Ibu bertanya apa Kotoko juga ada kencan?
Kotoko heran, 'juga?' Irie-kun juga kencan?
Kotoko melirik ke arah Naoki yang masih berdiri di tangga menatapnya.
Naoki tidak naik ke atas, ia malah bersandar di dinding dan mengatakan kalau ia dan Sahoko menonton konser.
Kotoko mengangguk, ooooohhh begitu.
Ibu masih melirik Kotoko dengan dahi berkerut menunggu Kotoko bicara. Kotoko baru sadar dan dengan cepat mengatakan kalau ia tidak pergi berkencan. Mendengar akhirnya ibu bernafas lega, hehheehhe.
Kotoko mengatakan pada ibu kalau mulai hari ini ia akan membantu di restoran ayahnya.
Ibu terkejut mendengarnya, Kau mau jadi koki?
Kotoko langsung tertawa dan berkata tentu saja tidak. Itu mustahil.
Ibu kelihatan lega. Dan lebih menyebalkan lagi, si Naoki ikutan komentar, itu bagus.
Naoki masih di tangga dan melihat Kotoko masuk. Ibu menyapanya dengan kahwatir karena Kotoko pulang sangat terlambat. Ibu bertanya apa Kotoko juga ada kencan?
Kotoko heran, 'juga?' Irie-kun juga kencan?
Kotoko melirik ke arah Naoki yang masih berdiri di tangga menatapnya.
Naoki tidak naik ke atas, ia malah bersandar di dinding dan mengatakan kalau ia dan Sahoko menonton konser.
Kotoko mengangguk, ooooohhh begitu.
Ibu masih melirik Kotoko dengan dahi berkerut menunggu Kotoko bicara. Kotoko baru sadar dan dengan cepat mengatakan kalau ia tidak pergi berkencan. Mendengar akhirnya ibu bernafas lega, hehheehhe.
Kotoko mengatakan pada ibu kalau mulai hari ini ia akan membantu di restoran ayahnya.
Ibu terkejut mendengarnya, Kau mau jadi koki?
Kotoko langsung tertawa dan berkata tentu saja tidak. Itu mustahil.
Ibu kelihatan lega. Dan lebih menyebalkan lagi, si Naoki ikutan komentar, itu bagus.
Naoki dengan kejam berkata, syukurlah, dengan begitu orang sakit akan berkurang.
Ibu menatap Naoki dengan kesal dan mendehem. Kotoko hanya bisa tersenyum dan berkata kalau ia memang tak bisa memasak, tapi ia bisa ada di meja tunggu. Ia akan mulai belajar, lagi pula ada Kin Chan di restoran yang bisa mengajarinya.
Naoki lagi-lagi berkomentar kalau itu sama saja dengan kencan.
Kotoko kali ini menatap Naoki dengan kesal, aku tidak mencampurkan kehidupan cintaku dan pekerjaan seperti yang seseorang lakukan.
Naoki juga menatap Kotoko dengan dingin, Itu tergantung siapa yang kau bicarakan.
Kotoko mulai marah, beraninya kau. Sebaiknya kau meminta maaf pada Kin Chan.
Naoki masih menyulut api, Lihat? aku benar kan?
Kotoko merasa terluka, meski kau benar, itu bukan urusanmu.
Naoki membalas, Ya. Dari awal aku tidak tertarik mengenai percintaanmu.
Ibu menatap Naoki dengan kesal dan mendehem. Kotoko hanya bisa tersenyum dan berkata kalau ia memang tak bisa memasak, tapi ia bisa ada di meja tunggu. Ia akan mulai belajar, lagi pula ada Kin Chan di restoran yang bisa mengajarinya.
Naoki lagi-lagi berkomentar kalau itu sama saja dengan kencan.
Kotoko kali ini menatap Naoki dengan kesal, aku tidak mencampurkan kehidupan cintaku dan pekerjaan seperti yang seseorang lakukan.
Naoki juga menatap Kotoko dengan dingin, Itu tergantung siapa yang kau bicarakan.
Kotoko mulai marah, beraninya kau. Sebaiknya kau meminta maaf pada Kin Chan.
Naoki masih menyulut api, Lihat? aku benar kan?
Kotoko merasa terluka, meski kau benar, itu bukan urusanmu.
Naoki membalas, Ya. Dari awal aku tidak tertarik mengenai percintaanmu.
Naoki menatap Kotoko di dekat tangga. Sementara Kotoko melemparkan tatapan tajam ke arah Naoki. Ibu berusaha melerai adu mulut mereka. Tapi kemudian ia malah berfikir, Ya ampuuun, kalian bertengkar seperti pasangan yang sudah menikah.
HAHHAHHA, mami nih ga tau situasi. Kotoko dan Naoki bahkan serentak menjawab, TIDAK. Otomatis ibu kecewa, hehehehehhe.
Naoki akhirnya naik ke lantai dua dan mengatakan kalau besok ia juga tak akan makan malam di rumah. Ibu kembali kesal dan bertanya apa Naoki akan berkencan lagi? Tapi Naoki menjawab kalau itu bukan urusan ibu.
Ibu tampak kecewa dan memandang Kotoko yang sedikit melamun. Kotoko sadar dan mengatakan kalau ia juga harus kembali ke kamar untuk mempersiapkan kuliah besok. Ia pun akan naik ke lantai dua. Sebelum itu ia mengatakan pada ibu kalau mulai besok ia juga tak akan makan malam di rumah karena ia akan makan malam di restoran.
Ibu beneran kelihatan sedih.
HAHHAHHA, mami nih ga tau situasi. Kotoko dan Naoki bahkan serentak menjawab, TIDAK. Otomatis ibu kecewa, hehehehehhe.
Naoki akhirnya naik ke lantai dua dan mengatakan kalau besok ia juga tak akan makan malam di rumah. Ibu kembali kesal dan bertanya apa Naoki akan berkencan lagi? Tapi Naoki menjawab kalau itu bukan urusan ibu.
Ibu tampak kecewa dan memandang Kotoko yang sedikit melamun. Kotoko sadar dan mengatakan kalau ia juga harus kembali ke kamar untuk mempersiapkan kuliah besok. Ia pun akan naik ke lantai dua. Sebelum itu ia mengatakan pada ibu kalau mulai besok ia juga tak akan makan malam di rumah karena ia akan makan malam di restoran.
Ibu beneran kelihatan sedih.
Esoknya ibu menjenguk ayah di rumah sakit dan curhat pada suaminya. Ia mengatakan kalau Naoki tampaknya sudah siap menikahi Sahoko. Dan lagi KOtoko juga sepertinya sedang berpacaran dengan koki muda Kin Chan. Bukan hanya itu, dia juga membantu di restoran. Jarak diantara mereka semakin dekat dan dekat.
Ayah juga ingin mengatakan sesuatu. dengan ragu ia berkata Kanamori kemarin menelpon dan mengatakan Tuan Oizumi ingin menentukan tanggal pertunangan mereka setelah ia keluar dari rumah sakit.
Ibu terkejut dan sangat sedih mendengarnya.
Ayah juga ingin mengatakan sesuatu. dengan ragu ia berkata Kanamori kemarin menelpon dan mengatakan Tuan Oizumi ingin menentukan tanggal pertunangan mereka setelah ia keluar dari rumah sakit.
Ibu terkejut dan sangat sedih mendengarnya.
Naoki ada di rumah sakit ingin menjenguk ayahnya. Di rumah sakit ia melihat seorang dokter sedang menyemangati seorang anak yang akan keluar dari rumah sakit. anak itu berterima kasih pada dokter karena sudah berhasil dalam operasinya.
Dokter dan anak itu terlihat bahagia.
Naoki memandangi mereka dan teringat kejadian malam itu saat ia dan Kotoko di luar, Kotoko menanyakan impian Naoki adalah menjadi dokter, bukan?
Saat Itu Naoki menjawab kalau ia punya mimpi itu belum lama.
Naoki tampak memikirkan hal itu. Dia belum menyerah pada mimpinya, tapi harus menyerah. Naoki melanjutkan perjalanan dan berselisih dengan seorang dokter, yang tak lain adalah dokter Irie^^.
Dokter dan anak itu terlihat bahagia.
Naoki memandangi mereka dan teringat kejadian malam itu saat ia dan Kotoko di luar, Kotoko menanyakan impian Naoki adalah menjadi dokter, bukan?
Saat Itu Naoki menjawab kalau ia punya mimpi itu belum lama.
Naoki tampak memikirkan hal itu. Dia belum menyerah pada mimpinya, tapi harus menyerah. Naoki melanjutkan perjalanan dan berselisih dengan seorang dokter, yang tak lain adalah dokter Irie^^.
Naoki masuk ke ruangan ayahnya dan bertanya apa yang ingin ayah bicarakan dengannya.
Ayah bertanya Naoki tahu kalau dia pulang minggu ini bukan?
Naoki mengiyakan. Ayah mengatakan kalau jantungnya tidak seperti dulu lagi. Nantinya ayah akan dioperasi lagi bukan?
Naoki terkejut karena ayahnya tahu. Ayah berkata kalau ia sudah tahu, meskipun Naoki merahasiakannya. Ayah bisa tahu apa yang ibu pikirkan dari wajahnya. Tapi sebelum di operasi ayah akan kembali ke perusahaan. Ayah akan memperbaiki perusahaan dengan acraa ayah sendiri. Lalu ayah aan di operasi.
Naoki menghela nafas. Tapi kalau ayah kembali bekerja, jantung ayah akan ada dibawah tekanan lagi.
Ayah bertanya Naoki tahu kalau dia pulang minggu ini bukan?
Naoki mengiyakan. Ayah mengatakan kalau jantungnya tidak seperti dulu lagi. Nantinya ayah akan dioperasi lagi bukan?
Naoki terkejut karena ayahnya tahu. Ayah berkata kalau ia sudah tahu, meskipun Naoki merahasiakannya. Ayah bisa tahu apa yang ibu pikirkan dari wajahnya. Tapi sebelum di operasi ayah akan kembali ke perusahaan. Ayah akan memperbaiki perusahaan dengan acraa ayah sendiri. Lalu ayah aan di operasi.
Naoki menghela nafas. Tapi kalau ayah kembali bekerja, jantung ayah akan ada dibawah tekanan lagi.
Ayah menunduk dan berfikir dan setengah berteriak, meski begitu ayah tak bisa membiarkan kau menikah dengan orang yang tidak kau cintai.
Naoki menatap ayahnya, tapi kemudian ia mengalihkan sedikit pandangannya, ia bertanya lagi, Tidak ku cintai? Jangan langsung bicara begitu.
Naoki tidak memandang ayahnya dan duduk di kursi.
Ayah menatap puteranya dan berkata, Naoki, kau adalah putraku, perusahaan atau apapun, yang terpenting bagiku adalah kebahagiaanmu. Karena itu...
Naoki langsung memotong perkataan ayahnya, Ayah tak perlu mengatakan itu padaku! Aku yang putuskan pilihan hidupku sendiri! Jadi ayah tak usah memikirkan hal yang tidak penting. Dan tolong fokus menjaga kesehatan ayah.
Naoki menatap ayahnya, tapi kemudian ia mengalihkan sedikit pandangannya, ia bertanya lagi, Tidak ku cintai? Jangan langsung bicara begitu.
Naoki tidak memandang ayahnya dan duduk di kursi.
Ayah menatap puteranya dan berkata, Naoki, kau adalah putraku, perusahaan atau apapun, yang terpenting bagiku adalah kebahagiaanmu. Karena itu...
Naoki langsung memotong perkataan ayahnya, Ayah tak perlu mengatakan itu padaku! Aku yang putuskan pilihan hidupku sendiri! Jadi ayah tak usah memikirkan hal yang tidak penting. Dan tolong fokus menjaga kesehatan ayah.
Naoki kembali ke rumah dan masuk ke kamarnya. Ia menuju lemari buku dan mengambil beberapa buku yang berhubungan dengan kedokteran, juga buku catatan tentang dunia kedokteran yang pernah ia buat di perpustakaan. Naoki memandanginya dan dengan yakin memasukkannya ke dalam kantong kertas dan menyimpannya di bawah.
Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhh pas adegan ini :'( seolah Naoki beneran mengubur impiannya T_T
Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhh pas adegan ini :'( seolah Naoki beneran mengubur impiannya T_T
Kotoko sedang membantu di restoran ayahnya. Ia membawa beberapa piring kotor saat ayahnya memintanya mengantarkan makanan ke meja pelanggan. Kotoko kesulitan membawa nampan dan Kin Chan datang mengambil nampan piring Kotoko dan menyuruh Kotoko membawakan makanan untuk pelanggan saja :)
Senior melihat mereka dan berkomentar pada ayah Kotoko kalau keduanya tampak akrab. ayah hanya bisa menghela nafas.
Senior melihat mereka dan berkomentar pada ayah Kotoko kalau keduanya tampak akrab. ayah hanya bisa menghela nafas.
Hari kepulangan ayah di rumah. Ibu datang bersama Iri-chan, Yuuki, Kotoko, Naoki dan ayah Kotoko menyambut mereka.
Yuuki sangat senang. Kotoko, Yuuki, Naoki dan ayah Kotoko membunyikan petasan -apa sih itu namanya, yang keluar kertas2 kalau di tarik, wkkwkwkkwkw maaf oot-
Tapi tiba-tiba ayah memegangi dadanya dan terlihat kesakitan.
Ibu dan semuanya panik. Tapi ternyata ayah cuma bercanda. Semuanya sangat kaget tapi kemudian tampak senang.
Ayah Kotoko berkomentar kalau itu adalah tanda ayah Naoki akan sehat mulai dari sekarang. Semuanya tertawa dan pesta di mulai.
Yuuki sangat senang. Kotoko, Yuuki, Naoki dan ayah Kotoko membunyikan petasan -apa sih itu namanya, yang keluar kertas2 kalau di tarik, wkkwkwkkwkw maaf oot-
Tapi tiba-tiba ayah memegangi dadanya dan terlihat kesakitan.
Ibu dan semuanya panik. Tapi ternyata ayah cuma bercanda. Semuanya sangat kaget tapi kemudian tampak senang.
Ayah Kotoko berkomentar kalau itu adalah tanda ayah Naoki akan sehat mulai dari sekarang. Semuanya tertawa dan pesta di mulai.
Semuanya duduk di ruang tengah, ayah Kotoko menghidangkan berbagai makanan enak kesukaan ayah Naoki. Ayah sangat bersyukur karena makanan di rumah sakit sama sekali tidak enak. Naoki mengingatkan kalau ayahnya belum sembuh total dan mengingatkan pantangan ayah seperti rokok dan alkohol.
Ayah tampak sedih, karena selama ini ia bersusah payah bertahan dengan makanan rumah sakit.
Ibu mengatakan kalau Naoki benar dan ayah harus bersantai. Ayah hanya bisa menggigit jari.
Lalu semuanya mengambil gelas dan berdiri. Ayah menyampaikan kata sambutannya sambil pura-pura menangis, lalu mereka bersulang.
Ayah tampak sedih, karena selama ini ia bersusah payah bertahan dengan makanan rumah sakit.
Ibu mengatakan kalau Naoki benar dan ayah harus bersantai. Ayah hanya bisa menggigit jari.
Lalu semuanya mengambil gelas dan berdiri. Ayah menyampaikan kata sambutannya sambil pura-pura menangis, lalu mereka bersulang.
Semuanya mulai mengambil makanan. Ayah berkomentar kalau di rumah memang yang terbaik. Ibu juga mengatakan kalau rasanya luar biasa bisa makan bersama keluarga. Aku merasa sangat senang menjadi anggota keluarga.
Ibu tertawa senang sementara Kotoko hanya bisa tertawa biasa. HHAHHHAHAHA. Kayaknya ibu memang nggak menyerah.
Tapi tiba-tiba bel berbunyi. Ibu heran karena ada yang datang padahal hari ini khusus acara keluarga dan ia tak mengundang siapapun. Tiba-tiba Naoki berkata kalau ia mengundang mereka.
Ibu tertawa senang sementara Kotoko hanya bisa tertawa biasa. HHAHHHAHAHA. Kayaknya ibu memang nggak menyerah.
Tapi tiba-tiba bel berbunyi. Ibu heran karena ada yang datang padahal hari ini khusus acara keluarga dan ia tak mengundang siapapun. Tiba-tiba Naoki berkata kalau ia mengundang mereka.
Naoki kemudian berdiri dan menuju pintu. Semuanya heran dan melihat ke arah pintu. Ayah bertanya-tanya siapa yang diundang oleh Naoki. Ibu mulai merasakan firasat buruk.
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 15 -Part 2-
Dan benar saja, yang diundang adalah kakek Oizumi dan Sahoko. Kakek mengucapkan selamat atas kepulangan ayah ke rumah. Ia mengatakan Naoki mengundang mereka dan mereka datang untuk mengucapkan selamat.
Kotoko terkejut melihat kedatangan Sahoko dan kakeknya. Ayah Naoki berdiri dan berterima kasih karena sudah datang. Ibu dan ayah menunduk.
Kotoko terkejut melihat kedatangan Sahoko dan kakeknya. Ayah Naoki berdiri dan berterima kasih karena sudah datang. Ibu dan ayah menunduk.
Ibu langsung permisi sebentar dan mendekati Naoki. Ia berbisik kesal, sudah kubilang hari ini acara keluarga saja.
Naoki memandang ibunya dengan dingin, karena itu aku mengundangnya.
Kotoko tampak menelan ludah.
Naoki memandang ibunya dengan dingin, karena itu aku mengundangnya.
Kotoko tampak menelan ludah.
Naoki berbalik dan memperkenalkan Sahoko pada ayahnya.
Sahoko seperti biasa tampak anggun *tapi aku muak melihat wajahnya T_____T" gomen~*
Ayah menyapa Sahoko. Ayah Kotoko berdiri dan mempersilahkan mereka duduk. Kotoko juga berdiri.
Kotoko dan ayahnya terpaksa pindah karena Naoki duduk dekat Sahoko. Tapi kemudian Kotoko baru menyadari tak ada kursi tersisa untuknya T_____________________T"
Kotoko bingung mau duduk dimana. Ia melihat-lihat dimana yang kosong, sayang sekali tak ada tempat. Akhirnya ia mengambil kursi di ruang makan :'( *poor Kotoko*
Sahoko seperti biasa tampak anggun *tapi aku muak melihat wajahnya T_____T" gomen~*
Ayah menyapa Sahoko. Ayah Kotoko berdiri dan mempersilahkan mereka duduk. Kotoko juga berdiri.
Kotoko dan ayahnya terpaksa pindah karena Naoki duduk dekat Sahoko. Tapi kemudian Kotoko baru menyadari tak ada kursi tersisa untuknya T_____________________T"
Kotoko bingung mau duduk dimana. Ia melihat-lihat dimana yang kosong, sayang sekali tak ada tempat. Akhirnya ia mengambil kursi di ruang makan :'( *poor Kotoko*
Yuuki berkenalan dengan Sahoko. Sahoko mengucapkan selamat karena ayah Naoki sudah keluar dari rumah sakit.
Sahoko memberikan sesuatu pada ayah dan ibu Naoki sementara Kotoko akhirnya bisa duduk juga diantara ibu dan ayah Naoki.
Yang dibawa Sahoko adalah bekal buatan sendiri. semuanya kagum dengan keahlian masak Sahoko, termasuk Kotoko yang hanya bisa menelan ludah.
Sahoko memberikan sesuatu pada ayah dan ibu Naoki sementara Kotoko akhirnya bisa duduk juga diantara ibu dan ayah Naoki.
Yang dibawa Sahoko adalah bekal buatan sendiri. semuanya kagum dengan keahlian masak Sahoko, termasuk Kotoko yang hanya bisa menelan ludah.
Semuanya mencoba masakan Sahoko termasuk Kotoko. Ayah memuji rasa masakan Sahoko. Sementara Kotoko hanya bisa terdiam.
Ibu meminta ayah jangan berlebihan, karena mereka juga punya masakah koki profesional. Kotoko tersenyum saat ibu masih mengingat ayahnya.
Tapi setelah ibu menggigit masakah Sahoko, ia tak bisa bilang apa-apa lagi, masakah Sahoko memang enak.
Kasian Kotoko yang hanya tersenyum pahit. Bahkan ayahnya seperti memuji masakah Sahoko juga. Dan Naoki makan masakan Sahoko dengan tenang.
Kotoko beneran tak tahu harus ngapain. Ia beneran kalah dari Sahoko, dan lagi ia hanya bisa mematung.
Ibu meminta ayah jangan berlebihan, karena mereka juga punya masakah koki profesional. Kotoko tersenyum saat ibu masih mengingat ayahnya.
Tapi setelah ibu menggigit masakah Sahoko, ia tak bisa bilang apa-apa lagi, masakah Sahoko memang enak.
Kasian Kotoko yang hanya tersenyum pahit. Bahkan ayahnya seperti memuji masakah Sahoko juga. Dan Naoki makan masakan Sahoko dengan tenang.
Kotoko beneran tak tahu harus ngapain. Ia beneran kalah dari Sahoko, dan lagi ia hanya bisa mematung.
Saat Tuan Oizumi dan ayah Kotoko berkenalan sebagai koki profesional, Sahoko mengatakan ia merasa tersanjung makananannya dicoba koki profesional, Kotoko terlihat tersenyum. Tapi saat ayahnya mengataakan kalau ia berharap Sahoko membantunya di restoran, senyum Kotoko berubah pahit. Bahkan saat ayahnya membicarakan makanan dengan Sahoko, Kotoko hanya bisa mengangguk dan tersenyum pahit.
Ayah Kotoko bertanya dari mana Sahoko belajar memasak, Sahoko menjawab kalau ia belajar dari ibunya. Ayah Kotoko memuji kemampuan ibu Sahoko.
Kali ini Kotoko tak tersenyum lagi, ia memandangi Sahoko dan Naoki bergantian, ia menunduk sedih. Aku rasa dalam hatinya ia berfikir kalau Naoki dan Sahoko ini memang serasi.
Ayah Kotoko bertanya dari mana Sahoko belajar memasak, Sahoko menjawab kalau ia belajar dari ibunya. Ayah Kotoko memuji kemampuan ibu Sahoko.
Kali ini Kotoko tak tersenyum lagi, ia memandangi Sahoko dan Naoki bergantian, ia menunduk sedih. Aku rasa dalam hatinya ia berfikir kalau Naoki dan Sahoko ini memang serasi.
Bahkan Yuuki juga memuji masakan Sahoko. Dan Naoki terlihat senang Yuuki menyukainya. Kotoko hanya menunduk sambil memonyongkan bibir, ia sebal, tapi ya mau bagaimana lagi?
Akhirnya hanya Kotoko yang tak bersuara di rumah itu, ia hanya mendengarkan, dan makan dengan lucu *tepatnya kawaiiii*
Akhirnya hanya Kotoko yang tak bersuara di rumah itu, ia hanya mendengarkan, dan makan dengan lucu *tepatnya kawaiiii*
Tapi pada akhirnya Tuan Oizumi menyadari keberadaan Kotoko dan Kotoko memperkenalkan dirinya. Kotoko tersenyum dengan makanan di mulutnya.
Tapi reaksi Tuan Oizumi agak aneh, bahkan menghela nafas. Semuanya heran.
Tuan Oizumi mengatakan kalau ia hanya mendengar ibu sangat menyukai Kotoko, jadi ia penasaran pada Kotoko.
Kakek menatap Kotoko dengan tatapan aneh dan Sahoko menegur kakeknya yang kurang sopan. Sementara itu Kotoko tak peduli dengan hal itu dan terus tersenyum dengan mulut penuh makanan.
Tapi reaksi Tuan Oizumi agak aneh, bahkan menghela nafas. Semuanya heran.
Tuan Oizumi mengatakan kalau ia hanya mendengar ibu sangat menyukai Kotoko, jadi ia penasaran pada Kotoko.
Kakek menatap Kotoko dengan tatapan aneh dan Sahoko menegur kakeknya yang kurang sopan. Sementara itu Kotoko tak peduli dengan hal itu dan terus tersenyum dengan mulut penuh makanan.
Kakek menyadari kalau ia tidak sopan. Kakek mengatakan karena Kotoko cantik sekali, jadi ia suka memandang Kotoko.
AIGOOOO!!!! Lihatlah wajah Naoki saat kakek-kakek menggoda Kotoko, Naoki tampak marah deh.
Semuanya tertawa. Kotoko ikutan tertawa dan mengatakan kalau ia sangat tersanjung.
Tapi kemudian Sahoko bicara dan mengajak Kotoko bicara diluar. Kotoko sempat terkejut. Sahoko mengatakan ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Kotoko.
Kotoko mengerti dan tersenyum dengan mulut penuh makanan, HAHAHHAHAHHA. Suka deh gaya Kotoko :D
AIGOOOO!!!! Lihatlah wajah Naoki saat kakek-kakek menggoda Kotoko, Naoki tampak marah deh.
Semuanya tertawa. Kotoko ikutan tertawa dan mengatakan kalau ia sangat tersanjung.
Tapi kemudian Sahoko bicara dan mengajak Kotoko bicara diluar. Kotoko sempat terkejut. Sahoko mengatakan ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan Kotoko.
Kotoko mengerti dan tersenyum dengan mulut penuh makanan, HAHAHHAHAHHA. Suka deh gaya Kotoko :D
Kotoko dan Sahoko pergi ke suatu tempat di rumah keluarga Naoki, kereeeeen tempatnya, baru pertama kali liat.
Sahoko minta maaf karena kakeknya tak sopan pada Kotoko. Tapi KOtoko memang gadis yang tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu, ia mengatakan jangan khawatir, aku tidak terganggu.
Sahoko mengatakan kalau sejujurnya ia dan kakeknya iri pada Kotoko.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, karena kau tinggal bersama Naoki-san lebih dari dua tahun. Dan lagi ibu Naoki menyukaimu. Karena itu aku iri padamu, Kotoko-san.
Kotoko hanya bisa tertawa merasa tak enak hati pada Sahoko. Kotoko terdiam dan melirik Sahoko, ia akhirnya bertanya, Sahoko-san, kenapa kau suka Irie-kun?
Sahoko minta maaf karena kakeknya tak sopan pada Kotoko. Tapi KOtoko memang gadis yang tidak akan mempermasalahkan hal seperti itu, ia mengatakan jangan khawatir, aku tidak terganggu.
Sahoko mengatakan kalau sejujurnya ia dan kakeknya iri pada Kotoko.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, karena kau tinggal bersama Naoki-san lebih dari dua tahun. Dan lagi ibu Naoki menyukaimu. Karena itu aku iri padamu, Kotoko-san.
Kotoko hanya bisa tertawa merasa tak enak hati pada Sahoko. Kotoko terdiam dan melirik Sahoko, ia akhirnya bertanya, Sahoko-san, kenapa kau suka Irie-kun?
Sahoko tampak berfikir kemudian tersenyum. Sahoko berkata, Hari saat kakek memintaku datang ke perusahaannya untuk membicarakan hal yang penting, sebenarnya itu soal pertemuan perjodohanku dengan Naoki-san.
Sahoko teringat kembali pertemuan pertamanya dengan Naoki.
Sahoko mengatakan kalau Naoki itu pria yang baik. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi aku tidak menyangka kalau itu adalah Naoki-san.
Kita bisa melihat kesedihan terpancar dari wajah Kotoko.
Sahoko masih bercerita sambil tersenyum tulus, Jadi saat aku bertemu dengannya lagi, aku terkejut sekali. Kurasa itu takdir.
Sahoko teringat kembali pertemuan pertamanya dengan Naoki.
Sahoko mengatakan kalau Naoki itu pria yang baik. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya. Tapi aku tidak menyangka kalau itu adalah Naoki-san.
Kita bisa melihat kesedihan terpancar dari wajah Kotoko.
Sahoko masih bercerita sambil tersenyum tulus, Jadi saat aku bertemu dengannya lagi, aku terkejut sekali. Kurasa itu takdir.
Kotoko terdiam. Ia menghela nafas dan berkata dalam hati, "aku juga jatuh cinta pada Irie-kun di pandangan permata. Dari situ cintaku hanya bertepuk sebelah tangan. Dan akhirnya kami tinggal di rumah yang sama. Tapi aku tidak sempat merasakan itu adalah takdir. Waktu berlalu tanpa ada kemajuan dari hubungan kami."
Dan Kotoko teringat saat ia pertama kali melihat Irie di acara penerimaan murid baru saat SMA. Juga kenangan-kenangan selama 2 tahun bersama Naoki.
Dan Kotoko teringat saat ia pertama kali melihat Irie di acara penerimaan murid baru saat SMA. Juga kenangan-kenangan selama 2 tahun bersama Naoki.
Kotoko melamun dan berkata, Ku harap aku bertemu dia dengan cara sepertimu.
Sahoko heran, kau berharap kau menemuinya?
Kotoko sadar dan memperbaiki kalimatnya, Oh Tidak, aku berharap aku bertemu dengan seseorang.
Kotoko dan Sahoko sama-sama tersenyum.
Sahoko kemudian berkata lagi kalau sebenarnya ia ingin membatalkan pertemuan perjodohan itu. Karena ia merasa ini terlalu cepat, ia masih kuliah. Tapi kakeknya meminta setidaknya menemuinya. Dan ingin ia menghadiri pertemuan.
Sahoko kemudian tersenyum geli sendiri, Meskipun aku tak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Hidup ini aneh ya?
Kotoko tersenyum, benar sekali.
Sahoko heran, kau berharap kau menemuinya?
Kotoko sadar dan memperbaiki kalimatnya, Oh Tidak, aku berharap aku bertemu dengan seseorang.
Kotoko dan Sahoko sama-sama tersenyum.
Sahoko kemudian berkata lagi kalau sebenarnya ia ingin membatalkan pertemuan perjodohan itu. Karena ia merasa ini terlalu cepat, ia masih kuliah. Tapi kakeknya meminta setidaknya menemuinya. Dan ingin ia menghadiri pertemuan.
Sahoko kemudian tersenyum geli sendiri, Meskipun aku tak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Hidup ini aneh ya?
Kotoko tersenyum, benar sekali.
Kemudian wajah Sahoko yang sejak tadi tersenyum menjadi sedih. Ia mengatakan kalau sebenarnya ia takut.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, setiap kebaikan Naoki-san padaku, aku merasa Naoki-san yang sebenarnya semakin jauh. Aku merasa aku tak bisa mengerti apa yang benar-benar ia pikirkan. Aku kehilangan percaya diri. Aneh ya?
Kotoko memperhatikan Sahoko yang sedang mengutarakan isi hatinya. Sahoko memang tampak seperti takut kalau Naoki selama ini tak tulus padanya.
Kotoko terkejut, kenapa?
Sahoko berkata, setiap kebaikan Naoki-san padaku, aku merasa Naoki-san yang sebenarnya semakin jauh. Aku merasa aku tak bisa mengerti apa yang benar-benar ia pikirkan. Aku kehilangan percaya diri. Aneh ya?
Kotoko memperhatikan Sahoko yang sedang mengutarakan isi hatinya. Sahoko memang tampak seperti takut kalau Naoki selama ini tak tulus padanya.
Kotoko tersenyum dan mengatakan dengan tulus, Kurasa itu terjadi karena Sahoko-san sangat mencintai Irue-kun.
Sahoko terkejut dengan jawaban Kotoko.
Kotoko mengatakan kalau itu sama sekali tidak aneh. Saat kau jatuh cinta pada seseorang, kau akan merasakan hal itu. Meskipun kau bertekad tidak menyerah, sedikit demi sedikit kau akan kehilangan rasa percaya dirimu. Sahoko-san cantik dan pendiam. Jika gadis sempurna sepertimu merasakan itu, gadis lain akan lebih merasakannya.
Sahoko tampak lebih baik setelah mendengarkan pendapat Kotoko. Kotoko tersenyum dan berkata lagi, Tapi jika dia baik padamu sedikit saja, kau akan bahagia dan berharap hal lebih akan terjadi. Kau akan jadi orang paling bahagia di dunia. Tapi jika dia cuek padamu, kau akan takut dan kau merasa dia membencimu. Begitulah perputarannya tanpa akhir. Kau akan merasa kau harus melakukan yang terbaik. Tapi perasaanmu selalu naik turun.
Sahoko terkejut dengan jawaban Kotoko.
Kotoko mengatakan kalau itu sama sekali tidak aneh. Saat kau jatuh cinta pada seseorang, kau akan merasakan hal itu. Meskipun kau bertekad tidak menyerah, sedikit demi sedikit kau akan kehilangan rasa percaya dirimu. Sahoko-san cantik dan pendiam. Jika gadis sempurna sepertimu merasakan itu, gadis lain akan lebih merasakannya.
Sahoko tampak lebih baik setelah mendengarkan pendapat Kotoko. Kotoko tersenyum dan berkata lagi, Tapi jika dia baik padamu sedikit saja, kau akan bahagia dan berharap hal lebih akan terjadi. Kau akan jadi orang paling bahagia di dunia. Tapi jika dia cuek padamu, kau akan takut dan kau merasa dia membencimu. Begitulah perputarannya tanpa akhir. Kau akan merasa kau harus melakukan yang terbaik. Tapi perasaanmu selalu naik turun.
Kotoko mengatakan hal itu sambil memikirkan apa yang terjadi padanya selama 2 tahun terakhir. Saat ia merasa bahagia sekaligus kesal pada Naoki. Kotoko menyampaikan bagaimana perasaannya terhadap Naoki selama ini.
Sahoko memandangi Kotoko dengan tatapan aneh. Seolah ia tahu kalau itu adalah pengalaman Kotoko.
Sahoko bertanya, Kau juga pernah jatuh cinta dengan seseorang, Kotoko-san?
Kotoko membantahnya dan mengatakan kalau itu tak seperti yang dipikirkan Sahoko.
Kotoko tersenyum.
Sahoko memandangi Kotoko dengan tatapan aneh. Seolah ia tahu kalau itu adalah pengalaman Kotoko.
Sahoko bertanya, Kau juga pernah jatuh cinta dengan seseorang, Kotoko-san?
Kotoko membantahnya dan mengatakan kalau itu tak seperti yang dipikirkan Sahoko.
Kotoko tersenyum.
Kotoko kemudian mengatakan lagi, Aku tahu, Irie-kun sungguh mencintaimu, Sahoko-san. Aku yakin ia jatuh cinta padamu.
Sahoko heran, kenapa kau bisa yakin?
Kotoko tertawa, ia juga bingung dan mengatakan kalau ia tak bisa menjawabnya.
Dengan yakin Kotoko mengatakan kalau perasaannya memang mengatakan begitu, bahwa Naoki jatuh cinta pada Sahoko. Ia meminta Sahoko untuk yakin.
Sahoko heran, kenapa kau bisa yakin?
Kotoko tertawa, ia juga bingung dan mengatakan kalau ia tak bisa menjawabnya.
Dengan yakin Kotoko mengatakan kalau perasaannya memang mengatakan begitu, bahwa Naoki jatuh cinta pada Sahoko. Ia meminta Sahoko untuk yakin.
Malam harinya akhirnya Sahoko dan kakeknya pulang. Ayah, Ibu dan Naoki mengatar sampai ke luar. Kakek sih masih mengingatkan kesehatan ayah, tapi yang paling tak aku suka, dia selalu mengungkit pertemuan pertunangan. Sebel deh!
Kakek mengajak Sahoko untuk naik ke mobil. Tapi Sahoko mengatakan ia masih ingin bicara dengan Naoki.
Kakek bertanya apa Naoki keberatan. Naoki tentu saja menjawab tidak, ia mengatakan ia akan memastikan Sahoko pulang dengan selamat.
Akhirnya kakek pulang sendiri.
Kakek mengajak Sahoko untuk naik ke mobil. Tapi Sahoko mengatakan ia masih ingin bicara dengan Naoki.
Kakek bertanya apa Naoki keberatan. Naoki tentu saja menjawab tidak, ia mengatakan ia akan memastikan Sahoko pulang dengan selamat.
Akhirnya kakek pulang sendiri.
Setelah kakek pergi, Naoki mengajak Sahoko jalan. Sahoko pamit pada ayah dan ibu.
Ibu sangat kesal melihat Sahoko. Mereka bahkan memandangi kepergian Sahoko dan Naoki.
Ibu sangat kesal melihat Sahoko. Mereka bahkan memandangi kepergian Sahoko dan Naoki.
Ibu kembali ke rumah dan mulai mengumpat, ia bahkan ingin menabur banyak garam untuk menjernihkan rumah. HAHAHHAHHAHAH, mau buang sial si mami.
Ayah tertawa dan meminta istrinya jangan begitu.
Ibu masih saja tak setuju dengan pertunangan ini dan bertanya lagi apakah ayah yakin akan hal ini.
Ayah menghela nafas dan mengatakan kalau Naoki sudah memutuskannya. Mereka tak bisa apa-apa.
Ibu beneran kelihatan sedih, tak tahu harus bagaimana,
Ayah tertawa dan meminta istrinya jangan begitu.
Ibu masih saja tak setuju dengan pertunangan ini dan bertanya lagi apakah ayah yakin akan hal ini.
Ayah menghela nafas dan mengatakan kalau Naoki sudah memutuskannya. Mereka tak bisa apa-apa.
Ibu beneran kelihatan sedih, tak tahu harus bagaimana,
Kotoko sedang mencuci piring dan ibu menghampirinya, menyuruh Kotoko melakukannya besok saja, karena hari ini pasti Kotoko kelelahan. Kotoko mengatakan ia masih belum mengantuk, jadi ia akan menyelesaikannya. Kotoko tahu ibu juga lelah dan menyuruhnya tidur.
Ibu merasa tak enak pada Kotoko. Tapi Kotoko mengatakan tak apa-apa, karena tinggal sedikit lagi. Kotoko meneruskan mencuci piringnya sambil tersenyum.
Ibu masih belum beranjak dan memandangi Kotoko.
Ibu merasa tak enak pada Kotoko. Tapi Kotoko mengatakan tak apa-apa, karena tinggal sedikit lagi. Kotoko meneruskan mencuci piringnya sambil tersenyum.
Ibu masih belum beranjak dan memandangi Kotoko.
Ibu akhirnya mulai bicara dan memanggil nama Kotoko. Kotoko heran dengan ibu yang mendekatinya, Kotoko mematikan keran air.
Ibu berdiri di hadapannya dengan wajah sedih seperti akan menangis. Ibu kemudian meminta maaf pada Kotoko. Ibu bahkan sampai membungkuk :'(
Kotoko sangat terkejut. Ia membelalakkan matanya.
Ibu mengatakan kalau ia selalu berkata mereka akan menjadi satu keluarga. Tapi malah terjadi hal seperti ini. aku mencoba mendukung kalian berdua. Tapi akhirnya aku melukai perasaanmu. Aku merasa tidak enak atas apa yang terjadi.
Ibu menangis dengan sedih. Kotoko melihat ibu dan mulai berwajah sedih juga. Tapi Kotoko masih berusaha kuat dan mengatakan kalau semuanya bukan salah ibu.
Ibu mengatakan bagaimana pun ia masih belum menyerah pada Kotoko.
Kotoko akhirnya memaksakan diri untuk tersenyum. Ia berterima kasih.
Ibu berdiri di hadapannya dengan wajah sedih seperti akan menangis. Ibu kemudian meminta maaf pada Kotoko. Ibu bahkan sampai membungkuk :'(
Kotoko sangat terkejut. Ia membelalakkan matanya.
Ibu mengatakan kalau ia selalu berkata mereka akan menjadi satu keluarga. Tapi malah terjadi hal seperti ini. aku mencoba mendukung kalian berdua. Tapi akhirnya aku melukai perasaanmu. Aku merasa tidak enak atas apa yang terjadi.
Ibu menangis dengan sedih. Kotoko melihat ibu dan mulai berwajah sedih juga. Tapi Kotoko masih berusaha kuat dan mengatakan kalau semuanya bukan salah ibu.
Ibu mengatakan bagaimana pun ia masih belum menyerah pada Kotoko.
Kotoko akhirnya memaksakan diri untuk tersenyum. Ia berterima kasih.
Kotoko berusaha tegar dan tersenyum, meski kita tahu kalau Kotoko sangat sedih. Kotoko berkata, Aku sangat senang anda memikirkanku sejauh itu. Aku menganggap anda sebagai ibu kandungku. Dari awal dan seterusnya. Walaupun Irie-kun menikah.
Ibu benar-benar tersentuh. Ia menggenggam tangan Kotoko dan tak tahan lagi untuk menangis sekeras-kerasnya, ibu akhirnya meninggalkan Kotoko dan berlari ke kamar.
Ibu benar-benar tersentuh. Ia menggenggam tangan Kotoko dan tak tahan lagi untuk menangis sekeras-kerasnya, ibu akhirnya meninggalkan Kotoko dan berlari ke kamar.
Kotoko sendirian di dapur. Wajahnya masih terlihat sedih.
Kotoko hanya bisa menghela nafas dan merelakan semuanya kali ini.
Kotoko hanya bisa menghela nafas dan merelakan semuanya kali ini.
Kotoko selesai mencuci piring saat Naoki tiba di rumah. Naoki menanyakan dimana orang tuanya, apakah sudah tidur?
Kotoko mengiyakan. Naoki akan naik ke lantai dua, saat di tangga, Kotoko memanggilnya.
Naoki melihat Kotoko di bawah. Kotoko yang mendongak mengatakan dengan tulus kalau Sahoko benar-benar orang yang baik.
Naoki berkata, Dia cantik kan? Dia juga hebat memasak.
Kotoko mengiyakan. Naoki akan naik ke lantai dua, saat di tangga, Kotoko memanggilnya.
Naoki melihat Kotoko di bawah. Kotoko yang mendongak mengatakan dengan tulus kalau Sahoko benar-benar orang yang baik.
Naoki berkata, Dia cantik kan? Dia juga hebat memasak.
Kotoko tersenyum dan mengatakan bukan cuma itu, Saat aku bicara dengannya, aku bisa bilang kalau dia sangat mencintaimu. Jika wanita seperti dia mencintaimu, tak mungkin kalau kau tidak jatuh cinta padanya.
Kotoko hanya tertawa sambil mengatakan itu, meski nada suaranya menunjukkan ia juga sedih. Pada akhirnya ia bahkan membalikkan badan membelakangi Naoki.
Naoki mengomentari dan mengatakan kalau Kotoko juga harus mencari pacar yang baik.
Tanpa tahu bagaimana perasaan Kotoko, Naoki naik ke lantai dua dengan kejam.
Kotoko hanya tertawa sambil mengatakan itu, meski nada suaranya menunjukkan ia juga sedih. Pada akhirnya ia bahkan membalikkan badan membelakangi Naoki.
Naoki mengomentari dan mengatakan kalau Kotoko juga harus mencari pacar yang baik.
Tanpa tahu bagaimana perasaan Kotoko, Naoki naik ke lantai dua dengan kejam.
Kotoko masih dibawah dalam posisi yang sama. Kotoko menangis. Hatinya pasti terluka, sangat terluka.
T_____________T"
*mari menangis bersama-sama :'(*
T_____________T"
*mari menangis bersama-sama :'(*
Hari berikutnya, Kotoko datang ke restoran ayahnya. Kotoko heran kenapa ayahnya sendirian, ia menanyakan Kin Chan dan senior Odawara. Ayah mengatakan kalau ia menyuruh mereka membeli sesuatu.
Kotoko memang tak dapat menyembunyikan kesedihan hatinya sebagaimana pun ia mencoba ceria. Saat ia akan membersihkan restoran, ayah memanggilnya. Ayah mengatakan ada yang harus ia bicarakan sebelum bekerja.
Kotoko memang tak dapat menyembunyikan kesedihan hatinya sebagaimana pun ia mencoba ceria. Saat ia akan membersihkan restoran, ayah memanggilnya. Ayah mengatakan ada yang harus ia bicarakan sebelum bekerja.
Ayah dan Kotoko duduk berdua. Kotoko bertanya apa yang ingin ayahnya bicarakan. Ayah mengatakan kalau mereka harus pindah dari rumah Iri-chan.
Kotoko cukup kaget mendengarnya.
Ayah mengingatkan Kotoko mengenai kemarin. Naoki serius soal pernikahannya. Jika sudah begitu, mereka tidak boleh lagi tinggal dirumahnya. Lagi pula tuan Oizumi juga pasti merasa tidak enak. Jika mereka masih disana, Naoki dan Sahoko tak akan bisa menikah.
Jadi ayah mengajak Kotoko pindah ke rumah baru, tak masalah jika rumah itu tua atau kecil.
Kotoko tampak sedih dengan hal itu. Bagaimana pun ia tetap mengerti.
Kotoko cukup kaget mendengarnya.
Ayah mengingatkan Kotoko mengenai kemarin. Naoki serius soal pernikahannya. Jika sudah begitu, mereka tidak boleh lagi tinggal dirumahnya. Lagi pula tuan Oizumi juga pasti merasa tidak enak. Jika mereka masih disana, Naoki dan Sahoko tak akan bisa menikah.
Jadi ayah mengajak Kotoko pindah ke rumah baru, tak masalah jika rumah itu tua atau kecil.
Kotoko tampak sedih dengan hal itu. Bagaimana pun ia tetap mengerti.
Kin Chan dan Odawara kembali ke restoran, tapi tidak masuk karena melihat situasinya. Kin Chan masih dekat pintu mencoba mendengarkan.
Kotoko dan Ayahnya masih terdiam. Kotoko mengerutkan kening dan menangis.
ayah tak tahu harus bagaimana, ia mengatakan ia juga tahu rasanya.
Kotoko masih menangis dan berkata, aku sungguh lemah, ya? Biarpun sakit yang aku rasa, aku sudah berjanji pada diriku akan terus mencintai Irie-kun. Tapi.....
Ayah menggeleng dan mengatakan penting untuk tahu kapan waktunya berhenti. Itu kesempatan besar membuat Naoki-kun merasa kau gadis yang menarik.
Ayah mencoba menghibur hati puterinya yang terluka. Tapi Kotoko tetap tak bisa menghentikan air matanya.
akhirnya ayah menepuk Kotoko dan menyuruhnya segera melupakan Naoki.
ayah tak tahu harus bagaimana, ia mengatakan ia juga tahu rasanya.
Kotoko masih menangis dan berkata, aku sungguh lemah, ya? Biarpun sakit yang aku rasa, aku sudah berjanji pada diriku akan terus mencintai Irie-kun. Tapi.....
Ayah menggeleng dan mengatakan penting untuk tahu kapan waktunya berhenti. Itu kesempatan besar membuat Naoki-kun merasa kau gadis yang menarik.
Ayah mencoba menghibur hati puterinya yang terluka. Tapi Kotoko tetap tak bisa menghentikan air matanya.
akhirnya ayah menepuk Kotoko dan menyuruhnya segera melupakan Naoki.
Kotoko diam saja. Ia masih menangis dengan sedih.
Di luar, Kin Chan mendengarkan semuanya. Kin Chan juga merasakan kesedihan Kotoko. Tapi matanya menunjukkan kali ini ia akan melakukan hal yang serius.
Di luar, Kin Chan mendengarkan semuanya. Kin Chan juga merasakan kesedihan Kotoko. Tapi matanya menunjukkan kali ini ia akan melakukan hal yang serius.
Malam itu, Kotoko berjalan pulang sambil memandang langit. Ada bintang jatuh.
"Sudah berapa banyak harapan yang aku ucapkan pada bintang jatuh. Tapi mulai dari sekarang, aku harus berhenti membuat harapan."
Kotoko menghela nafas. Ia terlihat sedih dan mulai menunduk, melanjutkan langkahnya.
"Sudah berapa banyak harapan yang aku ucapkan pada bintang jatuh. Tapi mulai dari sekarang, aku harus berhenti membuat harapan."
Kotoko menghela nafas. Ia terlihat sedih dan mulai menunduk, melanjutkan langkahnya.
Hari pertunangan, ibu memakai kimono lengkap, tapi dengan wajah yang sangat sedih. Ayah menegur ibu agar jangan berwajah seperti itu.
Ibu merajuk, tapi aku harus bagaimana? Hari ini hari pertunangan Naoki. Ini hari terburuk yang pernah ada dalam hidupku.
Ibu seperti akan menangis. Ayah menenangkan ibu, ayah mengatakan kalau ia juga tak ingin membuat ibu tertekan tapi mau bagaimana lagi. Kita akan adakan upacara pernikahan dan resepsi.
Ibu histeris menutup telinganya dan menyuruh ayah tidak mengatakan hal seperti itu, karena ia mau menangis mendengarnya.
Ibu merajuk, tapi aku harus bagaimana? Hari ini hari pertunangan Naoki. Ini hari terburuk yang pernah ada dalam hidupku.
Ibu seperti akan menangis. Ayah menenangkan ibu, ayah mengatakan kalau ia juga tak ingin membuat ibu tertekan tapi mau bagaimana lagi. Kita akan adakan upacara pernikahan dan resepsi.
Ibu histeris menutup telinganya dan menyuruh ayah tidak mengatakan hal seperti itu, karena ia mau menangis mendengarnya.
Naoki turun dari lantai dua dengan santai mengajak ayah dan ibunya pergi. Ibu beneran ga bisa berkata apa-apa kali ini.
Setelah semuanya pergi, Kotoko keluar dari dapur dan memandangi kepergian mereka.
Setelah semuanya pergi, Kotoko keluar dari dapur dan memandangi kepergian mereka.
Kotoko masuk ke dapur dan berdiri di depan lemari es. Ia memandangi foto Sahoko yang tertempel disana dengan sedih. Kotoko mengambilnya.
Keluarga Irie tiba di lokasi pertunangan. Ibu tidak masuk dan masih berdiri di luar menghela nafas. ayah dan Naoki melihat ibu. Ibu beneran tak bersemangat, Naoki bahkan harus menegur ibunya dulu baru mau masuk. HHAHAHHAHHA.
Di waktu yang sama, Kotoko sedang berjalan di sekitaran Kota. Ia berdiri di sebuah tempat dimana Kin Chan juga ada disana. Kin Chan berniat mengagetkan Kotoko. Lucu banged deh Kin Chan :)
Sayangnya Kotoko lagi nggak mood buat terkejut.
Kotoko hanya mengucapkan, Ohayo dan dibalas oleh Kin Chan.
Lalu keduanya pergi ke lokasi kencan tujuan mereka, meninggalkan tempat itu.
-tempatnya keren, tulisannya LOVE-
Sayangnya Kotoko lagi nggak mood buat terkejut.
Kotoko hanya mengucapkan, Ohayo dan dibalas oleh Kin Chan.
Lalu keduanya pergi ke lokasi kencan tujuan mereka, meninggalkan tempat itu.
-tempatnya keren, tulisannya LOVE-
Di pertemuan pertunangan Naoki, kedua keluarga saling memberi hormat. Dan prosesi pertunangan pun di mulai. aku nggak tahu namanya apa. Yang jelas mami Naoki memberikan sesuatu ke mempelai wanita.
LOL. Wajah mami nggak berubah, beneran menunjukkan tidak suka pada Sahoko. Ibu bahkan nggak mau lama-lama memandangi wajah sahoko.
Sahoko dan Naoki gantian mengatakan Aku menerimanya dengan senang hati, Aku bagaia menerima ini selamanya.
LOL. Wajah mami nggak berubah, beneran menunjukkan tidak suka pada Sahoko. Ibu bahkan nggak mau lama-lama memandangi wajah sahoko.
Sahoko dan Naoki gantian mengatakan Aku menerimanya dengan senang hati, Aku bagaia menerima ini selamanya.
Kin Chan dan Kotoko masih berjalan dan Kin Chan menawarkan, Kotoko mau makan apa. Kotoko berfikir dan mengatakan ia ingin makan Okonomiyaki buatan Kin Chan.
Mereka berdua terlihat cukup canggung kali ini. Lebih tepatnya Kin Chan tak tahu bagaimana membuat Kotoko merasa nyaman dan Kotoko sama sekali tak menikmati kencannya.
Tiba-tiba langkah Kotoko terhenti.
Mereka berdua terlihat cukup canggung kali ini. Lebih tepatnya Kin Chan tak tahu bagaimana membuat Kotoko merasa nyaman dan Kotoko sama sekali tak menikmati kencannya.
Tiba-tiba langkah Kotoko terhenti.
Mereka melewati butik gaun pengantin. Kotoko memandangi gaun yang terpajang disana. Kotoko terlihat sedih lagi. Ia teringat pertunangan Naoki yang sedang berlangsung.
"Saat ini, Irie-kun......"
"Saat ini, Irie-kun......"
Kin Chan menyadari Kotoko memandangi gaun itu. Kin Chan mencoba memanggil nama Kotoko yang terlihat bersedih, ia bertanya apa Kotoko baik-baik saja.
Kotoko hanya diam. Tapi kemudian ia tersadar. Kotoko mencoba terlihat ceria lagi. Ia bertanya mereka mau kemana? Ia mau main arkade lagi. Kotoko mengatakan tentang boneka yang ingin diambilkan Kin Chan untuknya.
*Hikkkkkzzzzz, padahal kan tadi mereka ngomongin makanan, ketahuan deh Kotoko dari tadi mikirin hal lain*
*Hikkkkkzzzzz, padahal kan tadi mereka ngomongin makanan, ketahuan deh Kotoko dari tadi mikirin hal lain*
Kotoko terus membicarakan boneka cantik itu, yang bertopi merah dan ada ceri-nya.
Kelihatan sekali keceriaan Kotoko dibuat-buat.
Kotoko terus bicara sambil berjalan meninggalkan Kin Chan. Kin Chan tahu apa yang terjadi pada Kotoko, ia sama sekali tidak tersenyum.
Tiba-tiba Kin Chan bicara : Kita Menikah.
Kelihatan sekali keceriaan Kotoko dibuat-buat.
Kotoko terus bicara sambil berjalan meninggalkan Kin Chan. Kin Chan tahu apa yang terjadi pada Kotoko, ia sama sekali tidak tersenyum.
Tiba-tiba Kin Chan bicara : Kita Menikah.
Kotoko terkejut, langkahnya terhenti. Kotoko berbalik.
Kin Chan memandangi Kotoko. Kin Chan melangkah mendekati Kotoko.
Kin Chan : Kita Menikah.
Kin Chan memandangi Kotoko. Kin Chan melangkah mendekati Kotoko.
Kin Chan : Kita Menikah.
Kin Chan mengeluarkan sesuatu dari sakunya, boneka panda bertopi merah dan ada ceri-nya.
Kotoko terkejut, bagaimana kau tahu?
Kin Chan tersenyum, sudah ku bilang. aku tahu apa yang kau pikirkan.
Kotoko terkejut, bagaimana kau tahu?
Kin Chan tersenyum, sudah ku bilang. aku tahu apa yang kau pikirkan.
Kotoko menatap Kin Chan, ia tampak bingung. Kin Chan menatap Kotoko dan dengan yakin berkata, Aihara Kotoko-san.....
Kin Chan berlutut dihadapan Kotoko, dengan boneka panda di tangannya, ia berteriak, Maukah kau menikah denganku??
Kin Chan resmi melamar Kotoko.^^
Kotoko tampak terkejut. Ia tak bisa bicara apa-apa.
Kin Chan resmi melamar Kotoko.^^
Kotoko tampak terkejut. Ia tak bisa bicara apa-apa.
-END-
Sebenarnya di part akhir, kita masih bisa melihat wajah Naoki di pertunangannya. Tapi karena mood-ku lagi hilang untuk Naoki, jadi aku lewatkan saja. Sumpah, sebel banged sama Naoki. Pikunya doank >:(
Aku malah mengkhayal yang aneh-aneh. Tahu nggak? Seandainya Naoki jadi menikah dan akhirnya Kotoko dan Kin Chan juga menikah. Menurut kalian siapa yang paling bahagia? Tentu saja Kin Chan dan Kotoko. Karena Kin Chan akan berusaha membahagiakan Kotoko apapun yang terjadi, aku yakin perlahan Kotoko akan luluh juga.
Tapi kalau Naoki dan Sahoko. Aku yakin Naoki ga akan bisa melupakan Kotoko,. dia ga akan bisa mencintai Sahoko. dan lagi Sahoko pasti akan menderita punya ibu mertua kayak mami. HAHHAHAAHAHH.
Aku suka sekali cara Kin Chan melamar Kotoko. Aku rasa itu romantis banged deh, apabila kita lupakan kesedihan Kotoko, anggap Kotoko dan Kin Chan dalah tokoh utama. Hehhehehehehhe.
Kin Chan dalam Itakiss versi ini beneran bikin melting di episode-episode terakhir. Kasian dia nggak dapat pasangan yak? Makanya seasons 2 sangat di butuhkan nih.
Jujur saja, aku yakin akan ada seasons 2 untuk drama ini. Terlepas itu kapan saja akan aku tunggu deh. Tapi dorama jepang kan memang hobi pake seasons 2 yang nyambung, beda sama drama korea, kalau ada seasons 2 nya, kebanyakan cerita baru :)
Lagi pula 2 tokoh utama aja berharap ada seasons 2 nya, hehheehe.
Kin Chan dalam Itakiss versi ini beneran bikin melting di episode-episode terakhir. Kasian dia nggak dapat pasangan yak? Makanya seasons 2 sangat di butuhkan nih.
Jujur saja, aku yakin akan ada seasons 2 untuk drama ini. Terlepas itu kapan saja akan aku tunggu deh. Tapi dorama jepang kan memang hobi pake seasons 2 yang nyambung, beda sama drama korea, kalau ada seasons 2 nya, kebanyakan cerita baru :)
Lagi pula 2 tokoh utama aja berharap ada seasons 2 nya, hehheehe.
Huaaaaaaaaaaaaaaaa!!! Aku paling suka part dimana Sahoko dan Kotoko bicara berdua. Rasanya pengin nangis saat Kotoko memberi pendapat mengenai rasa takut Sahoko. Kotoko mengatakan semua yang ia rasakan selama 2 tahun terakhir. Meski pun mungkin Sahoko tak tahu siapa orangnya, kita jelas melihat flashback kenangan Kotok-Naoki selama ini. Aku suka dengan pendapat Kotoko dan itu benar. Saat kita jatuh cinta, kita akan mudah merasa khawatir. Rasa khawatir karena berbagai hal, ketakutan juga. Saat orang yang kita cintai bernuat baik sedikiiiiiiiiiiiiiiiiiit saja, kita akan melambung. Saat dia berubah sedikiiiiiiiiiiit saja, kita khawatir.
Aih,,,, jadi ingat saat lagi fall in love, ehheheheheh.
Aih,,,, jadi ingat saat lagi fall in love, ehheheheheh.
Sahoko itu sebenarnya gadis yang baik. Nggak salah dong dia jatuh cinta pada Naoki, karena bagaimana pun caranya, kau tidak akan bisa menghentikan saat kau jatuh cinta. Lagipula Sahoko itu tulus mencintai Naoki dan dia tidak berbuat curang menurutku. Sayangnya, apa yang dikatakan Yuko di episode sebelumnya cukup mengena, Sahoko mendapatkan Naoki tanpa perjuangan. Itulah yang membuat begitu kesal. Jujur saja, kalau misalnya sikap Sahoko itu dibuat-buat, pasti bakalan aku corat-coret tuh foto dia, wkkwkwkwkwkkw.
Tapi karena dia baik dan tulus, bahkan Kotoko pun merelakan Naoki untuknya. Meski tentu saja ia sangat bersedih, tapi karena ia juga melihat Naoki menyukai Sahoko, makanya ia mengalah. Kotoko akan bahagia asal Naoki bahagia. Sama dengan Kin Chan yang mencintai Kotoko :'(
Tapi karena dia baik dan tulus, bahkan Kotoko pun merelakan Naoki untuknya. Meski tentu saja ia sangat bersedih, tapi karena ia juga melihat Naoki menyukai Sahoko, makanya ia mengalah. Kotoko akan bahagia asal Naoki bahagia. Sama dengan Kin Chan yang mencintai Kotoko :'(
Aku sangat menyukai Kotoko di episode ini. Kotoko bahkan membuat hati saingannya menjadi lega dengan nasehatnya. Padahal orang itu adalah Irie, yang jelas-jelas jika Sahoko menikah dengan Irie, maka Kotoko adalah orang yang paling sedih.
Tapi Kotoko memang baik, dia tidak pernah menganggap Sahoko saingan, atau berfikiran untuk sedikit menjahati, atau bersikap cuek. Kotoko memang the best! Pilihan mama akan menantunya juga oke!!!
Dan mami di episode ini paling galau deh. Kasian ya dia harus menyetujui padahal nggak setuju sama Sahoko. HAHAHHA.
Tapi Kotoko memang baik, dia tidak pernah menganggap Sahoko saingan, atau berfikiran untuk sedikit menjahati, atau bersikap cuek. Kotoko memang the best! Pilihan mama akan menantunya juga oke!!!
Dan mami di episode ini paling galau deh. Kasian ya dia harus menyetujui padahal nggak setuju sama Sahoko. HAHAHHA.
Yang aku tidak suka adalah part kalau Naoki mengatakan Sahoko itu cantik dan bisa memasak. Kenapa dia nggak mengungkit kepribadian? Jadi dia mau nikah sama Sahoko cuma karena Sahoko cantik dan bisa memasak?
Apa Naoki bodoh ya? Dia mencari kebalikan dari Kotoko agar bisa menyerang Kotoko, yang artinya dia masih memikirkan Kotoko. Iya sih, Naoki kan memang menyukai Kotoko, tapi mengingkari perasaannya sendiri. Meski begitu tetap saja nggak suka, karena artinya Naoki suka Sahoko karena cantik dan jago masak. Sekalian aja karena dia kaya!
*EMOSIIIII*
Apa Naoki bodoh ya? Dia mencari kebalikan dari Kotoko agar bisa menyerang Kotoko, yang artinya dia masih memikirkan Kotoko. Iya sih, Naoki kan memang menyukai Kotoko, tapi mengingkari perasaannya sendiri. Meski begitu tetap saja nggak suka, karena artinya Naoki suka Sahoko karena cantik dan jago masak. Sekalian aja karena dia kaya!
*EMOSIIIII*
Akhhhh! Tinggal satu episode lagi, episode terakhir yang bikin doki-doki. Banyak yang bilang endingnya kurang greget. Aku memang belum nonton sih, baru skip skip doank. aku rasa alasan endingnya kurang, ya karena kita udah tahu akhirnya bagaimana, HAHAHHAHAHA.
Coba aja belum tahu, pasti kita merasa waaaaahhhhhh.
Yang kurang memang kemesraan kedua tokoh, tapi kita masih berharap di seasons 2 nanti kan ya?
Berpositif thinking, pasti ada :D
Coba aja belum tahu, pasti kita merasa waaaaahhhhhh.
Yang kurang memang kemesraan kedua tokoh, tapi kita masih berharap di seasons 2 nanti kan ya?
Berpositif thinking, pasti ada :D
Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin