ItakissLIT INA FanBlog's rule

ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!

PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown Sabtu, 24 Agustus 2013

Attention Please!!

FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~ 

Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~

Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.

Tolong hargai penulis dan sesama blogger...

Arigatooo^^

******************************************************************************


[Sinopsis] Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 5


"Bulan Maret adalah saatnya mengucapkan salam perpisahan. Meski begitu, hubunganku dengan Irie belum mengalami perkembangan berarti. Hari terakhirku bersekolah di SMA Tonan. Betul Sekali. Hari Kelulusan kami semakin dekat".

-Kelas F-


Pak guru menulis di papan tulis dan mengatakan tinggal 8 hari lagi sebelum upacara kelulusan. Sudah menjalani hari-hari selama 3 tahun dan tak lama lagi mereka akan mengucapkan selamat tinggal.
Kotoko ada diantara para siswa. Ia menopang tangan pada pipinya dengan lucu. Bengong. Begitu pula dengan teman-teman yang lain yang juga terlihat sedih. Tentu saja, siswa kelas F yang biasanya heboh hari itu diam saja dan semuanya bengong karena sedih. Pak guru bahkan heran melihat tingkah semuanya. Hehhehehehe.

-Kelas A-


Watanabe besyukur karena mereka bisa menikmati masa SMA dengan tenang. Tapi ia tetap merasa sedih karena akan berpisah dari semuanya dan sekolah di tempat yang berbeda. Naoki yang sedang membaca buku mengatakan Watanabe tak usah khawatir, hanya dirinya yang masuk universitas Tonan.
Watanabe berkata ia turut bersedih atas hal itu dan bertanya lagi apa Naoki yakin dengan keputusannya itu?
Naoki tampak berfikir dan berkata jika ia ingin kuliah di Universitas Tokyo maka ia akan mencobanya tahun depan.
Watanabe mengerti, ia yakin Naoki akan lulus dengan mudah.
Naoki kemudian mengucapkan selamat pada Watanabe yang diterima di Universitas Waseda.


Lalu kita beralih ke arah para gadis yang menggosip. Mereka terlihat sedih Naoki harus masuk ke Universitas Tonan. Cewek pake kaca mata mengatakan kalau Naoki memang tak berniat masuk Universitas Tokyo. Salah seorang bertanya kenapa? Jangan-jangan ini karena gadis kelas F itu?


Si gadis kelas F sedang berjalan bersama Satomi dan Jinko. Kotoko mengatakan tidak terasa mereka akan segera lulus. Jinko menyemangati Kotoko harus membuat kenangan istimewa bersama Naoki.
Tapi Kotoko mengatakan mereka akan masuk Universitas yang sama, jadi tak perlu membuat kenangan di akhir kelulusan. Satomi kesal dan memukul Kotoko yang kesakitan dengan wajah lucu. Satomi mengatakan kalau ini adalah kesempatan terbaik untuk berdekatan dengan Naoki.


Di tangga, 3 gadis tadi sedang turun tangga sementara Kotoko dkk sedang naik tangga. Gadis itu masih menggosip mengenai Kotoko. Sementara Kotoko dkk histeris mengenai kenangan yang akan dibuat oleh Kotoko dan Naoki. Kotoko heboh dengan sendirinya. Apalagi saat Satomi menyarankan sebuah ciuman. Jin Ko setuju, tapi Kotoko malah terlihat kaget sekali karena ia tak pernah membayangkan hal itu.
Mereka heboh sambil menaiki tangga sementara ketiga gadis itu pura-pura tak melihat mereka padahal mereka mendengarkan dan terlihat kesal.
Jinko, Satomi dan Kotoko terus berjalan sambil membicarakan legenda sekolah, barangsiapa yang berciuman di hari kelulusan, maka mereka akan bahagia selamanya.
Satomi mengatakan meminta itu pada Kotoko sedikit berlebihan. Tentu saja Kotoko setuju kalau ia mungkin tak akan bisa mendapatkannya.


Tapi sebenarnya Kotoko amat bersemangat dengan hal itu. Ciuman pertama. Ciuman yang hanya bisa di dapat sekali dalam seumur hidup. Ciuman pertamamu.
Kotoko bahkan membayangkan sambil memonyongkan bibirnya. Ia tersenyum malu.

"Waktu itu, mendengarnya saja sudah terasa seperti mimpi. Aku tidak pernah bisa tahu kapan hal itu bisa terjadi".


Episode 5 
-Siapa yang akan Mendapat Ciuman Pertama?-


Jinko, Kotoko dan Satomi menghadap guru karena mereka akan menjadi panitia pesta apresiasi guru. Jinko mengatakan mereka belum menemukan tempat yang cocok, tapi ia berharap pak guru akan hadir. Guru mengatakan ia akan hadir dan mengucapkan selamat atas kelulusan semuanya. Kotoko bersemangat untuk membuat pesta kelulusan dan pesta apresiasi guru yang terbaik.
Mereka begitu bersemangat. Tapi guru mengatakan ada satu orang yang tak ingin hadir di upacara kelulusan. Ketiganya tampak terkejut. Pak guru lebih kaget lagi karena mereka bertiga adalah sahabat dari Kin Chan, Kalian belum dengar kabar soal Ikezawa Kinnosuke?
Kotoko terkejut, Kin Chan?
Mereka baru menyadari kalau Kin Chan hari ini tidak masuk sekolah.


Satomi mulai khawatir, Jangan bilang kalau Kin Chan tidak lulus?
Pak guru tak bicara apa-apa. Jinko mulai berfikir, mustahil,tidak mungkin dia orangnya.
Pak guru segera bicara dan mengatakan kalau Kin Chan lulus. Hanya saja...........................


Malamnya Kin Chan ada di cafe MAX, cafe biasa mereka nongkrong, sendirian. Lalu terlihat Kotoko datang sendirian menemuinya. Ia cukup kaget.
Kin Chan bertanya bagaimana Kotoko tahu kalau ia ada di situ. Kotoko tersenyum dan mengatakan Gintarou dan Dozo yang memberitahunya (OOOOO, jadi itu nama temannya Kin Chan, tapi si kribo yang mana ya, HHAHAHHA).
Kin Chan tampak kesal karena mereka memberitahu Kotoko tentang masalahnya.
Kotoko duduk dan mengajak Kin Chan datang ke upacara kelulusan. Gintarou dan Dozo juga mengkhawatirkan Kin Chan.
Kin Chan menunduk sedih. Ia menghela nafas dan bertanya, mereka bilang padamu ya? Kalau aku tidak diterima di Universitas Tonan.
Kotoko tersenyum sedih dan mengiyakan. Kotoko mencoba menghibur Kin Chan dengan mengatakan ada juga teman sekelas mereka yang tidak di terima. Gintarou dan Dozo akan masuk sekolah teknik.


Kin Chan memandang ke atas dengan pandangan kosong. Ia mengatakan kalau ia datang daro Osaka ke Tokyo untuk menjadi orang yang sukses.
Kotoko tersenyum dan bertanya sukses seperti apa?
Kin Chan mejawab kalau ia bahkan tidak tahu. Hidup ini cuma sekali. Seorang pria harus sukses, dan menemukan jodoh yang terbaik. Dan membina keluarga bahagia. Demi mencapai itu semua, Kupikir, aku harus pindah ke kota terbesar di Jepang. Karena itulah aku memberanikan diri untuk pergi ke Tokyo.
Kin Chan menunduk lagi, ia kembali sedih, Tapi, Aku bahkan nggak berani menampakkan wajahku di depan Irie sialan itu.
Kotoko ingin mengatakan sesuatu, tapi Kin Chan mulai meninggikan suaranya, Itu benar, kan?Aku pernah bilang kalau, aku menyukaimu lebih dari siapapun di dunia ini. Tapi diterima di universitas saja aku nggak mampu.
Kin Chan menghela nafas lagi dan berkata, Irie malah nggak masuk Universitas Tokyo demi satu kampus denganmu. Kotoko ingin mengatakan kalau itu bukan seperti yang di bayangkan kin Chan, tapi Kin Chan tetap sedih, Aku sudah kalah darinya. Aku merasa seperti seorang pecundang.


Kotoko menatap Kin Chan dengan sedih. Ia bangkit dan duduk di dekat Kin Chan. Nggak semua orang memilih untuk masuk universitas. Bukankah aku sudah pernah mengatakannya padamu. Ayahku dan Ayah Irie adalah sahabat baik. Ayah Irie adalah lulusan Universitas Tokyo. Dia memulai bisnisnya sendiri. Dan dia juga berhasil mengembangkannya dalam waktu singkat. Ayahku bahkan nggak lulus SMA. Ayah mulai bekerja sebagai koki selepas SMP. Tapi mereka masih tetap berteman baik. Mereka menghargai dan menghormati profesi masing-masing.
Kin Chan tertawa kecil, kalau tidak begitu, kamu nggak mungkin diijinkan tinggal di rumahnya.
Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau mereka berdua sama-sama tidak suka belajar, karena itu mereka harus mencari tahu apa keahlian mereka.
Kin Chan berfikir, keahlianku?
Kotoko mengatakan sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh Kim Chan.


Tiba-tiba Kin Chan menjadi serius. Ia menatap Kotoko, Kalau aku bisa menemukan keahlianku dan menjadi orang sukses, Apa kau akan menyukaiku?
Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau itu urusan lain.
Kin Chan tertawa, Tapi... Irie juga bilang begitu, kan. 'Kamu nggak pernah tahu apa yang akan terjadi. Hari ini kamu membenci seseorang, tapi besok... Bisa saja kamu menyukainya.'
Kotoko tertawa, aku tidak membencimu kok. Aku hanya tak bisa menganggapmu lebih dari teman.
Kin Chan berkata, Bukan masalah buatku. Aku pasti akan menemukan keahlianku. Menghasilkan uang dengan melakukannya dan menjadi orang sukses.
Mereka berdua tertawa layaknya sahabat, kemudian Kotoko bertanya bagaimana dengan upacara kelulusan?
Kin Chan mengatakan ia akan datang dengan penuh kebanggaan. Nilai di sekolah bukan satu-satunya hal yang menentukan kualitas seorang pria. Aku bersumpah, aku akan lebih sukses dari Irie.
Mereka berdua tertawa bersama lalu meyakinkan akan membuat upacara kelulusan sukses dan membuat kenangan manis^^


Pagi harinya, Kotoko datang kesekolah dengan ceria. Kin Chan juga datang dan langsung merangkul Kotoko. Mereka berdua ngobrol sambil jalan dan tertawa bersama.
Ups, dari lantai berapa tuh, si Naoki ngeliatin mereka, hehheehhe.


Kin Chan tiba di kelas F dan teman-temannya mengelilinginya. Jinko kelihatan khawatir dan bertanya tentang Universitas. Satomi menyuruhnya diam. Kin Chan mengatakan tak apa, ia memutuskan menjadi orang dewasa lebih awal dari yang lainnya. Lalu kemudian aku akan mengatakan, 'ayo Kotoko' kapan saja.
Lha, tuh gerakan badan Kin Chan maksudnya apa, HAHHAHAHAHA.
Satomi menebak Kin Chan akan mulai bekerja, Kin Chan mengangguk. Jinko kagum kalau Kin Chan sangat Percaya diri. Kotoko mengatakan yang penting Kin Chan akan datang ke upacara kelulusan.
Kin Chan mengiyakan, lalu bertanya bagaimana dengan pesta apresiasi guru, karena Jinko, Kotoko dan Satomi adalah panitianya.


Satomi mengatakan mereka baru saja membicarakan restoran mana yang akan di sewa, karena budget mereka terbatas.
Kin Chan melihat referensi restoran yang akan mereka sewa dan tertawa. Ia menatap ketiganya dan mengatakan biarkan ia masuk menjadi panitia, maka ia akan menjadikan pesta kali ini menjadi yang terbaik.
Jinko dan Kotoko bingung, lalu menanyakan pendapat Satomi. Satomi berfikir dan mengatakan satu-satunya hal yang bisa ia percayakan pada Kin Chan adalah makanan.
Kin Chan kesal mendengarnya. Kotoko memegang tangan Kin Chan dan mengatakan kalau ia akan membantu. Mereka semuanya tertawa bahagia. Terutama Kin Chan yang menjadi bersemangat. Ia naik ke atas meja dan mulai berteriak, semuanya! Aku akan membuat malam terakhir kita di SMA ini menjadi malam terbaik.
Semuanya amat bersemangat dengan hal itu.

-Hari Kelulusan-
Kawaiii~

Ibu sibuk mengabadikan foto Kotoko di rumah. Ia menyuruh Kotoko terus berpose di depan kameranya dan bahkan menyuruh kotoko membayangkan kalau yang memotret adalah Naoki. Kotoko terus berpose sementara ayah sedih karena ini hari terakhir ia bisa melihat puterinya memakai seragam SMA.


Naoki lalu turun dari lantai dua. Ibu bersemangat kembali ingin mengambil foto Naoki dan Kotoko berdua. Tentu saja Kotoko tersenyum senang dan memandang Naoki. Tapi Naoki tak memperdulukan hal itu dan segera menuju pintu.
Kotoko tertawa pahit dan mengatakan pada ibu tidak mungkin Naoki mau berfoto bersamanya.
Naoki kemudian berbalik dan bertanya, bukankah kau mau berfoto?
Kotoko menatap Naoki dan terkejut. Ibu tambah bersemangat dan mengatakan kalau ini adalah kesempatan bagi Kotoko.
Mereka berdua keluar dari rumah dengan bersemangat.


Ibu siap memotret, tapi ia menyuruh keduanya lebih mendekat lagi. HAHHAHAHHA. Soalnya jarak Kotoko dan Naoki sekitar 1 meter.
Kotoko melangkah lebih dekat dan lebih dekat. Naoki tanpa ekspresi menarik Kotoko dan dalam sekejap Kotoko berada di lengan Naoki. AIIIIIIIIIHHHHH, Ekspresi Kotoko beneran lucu, mulutnya kebuka lebar tuh. Seneng + kaget, HAHHAHHAHA.
Ibu histeris melihat mereka berdua. Ia akan mulai memotret.
Tiba-tiba Naoki mengatakan kalau ada remah roti di wajah Kotoko. Kotoko tentu saja tak ingin tampil jelek dalam fotonya, pikirannya sih pengin menghapus remah roti itu, ia melepaskan lengan Naoki dan JEPRET!


Jadilah sebuah foto yang sumpah, lucu banged. Naoki yang tertawa melihat tingkah Kotoko. Dan Kotoko dengan ekpresi kagetnya yang lucu^^


Perjalanan ke sekolah. Kotoko tampak menikmati perjalanan terakhirnya ke sekolah. Besama Naoki. Dan pada akhirnya ia tetap tidak bisa berjalan sejajar dengan Naoki, masih saja di belakang Naoki. Meski begitu ia sudah kelihatan gembira.
Kotoko menatap Naoki dari belakang. Ia tersenyum dan kali ini ia ingin sesuatu yang berbeda setelah 3 tahun pengejarannya. Setidaknya ia ingin berjalan sejajar dengan Naoki.
Dengan tingkahnya yang lucu, Kotoko mulai berjalan dengan hati-hati agar bisa semakin dekat dengan Naoki, sekaligus melihat bagaimana ekspresi Naoki. Ia berjalan seolah-olah seperti sedang mengendap-endap dengan lucunya. Sambil sesekali melihat bagaimana ekspresi Naoki.
Setelah yakin kalau Naoki biasa saja dengan tindakannya, KOtoko tersenyum dan terus berjalan sejajar dengan Naoki.
Tapi ia masih tetap mengawasi ekspresi Naoki, takut-takut Naoki akan kesal dan menyerangnya dengan kata-kata kejam. HAHAHAHHAHA.


Kotoko memberanikan diri untuk bicara, Berhubung ini adalah hari terakhir perjalanan ke sekolah, bisakah kita berjalan bersama?
Naoki melihat ke arah Kotoko sebentar, kemudian membuang muka ke arah yang lain.
Kotoko tampak kecewa karena tak ada tanggapan. Ia berusaha terus tersenyum. Ia mencari topik pembicaraan yang pas, tapi malah tertawa. Akhirnya dengan susah payah ia berkata kalau waktu berlalu dengan cepat, ya.
Dan sayang sekali, Naoki masih tetap diam, memasang wajah cool. Percakapan GAGAL! HAHHAHAHHAHAH.
Kotoko tidak menyerah. Ia bicara lagi, tahu-tahu masa SMA sudah akan berakhir. Tapi, dari 3 tahun masa SMA ku, tahun ini adalah yang paling menyenangkan bagiku.
Naoki ikutan bicara, tanpa melihat ke arah Kotoko, tanpa ekspresi, Kalau dijumlahkan, penderitaanku tahun ini lebih banyak dari pada penderitaanku selama 18 tahun terakhir.


HAHHAHAHHAHAHAHA.
Kotoko menghentikan langkahnya. Ia terkejut mendengarnya. Naoki terus berjalan meninggalkan Kotoko yang bengong.


Mereka tiba di gerbang sekolah. Kotoko berjalan dengan gembira di belakang Naoki. Di tempat Kotoko mengintip kedatangan Naoki pertama kali, disana ada Kin Chan, Gintarou dan Dozo yang mengintip Kotoko dan Naoki. Kin Chan tampak kesal karena Kotoko dan Naoki berangkat bersama lagi.
Salah seorang berkata, apa tidak masalah bagimu? aku dengar Naoki melepaskan Universitas Tokyo demi Kotoko.
_HAHHAHAAHA, mereka nggak tahu kisah sedih sebenarnya-
Kin Chan malah memuji Kotoko, memang begitulah kehebatan Kotoko. Ia abhkan terkesan dengan apa yang dilakukan Irie. Dan ia menjadi lebih bersemangat untuk mengalahkannya. Kin Chan mengatakan pada temannya kalau ia punya rencana yang bagus. Kin Chan tampak menikmati rencananya, ia mengatakan setelah pesta apresiasi guru, ia dan Kotoko akan...............
Ia membisikkan hal itu pada temannya sambil tersenyum licik, bermesraan.
Temannya kaget, lalu berteriak, BERCIUMAN?!!!!!
HAHHAHAAHHAHA, Rahasianya malah kedengeran sama yang lain. kwkwwkkwkw, Kin Chan ini lucu banged.


Kin Chan kemudian mengajak keduanya pergi dari tempat parkir sepeda. Kin Chan merangkul keduanya dan bertanya, Apa kalian tahu legenda sekolah ini?
Melihat dari ekpresinya sepertinya keduanya tak tahu.
Kin Chan dengan semangat mengatakan kalau pasangan yang berciuman di hari kelulusan, mereka akan bersama selamanya.
Si kribo mengangguk mengerti. Yang satunya bertanya, Jadi karena itu kau ingin menciumnya hari ini?
Kin Chan dengan wajah lucu membenarkan, dengan begitu hubungannya dan Kotoko akan bertahan selamanya.
Si Kribo bertanya bagaimana melakukannya? dengan memaksanya?
Kin Chan kesal dan mengatakan ia tak akan memaksa Kotoko. Ia punya strategi khusus.
Kedua temannya penasaran, tapi Kin Chan terus tertawa dan meninggalkan mereka.


Upacara kelulusan di mulai. Para siswa satu per satu menerima Ijazah kelulusan mereka diiringi nyanyian perpisahan. Para orang tua menangis haru melihat anak mereka. Kin Chan menangis menerima ijazahnya, bahkan pendukungnya banyak sekali, yang meneriakkan namanya.
Lalu mereka menyanyikan lagu kelulusan. Kotoko, Satomi dan Jinko menangis haru sambil menyanyi. Kin Chan dkk juga menangis. Naoki terlihat cool. Aku rasa yang lebay nangisnya memang Kotoko dan Kin Chan,. HAHAHAHAHAHA.


Para siswa keluar dari gedung sekolah dengan tersenyum bahagia. Kotoko masih sedih karena masa SMA mereka akhirnya berakhir.
Lalu ibu Irie memanggil Kotoko dengan bersemangat. Kotoko dkk berlari menuju ibu Irie yang mengucapkan selamat atas kelulusan mereka. Ibu berkata Ayah Kotoko dan Suaminya juga datang, tapi pulang duluan karena urusan pekerjaan.
Kotoko bersyukur ayahnya sudah pergi karena kalau tidak ayahnya akan menangis tanpa henti, dan kalau itu terjadi ia juga akan menangis. Ibu mengatakan itu hal yang wajah karena Kotoko adalah puteri tunggalnya. Mereka berempat bersedih dan menangis lagi.
Satomi mengatakan kalau Kotoko sudah seperti anggota keluarga Irie.
Ibu bersemangat dan mengatakan kalau Kotoko memang anggota keluarga mereka. Aku masih belum menyerah untuk menjadikan Kotoko-chan anggota keluarga kami.
Ibu terlihat sangat menyayangi Kotoko.


Tiba-tiba Jinko berteriak, lihat itu!
Ada pasangan yang berciuman di sekolah. Mereka semua langsung histeris melihat pasangan itu. Ibu hakan memotret mereka.
Ibu mengatakan memang seperti itulah seharusnya pesta kelulusan. Jinko bertanya, apa ibu pernah punya pengalaman seperti itu?
Ibu terlihat sangat senang dan mengatakan kalau sangat menyenangkan punya kisah asmara dalam hidup ini.


Kotoko kemudian melihat kebelakang, ia berteriak. Ada pasangan lain yang mengungkapkan cintanya, dan si pria memberikan kancing jas keduanya. Kotoko terlihat bersemangat. -Di Jepang, kancing kedua pertanda hati, jadi kalau memberikan kancing kedua, artinya aku memberikan hatiku padamu, aih^^-
Ibu sangat senang dan mengatakan ia seperti bernostalgia ke masa SMA.
Jinko kemudian mengatakan kalau kacing sekolah mereka hanya ada dua. Satomi tak peduli dan mengatakan upacara kelulusan menjadi saat paling membahagiakan untuk menerima kancing siswa lain.


Kotoko terus memandangi pasangan itu dengan mata berbinar, lalu kemudian ia menyadari kalau dirinya sangat iri. Ia juga ingin mendapatkannya.
Ibu mengatakan pada Kotoko kalau ini bukan saatnya untuk merajuk. Kau juga sudah lulus kan? Kau harus berani untuk memintanya pada Naoki!
Jinko mengatakan itu benar, apalagi Kotoko sudah mendapat izin langsung dari ibu Naoki.
Kotoko tertawa, ia juga mau tapi............


Tiba-tiba terdengar suara gaduh di belakang dan Satomi mengatakan, Ngomong-ngomong soal Naoki, ramai seali di sebelah sana.
Semuanya langsung melihat.
Naoki dikelilingi oleh siswa perempuan yang menginginkan kancing kedua Naoki, ada juga yang ingin berfoto bersama. Tapi Naoki menolak semuanya. Watanabe yang bersamanya malah terlihat seperti manager yang melindung aktor-nya dari FANS. HAHAHHAHAHAHHA.


Kotoko melihat hal itu dan mengatakan kalau penggemar sebanyak itu. Jinko mengatakan kalau mereka tentu berbeda dengan Kotoko, mereka lebih tahu diri, mereka tak pernah menyatakan perasaan pada Naoki. Satomi mengerti, makanya hari ini perasaan mereka meluap.
Ibu mengatakan kalau ia tahu itu. Ketiga gadis melihat kearah ibu. Ibu mengatakan kalau Naoki pasti menyukai Kotoko. Karena itu ia menyimpan kancing keduanya untuk Kotoko.
Kotoko tertawa dan mengatakan kalau itu tak mungkin. Ibu berkata kalau ia adalah ibunya, aku tahu apa yang ia pikirkan.
Ibu menatap anaknya dengan pandangan curiga sekaligus bahagia.
Jinko dan Satomi pun sepakat menyuruh Kotoko mendekati Naoki. Ini adalah kesempatan terakhir di SMA. Ciptakan kenangan manis!
Jinko, Satomi dan Ibu menyuruh Kotoko pergi. Kotoko masih panik dan satomi mendorong Kotoko. HHAHAHHAHA.


Kotoko mulai melangkah dengan khawatir. Ia berfiki apa yang akan terjadi jika Irie memberikan kancing keduanya. Ia mulai lagi, ia terseyum sendiri membayangkan sesuatu.


Kotoko tiba di depan Irie. Kotoko mengucapkan selamat atas kelulusan Naoki. Dengan susah payah ia meminta kancing kedua milik Naoki. Dan dengan tersenyum Naoki menyetujuinya.
Naoki melepaskan kancing keduanya dan memberikannya pada Kotoko. Kotoko amat bahagia karena itu artinya ia adalah orang yang penting bagi Naoki.
Kotoko tersenyum bahagia dan dimulailah ciuman saat kelulusan. Semuanya histeris. Kotoko menutup matanya. Dan tepat saat bibir mereka akan bertemu.
BRAK!


Kotoko yang asli bangun dari lamunannya saat wajahnya menabrak seseorang, yang tak lain adalah Naoki.
Kotoko panik! HHAHAHHAHAHAH.
Tangan Kotoko masih seperti memegang kancing, jadi ia panik kemana hilangnya kancing yang diberikan Naoki, padahal itu hanya khayalannya saja.
Kotoko sadar dan ia tertawa sambil memainkan jarinya -lucu^^- dan mulai mmeinta kancing kedua Naoki.
Tapi secepat kilat Naoki menolaknya dan meninggalkan Kotoko. Watanabe meminta maaf pada Kotoko dan mengikuti Naoki yang masih dikelilingi Fans-nya.
Kotoko mematung.


Ia tak bergerak. Jinko dan Satomi datang dan mengatakan kalau Naoki masih tak tertarik pada gadis manapun, bahkan setelah lulus SMA.
Mereka menatap Naoki yang dikelilingi fans sambil berkata, Sepertinya kehidupan cintamu akan penuh dengan rintangan.
Kotoko sangat kesal + sedih, ia bahkan menarik tabung tempat ijazahnya. HAHAHHAHA. Kasian.


Di lokasi pesta, Kin Chan dkk memasak Yakisoba. Temannya yakin Kin Chan akan bisa mengambil hati Kotoko.
Kin Chan tersenyum dan ia mengatakan tentu saja ia akan melakukannya. Kin Chan dan 2 temannya mempersiapkan lokasi pesta dalam satu ruangan yang disekat. Temannya ingin memindahkan sekat itu, tapi Kin Chan mengatakan ruangan sebelah sudah dipesan, dan hanya dengan ini mereka mendapatkan tempat.
Mereka menata meja dan temannya masih penasaran apa senjata pamungkas Kin Chan. Lalu kita melihat sebuah panggung disana. Dan ternyata pria yang bertanya itu bernama Gintarou. Gintarou mengerti kalau hati Kin Chan tersembunyi di panggung itu.
Dozo penasaran dengan apa yang mereka bicarakan. Gin berbisik kalau mereka sedang membicarakan Kin Chan dan Kotoko akan.........
Kin Chan sudah memonyongkan mulutnya. Dozo mengerti, maksudnya adalah ciuman. Kin Chan kesal karena Dozo mengatakan itu, ia malu. HAHHAHHA.


Kin Chan bersemangat, Nggak peduli di zaman apapun, cara menyentuh hati perempuan nggak akan pernah berubah.
Ia dan Gin naik ke pentas. Gin bertanya apa itu. Kin Chan mengambil microfon dan mulai mengatakan 'menyanyikan sebuah lagu', tapi dengan cara menyanyi.
Kin Chan mulai serius mempraktikkannya, Tes Tes, Dari lubuk hatiku yang terdalam, kupersembahkan sebuah lagu cinta untuk Kotoko. Lalu Kotoko akan menyukaiku.


Kin Chan mulai membayangkan Kotoko duduk di kursi sambil menangis haru, Kin-chan. Maaf atas semua yang telah kulakukan padamu. Aku nggak menyadari perasaanmu. Bisa-bisanya aku menyukai orang itu. Aku merasa bodoh.
Kin Chan turun dari panggung dan mendekati Kotoko yang menangis. Ia meminta Kotoko jangan menangis. Ia memegang pipi Kotoko dengan kedua tangannya dan mulai menciumnya.


Dan pada akhirnya, wajah ini lah yang kita lihat. HAHHAHAHHAAHAHA.
Kotoko dan Kin Chan sama aja, suka mengkhayal^^


Lalu Kotoko dan teman sekelas kelas F mulai berdatangan. Mereka masuk ke ruangan dan terlihat sangat bersemangat dengan makanan enak yang tersedia di meja.
Apa-apaan ini pesta, langsung deh semuanya mengambil makanan yang ada di meja dan memuji masakan Kin Chan.
Kotoko memakan Yakisoba-nya dan Kin Chan melihata da rumput lait di wajah Kotoko. Ia membantu Kotoko mengambilnya. Mereka berdua kelihatan mesra sekali.
Dan hal itu dilihat oleh Naoki yang ada disana.
Kotoko menyadari ada yang melihat mereka. Irie-kun?
Kin Chan melihat Irie di dekat pintu dan wajahnya langsung berubah kaget.


Dan perlahan para siswa kelas A memasuki ruangan di sebelahnya yang hanya di batasi oleh sekat kecil. Anak kelas A mengeluh kenapa ada anak kelas F disana. Kin Chan amat kesal tahu kalau siswa kelas A lah yang memesan.


Kin Chan membacakan pidato sambutan pada semuanya. Menyuruh semuanya makan makanan yang ia buat dan ngobrol sepuasnya. Tapi tiba-tiba perhatian semuanya tertarik pada makanan yang baru saja tiba untuk kelas A. Makanan mewah kelas tinggi. Siswa kelas F melihat dengan penuh selera kearah makanan-makanan itu.
Siswa kelas F terlihat kesal, bahkan disaat seperti ini pun tetap ada perbedaan antara kelas A dan kelas F.


Kotoko tak mau kalah. Ia kemudian ke meja makan dan mulai makan makanan satu per satu sambil berkata setengah berteriak kalau makanan mereka enak juga.
Yang lain mengikuti Kotoko dan mulai makan juga sambil ngobrol. Kotoko mencoba Takoyaki Kin Chan dan berteriak kalau itu enak.
Kin Chan rupanya udah patah semangat. Ia terduduk di lantai. Tapi kemudian ia mulai berdiri lagi.


Kin Chan mulai bicara, Inti dari pesta ini bukanlah tentang kita atau makanannya, tapi tentang guru kita.
Para siswa lalu mengalihkan pandangannya pada walikelas mereka, Pak Shibukawa. Dan mereka memberi hormat.
Kin Chan mengatakan, Terima kasih atas bimbingannya selama 3 tahun ini. Kupersilahkan untuk maju dan menyampaikan sepatah kata.
Pak Shibukawa maju ke pentas dan siswa kelas F bertepuk tangan. Mereka berdiri di dekat pentas.
Pak shibukawa mulai bicara, murid-muridku di Kelas F. Selamat atas kelulusan kalian. Pasti banyak orang memandang sebelah mata karena kalian berasal dari Kelas F. Tapi kalian tidak boleh sedih. Tiga tahun ini aku berjuang bersama kalian. Aku bangga.
Kin Chan tampak menangis saat itu. Ia menutupi matanya.


Dan sepertinya anak kelas A tidak mau kalah. Guru mereka juga menyampaikan pidato.
Guru : Selama 3 tahun ini, aku bisa mengajar anak pintar seperti kalian, Aku merasa beruntung. Waseda, Keioh, Jyochi. Tak terhitung, berapa banyak dari kalian yang berhasil diterima di universitas bergengsi. Aku bangga pada kalian.
Para siswa kelas F dan bahkan pak Shibukawa melihat ke arah ruangan kelas A.
Salah satu siswa kelas A mengatakan mereka bisa mendapat nilai yang bagus berkat bimbingan guru yang kompeten.
Pak Shibukawa merasa tersinggung.


Siswa kelas F berdehem bersama dengan pak Shibukawa yang melanjutkan pidatonya dengan suara yang lebih keras, seperti kampanye, HHAAAAHHA.
Pak Shibukawa, Biarkan aku bicara, Tidak seharusnya kalian menghabiskan masa remaja kalian untuk belajar. Prestasi di bidang akademik bukanlah satu-satunya cara untuk menilai seseorang!
Para siswa kelas F dengan semangat mengiyakan hal itu.
Guru kelas A merasa kesal dan mulai berpidato lagi, Murid yang mendapat nilai rendah dalam tes akan sulit diterima di universitas. Mereka juga akan sulit mendapat pekerjaan. Keberadaan kalian sangatlah penting bagiku. Aku senang kalian tidak perlu melewati kesulitan semacam itu.
Siswa kelas F beneran kesal karena hal itu. Bahkan siswa kelas A bertepuk tangan. Pak Shibukawa kehilangan kesabaran dan mulai menegur, Jangan mentang-mentang kalian lebih pintar ya! Kalian pikir kalian siapa?!
Guru kelas A mengatakan kalau ia tak bicara apapun tentang kelas F. Apa pidatoku membuatmu tersinggung?
Siswa kelas A mulai tertawa.
Kelas F makin panas.


Salah seorang siswa berkata kalau siswa kelas bawah memang selalu paranoid.
Kin Chan kehilangan kesabaran dan berjalan menuju ruangan kelas A. Gadis menyebalkan itu mengatakan kalau mereka selalu menjadikan kekerasan sebagai solusi -Dan kau bisanya hanya membuat orang lain panas! HUH!-
Kin Chan kesal, ia bahkan belum melakukan apapun. Gadis itu bicara lagi, kekerasan verbal bisa dikategorikan tindakan riminal.
Naoki yang sejak tadi diam mulai bicara, Bagi siswa kelas F, satu-satunya cara untuk melawan kita memang hanya dengan kekerasan.
Kin Chan tertawa pahit, tak percaya dengan hal itu. Ia menggeleng dan segera pergi.
Kotoko juga tak menyangka Naoki akan mengatakan hal sekejam itu. Ia menatap Naoki kemudian mengejar Kin Chan.


Kin Chan menemui resepsionis meminta ruangan lain. Tapi resepsinis mengatakan semua ruangan sudah di pakai. Kin Chan kesal. Kotoko datang dan menarik Kin Chan. Ia berkata tak apa jika mereka tetap disana, mereka akan menghabiskan malam bersenang-senang bersama semuanya.
Gintarou dan Dozo yang mengejar melihat Kin Chan berdua dengan Kotoko, mereka bersembunyi.


Kin Chan berhenti dan memukulkan kepalanya ke dinding. Kotoko terlihat khawatir, ia mengingatkan Kin Chan kalau mereka sudah berjanji akan mencari tahu keahlian mereka. Ia minta Kin Chan tak usah peduli dengan apa yang dikatakan siswa kelas A.
Kin Chan akhirnya bisa tenang. Ia mengakui dirinya terlalu emosi dan berterima kasih kepada Kotoko karena telah menenangkannya.
Kotoko tersenyum. Kin Chan menatap Kotoko dan mulai tertawa. Ia mengatakan ada rumput laut lagi wajah Kotoko. Kotoko tersenyum dan menutup matanya. Kin Chan mengambilnya.
Dari jauh hal itu terlihat seperti ciuman. Gin dan Dozo tampak senang.


Dan siapa sangka hal itu dilihat oleh Naoki. OwOW.
Dozo dan Gin melihat Naoki juga dan berteriak, Irie Naoki!
Kotoko dan Kin Chan melihat ke arah Naoki. Naoki menatap mereka. Kotoko melihat Naoki dan mengatakan pada Kin Chan kalau ia akan kembali ke dalam. Kotoko lalu pergi meninggalkan mereka.


Kin Chan bertanya ada apa dengan Naoki, kau kemari untuk mencari tahu apa yang kami lakukan, ya? Apa kau cemburu?
Naoki diam saja dan melewati Kin Chan. Kin Chan merasa kesal dan bertanya kenapa Naoki diam saja. Sementara kamu menghabiskan waktu dengan berkuliah, Aku akan jadi orang sukses dan melakukan sesuatu yang nggak bisa kamu lakukan. Aku sudah berjanji pada Kotoko.
Naoki berkata, Kalau dikatakan oleh orang yang akan masuk kuliah sih, kedengarannya keren. Tapi mendengarnya dari seseorang yang nggak diterima universitas manapun kenapa jadi terdengar pahit, ya.
Kin Chan makin kesal, Bukan cuma itu hal yang kujanjikan pada Kotoko. Malam ini Kotoko dan aku akan berci... Berciuman.


Naoki pergi dan berkata, Seharusnya kamu bermimpi saat sedang tidur.
Kin Chan lagi-lagi menghentikan langkah Naoki, Kotoko sendiri yang memintaku menikmati hari kelulusan yang fantasis. Dan di akhir masa SMA ini, dia akan sadar mana yang paling peduli padanya. Dan jika saat itu tiba, sudah sangat terlambat untuk cemburu, Tuan Jenius.
Kin Chan kemudian pergi diikuti dengan Gin dan Dozo. Naoki hanya memandangi mereka dan memikirkan sesuatu.


Kotoko tiba di kelas dan memantapkan Niatnya. Ia berteriak pada kelas A dan kelas F. Ia naik ke panggung dan melompat di pentas berusaha menggapai pengeras suara. Ia mengusulkan digabungnya acara mereka. Watanabe juga setuju akan hal itu. Kenapa mereka tidak menggabungkan makanan ke meja yang sama?
Siswa yang setuju lalu melepaskan sekat kedua ruangan dan Kotoko berlari mengambil makanan ke meja kelas A. Siswa yang lain juga setuju dan kelas A memasuki wilayah kelas F.
Kotoko, Jinko dan satomi memakan makanan mewah dengan bahagia.


Gadis menyebalkan tadi -yang aku bahkan tak mau mengingat namanya- mengatakan kalau Kotoko pasti senang, semuanya berjalan sesuai rencananya.
Temannya yang pake kaca mata juga datang dan mengatakan kalau Irie gagal masuk Univiersitas Tokyo juga karena Kotoko. Cewek satunya datang dan mengatakan karena kebodohan Kotoko, orang seperti Naoki bisa hancur.
Kotoko terlihat sedih.
Naoki memasuki ruangan dan mengatakan kalau itu bukan salah Kotoko. Naoki berkata ia tak masuk universitas Tokyo bukan karena Kotoko.


Naoki mendekati Kotoko. Kotoko terkejut karena Naoki membelanya. Satomi dan yang lain juga, ia tak menyangka Irie ternyata orang yang baik.
Naoki menatap Kotoko dan berkata, kenapa aku harus melepaskan kesempatan masuk universitas Tokyo untuk orang sepayah dia?
Kotoko yang tadi sudah melambung langsung terlempar ke bawah. Kotoko tampak kesal, saking kesalnya ia sampai terjatuh. HAHHAHAHAHHA. Tapi ia bangkit lagi.
Guru kelas A mengatakan orang sepintar Naoki tak mungkin dibodohi oleh gadis seperti Kotoko.
Kotoko kesal lagi, Gadis seperti dia?
Yang lain juga merasakan kalau itu benar, tak mungkin Irie menyukai gadis menyedihkan seperti dia. Kotoko makin kesal, gadis menyedihkan?


Kotoko tak tahan lagi dan mulai bicara dengan gaya bicara yang lucu abis, Tunggu sebentar! Aku sudah mendengar semuanya. Payah? Bodoh? Menyusahkan? Menyedihkan? Kalian kasar sekali. Memang benar. Memang benar, aku banyak dibantu Irie. Mungkin aku juga pernah sedikit menyusahkan dia.
Naoki mengoreksi kata-kata Kotoko, sedikit katamu?
Kotoko berfikir dan ia mengatakan, Banyak maksudku. Tapi caramu mengatakannya. Kamu itu, dasar cowok berdarah dingin.
Dengan tenang Naoki berkata, Biar berdarah dingin, tapi kamu suka, kan?
Kotoko kalah telak. Semuanya mulai ber cieeeeeee cieeeeeeeeeeeee.
Watanabe menghentikan teman-temannya dan berkata kalau ini semua berkat kekuatan cinta Kotoko. Irie dan Kotoko memang ditakdirkan bersama.
Naoki tertawa, Jangan bodoh.


Watanabe tetap merasakan kalau itu benar, ia mulai bicara, Tapi jimat yang kamu pakai di Ujian Nasional. Kalau dibicarakan sekarang sih rasanya biasa saja. Tapi hari itu berkat jimat yang dibuat Kotoko, Irie jatuh dari tangga dan terluka. ia ketinggalan kereta. Semua pensilnya patah. Dia juga nggak bisa makan siang. Sungguh mengerikan.
Temannya merasa ngeri dan mengatakan kalau itu bukan jimat keberuntungan tapi kutukan.
Watanabe mengoreksinya, itu kekuatan cinta. Tapi kekuatan cintanya bekerja terbalik. Kotoko tampak kesal. Jinko dan Satomi menahan Kotoko untuk tidak marah.
Teman Naoki yang berkaca mata mengatakan, Sehari setelah dia memberikan surat cinta pada Irie rumahnya hancur. Surat cintanya juga tidak dibaca
Yang lain tertawa dan mengatakan Kotoko adalah gadis pembawa bencana. Kemudian ada yang bertanya, apa Naoki menerima cokelat Valentine. Naoki mengiyakan dan mengatakan kalau cokelatnya aneh. Dan lagi waktu tahun baru ia menerima hadiah dari Kotoko, pemijat kepala.
Kotoko makin kesal karena semuanya terbongkar. Mereka mengatakan selera Kotoko sangat aneh. Watanabe tertawa dan mengatakan kalau mereka seperti menguak rahasia saat pesta kelulusan, dan menawarkan siapa lagi yang mau membongkar rahasia.


Para siswa mulai sibuk. Kotoko saking kesal dan marahnya tertawa mengerikan membuat Jinko dan Satomi heran. Jinko khawatir, karena itu tandanya Kotoko sedang terluka. Kotoko terus mengeluarkan suara tawa sampai ia batuk-batuk, tapi wajahnya memperlihatkan kalau ia terluka. Lucu deh. Kotoko mulai sesak nafas, menyenangkan ya? Menyenangkan sekali mengungkapkan rahasia orang.
Kotoko kemudian mengeluarkan suara seperti hatu yang menangis, hihihihi.
Kotoko mencoba tenang, ia menarik nafas dan merapikan rambutnya. Kali ini Kotoko terlihat berani, dan mulai mendekati Naoki, Kalau kamu berani membahasnya sampai sejauh ini kamu juga harus siap dengan resikonya.


Kotoko menatap Naoki dan bertanya, Kamu kira kamu tak punya rahasia?
Naoki dengan Percaya Diri mengatakan, Aku belum pernah melakukan sesuatu yang memalukan seumur hidupku.
Kotoko tersenyum lalu tertawa mengerikan, tapi lucu kok. Kotoko dengan genit menatap Naoki, Bahkan orang jenius juga punya rahasia, ya?
Naoki heran menatap Kotoko tapi kemudian ia teringat sesuatu dan mulai membelalakkan matanya. Yang lain mulai ribut berbisik-bisik, apa kira-kira.
Naoki menatap Kotoko dengan panik, jangan bilang....


Kotoko mengeluarkan foto Naoki kecil dari kantong roknya, lalu mengedip sambil tersenyum ke arah Naoki.
Kotoko mengeluarkan dan memasukkan foto berulang-ulang. Naoki mulai panik dan TA~DAAAAAAAAAAA!
Kotoko mengeluarkan foto tepat di hadapan Naoki. Jinko merebut foto itu dan terkejut, bukankah ini Irie??? Yang lain pada ngeliatin tu foto dan seperti piala bergilir. Seluruh ruangan heboh dengan Irie yang mengenakan baju perempuan. HAHHAHHAHHAH. Bagus Kotoko!!!


Naoki kesal dan bertanya bagaimana Kotoko bisa mendapatkannya lagi.
Kotoko tertawa bahagia dan mengatakan kalau Bibi memberinya dua foto. Yang satu ini terus aku simpan dan aku bawa. Foto masa kecil orang yang aku sukai. Kotoko mengatakannya dengan wajah lucu. Tapi kemudian Kotoko mengatakan karena foto ini, ia jadi tak tertarik melihatnya. Kotoko mengambil foto itu lagi dan berkata, Karena dia keihatan seperti perempuan.
Seluruh siswa tertawa, menertawakan Naoki. Kotoko merasa menang dan berkata, Sekarang kau tahu kan, bagaimana rasanya ditertawakan?


Naoki makin kesal, apalagi Kotoko memegang foto itu dan menghadapkannya ke wajahnya. Seolah ingin Naoki mengambilnya. Naoki ingin mengambilnya, tapi Kotoko tak membiarkannya.
Kotoko memberikan foto pada Satomi dan Kotoko terlihat bahagia melihat Naoki panik. HAHHAHAHHAHAH.
Naoki memegang tangan Kotoko dengan kesal, Kau, ikut aku sebentar!


Naoki menarik Kotoko pergi dari sana. Dan seluruh anak menyoraki mereka. Mereka lebih tertarik melihat Foto itu. Lalu Kin Chan dkk naik ke atas panggung. Kin Chan menyemangati semuanya dan mengatakan ia akan menghibur dan membawakan sebuah lagu. Ia mencari-cari sosok Kotoko tapi tak ada. Kin Chan berkata ia menciptakan lagu ini untuk gadis yang ia sukai.
Kin Chan masih saja mencari Kotoko padahal musik sudah berbunyi. Lagunya berjudul, Aku mencintaimu, Kotoko. HAHHAHAHHAAAHHA.
Dan Kin Chan mulai menyanyi, Aku suka kamu, aku suka kamu. La la la, la la la, suka... Tokyo adalah kota yang sepi. Sungguh. Orang-orang memandang ke arah lain. Sungguh. Tapi Kotoko, senyummu itu...


Sang gadis bernama Kotoko sedang di bawa oleh Naoki dengan kasar keluar dari gedung dan menuruni Tangga. Kotoko bertanya apa mau Naoki.
Naoki kesal, Apa kamu puas dengan ini semua?
Kotoko juga sedang kesal, Aku nggak takut padamu! Kamu juga mempermainkan perasaanku padamu.
Naoki terlihat tak percaya dan tertawa mengejek.


Kin Chan masih meneruskan lagunya meski Kotoko tak disana, Tahukah kau? Aku senang karena bertemu denganmu. Aku, aku, aku, Senang.
Penonton memberi tepuk tangan sementara Kin Chan meneriakkan nama Kotoko.


Kotoko menangis. Aku akan berhenti. Aku... akan berhenti menyukaimu.
Naoki menatap Kotoko, Jadi kamu akan melupakanku?
Kotoko mulai berteriak mengatakan iya. setelah ia tahu sifat asli Naoki. Aku akan melupakanmu dan menemukan orang yang lebih tampan di kampus.
Tiba-tiba Naoki semakin mendekatkan wajah. Coba saja, lupakan aku.
Naoki mencium Kotoko.


Kotoko terkejut. Saking terkejutnya ia tak bisa menutup matanya. Naoki melihat ekspresi Kotoko dan tersenyum, Kau pantas mendapatkannya.
Naoki meninggalkan Kotoko yang masih mematung dengan ekspresi yang sama. Kawaiii~



Sementara itu di ruangan pesta, Kin Chan masih saja berteriak, otoko, tidakkah kamu menginginkanku? Kotoko, kalau aku merasa perlu melakukannya, maka aku akan melakukannya.


Kotoko masih berdiri di tangga. Ia kemudian mengedipkan kedua matanya dan mulai terduduk lemas.

"Ciuman... Ciuman pertamaku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, Sesuatu yang hanya terjadi sekali, ciuman yang istimewa itu".Kotoko mulai meraba bibirnya. Ia masih shock, "Aku dan Irie-kun, berciuman?"

-END-


Komentar :

Akhirnya, ciuman sebenarnya muncul juga di episode 5. Episode yang cocok untuk memberikan ciuman pertama. HAHHAHHAHAHA.
Suka melihat ekspresi Kotoko tuh, shock bercampur kaget. Tapi tentu saja dia juga senang. HAHAHHAHAHA.


Episode ini banyak membahas Kin Chan ya. Aku suka Kin Chan, dia orang yang seru dan menyenangkan. Sedih juga sih dia mempunyai cinta yang tak terbalas pada Kotoko. Tapi Kotoko dan Kin Chan memang lebih cocok berteman aja. Soalnya persahabatan mereka terlihat menyenangkan.
Lagu yang diciptakan Kin Chan itu pas banged deh. Sayangnya Kotoko nggak mendengarkan lagu itu. Kalau dia mendengarnya aku rasa dia juga bakalan menolak Kin Chan. Kin Chan bakalan bekerja nantinya, apa dia bakalan bekerja di kedai papinya Kotoko? Kayaknya sih....


Karena kebersamaan Kotoko dan Naoki kurang banged di episode ini, aku jadi kurang suka. Tapi adegan pas foto itu sumpah lucu banged. Naoki tahu banged cara menggoda Kotoko, membuat foto berdua mereka yang pertama jadi berantakan. Tapi lumayanlah, ada senyum Naoki, HAHHAHHA.
Adegan-adegan terakhir beneran menyenangkan. Apalagi pas adegan Kelas A vs Kelas F. Dan lagi adegan membongkar rahasia. HHAHAHAHAH.
Si NAoki tu tega banged ya sama Kotoko. Semua yang dilakukan Kotoko di bongkar sama dia di depan teman-temannya. Tentu saja Kotoko marah dan kesal. alhasil, ia bisa membuat Naoki kalah. Soalnya hidup Kotoko sejak awal memang sering digosipin, jadi meski ada gosip baru kayaknya biasa aja. Nah, ini lho, si Jenius yang perfect, ternyata punya kelemahan juga. Makanya Gosip Naoki lebih panas. HAHHAHAHAH.
Meski gitu kasian juga sih melihat wajah Naoki. Tapi terobati melihat wajah Kotoko yang menggoda Naoki. Ketawanya Miki Honoka itu lho. Aku rasa dia lolos mendapat peran Kotoko juga karena itu, selain ekspresi wajahnya yang beragam^^


Di Jepang hari kelulusan memang hari yang sangat besar ya. Aku selalu kagum membaca, menonton adegan kelulusan di Jepang. Selalu terasa sangat berarti. Apalagi bagi pria dan wanita. Rasanay momen itu jadi momen menyatakan cinta atau lainnya. Sedih karena pas kelulusan SMA-ku dulu nggak ada yang special. :'(
Wanita meminta kancing jas pria sangat populer di jepang. aku awalnya tahu dari beberapa manga yang aku baca. Rasanya menyenangkan melihat adegan ini. Ada banyak arti sih, dalam drama ini artinya orang yang penting ya, ada yang bilang seperti yang aku katakan diatas, tandanya menyerahkan hati^^
Kancing pertama, ketiga dan seterusnya ada makna masing-masing juga. Tapi aku lupa apa aja. Hehehehehe.


Saingan baru akan muncul di episode berikutnya. Jujur saja, seksi. TApi kalau soal wajah, kok ketuaan ya? HAHHAHHHAHA. Kalau saingan sama Kotoko, soal wajah sih, aku rasa Naoki cukup bodoh kalau memilih ntu cewek. Soalnya Kotoko lebih Ok kemana-mana. HAHHAHHAHA.
Kenapa mereka mencari saingan Kotoko yang begitu ya? Apa karena saingan Kotoko memang harus dewasa? Mungkin itu salah satu alasannya kali ya.
Harus bersabar dengan episode 6 nih. Mana tayang cuma sekali seminggu, eh, minggu ini nggak tayang pula. Makin Makin galau deh ^^

Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2 - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -