ItakissLIT INA FanBlog's rule
ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!
PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!
PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown
Sabtu, 24 Agustus 2013
FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~
Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~
Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.
Tolong hargai penulis dan sesama blogger...
Arigatooo^^
******************************************************************************
Kalau di Clover Blossoms, Admin Hazuki Airin membuat 2 part, Admin ItakissLIT_INA hanya membuat 1 part untuk kenyamanan membaca :)
******************************************************************************
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 10 -Part 1-
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 10 -Part 1-
Kalau hari jumat udah tiba, galau banged deh buat sinopsisnya. Setelah selesai, galau lagi deh kelanjutannya. Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo ternyata efek-nya sama dengan versi lainnya, bikin galau. Pengarang manga ini beneran jenius deh, bahkan setelah di remake menjadi beberapa versi, tetap aja terkenal.
"Pada akhirnya, Irie-kun tidak tinggal bersama siapapun. Irie-kun tinggal sendiri dan waktupun mulai berlalu. Dan sekarang, kami akan melewati musim dingin pertama kami setelah masuk ke universitas".
Setelah banyak kejadian yang tak menyenangkan yang akhirnya berakhir membahagiakan, waktu tak terasa berlalu dengan cepat. Sekarang adalah musim dingin dalam kehidupan Kotoko. Kotoko masih tinggal di rumah keluarga Irie. Ia sedang membungkus bekal dengan cantik sambil bersenandung gembira, bahwa semua orang akan makan bekalnya sambil tersenyum.
"Teman kecil Ayahku dan Mr. Irie akan menikah dan mereka akan pergi ke kampung halaman di Kyushu. Ny. Irie juga ikut dan mereka memutuskan mengambil perjalanan semalam untuk menghadiri pernikahan".
Kita bisa melihat Ayah, Iri-chan dan ibu sedang sibuk packing-packing untuk berangkat ke Kyushu. Sibuk... sibukk...
Ayah, Iri-chan dan ibu siap berangkat. Kotoko dan Yuuki mengantar sampai ke pintu. Iri-chan mengatakan kalau mereka akan kembali besok malam. Ia minta Kotoko dan Yuuki menjaga rumah sampai mereka kembali.
Kotoko dengan semangat mengiyakan. Ia menyerahkan sandwich buatannya pada ibu. Ibu tentu saja sangat senang menerima bekal buatan calon menantunya, HEhehehhe. Ayah sangat khawatir dan minta Kotoko tidak memberi Yuuki makanan yang mengerikan, hahahhaha.
Kotoko dengan bangga mengatakan kalau ia sudah meningkatkan skill memasakknya. Ibu masih saja khawatir dan menawarkan memanggil Naoki untuk menemani mereka. Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau mereka akan baik-baik saja, lagipula ini hanya untuk satu malam. Kotoko mengatakan kalau Irie-kun pasti sedang sibuk. Meski begitu, ibu tetap memaksa, hahahhaha. Tapi Kotoko meminta ibu menikmati perjalanannya dan jangan mengkhawatirkan mereka. Ibu akhirnya setuju dan minta Kotoko menelpon mereka jika terjadi sesuatu. Dan akhirnya ketiga orang tua pamitan :)
Awalnya aku heran kenapa Yuuki nggak mengeluh sama sekali. Tapi ternyata setelah orang tua pergi, ia beneran menghela nafas panjang, wwkwkkwkw.
Ia beneran gak suka nih tinggal berdua sama Kotoko. Sedangkan Kotoko ga ngerti juga situasinya dan malah dengan bersemangat bertanya Yuuki ingin makan apa untuk makan malam nanti.
Tanpa melihat Kotoko, dengan tidak bersemangat Yuuki mengatakan terserah pada Kotoko saja.
Kotoko hanya bisa melongo melihat tingkah Yuuki, heheehhe.
Waktu Makan malam pun tiba. Kotoko membuat makanan kesukaan Yuuki, Hamburger Steak. Mereka duduk di meja makan. Yuuki masih tampak tidak bersemangat makan. Kotoko mengatakan sangat sulit untuk membuat bentuk hamburgernya dan mempersilakan Yuuki untuk makan.
Yuuki tanpa bicara apapun mulai memotong daging dan memakannya. Kotoko memperhatikan Yuuki dengan senyuman di wajahnya. Melihat Yuuki makan, Kotoko bertanya bagaimana rasanya. Ia mengatakan Kin Chan yang mengajarkannya resep hamburger, dan ia sangat yakin dengan itu. Kotoko tersenyum senang.
Yuuki akhirnya bicara dan mengatakan rasanya lebih baik dari pada penampilannya. Awalnya Kotoko ga ngerti, kemudian ia berfikir dan akhirnya mengerti. Ia tersenyum senang dan merasa lega Yuuki menyukai masakannya.
Kemudian Kotoko mulai menyuruh Yuuki memakan sayurnya, sup dan juga nasi, makan sebanyak yang Yuuki mau. Kotoko kesenengan sementara wajah Yuuki sih biasa aja. Kotoko makan sambil cerita dengan bahagia dan tiba-tiba Yuuki kesakitan.
Yuuki tiba-tiba merasa kesakitan dan mulai mengerang. Kotoko heran dan bertanya ada apa dengan Yuuki. Ia menatap Yuuki yang kesakitan dan mulai panik. Kotoko bangkit dari kursinya dan mendekati Yuuki. Ia terus bertanya ada apa dengan Yuuki. Yuuki mengerang kesakitan dan mengatakan kalau perutnya sakit. Kotoko panik dan berfikir kalau Yuuki sakit perut karena makan hamburgernya.
Kotoko panik dan bertanya apa Yuuki baik-baik saja, ia menyuruh Yuuki bertahan.
Kotoko membaringkan Yuuki di tempat tidur. Ia mengambil selimut dan menyelimuti Yuuki agar tetap hangat. Yuuki terus mengerang dan mengatakan kalau perutnya sakit. Ia mengukur suhu badan Yuuki dan terkejut karena suhunya tinggi sekali. Kotoko panik dan mencari handuk. Ia membawa handuk dan ember untuk kompress Yuuki agar suhu badannya turun. Kotoko beneran panik dan minta Yuuki menunggu. Setelah mengkompres Yuuki, Kotoko mengeluarkan ponselnya dan akan menelpon ibu Yuuki -HAHHAHAH, pertama kali liat ponsel ya di episode ini, kayaknya-
Kotoko panik dan mencari nama Ibu di ponselnya. Ia mencoba menghubungi ibu tapi tidak tersambung, Kotoko panik bahkan sampai tersandung nih.
Jam menunjukkan pukul 7.17, Kotoko menyadrai kalau sekarang pasti sedang puncak pestanya, makanya ibu tak bisa di hubungi. Kotoko bolak-balik saking paniknya, lalu ia berfikir untuk menelpon Naoki. Tapi ia baru menyadrai kalau ia tak punya nomer ponselnya, wkkwkwkkwk.
Kotoko bingung akan melakukan apa sementara Yuuki terus merintih kesakitan. Ia meminta Yuuki bertahan.
Kin Chan ada di restoran Aihara. Ada telpon masuk yang tak lain adalah dari Kotoko. Kin Chan yang mengangkat telpon. Kotoko langsung ke intinya, bertanya bagaimana merawat orang yang keracunan makanan. KWKWKWKWKK.
Kin Chan panik, Kotoko... Apa itu Kau Kotoko! Ada apa???
Kin Chan khawatir dan memanggil seniornya, ia bertanya dengan polos, kau keracunan makanan??? -WKWKKWWK, orang keracunan makanan memangnya masih sempat nelpon yak?-
Kotoko mengatakan bukan dirinya tapi Yuuki-kun, Orang tua Yuuki sedang dalam perjalanan keluar kota. Ia tak bisa menghubungi Naoki karena tak punya nomer ponselnya. Kotoko mengatakan hal itu dengan panik dengan gaya yang lucu,
Kin Chan bertanya dimana Naoki tinggal, tapi Kotoko tidak tahu, karena Naoki tak mengatakannya pada siapapun.
Senior datang dan bertanya ada apa. Kin Chan mengatakan kalau adik Irie Naoki keracunan makanan. Bagaimana cara merawatnya?
Senior berfikir dan minta bicara dengan Kotoko.
Senior bicara dengan Kotoko dan bertanya apa yang dimakan Yuuki. Kotoko mengatakan Yuuki memakan hamburger yang ia buat. Kotoko berlari ke meja makan sambil berteriak, mungkin hamburger yang ia buat belum matang.
Kin Chan panik dan menempelkan telinganya di gagang telpon, ia terkejut. Senior menyuruh Kotoko untuk tenang. Ia bertanya lagi, bukankah Kotoko-chan juga memakan hamburger itu?
Kotoko mengiyakan. Kin Chan makin panik dan makin menempelkan telinganya ke gagang telpon yang di pegang senior. Senior bertanya lagi, apa Kotoko baik-baik saja.
Kotoko memegang perutnya dan menyadari kalau ia baik-baik saja. Senior menyimpulkan kalau Yuuki sakit bukan karena hamburger.
Kotoko mengatakan kalau Yuuki sakit setelah makan hamburgernya. Senior mengatakan kalau ada banyak penyebab sakit perut. Bisa saja karena usus buntu atau penyakit lainnya. Senior menyarankan Kotoko membawa Yuuki ke dokter dan memanggil ambulans.
Kotoko akhirnya mengerti. Kin Chan mengatakan kalau ia akan mencari Irie dan membawanya kesana dan menyuruh Kotoko memberitahukan padanya jika sudah sampai rumah sakit. Kotoko mengerti dan berterima kasih.
Kin Chan akhirnya permisi pada senior untuk pergi. Senior awalnya mau menolak mengingat banyak pelanggan hari itu, tapi karena ini situasi darurat, akhirnya Kin Chan boleh pergi.
Kotoko di rumah menelpon rumah sakit, minta dikirimkan ambulance. Saking paniknya ia bahkan salah menyebutkan namanya. Ia mengatakan namanya Irie Naoki, wkwkkwkwk. Tapi akhirnya ia memperbaikinya, Aihara Kotoko. Tapi rupanya perawat bertanya nama pasien yang sakit, wkwkwkwk, Irie Yuuki.
Kin Chan ada di dekat Tokyo Tower, ia baru saja mendapat pesan dari Kotoko ke rumah sakit mana ia membawa Yuuki. Jinko dan Satomi datang dan bertanya bagaimana keadaan Kotoko. Kin Chan mengatakan kalau Kotoko dalam perjalanan ke rumah sakit Takao. Ia juga bertanya apa keduanya tau dimana Naoki tinggal?
Jinko mengatakan kalau Naoki bahkan tidak mengatakan pada orang tuanya dimana ia tinggal. Bahkan mahasiswa dari jurusannya pun tak ada yang tahu. Satomi khawatir, karena tak ada yang tahu, apa yang harus mereka lakukan?
Kin Chan bertanya apa mungkin pihak kampus tahu?
Tapi Satomi berkata ini sudah terlalu malam dan mereka pasti sudah tutup. Satomi kemudian teringat kalau Irie adalah guru privat adik Matsumoto. Ia berfikir mungkin Matsumoto tahu sesuatu. Jinko juga berfikir begitu karena Yuko juga bekerja di cafe yang sama dengan Naoki.
Kin Chan bertanya dimana cafe-nya. Tapi Jinko dan Satomi tak tahu dimana itu. Kin Chan akhirnya menelpon Kotoko untuk bertanya -Kin Chan juga udah punya ponsel, mendadak episode ini pemain pada punya ponsel, wkwkkwkw-
Kotoko sudah tiba di rumah sakit. Ia terlalu panik untuk menjawab telpon. Yuuki di bawa ke UGD sementara Kotoko berlari di sampingnya sambil menyuruh Yuuki untuk tetap bertahan.
Yuuki trus kesakina, ia keringatan membuat Kotoko makin panik.
Kin Chan kesal, Kotoko tak menjawab ponselnya. Jinko mengatakan mungkin sesuatu yang buruk terjadi di rumah sakit. Kin Chan bertanya lagi kira-kira dimana area cafe tempat Naoki bekerja. Satomi mengatakan mungkin itu di Daikanyama. Kin Chan mengerti dan mengatakan akan mencari dimana cafe itu.
Satomi dan Jinko khawatir, apa tidak apa-apa Kin Chan pergi sendirian?
Kin Chan mengatakan Daikanyama cukup kecil, ia akan baik-baik saja. Ia menyuruh Jinko dan Satomi pergi menemui Matsumoto.
Jinko dan Satomi mengerti.
Dan dimulailah pencarian Irie Naoki di malam itu.
Dan lucunya, Kin Chan turun dari tangga kanan dan berlari ke kiri sedanglan satomi dan Jinko turun dari tangga kiri dan berlari ke kanan. Akibatnya mereka bertiga malah tabrakan, wkwkwkkwwkkw. Ada-ada aja deh ide ceritanya,
Kotoko masih panik menemani Naoki yang di bawa ke UGD, Kotoko mengatakan Irie-kun akan segera tiba dan semuanya akan baik-baik saja.
Yuuki menahan rasa sakitnya sambil memanggil kakaknya. Kotoko terus menenangkan dan mengatakan semua akan baik-baik saja.
Kin Chan malam itu berlari menuju Daikanyama, ia berkata dalam hati bahwa ia pasti akan membawa Irie pada Naoki.
Kin Chan tiba disana dan melihat-lihat dari jendela cafe disekitar sana, apakah ada Irie. Ia terus berlari dan berlari masuk ke cafe satu dan kafe satunya lagi. Wiiiihhhh, bahkan Kin Chan sampai salah masuk, bukannya cafe malah salon, wkkwkwkkw.
Whooooaaa, Kin Chan juga panik tentu saja, ia terus berjuang mencari Naoki.
Jinko dan Satomi ada di gedung apartemen Yuko. Yuko mengatakan kalau Naoki tak datang hari ini. Satomi bertanya apakah Yuko tahu dimana alamat Naoki, sementara Jinko mengendap-endap ke pintu apartemen, waspada jangan-jangan Naoki ada disana,wkwwkwkwkw.
Yuko dengan gaya yang khas, mainin rambut, mengatakan kalau Naoki tidak memberitahukan alamatnya pada nya.
Satomi malah kelihatan senang mengetahui hal itu dan terlihat sedikit mengejek Yuko dengan kata-katanya, Aku tahu.. Kau juga tidak tahu ya...
Jinko juga kelihatan senang dengan hal itu dan bertanya apa nama cafe tempat Naoki bekerja.
Yuko menjawab, Royal Garden Cafe in 2-chome section. Manajer mungkin tahu alamatnya.
Satomi mengeluarkan ponselnya untuk pertama kalinya dan mengetik nama cafe. Jinko berterima kasih. Lucunya, Satomi dan Jinko malah gak tau tulisan Royal Garden kayak mana, wkwkkwkwkkwkwkwkw.
Kin Chan masih mencari Naoki. Ia udah ngos-ngosan karena lari terus tanpa istirahat nih, :'(
Ia mendapat telpon dari Satomi yang mengatakan kalau Naoki tidak bersama Yuko. Bahkan Yuko tak tahu alamat Naoki. Satomi mengatakan cafe tempat Naoki bekerja, tapi Yuko tak yakin kalau Naoki bekerja malam ini, karena Shift Naoki itu tak jelas.
Kin Chan yang masih ngos-ngosan mengatakan ia akan mencari cafe itu, siapa tahu pemilik punya kontak Naoki. Kin Chan berterima kasih dan mengatakan bantuan Jinko dan Satomi sudah cukup. Satomi minta Kin Chan menyampaikan salamnya pada Kotoko. Jinko merebut ponsel Satomi dan minta Kin Chan menyampaikan agar Kotoko tetap bersemangat.
Kin Chan mengerti.
Kin Chan menutup ponselnya dan segera mencari cafe Royal Garden.
Yuuki masuk ke instalasi gawat darurat. Yuuki gemetaran dan keringatan. Kotoko diluar bersama dokter yang memeriksa Yuuki dan mengatakan kalau Yuuki mungkin terkena ileocecal intussusception -apa itu?-
Kotoko bingung dan tak mengerti jenis penyakit apa itu.
Dokter mengatakan kalau itu adalah sejenis intususepsi. Memang saat ini tidak serius, tapi jika tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal. Karena itu mereka harus melakukan operasi sesegera mungkin.
Kotoko terlihat terkejut. Ia bingung. Ia mengatakan untuk segera mengoperasi Yuuki dan minta dokter menyelamatkan Yuuki.
Dokter menenangkan Kotoko dan bertanya apakah Kotoko adalah keluarga Yuuki?
Kotoko menggeleng. Dokter mengatakan di rumah sakit ini, ketika akan melakukan operasi untuk anak di bawah umur, maka mereka membutuhkan persetujuan keluarga.
Kotoko terkejut lagi, ia mengatakan kalau orang tua Yuuki ada di luar kota. Dokter meminta Kotoko menghubungi anggota keluarga terdekat lainnya.
Kotoko tampak bingung. Karena bagaimanapun mereka butuh persetujuan, jika saja sesuatu yang buruk terjadi.
Kotoko makin khawatir. Ia terlihat sangat bingung dan tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Kotoko melihat Yuuki yang kesakitan dan makin khawatir. Ia berharap Naoki segera datang.
Yuuki mulai kehilangan kesadaran dan memanggil kakaknya. Ia sesak nafas, hikkkzzzzz.
Kin Chan terus mencari dan mencari Naoki. Ia akhirnya masuk ke sebuah cafe tepat saat ia hampir terjatuh saking lelahnya. Dan untungnya cafe itu adalah cafe tempat Naoki bekerja.
Saking lelahnya, Kin Chan bahkan bertopang pada lututnya, ia ngos-ngosan.
Kin Chan mencoba berdiri tegap dan sedikit berteriak memanggil Naoki. Naoki dan semua pengunjung cafe terkejut.
Kin Chan berjalan mendekati Naoki yang sedang mengelap meja.
Naoki dengan cool bertanya kenapa Kin Chan sangat berisik. Kin Chan yang masih kelelahan meminta Naoki ikut bersamanya karena Yuuki pingsan. Yuuki sekarang ada di rumah sakit Takao bersama Kotoko.
Naoki tampak terkejut, ia langsung permisi meninggalkan cafe.
Kin Chan dan Naoki berlari menuju rumah sakit. Di jalan, mereka menyetop taksi dan segera berangkat ke rumah sakit.
Kotoko masih di rumah sakit terlihat khawatir dengan kondisi Yuuki yang masih belum di operasi. Kotoko terlihat akan menangis dan terus bergumam agar Irie-kun cepat datang.
Kin Chan dan Naoki tiba di rumah sakit. Mereka masuk ke kamar Yuuki dan Kotoko ada disana. Ia lega melihat Naoki dan segera mendekati NAoki. Kotoko mengatakan kalau Yuuki harus segera di operasi tapi mereka inginpersetujuan anggota keluarga. Kotoko mengatakannya dengan panik.
Naoki tetap berusaha tenang dan mengatakan kalau ia sudah melakukan prosedurnya, jadi Kotoko jangan khawatir.
Naoki mendekati Yuuki dan mengatakan pada adiknya kalau sekarang sudah tak apa, ia juga minta maaf telah membuat Yuuki menunggu.
Yuuki sadar melihat kakaknya. Yuuki begitu takut dan bertanya, apakah aku akan mati?
Naoki meski khawatir, namun bersikap tenang adalah kelebihannya, ia dengan tersenyum mengatakan kalau itu tak akan terjadi. Karena ini adalah operasi kecil, jadi akan cepat selesai.
Tim dokter lalu datang untuk memindahkan Yuuki ke ruang operasi. Kotoko terlihat khawatir.
Naoki, Kotoko dan Kin Chan menunggu selagi Yuuki di operasi. Naoki dan Kin Chan masih berdiri sementara Kotoko duduk. Kin Chan mengatakan kalau sekarang Kotoko sudah bisa bernafas lega. Ia harus segera pergi karena senior yang ternyata bernama Odawara-san sendirian di restoran. Ia pasti sedang sibuk.
Kotoko berdiri, ia tersenyum tulus dan mengucapkan terima kasih pada kin Chan. Ia juga ingin Kin Chan menyampaikan rasa terima kasihnya pada Odawara-san. Kin Chan mengerti dan mengatakan ia lega karena semuanya berjalan lancar.
Kin Chan akan pergi setelah pamitan pada Kotoko dan Naoki memanggilnya, Ikezawa!
Kin Chan menghentikan langkahnya dan berbalik. Naoki berjalan beberapa langkah dan membungkuk dalam dan mengucapkan terima kasih. Kotoko terkejut melihatnya.
Kin Chan menatap Naoki dan menghela nafas, Kin Chan bertanya, Apa kau tidak sedikit memalukan?
Naoki mulai mengangkat kepalanya. Kin chan mengatakan kalau ia tak peduli Naoki ingin hidup sendirian. Tapi bagaimanapun Naoki harus mengatakan pada keluarganya dimana mereka bisa mencarinya. Apa yang akan kau lakukan jika sesuatu terjadi pada Yuuki-kun? Aku juga datang ke Tokyo dari Osaka sendirian, Aku mengerti bahwa kau pasti punya alasan kenapa kau ingin sendirian. Tapi jika sesuatu terjadi karena itu, Tidak hanya kau, tapi orang-orang disekitarmu juga akan terluka. Sudah sangat terlambat jika semua itu terjadi.
Naoki terlihat memikirkan perkataan Kin Chan. Kita tahu Naoki juga merasa bersalah atas semuanya.
Kin Chan melanjutkan, Seorang laki-laki tak bisa hidup sendirian. Sangat penting untuk mengatakan bagaimana perasaanmu, atau apa yang kau pikirkan pada orang-orang disekitarmu.
Naoki masih diam saja. Ia merasa bersalah.
Kin Chan kemudian pamitan lagi pada Kotoko. Kotoko mengucapkan terima kasih lagi. Kin Chan lalu pergi.
Naoki masih berdiri disana. Ia memasukkan tangannya ke saku mantelnya dan berfikir. Kotoko menatap Naoki dan memanggil namanya.
Naoki berjalan dan duduk di kursi. Ia ada didalam posisi berfikir, merenungkan semuanya. Kotoko hanya menatap Naoki yang menurutnya agak aneh. Lalu ia mulai ribut lagi dan mengatakan kalau ia lupa menelpon ibu. Ia melihat Handphone-nya begitu banyak missed call, Kotoko sibu dengan ponselnya.
Naoki menatap Kotoko dan mengatakan kalau mereka sedang di rumah sakit. Kotoko mengerti dan ia segera pergi meninggalkan Naoki untuk menelpon.
Naoki menatap kepergian Kotoko. Ia kemudian terlihat berfikir lagi.
Kotoko ada di luar untuk menelpon orang tua. Cukup lama juga telponnya terangkat oleh ibu. Tapi begitu terangkat, Kotoko terkejut dengan suara teriakan ibu, Akhirnya aku berhasil melewatinya, Kotoko-Chan!
Kotoko tak mempertanyakan apa yang terjadi, ia mengatakan kalau Yuuki-kun menjalani operasi mendadak. Ibu terkejut mendengarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang terjadi disana.
Kotoko mencoba menjelaskan panjang lebar, kalau Yuuki terkena sejenis intususepsi. Tapi ia akan baik-baik saja setelah operasi. DAn sebentar lagi operasinya akan selesai. Dan lagi Irie-kun sedang bersamanya sekarang.
Ibu dengan suara aneh di balik telpon mengatakan kalau mereka akan segera pulang.
Kotoko heran, kenapa ibu mengatakan akan segera pulang? Padahal mereka ada di kyushu. Lagipula penerbangan dan kereta pasti sudah tak ada jam segitu.
Dan yang terjadi pada para orang tua adalah, bahwa mereka terserang badai di Kyushu dan sedang menunggu tumpangan mobil di tepi jalan,wkwkkwkwkwkw.
Suara aneh tadi adalah suara badai, ibu memegang karton bertuliskan Tokyo dan Handphone di pegang oleh ayah Naoki, wkwkkwkwkkw.
Badainya ngeri dink,,, ibu masih aja bicara di telpon dan mengatakan apapun yang terjadi mereka pasti tiba di Tokyo. Ia minta Kotoko menjaga Yuuki sampai mereka kembali.
Kotoko mengerti dan meminta ibu menjaga diri juga disana.
HAHHAHHAAHHA. Sumpah lucu banged.
Sambungan telpon dengan Ibu Naoki terputus saat Naoki ternyata menemui KOtoko di luar. Kotoko masih berfikir mengenai telponnya yang mati atau memikirkan apa yang terjadi dengan para orang tua, saat Naoki tiba-tiba memegang dahinya dan menjatuhkan Kotoko ke dadanya, heheehhe.
Kotoko terlihat sangat sangat terkejut dengan hal itu. Naoki berterima kasih pada Kotoko.
Kotoko mulai terlihat sedih lagi dan ia mulai menangis. Kotoko mengatakan kalau ia takut. Naoki diam saja. Lalu Kotoko mengatakan kalau ia takut berkali-kali dan berbalik memeluk Naoki dengan tiba-tiba sambil menangis. AWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.
Naoki juga memeluk Kotoko dan mengatakan kalau semuanya baik-baik saja. Kotoko beneran menangis seperti anak kecil dalam pelukan Naoki. Dan BT banged melihat Naoki yang masih mempertahankan wajah cool-nya, padahal aku tahu dia merasa senang, wkkwkwkkwk.
Operasi Yuuki selesai. Naoki bertemu dengan dokter dan mengatakan kalau operasinya sukses. Yuuki sudah bisa pindah ke kamar biasa besok. Dokter juga menyuruh Naoki untuk kembali ke rumah malam ini.
Tapi Naoki ingin tetap tinggal. Dokter mengingatkan, Naoki tak bisa tinggal di ruang ICU. Lagi pula tidak ada tempat menginap di rumah sakit, jadi dokter meminta Naoki pulang saja dan kembali besok.
Naoki mengerti. Ia membungkuk dan berterima kasih pada dokter. Dokter mengatakan kalau ia senang Kotoko membuat keputusan yang cepat untuk membawa Yuuki kesana. Karena penyakit Yuuki bukan penyakit serius jika di tangani dengan cepat. Tapi banyak kasus dimana orang-orang menganggap itu hanya sakit perut biasa. Ini adalah penyakit yang bisa di sembuhkan, tapi bisa berakibat fatal. Terutama ketika terjadi pada anak kecil. Dokter juga mengatakan kalau adik Naoki sangat beruntung. Naoki harus sangat berterima kasih pada Kotoko.
Naoki tampak berfikir dan sepertinya ia tahu akan hal itu, bahwa ia benar-benar sangat berterima kasih pada Kotoko.
Saat itu Kotoko sedang duduk di luar menunggu Naoki. Saat Naoki keluar, Kotoko langsung bertanya bagaimana keadaan Yuuki. Naoki mengatakan kalau Yuuki baik-baik saja, dia akan dipindahkan ke kamar umum besok pagi.
Kotoko mengatakan ia akan tinggal bersama Yuuki. Tapi Naoki mengatakan tidak bisa, karena mereka juga harus istirahat. Dan Yuuki juga harus tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu. Dan Kotoko harus istirahat.
Kotoko menatap Naoki. Naoki lalu mengajak Kotoko pergi dan mengatakan ia akan mengantar Kotoko pulang.
Naoki dan Kotoko tiba di luar. Sedang ada badai salju kayaknya. Malam itu sangat dingin. Naoki melihat jam tangannya dan menyadari kalau mereka sudah terlambat untuk kereta terakhir. Dan lagi mereka juga tak bisa naik taksi dengan salju yang cukup tebal malam ini.
Kotoko terkejut, ia melihat-lihat kesekitar dan memang tak ada mobil yang lewat. Ia mulai khawatir apa yang harus mereka lakukan.
Naoki dengan gaya cool bertanya, Apa kau mau pergi ke rumahku?
Kotoko terkejut, Apa?
Naoki menatap Kotoko, Hanya 10 menit jalan kaki dari sini.
Dengan gaya cool, Naoki meninggalkan Kotoko yang masih sangat terkejut dengan ajakan yang tiba-tiba itu,. Kotoko sejenak membatu, tapi kemudian dia menhikuti Naoki dari belakang. Dan malah mengkhawatirkan payung, wkkwkkwkwkwkw.
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 10 -Part 2-
Sinopsis Itazura Na Kiss -Love In Tokyo Episode 10 Part 1
"Pada akhirnya, Irie-kun tidak tinggal bersama siapapun. Irie-kun tinggal sendiri dan waktupun mulai berlalu. Dan sekarang, kami akan melewati musim dingin pertama kami setelah masuk ke universitas".
Setelah banyak kejadian yang tak menyenangkan yang akhirnya berakhir membahagiakan, waktu tak terasa berlalu dengan cepat. Sekarang adalah musim dingin dalam kehidupan Kotoko. Kotoko masih tinggal di rumah keluarga Irie. Ia sedang membungkus bekal dengan cantik sambil bersenandung gembira, bahwa semua orang akan makan bekalnya sambil tersenyum.
"Teman kecil Ayahku dan Mr. Irie akan menikah dan mereka akan pergi ke kampung halaman di Kyushu. Ny. Irie juga ikut dan mereka memutuskan mengambil perjalanan semalam untuk menghadiri pernikahan".
Kita bisa melihat Ayah, Iri-chan dan ibu sedang sibuk packing-packing untuk berangkat ke Kyushu. Sibuk... sibukk...
Ayah, Iri-chan dan ibu siap berangkat. Kotoko dan Yuuki mengantar sampai ke pintu. Iri-chan mengatakan kalau mereka akan kembali besok malam. Ia minta Kotoko dan Yuuki menjaga rumah sampai mereka kembali.
Kotoko dengan semangat mengiyakan. Ia menyerahkan sandwich buatannya pada ibu. Ibu tentu saja sangat senang menerima bekal buatan calon menantunya, HEhehehhe. Ayah sangat khawatir dan minta Kotoko tidak memberi Yuuki makanan yang mengerikan, hahahhaha.
Kotoko dengan bangga mengatakan kalau ia sudah meningkatkan skill memasakknya. Ibu masih saja khawatir dan menawarkan memanggil Naoki untuk menemani mereka. Kotoko tersenyum dan mengatakan kalau mereka akan baik-baik saja, lagipula ini hanya untuk satu malam. Kotoko mengatakan kalau Irie-kun pasti sedang sibuk. Meski begitu, ibu tetap memaksa, hahahhaha. Tapi Kotoko meminta ibu menikmati perjalanannya dan jangan mengkhawatirkan mereka. Ibu akhirnya setuju dan minta Kotoko menelpon mereka jika terjadi sesuatu. Dan akhirnya ketiga orang tua pamitan :)
Awalnya aku heran kenapa Yuuki nggak mengeluh sama sekali. Tapi ternyata setelah orang tua pergi, ia beneran menghela nafas panjang, wwkwkkwkw.
Ia beneran gak suka nih tinggal berdua sama Kotoko. Sedangkan Kotoko ga ngerti juga situasinya dan malah dengan bersemangat bertanya Yuuki ingin makan apa untuk makan malam nanti.
Tanpa melihat Kotoko, dengan tidak bersemangat Yuuki mengatakan terserah pada Kotoko saja.
Kotoko hanya bisa melongo melihat tingkah Yuuki, heheehhe.
Waktu Makan malam pun tiba. Kotoko membuat makanan kesukaan Yuuki, Hamburger Steak. Mereka duduk di meja makan. Yuuki masih tampak tidak bersemangat makan. Kotoko mengatakan sangat sulit untuk membuat bentuk hamburgernya dan mempersilakan Yuuki untuk makan.
Yuuki tanpa bicara apapun mulai memotong daging dan memakannya. Kotoko memperhatikan Yuuki dengan senyuman di wajahnya. Melihat Yuuki makan, Kotoko bertanya bagaimana rasanya. Ia mengatakan Kin Chan yang mengajarkannya resep hamburger, dan ia sangat yakin dengan itu. Kotoko tersenyum senang.
Yuuki akhirnya bicara dan mengatakan rasanya lebih baik dari pada penampilannya. Awalnya Kotoko ga ngerti, kemudian ia berfikir dan akhirnya mengerti. Ia tersenyum senang dan merasa lega Yuuki menyukai masakannya.
Kemudian Kotoko mulai menyuruh Yuuki memakan sayurnya, sup dan juga nasi, makan sebanyak yang Yuuki mau. Kotoko kesenengan sementara wajah Yuuki sih biasa aja. Kotoko makan sambil cerita dengan bahagia dan tiba-tiba Yuuki kesakitan.
Yuuki tiba-tiba merasa kesakitan dan mulai mengerang. Kotoko heran dan bertanya ada apa dengan Yuuki. Ia menatap Yuuki yang kesakitan dan mulai panik. Kotoko bangkit dari kursinya dan mendekati Yuuki. Ia terus bertanya ada apa dengan Yuuki. Yuuki mengerang kesakitan dan mengatakan kalau perutnya sakit. Kotoko panik dan berfikir kalau Yuuki sakit perut karena makan hamburgernya.
Kotoko panik dan bertanya apa Yuuki baik-baik saja, ia menyuruh Yuuki bertahan.
Episode 10
-Pernyataan di Malam Bersalju-
Kotoko membaringkan Yuuki di tempat tidur. Ia mengambil selimut dan menyelimuti Yuuki agar tetap hangat. Yuuki terus mengerang dan mengatakan kalau perutnya sakit. Ia mengukur suhu badan Yuuki dan terkejut karena suhunya tinggi sekali. Kotoko panik dan mencari handuk. Ia membawa handuk dan ember untuk kompress Yuuki agar suhu badannya turun. Kotoko beneran panik dan minta Yuuki menunggu. Setelah mengkompres Yuuki, Kotoko mengeluarkan ponselnya dan akan menelpon ibu Yuuki -HAHHAHAH, pertama kali liat ponsel ya di episode ini, kayaknya-
Kotoko panik dan mencari nama Ibu di ponselnya. Ia mencoba menghubungi ibu tapi tidak tersambung, Kotoko panik bahkan sampai tersandung nih.
Jam menunjukkan pukul 7.17, Kotoko menyadrai kalau sekarang pasti sedang puncak pestanya, makanya ibu tak bisa di hubungi. Kotoko bolak-balik saking paniknya, lalu ia berfikir untuk menelpon Naoki. Tapi ia baru menyadrai kalau ia tak punya nomer ponselnya, wkkwkwkkwk.
Kotoko bingung akan melakukan apa sementara Yuuki terus merintih kesakitan. Ia meminta Yuuki bertahan.
Kin Chan ada di restoran Aihara. Ada telpon masuk yang tak lain adalah dari Kotoko. Kin Chan yang mengangkat telpon. Kotoko langsung ke intinya, bertanya bagaimana merawat orang yang keracunan makanan. KWKWKWKWKK.
Kin Chan panik, Kotoko... Apa itu Kau Kotoko! Ada apa???
Kin Chan khawatir dan memanggil seniornya, ia bertanya dengan polos, kau keracunan makanan??? -WKWKKWWK, orang keracunan makanan memangnya masih sempat nelpon yak?-
Kotoko mengatakan bukan dirinya tapi Yuuki-kun, Orang tua Yuuki sedang dalam perjalanan keluar kota. Ia tak bisa menghubungi Naoki karena tak punya nomer ponselnya. Kotoko mengatakan hal itu dengan panik dengan gaya yang lucu,
Kin Chan bertanya dimana Naoki tinggal, tapi Kotoko tidak tahu, karena Naoki tak mengatakannya pada siapapun.
Senior datang dan bertanya ada apa. Kin Chan mengatakan kalau adik Irie Naoki keracunan makanan. Bagaimana cara merawatnya?
Senior berfikir dan minta bicara dengan Kotoko.
Senior bicara dengan Kotoko dan bertanya apa yang dimakan Yuuki. Kotoko mengatakan Yuuki memakan hamburger yang ia buat. Kotoko berlari ke meja makan sambil berteriak, mungkin hamburger yang ia buat belum matang.
Kin Chan panik dan menempelkan telinganya di gagang telpon, ia terkejut. Senior menyuruh Kotoko untuk tenang. Ia bertanya lagi, bukankah Kotoko-chan juga memakan hamburger itu?
Kotoko mengiyakan. Kin Chan makin panik dan makin menempelkan telinganya ke gagang telpon yang di pegang senior. Senior bertanya lagi, apa Kotoko baik-baik saja.
Kotoko memegang perutnya dan menyadari kalau ia baik-baik saja. Senior menyimpulkan kalau Yuuki sakit bukan karena hamburger.
Kotoko mengatakan kalau Yuuki sakit setelah makan hamburgernya. Senior mengatakan kalau ada banyak penyebab sakit perut. Bisa saja karena usus buntu atau penyakit lainnya. Senior menyarankan Kotoko membawa Yuuki ke dokter dan memanggil ambulans.
Kotoko akhirnya mengerti. Kin Chan mengatakan kalau ia akan mencari Irie dan membawanya kesana dan menyuruh Kotoko memberitahukan padanya jika sudah sampai rumah sakit. Kotoko mengerti dan berterima kasih.
Kin Chan akhirnya permisi pada senior untuk pergi. Senior awalnya mau menolak mengingat banyak pelanggan hari itu, tapi karena ini situasi darurat, akhirnya Kin Chan boleh pergi.
Kotoko di rumah menelpon rumah sakit, minta dikirimkan ambulance. Saking paniknya ia bahkan salah menyebutkan namanya. Ia mengatakan namanya Irie Naoki, wkwkkwkwk. Tapi akhirnya ia memperbaikinya, Aihara Kotoko. Tapi rupanya perawat bertanya nama pasien yang sakit, wkwkwkwk, Irie Yuuki.
Kin Chan ada di dekat Tokyo Tower, ia baru saja mendapat pesan dari Kotoko ke rumah sakit mana ia membawa Yuuki. Jinko dan Satomi datang dan bertanya bagaimana keadaan Kotoko. Kin Chan mengatakan kalau Kotoko dalam perjalanan ke rumah sakit Takao. Ia juga bertanya apa keduanya tau dimana Naoki tinggal?
Jinko mengatakan kalau Naoki bahkan tidak mengatakan pada orang tuanya dimana ia tinggal. Bahkan mahasiswa dari jurusannya pun tak ada yang tahu. Satomi khawatir, karena tak ada yang tahu, apa yang harus mereka lakukan?
Kin Chan bertanya apa mungkin pihak kampus tahu?
Tapi Satomi berkata ini sudah terlalu malam dan mereka pasti sudah tutup. Satomi kemudian teringat kalau Irie adalah guru privat adik Matsumoto. Ia berfikir mungkin Matsumoto tahu sesuatu. Jinko juga berfikir begitu karena Yuko juga bekerja di cafe yang sama dengan Naoki.
Kin Chan bertanya dimana cafe-nya. Tapi Jinko dan Satomi tak tahu dimana itu. Kin Chan akhirnya menelpon Kotoko untuk bertanya -Kin Chan juga udah punya ponsel, mendadak episode ini pemain pada punya ponsel, wkwkkwkw-
Kotoko sudah tiba di rumah sakit. Ia terlalu panik untuk menjawab telpon. Yuuki di bawa ke UGD sementara Kotoko berlari di sampingnya sambil menyuruh Yuuki untuk tetap bertahan.
Yuuki trus kesakina, ia keringatan membuat Kotoko makin panik.
Kin Chan kesal, Kotoko tak menjawab ponselnya. Jinko mengatakan mungkin sesuatu yang buruk terjadi di rumah sakit. Kin Chan bertanya lagi kira-kira dimana area cafe tempat Naoki bekerja. Satomi mengatakan mungkin itu di Daikanyama. Kin Chan mengerti dan mengatakan akan mencari dimana cafe itu.
Satomi dan Jinko khawatir, apa tidak apa-apa Kin Chan pergi sendirian?
Kin Chan mengatakan Daikanyama cukup kecil, ia akan baik-baik saja. Ia menyuruh Jinko dan Satomi pergi menemui Matsumoto.
Jinko dan Satomi mengerti.
Dan dimulailah pencarian Irie Naoki di malam itu.
Dan lucunya, Kin Chan turun dari tangga kanan dan berlari ke kiri sedanglan satomi dan Jinko turun dari tangga kiri dan berlari ke kanan. Akibatnya mereka bertiga malah tabrakan, wkwkwkkwwkkw. Ada-ada aja deh ide ceritanya,
Kotoko masih panik menemani Naoki yang di bawa ke UGD, Kotoko mengatakan Irie-kun akan segera tiba dan semuanya akan baik-baik saja.
Yuuki menahan rasa sakitnya sambil memanggil kakaknya. Kotoko terus menenangkan dan mengatakan semua akan baik-baik saja.
Kin Chan malam itu berlari menuju Daikanyama, ia berkata dalam hati bahwa ia pasti akan membawa Irie pada Naoki.
Kin Chan tiba disana dan melihat-lihat dari jendela cafe disekitar sana, apakah ada Irie. Ia terus berlari dan berlari masuk ke cafe satu dan kafe satunya lagi. Wiiiihhhh, bahkan Kin Chan sampai salah masuk, bukannya cafe malah salon, wkkwkwkkw.
Whooooaaa, Kin Chan juga panik tentu saja, ia terus berjuang mencari Naoki.
Jinko dan Satomi ada di gedung apartemen Yuko. Yuko mengatakan kalau Naoki tak datang hari ini. Satomi bertanya apakah Yuko tahu dimana alamat Naoki, sementara Jinko mengendap-endap ke pintu apartemen, waspada jangan-jangan Naoki ada disana,wkwwkwkwkw.
Yuko dengan gaya yang khas, mainin rambut, mengatakan kalau Naoki tidak memberitahukan alamatnya pada nya.
Satomi malah kelihatan senang mengetahui hal itu dan terlihat sedikit mengejek Yuko dengan kata-katanya, Aku tahu.. Kau juga tidak tahu ya...
Jinko juga kelihatan senang dengan hal itu dan bertanya apa nama cafe tempat Naoki bekerja.
Yuko menjawab, Royal Garden Cafe in 2-chome section. Manajer mungkin tahu alamatnya.
Satomi mengeluarkan ponselnya untuk pertama kalinya dan mengetik nama cafe. Jinko berterima kasih. Lucunya, Satomi dan Jinko malah gak tau tulisan Royal Garden kayak mana, wkwkkwkwkkwkwkwkw.
Kin Chan masih mencari Naoki. Ia udah ngos-ngosan karena lari terus tanpa istirahat nih, :'(
Ia mendapat telpon dari Satomi yang mengatakan kalau Naoki tidak bersama Yuko. Bahkan Yuko tak tahu alamat Naoki. Satomi mengatakan cafe tempat Naoki bekerja, tapi Yuko tak yakin kalau Naoki bekerja malam ini, karena Shift Naoki itu tak jelas.
Kin Chan yang masih ngos-ngosan mengatakan ia akan mencari cafe itu, siapa tahu pemilik punya kontak Naoki. Kin Chan berterima kasih dan mengatakan bantuan Jinko dan Satomi sudah cukup. Satomi minta Kin Chan menyampaikan salamnya pada Kotoko. Jinko merebut ponsel Satomi dan minta Kin Chan menyampaikan agar Kotoko tetap bersemangat.
Kin Chan mengerti.
Kin Chan menutup ponselnya dan segera mencari cafe Royal Garden.
Yuuki masuk ke instalasi gawat darurat. Yuuki gemetaran dan keringatan. Kotoko diluar bersama dokter yang memeriksa Yuuki dan mengatakan kalau Yuuki mungkin terkena ileocecal intussusception -apa itu?-
Kotoko bingung dan tak mengerti jenis penyakit apa itu.
Dokter mengatakan kalau itu adalah sejenis intususepsi. Memang saat ini tidak serius, tapi jika tidak segera ditangani maka akan berakibat fatal. Karena itu mereka harus melakukan operasi sesegera mungkin.
Kotoko terlihat terkejut. Ia bingung. Ia mengatakan untuk segera mengoperasi Yuuki dan minta dokter menyelamatkan Yuuki.
Dokter menenangkan Kotoko dan bertanya apakah Kotoko adalah keluarga Yuuki?
Kotoko menggeleng. Dokter mengatakan di rumah sakit ini, ketika akan melakukan operasi untuk anak di bawah umur, maka mereka membutuhkan persetujuan keluarga.
Kotoko terkejut lagi, ia mengatakan kalau orang tua Yuuki ada di luar kota. Dokter meminta Kotoko menghubungi anggota keluarga terdekat lainnya.
Kotoko tampak bingung. Karena bagaimanapun mereka butuh persetujuan, jika saja sesuatu yang buruk terjadi.
Kotoko makin khawatir. Ia terlihat sangat bingung dan tak tahu apa yang harus ia lakukan.
Kotoko melihat Yuuki yang kesakitan dan makin khawatir. Ia berharap Naoki segera datang.
Yuuki mulai kehilangan kesadaran dan memanggil kakaknya. Ia sesak nafas, hikkkzzzzz.
Kin Chan terus mencari dan mencari Naoki. Ia akhirnya masuk ke sebuah cafe tepat saat ia hampir terjatuh saking lelahnya. Dan untungnya cafe itu adalah cafe tempat Naoki bekerja.
Saking lelahnya, Kin Chan bahkan bertopang pada lututnya, ia ngos-ngosan.
Kin Chan mencoba berdiri tegap dan sedikit berteriak memanggil Naoki. Naoki dan semua pengunjung cafe terkejut.
Kin Chan berjalan mendekati Naoki yang sedang mengelap meja.
Naoki dengan cool bertanya kenapa Kin Chan sangat berisik. Kin Chan yang masih kelelahan meminta Naoki ikut bersamanya karena Yuuki pingsan. Yuuki sekarang ada di rumah sakit Takao bersama Kotoko.
Naoki tampak terkejut, ia langsung permisi meninggalkan cafe.
Kin Chan dan Naoki berlari menuju rumah sakit. Di jalan, mereka menyetop taksi dan segera berangkat ke rumah sakit.
Kotoko masih di rumah sakit terlihat khawatir dengan kondisi Yuuki yang masih belum di operasi. Kotoko terlihat akan menangis dan terus bergumam agar Irie-kun cepat datang.
Kin Chan dan Naoki tiba di rumah sakit. Mereka masuk ke kamar Yuuki dan Kotoko ada disana. Ia lega melihat Naoki dan segera mendekati NAoki. Kotoko mengatakan kalau Yuuki harus segera di operasi tapi mereka inginpersetujuan anggota keluarga. Kotoko mengatakannya dengan panik.
Naoki tetap berusaha tenang dan mengatakan kalau ia sudah melakukan prosedurnya, jadi Kotoko jangan khawatir.
Naoki mendekati Yuuki dan mengatakan pada adiknya kalau sekarang sudah tak apa, ia juga minta maaf telah membuat Yuuki menunggu.
Yuuki sadar melihat kakaknya. Yuuki begitu takut dan bertanya, apakah aku akan mati?
Naoki meski khawatir, namun bersikap tenang adalah kelebihannya, ia dengan tersenyum mengatakan kalau itu tak akan terjadi. Karena ini adalah operasi kecil, jadi akan cepat selesai.
Tim dokter lalu datang untuk memindahkan Yuuki ke ruang operasi. Kotoko terlihat khawatir.
Naoki, Kotoko dan Kin Chan menunggu selagi Yuuki di operasi. Naoki dan Kin Chan masih berdiri sementara Kotoko duduk. Kin Chan mengatakan kalau sekarang Kotoko sudah bisa bernafas lega. Ia harus segera pergi karena senior yang ternyata bernama Odawara-san sendirian di restoran. Ia pasti sedang sibuk.
Kotoko berdiri, ia tersenyum tulus dan mengucapkan terima kasih pada kin Chan. Ia juga ingin Kin Chan menyampaikan rasa terima kasihnya pada Odawara-san. Kin Chan mengerti dan mengatakan ia lega karena semuanya berjalan lancar.
Kin Chan akan pergi setelah pamitan pada Kotoko dan Naoki memanggilnya, Ikezawa!
Kin Chan menghentikan langkahnya dan berbalik. Naoki berjalan beberapa langkah dan membungkuk dalam dan mengucapkan terima kasih. Kotoko terkejut melihatnya.
Kin Chan menatap Naoki dan menghela nafas, Kin Chan bertanya, Apa kau tidak sedikit memalukan?
Naoki mulai mengangkat kepalanya. Kin chan mengatakan kalau ia tak peduli Naoki ingin hidup sendirian. Tapi bagaimanapun Naoki harus mengatakan pada keluarganya dimana mereka bisa mencarinya. Apa yang akan kau lakukan jika sesuatu terjadi pada Yuuki-kun? Aku juga datang ke Tokyo dari Osaka sendirian, Aku mengerti bahwa kau pasti punya alasan kenapa kau ingin sendirian. Tapi jika sesuatu terjadi karena itu, Tidak hanya kau, tapi orang-orang disekitarmu juga akan terluka. Sudah sangat terlambat jika semua itu terjadi.
Naoki terlihat memikirkan perkataan Kin Chan. Kita tahu Naoki juga merasa bersalah atas semuanya.
Kin Chan melanjutkan, Seorang laki-laki tak bisa hidup sendirian. Sangat penting untuk mengatakan bagaimana perasaanmu, atau apa yang kau pikirkan pada orang-orang disekitarmu.
Naoki masih diam saja. Ia merasa bersalah.
Kin Chan kemudian pamitan lagi pada Kotoko. Kotoko mengucapkan terima kasih lagi. Kin Chan lalu pergi.
Naoki masih berdiri disana. Ia memasukkan tangannya ke saku mantelnya dan berfikir. Kotoko menatap Naoki dan memanggil namanya.
Naoki berjalan dan duduk di kursi. Ia ada didalam posisi berfikir, merenungkan semuanya. Kotoko hanya menatap Naoki yang menurutnya agak aneh. Lalu ia mulai ribut lagi dan mengatakan kalau ia lupa menelpon ibu. Ia melihat Handphone-nya begitu banyak missed call, Kotoko sibu dengan ponselnya.
Naoki menatap Kotoko dan mengatakan kalau mereka sedang di rumah sakit. Kotoko mengerti dan ia segera pergi meninggalkan Naoki untuk menelpon.
Naoki menatap kepergian Kotoko. Ia kemudian terlihat berfikir lagi.
Kotoko ada di luar untuk menelpon orang tua. Cukup lama juga telponnya terangkat oleh ibu. Tapi begitu terangkat, Kotoko terkejut dengan suara teriakan ibu, Akhirnya aku berhasil melewatinya, Kotoko-Chan!
Kotoko tak mempertanyakan apa yang terjadi, ia mengatakan kalau Yuuki-kun menjalani operasi mendadak. Ibu terkejut mendengarnya, tapi sepertinya ada sesuatu yang terjadi disana.
Kotoko mencoba menjelaskan panjang lebar, kalau Yuuki terkena sejenis intususepsi. Tapi ia akan baik-baik saja setelah operasi. DAn sebentar lagi operasinya akan selesai. Dan lagi Irie-kun sedang bersamanya sekarang.
Ibu dengan suara aneh di balik telpon mengatakan kalau mereka akan segera pulang.
Kotoko heran, kenapa ibu mengatakan akan segera pulang? Padahal mereka ada di kyushu. Lagipula penerbangan dan kereta pasti sudah tak ada jam segitu.
Dan yang terjadi pada para orang tua adalah, bahwa mereka terserang badai di Kyushu dan sedang menunggu tumpangan mobil di tepi jalan,wkwkkwkwkwkw.
Suara aneh tadi adalah suara badai, ibu memegang karton bertuliskan Tokyo dan Handphone di pegang oleh ayah Naoki, wkwkkwkwkkw.
Badainya ngeri dink,,, ibu masih aja bicara di telpon dan mengatakan apapun yang terjadi mereka pasti tiba di Tokyo. Ia minta Kotoko menjaga Yuuki sampai mereka kembali.
Kotoko mengerti dan meminta ibu menjaga diri juga disana.
HAHHAHHAAHHA. Sumpah lucu banged.
Sambungan telpon dengan Ibu Naoki terputus saat Naoki ternyata menemui KOtoko di luar. Kotoko masih berfikir mengenai telponnya yang mati atau memikirkan apa yang terjadi dengan para orang tua, saat Naoki tiba-tiba memegang dahinya dan menjatuhkan Kotoko ke dadanya, heheehhe.
Kotoko terlihat sangat sangat terkejut dengan hal itu. Naoki berterima kasih pada Kotoko.
Kotoko mulai terlihat sedih lagi dan ia mulai menangis. Kotoko mengatakan kalau ia takut. Naoki diam saja. Lalu Kotoko mengatakan kalau ia takut berkali-kali dan berbalik memeluk Naoki dengan tiba-tiba sambil menangis. AWWWWWWWWWWWWWWWWWWWWW.
Naoki juga memeluk Kotoko dan mengatakan kalau semuanya baik-baik saja. Kotoko beneran menangis seperti anak kecil dalam pelukan Naoki. Dan BT banged melihat Naoki yang masih mempertahankan wajah cool-nya, padahal aku tahu dia merasa senang, wkkwkwkkwk.
Operasi Yuuki selesai. Naoki bertemu dengan dokter dan mengatakan kalau operasinya sukses. Yuuki sudah bisa pindah ke kamar biasa besok. Dokter juga menyuruh Naoki untuk kembali ke rumah malam ini.
Tapi Naoki ingin tetap tinggal. Dokter mengingatkan, Naoki tak bisa tinggal di ruang ICU. Lagi pula tidak ada tempat menginap di rumah sakit, jadi dokter meminta Naoki pulang saja dan kembali besok.
Naoki mengerti. Ia membungkuk dan berterima kasih pada dokter. Dokter mengatakan kalau ia senang Kotoko membuat keputusan yang cepat untuk membawa Yuuki kesana. Karena penyakit Yuuki bukan penyakit serius jika di tangani dengan cepat. Tapi banyak kasus dimana orang-orang menganggap itu hanya sakit perut biasa. Ini adalah penyakit yang bisa di sembuhkan, tapi bisa berakibat fatal. Terutama ketika terjadi pada anak kecil. Dokter juga mengatakan kalau adik Naoki sangat beruntung. Naoki harus sangat berterima kasih pada Kotoko.
Naoki tampak berfikir dan sepertinya ia tahu akan hal itu, bahwa ia benar-benar sangat berterima kasih pada Kotoko.
Saat itu Kotoko sedang duduk di luar menunggu Naoki. Saat Naoki keluar, Kotoko langsung bertanya bagaimana keadaan Yuuki. Naoki mengatakan kalau Yuuki baik-baik saja, dia akan dipindahkan ke kamar umum besok pagi.
Kotoko mengatakan ia akan tinggal bersama Yuuki. Tapi Naoki mengatakan tidak bisa, karena mereka juga harus istirahat. Dan Yuuki juga harus tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu. Dan Kotoko harus istirahat.
Kotoko menatap Naoki. Naoki lalu mengajak Kotoko pergi dan mengatakan ia akan mengantar Kotoko pulang.
Naoki dan Kotoko tiba di luar. Sedang ada badai salju kayaknya. Malam itu sangat dingin. Naoki melihat jam tangannya dan menyadari kalau mereka sudah terlambat untuk kereta terakhir. Dan lagi mereka juga tak bisa naik taksi dengan salju yang cukup tebal malam ini.
Kotoko terkejut, ia melihat-lihat kesekitar dan memang tak ada mobil yang lewat. Ia mulai khawatir apa yang harus mereka lakukan.
Naoki dengan gaya cool bertanya, Apa kau mau pergi ke rumahku?
Kotoko terkejut, Apa?
Naoki menatap Kotoko, Hanya 10 menit jalan kaki dari sini.
Dengan gaya cool, Naoki meninggalkan Kotoko yang masih sangat terkejut dengan ajakan yang tiba-tiba itu,. Kotoko sejenak membatu, tapi kemudian dia menhikuti Naoki dari belakang. Dan malah mengkhawatirkan payung, wkkwkkwkwkwkw.
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 10 -Part 2-
Naoki membawa Kotoko masuk ke gedung apartemen tempat ia tinggal. Kotoko mengikutinya dari belakang.
Naoki tiba di apartemennya dan membuka pintu. Dan mereka masuk.
Kotoko akhirnya masuk ke apartemen yang selama ini membuatnya penasaran. Kotoko masih di pintu dan melihat-lihat apartemen itu.
Naoki memperhatikannya sejak tadi dan menegur Kotoko untuk tidak menatap semua yang ada di apartemennya, HAHAHAHAHA.
Kena deh Kotoko!
Naoki tiba di apartemennya dan membuka pintu. Dan mereka masuk.
Kotoko akhirnya masuk ke apartemen yang selama ini membuatnya penasaran. Kotoko masih di pintu dan melihat-lihat apartemen itu.
Naoki memperhatikannya sejak tadi dan menegur Kotoko untuk tidak menatap semua yang ada di apartemennya, HAHAHAHAHA.
Kena deh Kotoko!
Kotoko hanya bisa tersenyum. Tapi begitu Naoki meninggalkannya, ia menatap kesetiap sudut lagi. Ia mengikuti Naoki yang masuk ke ruang makan + kamarnya.
"Ini adalah apartemen dimana Irie-kun tinggal. Aku ada di kamar Irie-kun dan kami hanya berdua saja".
Awalnya Kotoko senyum-senyum bahagia karena bisa masuk ke apartemen Naoki. Tapi menyadari mereka hanya berdua saja, Kotoko mulai merubah raut wajahnya. Kotoko mulai gugup. HAHHAHAHAHAHAH.
"Ini adalah apartemen dimana Irie-kun tinggal. Aku ada di kamar Irie-kun dan kami hanya berdua saja".
Awalnya Kotoko senyum-senyum bahagia karena bisa masuk ke apartemen Naoki. Tapi menyadari mereka hanya berdua saja, Kotoko mulai merubah raut wajahnya. Kotoko mulai gugup. HAHHAHAHAHAHAH.
Tiba-tiba Kotoko malah bertanya, Pernahkan Matsumoto-san masuk ke kamar ini?
Naoki yang lagi membuka jaketnya dengan tenang mengatakan, tidak, kau adalah yang pertama.
Kotoko tersenyum sangat senang,. hhehehheheeh.
Ia menutup pintu dengan senyuman di wajahnya dan mulai membuka jaketnya.
Naoki menatap Kotoko dan berkata, kau kelihatan kedinginan. Apa kau mau mandi?
Kotoko yang awalnya tersenyum mengubah wajahnya menjadi wajah kaget. Ia tak jadi membuka jaketnya, ia membuat huruf O dengan mulutnya dan tangannya terlihat memegang jaket menutupi badannya, HAHHAHAH.
Naoki yang lagi membuka jaketnya dengan tenang mengatakan, tidak, kau adalah yang pertama.
Kotoko tersenyum sangat senang,. hhehehheheeh.
Ia menutup pintu dengan senyuman di wajahnya dan mulai membuka jaketnya.
Naoki menatap Kotoko dan berkata, kau kelihatan kedinginan. Apa kau mau mandi?
Kotoko yang awalnya tersenyum mengubah wajahnya menjadi wajah kaget. Ia tak jadi membuka jaketnya, ia membuat huruf O dengan mulutnya dan tangannya terlihat memegang jaket menutupi badannya, HAHHAHAH.
Kotoko kemudian tertawa sendiri dan mempersilakan Naoki mandi duluan. Tapi Naoki mengatakan ia akan mandi setelah Kotoko. Kotoko bersikeras ingin Naoki mandi duluan karena ini adalah rumah Naoki.
Naoki menatap Kotoko dengan penuh arti -entah apa artinya tuh-, Kotoko mulai cari-cari alasan lagi dan akhirnya menemukannya, ia mengatakan kalau ia harus menelpon ibu untuk memberitahukan kalau operasinya sukses. Ia juga harus mengatakan kalau tidak ada yang menjaga Yuuki malam ini. Dengan begitu ibu mungkin akan ke rumah sakit malam ini.
Kotoko panik sendirian sambil meraba sakunya untuk mengambil ponsel. Dan Naoki hanya menatap tingkah lucu Kotoko. Aku rasa Naoki tahu kalau Kotoko gugup, aku rasa ia juga pengin ketawa, tapi ia harus menahannya demi image, HAHHAHHAHA.
Naoki menatap Kotoko dengan penuh arti -entah apa artinya tuh-, Kotoko mulai cari-cari alasan lagi dan akhirnya menemukannya, ia mengatakan kalau ia harus menelpon ibu untuk memberitahukan kalau operasinya sukses. Ia juga harus mengatakan kalau tidak ada yang menjaga Yuuki malam ini. Dengan begitu ibu mungkin akan ke rumah sakit malam ini.
Kotoko panik sendirian sambil meraba sakunya untuk mengambil ponsel. Dan Naoki hanya menatap tingkah lucu Kotoko. Aku rasa Naoki tahu kalau Kotoko gugup, aku rasa ia juga pengin ketawa, tapi ia harus menahannya demi image, HAHHAHHAHA.
Naoki akhirnya memutuskan mandi duluan. Ia berjalan mendekati Kotoko dan Kotoko dengan panik menjauhinya sambil memegang ponsel pura-pura akan menelpon ibu, padahal dia ngintip tuh Naoki lagi ngapain, HAHHAHHAHA,
Dan benar saja, Kotoko sama sekali nggak menelpon ibu, ia hanya panik saja dan itu cuma alasan agar Naoki mandi duluan. HAHHAHAHA.
Dan benar saja, Kotoko sama sekali nggak menelpon ibu, ia hanya panik saja dan itu cuma alasan agar Naoki mandi duluan. HAHHAHAHA.
Selagi NAoki mandi, Kotoko sibuk sendiri dengan pikirannya. Ia berjalan kesana kemari lalu duduk dengan senyuman di wajahnya. Kotoko berfikir, "Dia sedang mandi. Dan kami akan menghabiskan malam berdua".
Memikirkannya saja sudah membuat Kotoko excited. Senyuman mengembang di wajahnya. Tapi kemudian ia berfikir lagi, "well, ini pernah terjadi sekali sebelumnya saat di rumah keluarga Irie, tapi... sekarang situasinya berbeda. Karena di kamar ini, hanya ada satu tempat tidur!"
Kotoko menelan ludah, keningnya berkerut dan terlihat khawatir, tapi ia senang, wkwkkwkkw.
Memikirkannya saja sudah membuat Kotoko excited. Senyuman mengembang di wajahnya. Tapi kemudian ia berfikir lagi, "well, ini pernah terjadi sekali sebelumnya saat di rumah keluarga Irie, tapi... sekarang situasinya berbeda. Karena di kamar ini, hanya ada satu tempat tidur!"
Kotoko menelan ludah, keningnya berkerut dan terlihat khawatir, tapi ia senang, wkwkkwkkw.
Kotoko menatap tempat tidur Naoki yang cukup lebar. Lalu Kotoko tertawa dengan sangat-sangat gembira, lebih tepatnya excited. Ia menyadari kalau sekarang bukan saatnya berfikir seperti itu.
Kotoko benar-benar gugup + senang, ia bahkan mengubah posisi duduknya menghadap jendela, jadi ia membelakangi Naoki yang keluar dari kamar mandi.
Kotoko benar-benar gugup + senang, ia bahkan mengubah posisi duduknya menghadap jendela, jadi ia membelakangi Naoki yang keluar dari kamar mandi.
Kotoko duduk di atas betisnya. Matanya jelajatan melihat langit-langit. Ia gugup.
Naoki keluar dari kamar mandi dan mengatakan kalau sangat segar setelah mandi. Kotoko sih mengiyakan saja. Naoki mengambil sesuatu dari lemarinya dan mengeluarkan pakaian. Ia mengataakn kalau pakaian itu miliknya dan masih bersih. Kotoko menerimanya dan berterima kasih. Ia senyum-senyum lagi.
Kotoko kemudian masuk ke kamar mandi sambil terus tertawa mencurigakan, hahahhhha.
Sayangnya Naoki cuek bebek aja tuh.
Naoki keluar dari kamar mandi dan mengatakan kalau sangat segar setelah mandi. Kotoko sih mengiyakan saja. Naoki mengambil sesuatu dari lemarinya dan mengeluarkan pakaian. Ia mengataakn kalau pakaian itu miliknya dan masih bersih. Kotoko menerimanya dan berterima kasih. Ia senyum-senyum lagi.
Kotoko kemudian masuk ke kamar mandi sambil terus tertawa mencurigakan, hahahhhha.
Sayangnya Naoki cuek bebek aja tuh.
Kotoko di kamar mandi dan mulai membuka cardigan dan jeans-nya. Tapi sebelum mandi beneran, ia mau menjajah kamar mandi Naoki dulu. HAHAHHAH.
Kotoko excited dengan shampoo milik Naoki dan sabun mandi yang baru di pakai Naoki. Saat masih mengagumi apa yang ada di hadapannya, Naoki mengetuk pintu dan membuat Kotoko panik, HAHHAHAHAHA.
Padahal Naoki cuma mau bilang kalau Naoki meletakkan handuk disana,, mungkin Kotoko mengira Naoki mau masuk kali ya,kakakkakaakakaaka.
Tapi beberapa saat kemudian ia excited lagi dengan handuk milik Naoki. Ia bahkan menciumnya dan pingsan, HAHHAHAHHAHAHHA, aih aih aihhh, KOtoko udah parah nih!!!
-Tapi kalau sama Yuki aku juga bakalan gitu, wkwkkwkkkwkwkwk-
Kotoko excited dengan shampoo milik Naoki dan sabun mandi yang baru di pakai Naoki. Saat masih mengagumi apa yang ada di hadapannya, Naoki mengetuk pintu dan membuat Kotoko panik, HAHHAHAHAHA.
Padahal Naoki cuma mau bilang kalau Naoki meletakkan handuk disana,, mungkin Kotoko mengira Naoki mau masuk kali ya,kakakkakaakakaaka.
Tapi beberapa saat kemudian ia excited lagi dengan handuk milik Naoki. Ia bahkan menciumnya dan pingsan, HAHHAHAHHAHAHHA, aih aih aihhh, KOtoko udah parah nih!!!
-Tapi kalau sama Yuki aku juga bakalan gitu, wkwkkwkkkwkwkwk-
Ada suara gedebug dari dalam kamar mandi dan kedengeran keluar. Naoki memperhatikan pintu kamar mandi dan terlihat bingung. HAHHAHAHAHAHA.
Naoki sedang duduk di meja dikamarnya sambil membaca buku. Kotoko keluar dari kamar mandi memakai baju dan celana Naoki yang kebesaran. Kotoko berterima kasih pada Naoki karena sudah membiarkannya mandi. Karena Naoki hanya menjawab, ya, Kotoko bingung mau ngapain lagi selanjutnya. HAHAHAHA.
NAoki mengatakan kalau ia ingin segera tidur. Kotoko tertawa dan mengatakan kalau ia akan tidur di lantai dan Naoki bisa tidur di tempat tidur.
Kotoko duduk di lantai dimana ia berencana untuk tidur. Tapi Naoki mengatakan memang seharusnya begitu.
Kotoko terkejut, Apa???
NAoki mengatakan kalau ia ingin segera tidur. Kotoko tertawa dan mengatakan kalau ia akan tidur di lantai dan Naoki bisa tidur di tempat tidur.
Kotoko duduk di lantai dimana ia berencana untuk tidur. Tapi Naoki mengatakan memang seharusnya begitu.
Kotoko terkejut, Apa???
Kotoko mengerutkan keningnya dan kecewa. Ia pikir seharusnya dalam situasi seperti ini Naoki mengatakan 'Aku akan tidur disini jadi kenapa kau tidak menggunakan tempat tidur?'
Kotoko bahkan menirukan gaya bicara Naoki, Hehhheheheheh.
Naoki mengatakan kalau ia hanya bercanda, Kotoko bisa menggunakan tempat tidur.
Kotoko terkejut lagi, Apa??
Padahal itu yang ia harapkan, Kotoko malah mengatakan ia merasa tak enak jika ia tidur di tempat tidur Naoki.
Naoki mengambil selimut dan mengatakan kalau tadi Kotoko yang mau begitu, kenapa sekarang malah berubah pikiran, jadi apa yang kau mau?
Naoki membentangkan selimut di lantai dan menyuruh Kotoko segera tidur saja.
Kotoko masih merasa tak enak hati. Ia masih mau bicara, tapi NAoki sudah mengucapkan selamat malam dan akan mematikan lampu. Kotoko akhirnya tak bisa berkata apa-apa lagi dan berlari kecil naik ke tempat tidur.
Akhirnya Naoki tidur di lantai dan Kotoko di atas tempat tidur.
Kotoko bahkan menirukan gaya bicara Naoki, Hehhheheheheh.
Naoki mengatakan kalau ia hanya bercanda, Kotoko bisa menggunakan tempat tidur.
Kotoko terkejut lagi, Apa??
Padahal itu yang ia harapkan, Kotoko malah mengatakan ia merasa tak enak jika ia tidur di tempat tidur Naoki.
Naoki mengambil selimut dan mengatakan kalau tadi Kotoko yang mau begitu, kenapa sekarang malah berubah pikiran, jadi apa yang kau mau?
Naoki membentangkan selimut di lantai dan menyuruh Kotoko segera tidur saja.
Kotoko masih merasa tak enak hati. Ia masih mau bicara, tapi NAoki sudah mengucapkan selamat malam dan akan mematikan lampu. Kotoko akhirnya tak bisa berkata apa-apa lagi dan berlari kecil naik ke tempat tidur.
Akhirnya Naoki tidur di lantai dan Kotoko di atas tempat tidur.
Waktu berlalu, tapi Kotoko tak bisa tidur. Ia mulai bicara dan Naoki menjawab, artinya Naoki belum tidur, Kotoko minta lampu kecil dinyalakan saja. Tapi Naoki mengatakan kalau ia tak bisa tidur kalau tidak gelap. Kotoko mengatakan kalau ia tak akan bisa ke kamar mandi jika gelap begini.
Naoki awalnya diam saja, Tapi ia menyerah juga akhirnya. Ia mengalah meski nggak rela, so sweeeeeeeeeet!!!
Naoki berdiri dan menyalakan lampu tidur. Keduanya kembali mencoba untuk tidur.
Naoki awalnya diam saja, Tapi ia menyerah juga akhirnya. Ia mengalah meski nggak rela, so sweeeeeeeeeet!!!
Naoki berdiri dan menyalakan lampu tidur. Keduanya kembali mencoba untuk tidur.
Tapi ternyata Kotoko tetap tak bisa tidur. Ia mencoba senyaman mungkin dan gonta ganti posisi tidur, tapi tetap tak bisa tidur.
Akhirnya Kotoko mulai bicara lagi, Hey!
Naoki ternyata ga bisa tidur juga, ia masih bangun dan sedikit kesal, kali ini apa lagi?
Kotoko bertanya dengan khawatir, Apa kau merasa kedingingan?
Naoki mengatakan dengan sedikit ketus, tentu saja aku kedinginan.
Kotoko merasa tak enak lagi dan mengatakan kalau ia akan tidur di lantai saja. Lagi pula ini adalah rumah Naoki.
Naoki tak bergerak sedari tadi dan menyuruh Kotoko untuk segera tidur.
Tapi Kotoko tetap merasa tak enak hati, ia mengatakan kalau ia merasa jahat. Lagi pula malam ini begitu dingin.
Naoki tak tahan lagi, Aku mengerti! Aku akan tidur di tempat tidur juga.
Dan kali ini Kotoko yang terkejut, Apa?
Akhirnya Kotoko mulai bicara lagi, Hey!
Naoki ternyata ga bisa tidur juga, ia masih bangun dan sedikit kesal, kali ini apa lagi?
Kotoko bertanya dengan khawatir, Apa kau merasa kedingingan?
Naoki mengatakan dengan sedikit ketus, tentu saja aku kedinginan.
Kotoko merasa tak enak lagi dan mengatakan kalau ia akan tidur di lantai saja. Lagi pula ini adalah rumah Naoki.
Naoki tak bergerak sedari tadi dan menyuruh Kotoko untuk segera tidur.
Tapi Kotoko tetap merasa tak enak hati, ia mengatakan kalau ia merasa jahat. Lagi pula malam ini begitu dingin.
Naoki tak tahan lagi, Aku mengerti! Aku akan tidur di tempat tidur juga.
Dan kali ini Kotoko yang terkejut, Apa?
Naoki berdiri dan berjalan ke tempat tidur. Kotoko panik setengah mati, T-tunggu, aku akan tidur di lantai.
Naoki menarik selimut dan mengatakan tak apa. Kau akan diam jika kita begini.
Dan benar saja. Kotoko langsung diam tak berkata apa-apa. Ia hanya menatap Naoki yang langsung tiduran di sampingnya tanpa rasa gugup sedikitpun. Kotoko hanya bisa menganga.
Tapi akhirnya ia merebahkan badannya juga.
Naoki menarik selimut dan mengatakan tak apa. Kau akan diam jika kita begini.
Dan benar saja. Kotoko langsung diam tak berkata apa-apa. Ia hanya menatap Naoki yang langsung tiduran di sampingnya tanpa rasa gugup sedikitpun. Kotoko hanya bisa menganga.
Tapi akhirnya ia merebahkan badannya juga.
Kotoko tiduran sambil menatap punggung Naoki yang tidur membelakanginya. Wajahnya mulai menunjukkan kalau ia sangat senang. Ia senyum-senyum sendiri sambil gonta ganti memandangi punggung dan kepala NAoki.
Kotoko berfikir dalam hati,"Apa sebenarnya yang aku harapkan? Saat Yuuki-kun sedang sakit, aku seharusnya tidak memikirkan hal itu".
Kotoko tampak menyesali pikirannya yang aneh-aneh. Ia mengerutkan keningnya dan akhirnya menghela nafas, mengucapkan selamat malam.
Tapi Kotoko belum juga memejamkan mata, ia kembali berfikir, "Tapi, kami tidur di tempat tidur yang sama, dan dia bahkan tak mencoba melakukan sesuatu padaku. Apa aku tidak menarik sebagai wanita? Aku mengerti, mungkin begitu..."
HAHAHHAHAHAHAHAHA. Lawak! Kotoko ternyata pengin diapa-apain sama Naoki, dia kecewa tuh, wkwkwwkw.
Kotoko berfikir dalam hati,"Apa sebenarnya yang aku harapkan? Saat Yuuki-kun sedang sakit, aku seharusnya tidak memikirkan hal itu".
Kotoko tampak menyesali pikirannya yang aneh-aneh. Ia mengerutkan keningnya dan akhirnya menghela nafas, mengucapkan selamat malam.
Tapi Kotoko belum juga memejamkan mata, ia kembali berfikir, "Tapi, kami tidur di tempat tidur yang sama, dan dia bahkan tak mencoba melakukan sesuatu padaku. Apa aku tidak menarik sebagai wanita? Aku mengerti, mungkin begitu..."
HAHAHHAHAHAHAHAHA. Lawak! Kotoko ternyata pengin diapa-apain sama Naoki, dia kecewa tuh, wkwkwwkw.
Kotoko yang terlihat kecewa pun akhirnya memutuskan untuk tidur. Saat ia akan tidur, tiba-tiba Naoki bertanya, apa kau sedih?
Kotoko terkejut karena Naoki ternyata belum tidur. Dan tentu saja Naoki juga ga akan semudah itu bisa tidur. Naoki berkata, Aku tahu kau sedih karena aku tak mencoba melakukan sesuatu padamu.
Kotoko sempat panik sedikit karena pikirannya ketahuan, ia mengelak dan mengatakan kalau ia tak sedih.
Kotoko terkejut karena Naoki ternyata belum tidur. Dan tentu saja Naoki juga ga akan semudah itu bisa tidur. Naoki berkata, Aku tahu kau sedih karena aku tak mencoba melakukan sesuatu padamu.
Kotoko sempat panik sedikit karena pikirannya ketahuan, ia mengelak dan mengatakan kalau ia tak sedih.
Naoki masih membelakangi Kotoko dan mengatakan kalau ia tak ingin melalui jalan yang ibunya harapkan. Dia pasti tau kau akan tinggal di sini malam ini. Dan jika sesuatu terjadi, tentu saja itu yang ia harapkan. Lalu dia akan mengontrolku sepanjang hidupku.
Kotoko membayangkan jika ibu tahu dan ia tertawa, ia mengerti maksud Naoki.
Naoki melanjutkan, itu sebabnya aku tak mengatakan pada keluargaku dimana alamatku.
Kotoko tersenyum, jadi itu alasannya.
Naoki : Kau tahu bagaimana ibuku bukan? Jika aku mengatakan padanya, ia akan membuat kunci cadangan dan datang setiap hari untuk membuatkan makanan. Jika itu terjadi, maka aku tak akan bisa mandiri.
Kotoko mengangguk setuju tapi kemudian ia bertanya, gunanya hidup sendiri?
Kotoko membayangkan jika ibu tahu dan ia tertawa, ia mengerti maksud Naoki.
Naoki melanjutkan, itu sebabnya aku tak mengatakan pada keluargaku dimana alamatku.
Kotoko tersenyum, jadi itu alasannya.
Naoki : Kau tahu bagaimana ibuku bukan? Jika aku mengatakan padanya, ia akan membuat kunci cadangan dan datang setiap hari untuk membuatkan makanan. Jika itu terjadi, maka aku tak akan bisa mandiri.
Kotoko mengangguk setuju tapi kemudian ia bertanya, gunanya hidup sendiri?
Naoki terus mengeluarkan keluh kesahnya, Jika aku terus tinggal di rumah seperti dulu, lulus dari perguruan tinggi dan meneruskan perusahaan ayahku, aku bertanya-tanya apa benar itu yang aku inginkan. Aku hanya akan mengikuti jalan yang orang tua pilihkan untukku. Tak apa-apa jika itu memang sesuatu yang ingin aku lakukan, tapi aku tak yakin. Aku ingin hidup sendiri, untuk menemukan apa yang aku inginkan dalam hidupku.
Kotoko mendengarkan hal itu dengan seksama. Ia juga mengerti perasaan Naoki. Kotoko berkata, Kau pernah mengatakannya saat di Odaiba, 'Aku menyadari bahwa hidupku lebih menarik, ketika aku menghadapi tantangan dari pada tak ada kesulitan'.
Naoki berkata, aku memang mengatakannya.
Kotoko tertawa, pada akhirnya kau hidup sendiri bukan untuk menghindariku.
Naoki menghela nafas karena kesalah pahaman Kotoko, Mengapa aku harus melalui begitu banyak masalah hanya untuk hal seperti itu?
Kotoko tersenyum senang mendengarnya.
Naoki melanjutkan, Cukup sulit untuk hidup sendiri. Aku menyadari betapa dimanjakannya aku di rumah.
Kotoko terkejut, aku tahu. Kemudian ia tersenyum menatap punggung Naoki.
Kotoko mendengarkan hal itu dengan seksama. Ia juga mengerti perasaan Naoki. Kotoko berkata, Kau pernah mengatakannya saat di Odaiba, 'Aku menyadari bahwa hidupku lebih menarik, ketika aku menghadapi tantangan dari pada tak ada kesulitan'.
Naoki berkata, aku memang mengatakannya.
Kotoko tertawa, pada akhirnya kau hidup sendiri bukan untuk menghindariku.
Naoki menghela nafas karena kesalah pahaman Kotoko, Mengapa aku harus melalui begitu banyak masalah hanya untuk hal seperti itu?
Kotoko tersenyum senang mendengarnya.
Naoki melanjutkan, Cukup sulit untuk hidup sendiri. Aku menyadari betapa dimanjakannya aku di rumah.
Kotoko terkejut, aku tahu. Kemudian ia tersenyum menatap punggung Naoki.
Naoki berkata lagi, tapi... ini terjadi karena hal itu. Kau adalah orang yang selalu membuat aku dalam masalah. Tapi hari ini aku yang membuatmu berada dalam masalah.
Kotoko tersenyum tak enak hati dengan hal itu, tentu saja ia mengatakan bukan seperti itu. Kotoko mengatakan ia pikir itu satu-satunya yang bisa ia lakukan. Kau bisa melakukan apapun karena kau seorang yang jenius. Aku berfikir tentang ini saat di rumah sakit, bahwa keputusan manusia tergantung pada keputusan sepersekian detik. Sesuatu yang sangat kecil bisa membuat penyakit yang tak bisa di sembuhkan, dapat disembuhkan. Aku menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia itu.
Kotoko tersenyum tak enak hati dengan hal itu, tentu saja ia mengatakan bukan seperti itu. Kotoko mengatakan ia pikir itu satu-satunya yang bisa ia lakukan. Kau bisa melakukan apapun karena kau seorang yang jenius. Aku berfikir tentang ini saat di rumah sakit, bahwa keputusan manusia tergantung pada keputusan sepersekian detik. Sesuatu yang sangat kecil bisa membuat penyakit yang tak bisa di sembuhkan, dapat disembuhkan. Aku menyadari betapa rapuhnya kehidupan manusia itu.
Naoki tampak berfikir. Ia teringat apa yang di katakan dokter tentang Yuuki, yang bisa saja berakibat fatal jika saja Kotoko terlambat membawanya ke rumah sakit.
Naoki mengatakan kalau ia juga takut. Sampai saat itu, aku pikir hidup kita diputuskan oleh Tuhan dan tak ada yang bisa kita lakukan.
Kotoko tersenyum, ia berfikir dan berkata, Tapi aku pikir orang sepertimu bisa, Irie-kun. Kau bisa menciptakan obat baru atau kau bisa menjadi dokter dan menyembuhkan penyakit dalam 1 detik. Kau memiliki banyak potensi. Kau mulai hidup sendiri untuk mencari sebuah kemungkinan.
Naoki tersenyum mendengar Kotoko mengatakan hal itu. Ia berkata, Meskipun ada berjuta-juta kemungkinan, itu tak berarti apa-apa jika kau tidak tahu apa yang kau inginkan. Sampai saat ini aku mampu melakukan segalanya. Dengan kata lain aku merasa bosan. Sekarang hidupku begitu sibuk. Apa yang penting bagiku, Apa yang membuatku tertarik, sedikit demi sedikit aku mulai mencari apa itu.
Naoki mengatakan kalau ia juga takut. Sampai saat itu, aku pikir hidup kita diputuskan oleh Tuhan dan tak ada yang bisa kita lakukan.
Kotoko tersenyum, ia berfikir dan berkata, Tapi aku pikir orang sepertimu bisa, Irie-kun. Kau bisa menciptakan obat baru atau kau bisa menjadi dokter dan menyembuhkan penyakit dalam 1 detik. Kau memiliki banyak potensi. Kau mulai hidup sendiri untuk mencari sebuah kemungkinan.
Naoki tersenyum mendengar Kotoko mengatakan hal itu. Ia berkata, Meskipun ada berjuta-juta kemungkinan, itu tak berarti apa-apa jika kau tidak tahu apa yang kau inginkan. Sampai saat ini aku mampu melakukan segalanya. Dengan kata lain aku merasa bosan. Sekarang hidupku begitu sibuk. Apa yang penting bagiku, Apa yang membuatku tertarik, sedikit demi sedikit aku mulai mencari apa itu.
Naoki lagi asyik-asyiknya curhat, tiba-tiba terdengar suara aneh dibelakangnya. Naoki berbalik mendengar suara nafas Kotoko yang sedikit mendengkur. Naoki mengubah posisi tidurnya, menatap Kotoko yang sedang tertidur.
Naoki sepertinya kecewa dan mengatakan kalau Kotoko selalu seperti ini disaan ada momen penting.
Naoki berfikir sejenak,lalu menatap Kotoko lagi dengan tatapan penuh cinta.
Naoki sepertinya kecewa dan mengatakan kalau Kotoko selalu seperti ini disaan ada momen penting.
Naoki berfikir sejenak,lalu menatap Kotoko lagi dengan tatapan penuh cinta.
Dan waktupun berlalu dengan cepat.....
Pagi harinya Naoki terbangun dari tidurnya dan tak menemukan Kotoko disampingnya. Naoki terkejut dan segera duduk. Ia bangkit mencari KOtoko, lalu di meja ia melihat secarik pesan dan kopi panas.
Pagi harinya Naoki terbangun dari tidurnya dan tak menemukan Kotoko disampingnya. Naoki terkejut dan segera duduk. Ia bangkit mencari KOtoko, lalu di meja ia melihat secarik pesan dan kopi panas.
"Aku pergi menjenguk Yuuki-kun di rumah sakit. Minumlah kopi jika kau menyukainya. P.S. Kita bicara banyak hal semalam. Terima kasih. Kotoko".Naoki menuangkan Kopi ke cangkir dan mulai meminum kopinya. Ia melihat ke arah jendela dan memikirkan sesuatu.
Di rumah keluarga Irie, Orang tua sudah kembali dari Kyushu. Pakaian mereka acak-acakan, hahahaha. Ibu langsung memanggil Kotoko. Ayah ingin mencari Kotoko ke lantai dua tapi ibu mengatakan Kotoko pasti capek, jadi jangan membangunkannya.
Ayah mengerti. ibu mengatakan pada iri-chan kalau ia akan mengambil kebutuhan Yuuki di kamar.
Ibu sedang mengemas pakaian Yuuki untuk di bawa ke rumah sakit saat Iri-chan memanggilnya dengan panik. Iri-chan memperlihatkan barang yang berantakan seperti obat dan juga sisa makan malam Kotok-Yuuki semalam. Ayah Kotoko mengatakan kalau Kotoko tak ada di kamarnya. Ia mengatakan sepertinya Kotoko tak pulang semalam.
Ibu jadi khawatir, jadi, dimana dia semalam?
Para ayah juga terlihat khawatir. Ibu memikirkan lagi apa yang dikatakan Kotoko semalam, bahwa semuanya baik-baik saja. Mereka bertiga berfikir lagi. Ibu menebak, mungkinkah dia ada di apartemen Naoki?
Tapi para ayah ragu akan hal itu. Tapi ibu excited dengan tebakannya, mengingat situasi yang ekstrim kemarin, keduanya menyadari perasaan masing-masing.
Ibu benar-benar senang akan hal itu sementara para ayah hanya bisa memandangi ibu Naoki yang bahkan kelihatan lebih senang dari pada Kotoko sendiri, HAHHAAHA.
Ayah mengerti. ibu mengatakan pada iri-chan kalau ia akan mengambil kebutuhan Yuuki di kamar.
Ibu sedang mengemas pakaian Yuuki untuk di bawa ke rumah sakit saat Iri-chan memanggilnya dengan panik. Iri-chan memperlihatkan barang yang berantakan seperti obat dan juga sisa makan malam Kotok-Yuuki semalam. Ayah Kotoko mengatakan kalau Kotoko tak ada di kamarnya. Ia mengatakan sepertinya Kotoko tak pulang semalam.
Ibu jadi khawatir, jadi, dimana dia semalam?
Para ayah juga terlihat khawatir. Ibu memikirkan lagi apa yang dikatakan Kotoko semalam, bahwa semuanya baik-baik saja. Mereka bertiga berfikir lagi. Ibu menebak, mungkinkah dia ada di apartemen Naoki?
Tapi para ayah ragu akan hal itu. Tapi ibu excited dengan tebakannya, mengingat situasi yang ekstrim kemarin, keduanya menyadari perasaan masing-masing.
Ibu benar-benar senang akan hal itu sementara para ayah hanya bisa memandangi ibu Naoki yang bahkan kelihatan lebih senang dari pada Kotoko sendiri, HAHHAAHA.
Naoki datang kerumah sakit membawa buket bunga. Ia sedang berjalan bersama seorang suster yang merawat Yuuki, Aiko Sato, hehehhehe. Tapi namanya disini adalah Irie Aiko.
Suster Aiko mengatakan kalau adik NAoki baik-baik saja. Kotoko datang pagi-pagi sekali dan menjaga Yuuki.
Suster Aiko mengatakan kalau adik NAoki baik-baik saja. Kotoko datang pagi-pagi sekali dan menjaga Yuuki.
Naoki dan suster Aiko masuk ke kamar Yuuki. Kotoko sedang tidur saat itu. suster Aiko minta Naoki tidak membangunkan Kotoko. Aiko mengatakan kalau pacar Naoki sangan imut. Aku bahkan ingat saat aku menjadi sepertinya.
HAHAHAHA. Aiko mengeluarkan ekspresi Kotoko 96, LOL.
Kemudian ia bersikap biasa lagi dan meninggalkan Naoki di ruangan itu.
HAHAHAHA. Aiko mengeluarkan ekspresi Kotoko 96, LOL.
Kemudian ia bersikap biasa lagi dan meninggalkan Naoki di ruangan itu.
Naoki memperhatikan ruangan Yuuki. Kotoko membeli banyak makanan dan minuman. Juga memasang pita dan membuat ucapan semoga cepat sembuh untuk Yuuki. Kotoko juga membuat burung parkit dari kertas origami.
Sepertinya Naoki begitu tersentuh dengan apa yang dilakukan Kotoko untuk adiknya. Ia menatap Kotoko yang sedang tertidur. Kotoko tersenyum dalam tidurnya.
Sepertinya Naoki begitu tersentuh dengan apa yang dilakukan Kotoko untuk adiknya. Ia menatap Kotoko yang sedang tertidur. Kotoko tersenyum dalam tidurnya.
Kotoko membuka mata dan menyadari ada Naoki di hadapannya. Naoki masih berdiri memegang bunga. Naoki mengatakan kalau Yuuki tidur dengan nyenyak. Kotoko mengiyakan. Kotoko menatap Yuuki dan mengatakan sangat sulit di percaya kemarin Yuuki begitu kesakitan. Dokter mengatakan kalau Yuuki akan segera sembuh dan bisa meninggalkan rumah sakit.
Naoki mengerti. Ia menatap Kotoko dan mengajaknya bicara di luar. Kotoko terkejut.
Naoki mengerti. Ia menatap Kotoko dan mengajaknya bicara di luar. Kotoko terkejut.
Naoki membawa Kotoko ke atap rumah sakit. Disana banyak akin putih yang di jemur.
Kotoko terlihat segar dan mengatakan udara disana sangat menyegarkan.
Naoki terus berjalan dan berkata, Kau selalu mengatakan kalau kau mencintaiku. Tapi, apa kau pernah memikirkan bagaimana perasaanku?
Kotoko awalnya kaget dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu, kemudian ia tertawa dan mengatakan kalau ia tahu Naoki tak tertarik padanya.
Dan tiba-tiba Naoki berkata : BAAAAKA.
Naoki terus berjalan dan berkata, Kau selalu mengatakan kalau kau mencintaiku. Tapi, apa kau pernah memikirkan bagaimana perasaanku?
Kotoko awalnya kaget dengan pertanyaan yang tiba-tiba itu, kemudian ia tertawa dan mengatakan kalau ia tahu Naoki tak tertarik padanya.
Dan tiba-tiba Naoki berkata : BAAAAKA.
Naoki berbalik dan menatap Kotoko, Itu tidak benar.
Naoki mengangkat dagu Kotoko dan menciumnya.
KYAAAAAAAAAAAAA!!!!
"THE SECOND TIME!!!!"
Naoki mengangkat dagu Kotoko dan menciumnya.
KYAAAAAAAAAAAAA!!!!
"THE SECOND TIME!!!!"
Kotoko terbangun dari mimpi indahnya dengan gaya yang sumpah, lucu banged!
Beberapa detik kemudian Kotoko menyadari kalau hal itu hanya mimpi. Kotoko tersenyum meskipun hanya mimpi. Ia melihat Yuuki ternyata sudah bangun dan terkejut, Maaf aku memabngunkanmu.
Yuuki terlihat seperti seorang anak yang depresi, menatap Kotoko dengan tatapan tajam dengan tangan di dahinya.
Kotoko menatap Yuuki dan panik, ada apa Yuuki-kun? Wajahmu memerah. Apakah suhu tubuhmu naik lagi?
Beberapa detik kemudian Kotoko menyadari kalau hal itu hanya mimpi. Kotoko tersenyum meskipun hanya mimpi. Ia melihat Yuuki ternyata sudah bangun dan terkejut, Maaf aku memabngunkanmu.
Yuuki terlihat seperti seorang anak yang depresi, menatap Kotoko dengan tatapan tajam dengan tangan di dahinya.
Kotoko menatap Yuuki dan panik, ada apa Yuuki-kun? Wajahmu memerah. Apakah suhu tubuhmu naik lagi?
Kotoko mencoba memegang kening Yuuki. Tapi Yuuki mengatakan kalau ia tak apa-apa dan menyuruh Kotoko jangan melakukan hal itu.
Kotoko minta maaf. Yuuki sudah bisa duduk dengan bertopang tangan dan melihat bunga yang ada di tempat tidurnya. Kotoko terkejut ada bunga disana, Oh, siapa yang memberikan ini?
Yuuki mengatakan kalau kakaknya memberikan itu untuknya saat Kotoko sedang tidur.
Kotoko kecewa dan kesal, kenapa dia tidak membangunkanku?
Yuuki mengatakan kalau kakaknya akan ke kampus dan hanya singgah sebentar.
Kotoko mengambil bungan pemberian NAoki dan tersenyum sambil mencium bunganya. Kotoko mengatakan akan meletakkannya di dalam vas.
Kotoko dengan senang mengambil vas bunga dan membawanya keluar.
Kotoko minta maaf. Yuuki sudah bisa duduk dengan bertopang tangan dan melihat bunga yang ada di tempat tidurnya. Kotoko terkejut ada bunga disana, Oh, siapa yang memberikan ini?
Yuuki mengatakan kalau kakaknya memberikan itu untuknya saat Kotoko sedang tidur.
Kotoko kecewa dan kesal, kenapa dia tidak membangunkanku?
Yuuki mengatakan kalau kakaknya akan ke kampus dan hanya singgah sebentar.
Kotoko mengambil bungan pemberian NAoki dan tersenyum sambil mencium bunganya. Kotoko mengatakan akan meletakkannya di dalam vas.
Kotoko dengan senang mengambil vas bunga dan membawanya keluar.
Setelah Kotoko keluar, Yuuki mengubah sikapnya, ia baru menyaksikan hal yang seharusnya tak ia lihat. Ia mengatakan kalau itu bukanlah mimpi.
Yuuki merebahkan dirinya ke tempat tidur lagi sambil terus menatap ke pintu. Sepertinya Yuuki sudah mulai menyukai Kotoko^^
Yuuki merebahkan dirinya ke tempat tidur lagi sambil terus menatap ke pintu. Sepertinya Yuuki sudah mulai menyukai Kotoko^^
Yuuki lalu teringat apa yang ia lihat sampai wajahnya memerah begitu.
Yuuki sadar saat melihat Naoki mendekati Kotoko dan duduk di samping Kotoko yang sedang tidur. Bahkan Yuuki sempat memanggilnya kakak, aku rasa mustahil Naoki tak mendengar panggilan Yuuki. Tapi Naoki malah terus mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko.
Naoki mengecup bibir Kotoko sambil menutup matanya. Ia melakukannya dengan tulus kali ini.
Yuuki sadar saat melihat Naoki mendekati Kotoko dan duduk di samping Kotoko yang sedang tidur. Bahkan Yuuki sempat memanggilnya kakak, aku rasa mustahil Naoki tak mendengar panggilan Yuuki. Tapi Naoki malah terus mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko.
Naoki mengecup bibir Kotoko sambil menutup matanya. Ia melakukannya dengan tulus kali ini.
Yuuki terkejut dan tak bisa untuk tidak bangkit melihat apa yang terjadi di hadapannya.
Yuuki menatap kakaknya dengan shock. Naoki tersenyum melihat Yuuki dan memberi isyarat agar Yuuki diam.
-senyuma maut bang Furuuuuuuuuuuuu!!!!-
Yuuki menatap kakaknya dengan shock. Naoki tersenyum melihat Yuuki dan memberi isyarat agar Yuuki diam.
-senyuma maut bang Furuuuuuuuuuuuu!!!!-
Naoki melihat ekspresi Yuuki dan ia pun meninggalkan ruangan itu. Yuuki tampak sangat malu melihat hal itu, ia menutupi wajahnya dengan tangannya. Mukanya memerah. Ia menatap Kotoko dengan sudut matanya.
Sementara itu Naoki yang benar-benar sudah jatuh cinta pada Kotoko berjalan dalam dinginnya musim dingin.
Kotoko kembali dengan bunga yang di bawa Naoki dalam vas. Ia terlihat senang dengan bunga itu, bunganya cantik. Mawar kuning, dipadu dengan bunga pink dan putih,,,aihhh.
Kotoko memuji selera Naoki yang memang bagus dalam hal ini.
Yuuki hanya menatap Kotoko yang sibuk dengan bunganya dan baru ingat kalau ia membeli underwear baru untuk Yuuki, yang bisa di tulis namanya, hahaah.
Tatapan Yuki sekali lagi memperlihatkan kalau ia sudah menyayangi Kotoko.
Komentar :
Kotoko memuji selera Naoki yang memang bagus dalam hal ini.
Yuuki hanya menatap Kotoko yang sibuk dengan bunganya dan baru ingat kalau ia membeli underwear baru untuk Yuuki, yang bisa di tulis namanya, hahaah.
Tatapan Yuki sekali lagi memperlihatkan kalau ia sudah menyayangi Kotoko.
-END-
Whooaaaa, sungguh episode yang menghangatkan hati, episode yang sangat special dan tak akan pernah terlupakan. HAHHAAHAH. Setipa episode punya julukannya masing-masing sepertinya yak?
Kenapa aku mengatakannya demikian? Karena episode ini begitu menyenangkan. Meski tidak untuk bagian dimana Yuuki sakit, tapi bagian kisah Naoki dimana pertama kalinya ia terlihat sangat lemah saat tahu adiknya sakit. Pertama kalinya ia curhat tentang bagaimana perasaannya selama ini, kenapa ia pindah rumah.
Aku menyukai Kin Chan lagi dan lagi. Dia bener-bener bestfriend sejati. Aku rasa kalau mereka gak merebutkan Kotoko, KIn Chan dan Naoki akan jadi teman sejati. Kin Chan betul saat ia menasehati Naoki mengenai Naoki yang tak memberitahu alamat barunya. Itu akan menyusahakn semua orang jika terjadi hal yang sangat gawat, ya seperti kejadia di episode ini. Saat Kin Chan menasehati Naoki, wajah Naoki memperlihatkan kalau ia merasa sangat bersalah karena hal itu. Tapi dari pandangan orang-orang memang begitu, tapi Naoki punya masalahnya sendiri.
Kotoko sangat bahagia mendengar Naoki pindah rumah bukan karenanya, tentu saja, karena Kotoko memang nggak ngeh, padahal Naoki jelas udah ngomong di kencan mereka kalau ia memang gak ada masalah dengan Kotoko yang tinggal di rumahnya.
Alasannya adalah ibunya. Memang sih, ibu Naoki itu agak lebay apalagi kalau menyangkut dengan Kotoko. Naoki merasa terganggu akan hal itu. Jelas terlihat dari kata-katanya kalau ia menyukai Kotoko, tapi ia tak mau lancar-lancar saja dan mengikuti jalan yang dibuatkan oleh ibunya. Jadi sedikit ia mencoba membelokkannya, heheehhehe, meski intinya akan sama.
Dia pria yang jenius, apapun terasa mudah baginya, bahkan untuk menjadi penerus perusahaan ayahnya meskipun usianya masih sangat muda. Tapi memang sih, hal seperti itu justru tidak menarik. NAoki bahkan tak punya teman satupun, mungkin karena orang segan mendekatinya. Tapi itu juga salahnya sih, karena ia juga ga mau mendekati siapapun, kalau dilihat dari sudut pandang drama ini. Hanya Kotoko yang perlahan masuk ke dalam kehidupannya dan membuat hidupnya yang datar-datar saja menjadi bergelombang. Emosinya pun kelihatan keluar dan ternyata di luar dugaannya ia malah mulai tertarik akan kehidupannya yang menarik. Tapi lagi-lagi ibunya ikut campur, itu membuat ia berfikir, kapan aku berubah jika terus seperti ini?
Makanya ia memutuskan keluar dari rumah. Menjalani hidup sendiri dan sibuk untuk mengurusi dirinya sendiri. Ia perlahan akan menjadi mandiri, dan ia tahu meski ia begitu, Kotoko yang ia sukai tak akan berpaling darinya, makanya ia tenang-tenang saja.
Alasannya adalah ibunya. Memang sih, ibu Naoki itu agak lebay apalagi kalau menyangkut dengan Kotoko. Naoki merasa terganggu akan hal itu. Jelas terlihat dari kata-katanya kalau ia menyukai Kotoko, tapi ia tak mau lancar-lancar saja dan mengikuti jalan yang dibuatkan oleh ibunya. Jadi sedikit ia mencoba membelokkannya, heheehhehe, meski intinya akan sama.
Dia pria yang jenius, apapun terasa mudah baginya, bahkan untuk menjadi penerus perusahaan ayahnya meskipun usianya masih sangat muda. Tapi memang sih, hal seperti itu justru tidak menarik. NAoki bahkan tak punya teman satupun, mungkin karena orang segan mendekatinya. Tapi itu juga salahnya sih, karena ia juga ga mau mendekati siapapun, kalau dilihat dari sudut pandang drama ini. Hanya Kotoko yang perlahan masuk ke dalam kehidupannya dan membuat hidupnya yang datar-datar saja menjadi bergelombang. Emosinya pun kelihatan keluar dan ternyata di luar dugaannya ia malah mulai tertarik akan kehidupannya yang menarik. Tapi lagi-lagi ibunya ikut campur, itu membuat ia berfikir, kapan aku berubah jika terus seperti ini?
Makanya ia memutuskan keluar dari rumah. Menjalani hidup sendiri dan sibuk untuk mengurusi dirinya sendiri. Ia perlahan akan menjadi mandiri, dan ia tahu meski ia begitu, Kotoko yang ia sukai tak akan berpaling darinya, makanya ia tenang-tenang saja.
Aku masih menantikan kapan Naoki akan mengubah jurusannya. Mungkin di episode 11. Saat itu ayahnya sakit kan? Dan Naoki harus membantu perusahaan ayahnya. Aku rasa selanjutnya akan menjadi episode yang cukup galau. Kotoko lah yang mengubah pikiran Naoki dan beberapa persennya tentu saja karena adiknya sakit.
Bagian Naoki curhat ke KOtoko adalah salah satu bagian favorite-ku di episode ini. Lucu banged melihat mereka berdua tidak bisa tidur dan akhirnya saling curhat. Dan senengnya Naoki pula yang curhat. Tapi Kotoko itu ya, saat bagian paling penting malah tidur, aihhhh. Makanya Naoki rada kesal juga. Tapi dengan begitu ia bisa melihat wajah Kotoko dengan sangat puas saat tertidur.
Bagian Naoki curhat ke KOtoko adalah salah satu bagian favorite-ku di episode ini. Lucu banged melihat mereka berdua tidak bisa tidur dan akhirnya saling curhat. Dan senengnya Naoki pula yang curhat. Tapi Kotoko itu ya, saat bagian paling penting malah tidur, aihhhh. Makanya Naoki rada kesal juga. Tapi dengan begitu ia bisa melihat wajah Kotoko dengan sangat puas saat tertidur.
nemu gambar ini di tumblr, wiwww,, suka suka suka efeknya ^^ |
Bagian Favorite lainnya tentu saja adegan di rumah sakit!! Ada dua, yang pertama adalah saat Naoki memeluk KOtoko yang menangis di halaman rumah sakit. Ini pertama kalinya kan? Kotoko beneran menangis seperti anak kecil di dada Naoki. Naoki memeluknya dengan erat dan tangan Kotoko yang kanan di masukkan dalam kantong jaket Naoki. So Sweeeeeeeeettt.
Adegan lainnya?
Tentu saja 2 adegan ciuman itu! Meskipun cuma khayalan Kotoko, aku suka sekali adegan itu. Ini pertama kalinya adegan khayalan Kotoko yang beneran kisseu. Mungkin karena pada kenyataannya Kotoko memang di cium sama Naoki kali ya?
Tapi Miki dan Yuki beneran kisseu!!! AKHHHHHHH!!! Aku senang sekali sama pasangan ini. Kan aku shipper bang Furu sama dek Hononon ^^
Adegan ciuman yang di rumah sakit itu lebih terasa aura Naoki-nya. Kalau ciuman pertama bikin shock Kotoko dan Naoki kelihatan banged melakukannya karena cemburu, kalau di episode ini karena dia sayang sama Kotoko. Akhirnya, Naoki jatuh cinta beneran sama Kotoko!!! :P
Kasiannya sih liat Yuuki, heheehhe, tapi kan ia udah mulai sayang sama Kotoko, pasti dia juga fine-fine aja kalau kakaknya menyukai Kotoko.
Adegan lainnya?
Tentu saja 2 adegan ciuman itu! Meskipun cuma khayalan Kotoko, aku suka sekali adegan itu. Ini pertama kalinya adegan khayalan Kotoko yang beneran kisseu. Mungkin karena pada kenyataannya Kotoko memang di cium sama Naoki kali ya?
Tapi Miki dan Yuki beneran kisseu!!! AKHHHHHHH!!! Aku senang sekali sama pasangan ini. Kan aku shipper bang Furu sama dek Hononon ^^
Adegan ciuman yang di rumah sakit itu lebih terasa aura Naoki-nya. Kalau ciuman pertama bikin shock Kotoko dan Naoki kelihatan banged melakukannya karena cemburu, kalau di episode ini karena dia sayang sama Kotoko. Akhirnya, Naoki jatuh cinta beneran sama Kotoko!!! :P
Kasiannya sih liat Yuuki, heheehhe, tapi kan ia udah mulai sayang sama Kotoko, pasti dia juga fine-fine aja kalau kakaknya menyukai Kotoko.
Komentarku selanjutnya adalah masalah Handphone.
Aku rasa Itakiss LIT banyak dapet komentar kalau seharusnya ini adalah zaman modern, dan kenapa kedua tokoh utama ga punya ponsel???
Makanya di episode ini akhirnya ponsel keluar, wkwkkwkkwkwk. Aku beneran ketawa deh melihat para tokoh memegang ponsel miliknya masing-masing. Padahal sebelumnya ponsel ga pernah keluar tuh, ehehhehhehe.
Kotoko, Kin Chan dan Satomi, kelihatan banged ponselnya, kalau Naoki sih ga kelihatan ya, tapi kita tahu dia punya karena Kotoko bilang ga punya nomernya. Memang telah banged sih ponsel baru keluar di episode ini, wkkwkwwk.
Ngomongin soal ponsel, Hp Bg Furu rusak tuh, dia juga ganti casing. hadiah dari fans lhooo,, beruntungnya fans itu :P
Aku rasa Itakiss LIT banyak dapet komentar kalau seharusnya ini adalah zaman modern, dan kenapa kedua tokoh utama ga punya ponsel???
Makanya di episode ini akhirnya ponsel keluar, wkwkkwkkwkwk. Aku beneran ketawa deh melihat para tokoh memegang ponsel miliknya masing-masing. Padahal sebelumnya ponsel ga pernah keluar tuh, ehehhehhehe.
Kotoko, Kin Chan dan Satomi, kelihatan banged ponselnya, kalau Naoki sih ga kelihatan ya, tapi kita tahu dia punya karena Kotoko bilang ga punya nomernya. Memang telah banged sih ponsel baru keluar di episode ini, wkkwkwwk.
Ngomongin soal ponsel, Hp Bg Furu rusak tuh, dia juga ganti casing. hadiah dari fans lhooo,, beruntungnya fans itu :P
Oia, Aiko sato munculnya sedikit banged di episode ini, hwaaaaaaaaaa,, meski aku hanya nonton sedikit dari drama ini, aku masih inget banged. Aiko sempat menunjukkan ekspresi Kotoko 96, hehehehhehe. Lucu deh.
Bagi yang kangen kayaknya tepat nih, heheheh.
Dan lagi, karena di episode ini banyak adegan malam, jadi gambarnya memang gelap, mungkin ada yang agak aneh karena aku mengedit foto dengan menerangkannya beberapa tingkat, biar keliatan tu wajah Kotoko & Naoki^^
Bagi yang kangen kayaknya tepat nih, heheheh.
Dan lagi, karena di episode ini banyak adegan malam, jadi gambarnya memang gelap, mungkin ada yang agak aneh karena aku mengedit foto dengan menerangkannya beberapa tingkat, biar keliatan tu wajah Kotoko & Naoki^^
Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin