ItakissLIT INA FanBlog's rule

ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!

PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown Sabtu, 24 Agustus 2013

Attention Please!!

FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~ 

Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~

Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.

Tolong hargai penulis dan sesama blogger...

Arigatooo^^

******************************************************************************


[Sinopsis] Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 3




Kotoko Aihara di tolak oleh Irie Naoki di gerbang sekolah tanpa membaca surat cinta yang ia tulis semalaman. Menurut teman-teman Kotoko, keberuntungan mungkin akan berpihak padanya jika ia segera pindah rumah. Namun di hari kepindahannya, rumahnya roboh karena terkena bintang jatuh alias meteorit. Ia dan ayahnya tak punya tempat tinggal dan akhirnya mereka dibantu oleh sahabat ayahnya untuk tinggal di rumah mereka sementara waktu.
Dan ternyata itu adalah rumah Irie NAoki. Dengan jelas Naoki mengatakan kalau ia tak menyukai gadis yang bodoh. Merasa dihina oleh NAoki, Kotoko berusaha belajar dengan giat, dan berkat bantuan Naoki ia berhasil masuk dalam 100 siswa dengan nilai tertinggi.
Namun kecurigaan teman-temannya makin menjadi setelah itu dan diketahuilah bahwa Kotoko dan Naoki satu rumah. Naoki merasa sangat mereha dan meminta Kotoko tidak mengganggu hidupnya lagi.
Kehebohan pun berlanjut....


Kotoko dalam perjalanan pulang ke rumah setelah kejadian itu. Hari sudah malam dan langkahnya melambat karena memikirkan kemarahan Naoki tadi.
Kotoko berfikir bahwa Naoki sudah menolaknya, dan ia pikir ia akan baik-baik saja mendengar Naoki mengatakan hal yang jahat padanya. Lalu, kenapa aku menangis?
Kotoko sangat sedih akan hal itu dan ia menangis sepanjang jalan. Kotoko memandang langit dan melihat bintang jatuh. Ia menghela nafas. Lalu ia menangis lagi dan menyadari bahwa ia masih menyukai Irie.
Kotoko memikirkan hal itu sambil terus menangis.


Kotoko tiba di rumah keluarga Irie. Ibu langsung menyambutnya dan berkata ia khawatir karena Kotoko pulang telat. Kotoko meminta maaf karena lupa menelpon.
Kotoko lalu meninggalkan ibu dan naik ke lantai dua. Ibu memandangi Kotoko dengan heran karena biasanya Kotoko bersikap ceria.


Kotoko ada di kamarnya. Ia duduk di kursi dekat meja belajarnya. Ia membuka laci dan mengeluarkan surat cinta untuk Naoki yang masih ia simpan dengan rapi.
Kotoko dengan sedih mulai membukanya.
"Surat cinta pertama yang aku buat dalam hidupku, surat yang tidak akan pernah dibaca. Aku tahu dia tidak bersikap baik padaku, Tapi aku masih suka padanya".
Kotoko memandangi surat itu dengan perasaan sedih.


Pintu kamar Kotoko di ketuk dari luar oleh Naoki. Yang mengatakan kalau ia sudah selesai memakai kamar mandi.
Tidak ada jawaban dari dalam. Naoki terlihat sedikit kesal dan membuka pintu kamar Kotoko, mengatakan kalau kamar mandi sudah bisa di pakai. Tapi kemudian ta terlihat terkejut.
Kotoko ada di meja belajarnya, tertidur karena sedih -may be-
Naoki mendekati meja belajar Kotoko dan melihat surat cinta itu.


Naoki mengambil dan mulai membacanya.
'Kepada Naoki Irie. Namaku Kotoko Aihara. Aku dari kelas F. Kamu tidak tahu aku, tapi aku tahu kamu. Sejak saat kamu berpidato di upacara pembukaan 2 tahun lalu, aku telah mengagumi kecerdasan dan wajah tampanmu. Saat pertama aku melihatmu, aku merasa seperti terkena bintang jatuh. Aku mulai mempunyai perasaan spesial padamu. Aku suka kamu, Irie'.

Episode 3
-Apa Kopi Pagi Hari Beraroma Cinta?-

Wow, hebat, Kotoko masih tidur aja dalam posisi yang sama sejak semalam di meja belajarnya. Tidak bangun, tidak mandi. HHAAHAHAHAHA.
Kotoko sudah sadar tapi ia menutup matanya lagi. Namun ia menyadari kalau ia sudah kesiangan.


Kotoko tiba di ruang makan dengan tergesa-gesa sambil mengancingkan bajunya dan mengucapkan selamat pagi pada semuanya. Ayahnya mengeluh, Kotoko selalu bangun kesiangan, kenapa tidak membantu ibu Naoki di pagi hari.
Ibu berkata tidak apa-apa, Yuuki dan Naoki juga tidak membantunya. Jadi ia segera menyuruh Kotoko duduk dan sarapan.
Kotoko duduk dan mengambil rotinya. Ia masih tersenyum, lalu ia melihat wajah Naoki dan senyumannya berganti menjadi senyuman kekaguman, lagi. Padahal Naoki asyik membaca koran tuh.


Lalu lamunannya di ganggu oleh ayahnya yang memintanya pulang cepat hari ini. Kotoko mengiyakan, tapi kenapa?
Ayah Kotoko berkata kalau Irie-chan dan keluarganya sudah sangat baik pada mereka, jadi ia ingin membuatkan makan malam dan menunjukkan rasa terima kasih.
Kotoko setuju dengan hal itu. Ibu berkata, kalau keluarga Aihara tidak perlu begitu. Tapi ayah berkata hanya itu yang bisa ia lakukan, jadi ia akan melakukannya.
Ayah Naoki mengatakan kalau Aihara adalah Koki yang hebat. mereka berdua tertawa.
Naoki juga setuju dengan hal itu.


Naoki lalu permisi dan berangkat kesekolah sementara Kotoko masih asyik memandangi Naoki. Ibu lalu berbisik, kalau Kotoko harus pergi ke sekolah juga.
Kotoko mengiyakan dan dengan cepat + lahap ia menghabiskan rotinya.
Lucu deh liat Kotoko makannya buanyak^^


Naoki tiba di pintu dan memakai sepatunya.
Kotoko juga tiba di pintu dan akan memakai sepatunya. Naoki berbalik menadangi Kotoko.
Kotoko heran dan bertanya ada apa?
Naoki mendekati Kotoko dan Kotoko menjauhkan badannya tanpa menggerakkan kaki. Naoki mengulurkan tangannya ke rambut Kotoko.
"Ada remah roti."
HAHAHHAHAHAHAHA
Naoki lalu membuak pintu dan pergi. Sementara Kotoko, setelah sadar dari keterkejutannya segera membersihkan wajahnya dengan kedua tangannya. Hehhehehe.
Lalu ia kembali berfikir, Itu tadi apa?
Beberapa detik kemudian ia sadar kalau ia harus segera mengejar Naoki.


Jam istirahat di sekolah, terjadi hal yang cukup aneh. Kotoko dikelilingi oleh 3 pria. Kin Chan dan kedua temannya. Mereka seolah melindungi Kotoko dari mara bahaya yang akan datang dan dengan siaga mereka menuruni tangga.
Kotoko mengatakan kalau ia merasa sedikit terganggu. Tapi Kin Chan berkata ia melakukannya demi melindungi Kotoko dari Irie, setidaknya di sekolah.
Bahkan saat ada yang mirip Irie lewat, mereka siap siaga dan mengarahkan tangannya ke pria itu seolah akan menembak, HAHAHHAHHA.
Kotoko meminta Kin Chan dkk jangan lhawatir, karena Irie sangat membencinya. Dan bahkan ia tak boleh bicara dengan Irie di sekolah.
Tapi Kin Chan dkk tidak peduli dan tetap melindungi Kotoko kemanapun ia pergi. LOL. HAHAHAHAHHA.


Naoki dan temannya si kacamata menaiki tangga dan melihat Kin Chan dkk. Si kacamata mengenali Kotoko sebagai gadis yang tinggal di rumah Naoki.
Dengan dingin Naoki berkata kalau ia tak peduli. Aih,


Siang berganti malam. Jinko, Satomi, Kin Chan dan 2 temannya pulang bersama. Jinko terkejut karena Kin Chan merencanakan memata-matai Irie dan Kotoko bahkan sampai ke rumahnya.
Kin Chan berkata ia tak berlebihan, Ia bertanya balik apa Jinko dan Satomi tak penasaran dengan hubungan mereka?
Jinko dan Satomi tak bisa bohong kalau mereka memang penasaran.
Lalu mereka melewati rumah Naoki. Jinko dan Satomi yang baru tahu tentu sangat terkejut karena rumah Naoki besar sekali.


Dan pada akhirnya, Jinko dan Satomi ikutan trio mengendap-endap kedalam pekarangan rumah Naoki. HAHAHAHHAHA.
Mereka tiba di tempat yang kira-kira cocok lalu mulai mengintip. Satomi merasa takut karena jika mereka ketahuan, Naoki pasti akan sangat marah. Kin Chan menyuruh Satomi diam, karena Kotoko dan Naoki ada disana.
Mereka melihat Kotoko dari jendela. Kotoko ada di dalam rumah dekat ruang makan menata meja. Kelimanya mengeluarkan teropong dan mulai mengintip agar lebih jelas. Dan bodohnya Kin Chan bahkan lupa membuka penutupnya., HAHHAHAHA.


Makan malam keluarga Irie dan Aihara tampak mewah malam itu. Tentu saja yang memasak adalah Ayah Kotoko. Ibu dan Ayah Irie memujinya. Yuuki melihat ada makanan yang cukup berantakan di atas meja dan bertanya itu apa.
Kotoko tersenyum dan berkata kalau itu adalah tahu goreng yang ia buat. Ia mengatakan kelihatannya memang jelek, tapi rasanya enak. HAHHAAHAHA.
Yuuki langsung mengatakan ia tidak akan makan itu. Dan NAoki juga berkata ia tak mau memakannya.
Kotoko langsung terkejut dan menganga menatap Naoki. Ibu kesal dan meminta Naoki dan Yuuki tidak mengatakan hal seperti itu.


Diluar rumah, Kin Chan emosi karena mereka akan makan masakan buatan Kotoko. Tapi yang lain menghentikannya.


Makan malam di ruang makan, ayah Irie memutuskan memakan tahu buatan Kotoko. Jika ia sudah memakannya, ia ingin Naoki dan Yuuki juga memakannya.
Ayah mulai memakannya dan terlihat nikmat. Yuuki pun mencoba. Tapi kemudian wajah ayah berubah. Yuuki langsung bicara kalau rasanya mengerikan. Tapi ayah tidak ingin menghina makanan Kotoko dan mencoba menahannya, padahal mukanya udah berubah banged tuh.
Ayah Kotoko mengatakan kalau ia mengerti. Yuuki dan Ayah Naoki minum dan ayah mengatakan kalau itu lezat. Ayah Aihara mengerti dengan kemampuan puterinya dan meminta Ayah Naoki tidak perlu bersikap baik. Ayah berkata kalau ia malah tidak percaya Kotoko adalah anaknya, jika terus begini maka tidak akan ada yang mau menikah dengannya.
Kotoko sedari tadi hanya diam, ia sedih sekaligus malu juga. Ia akhirnya minta maaf.


Ibu tersenyum dengan senang. Ia minta mereka jangan khawatir. Karena Kotoko-chan akan menikah dengan keluarga mereka.
Kedia ayah menghentikan makannya dan menatap ibu. Naoki dan Yuuki juga menatap ibu bersamaan.
Terlebih kaget pastinya Kotoko. Ia juga menatap ibu.
Ibu menjelaskan maksudnya, bahwa Naoki harus menikahi Kotoko.


Ternyata Kin Chan dkk bisa mendengar percakapan mereka. Aigooo. Tentu mereka juga sangat terkejut dengan hal itu.


Kotoko masih bengong saking terkejutnya, tapi kemudian ia sedikit tersenyum senang.
Naoki hanya menatap ibunya. Lalu Yuuki berteriak kalau ia menolak hal itu. Kotoko meski senang mengatakan kalau ibu tidak boleh memutuskan tanpa bertanya pada mereka.
Naoki pun bicara meminta ibunya berhenti bermain dengan kehidupan mereka.
Tapi ibu tetap setuju dengan pendapatnya, karena menurutnya Kotoko itu adalah tipe idela Naoki.
Kotoko tak bisa menyembunyikan kegembiraannya saat bertanya apa itu benar.
Dan dengan kecepatan kilat, Naoki menyanggahnya, itu tidak benar. Aku tidak mau denganmu.
Seketika juga Kotoko patah hati lagi. Tapi kali ini ia mencoba melawan, ia mengatakan kalau ia juga tak mau dengan Naoki.


Kin Chan yang mendengarnya dari luar langsung berbahagia karena Kotoko mengatakan hal itu.


Naoki kali ini mulai menggoda Kotoko. Ia berkata, Begitu ya? Tapi kamu mengirimkanku surat cinta.
Kotoko memiringkan sedikit kepalanya dan seluruh anggota keluarga terkejut.
Naoki mulai tersenyum licik dan membacakan apa isi surat cinta Kotoko. Kotoko terkejut karena Naoki tahu isi suratnya. Saking panik ia berdiri.


Naoki memperkeras dan memperjelas kata-katanya mengenai isi surat itu. Kotoko merasa sangat malu dan terkejut.
Kotoko tak tahan lagi dan mendaratkan sebuah tamparan keras ke wajah Naoki. Naoki marah dan menghentakkan meja, ia berteriak, Apa yang kamu lakukan!
Kotoko terlihat seperti akan menangis, Kau jahat! Kau baca suratku?
Naoki memperjelas, itu ditulis untukku.
Kotoko berteriak, Tapi jangan dihafal semua kata-katanya!
Naoki makin berteriak, Aku tak bisa! Sekali baca Aku ingat semuanya!
Kotoko : Tapi kamu tak perlu membacakannya di depan semuanya!


Ibu menghentikan pertengkaran keduanya dan bertanya lagi, Jangan-jangan Kotoko suka Naoki sejak lama?
Naoki menenangkan amarahnya dan duduk kembali, ia ingin Kotoko mengatakan yang sebenarnya.
Kotoko masih berdiri dengan kesal. Ia menatap Naoki. Kemudian ia menunduk dan hampir menangis. Ia mulai bicara, Aku menulis surat cinta.
Ayah Kotoko terkejut dan bertanya apa itu benar. Kotoko diam saja dan duduk di kursi dengan lemas. Ibu mengatakan kalau sugestinya sama sekali dengan mimpi. Ibu kelihatan sangat senang dengan kenyataan itu.
Kotoko berkata ia menulis suratnya sebelum mereka pindah ke rumah ini. Dan sekarang ia sudah tidak suka lagi.


Tapi ibu minta Kotoko jangan bicara begitu. Ibu sangat bersemangat dan mengatakan kalau Kotoko bisa mulai menyukai Naoki lagi.
Naoki mengalihkan pandangannya sementara Kotoko kelihatan tidak enak hati.
Ibu malah bertanya pada Irie-chan yang kelihatan bingung untuk menjawab apa. Tapi kalau itu membuat mereka senang maka ia setuju saja.
Naoki diam saja sementara Kotoko merasa tak enak hati dengan hal itu.
Lalu tiba-tiba ada teriakan dari luar. Tunggu Dulu!!!!


Ayah terkejut ada yang mendang pintu mereka. Itu suara Kin Chan dkk yang kelihatan panik. Kotoko mengenali suara Kin Chan. Kotoko mengatakan kalau mereka adalah teman sekelasnya.
Kotoko membuka pintu dapur dan bertanya apa yang mereka lakukan di rumah orang lain.
Satomi minta maaf karena Kin Chan memaksa ingin tahu apa yang terjadi pada Kotoko.
Kin Chan menyerobot masuk ke dalam rumah. Ia berjalan menuju Irie. Ia berkata kalau Irie itu jenius, tapi dia juga laki-laki yang dapat berubah menjadi binatang buas kapanpun. Kin Chan kesal karena Naoki bicara semaunya.
Naoki diam saja, ia bahkan tak memandang ke arah Kin Chan. Sementara itu Kotoko panik.
Yuuki bertanya siapa Kin Chan.
Kin Chan sedikit berteriak kemudian semuanya kaget. Tapi beberapa saat kemudian Kin Chan sadar dan mulai membungkuk memperkenalkan diri pada Ibu dan Kedua ayah.
Yuuki mengambil kesimpulan kalau Kin Chan itu bodoh, karena satu kelas dengan Kotoko.
Kin Chan emosi mendengar itu dan akan marah lagi. Tapi Kotoko menahannya. Ibu sendiri menegur Yuuki yang tidak sopan.


Kin Chan kembali bersikap ramah dan mulai mengatakan kalau ia dan Kotoko punya hubungan yang HOT di kelas. Tapi Kotoko menegur Kin Chan karena itu tidak benar. Ibu mendekati mereka dan mulai bingung karena Kotoko ternyata sangat populer. Mungkin yang ada dipikiran ibu, Kotoko pupuler dan banyak yang naksir, jadi ia harus bisa ngambil hati Kotoko demi menantu idamannya^^
Kin Chan kembali bicara ada Naoki yang sejak tadi diam tak bergerak, Kin Chan berkata agar Naoki jangan coba-coba melakukan sesuatu pada Kotoko, apalagi pernikahan. Ia bertanya apa Irie mengerti?
Tapi Irie dengan tenang menjawab kalau ia tidak mengerti. Kotoko terkejut dengan jawaban itu. Kin Chan makin kesal, apa maksud NAoki.
Naoki, dengan gaya Cool berkata, Kamu tidak pernah tahu perasaan orang, Mungkin aku benci hari ini, besok, aku bisa suka orang itu.


Naoki mengalihkan pandangan ke arah Kin Chan. Kotoko terkejut dengan pernyataan itu. Sementara Kin Chan makin kesal, Jadi kau benar menyukai Kotoko?!
NAoki berdiri dan berkata kalau ia tak tahu. Ia mengingatkan Kin Chan, Tapi kamu jangan lupa kalau dia lebih menyukaiku dari pada dirimu.
Naoki memandang Kin Chan dan berkata ia akan kembali ke atas.
Naoki meninggalkan suasana tegang di bawah.


Sementara Kotoko sejak tadi terus menelan ludah sambil berfikir, BArusan tadi itu apa? Apa maksudnya? Apa itu berarti, aku bisa berharap?
Kotoko dari wajah bengong mulai terlihat tersenyum, tersenyum senang karena ia masih punya harapan^^


Liburan musim panas terakhir di SMA bagi kelas 3 akan segera di mulai. Jinko, Kotoko dan Satomi dalam perjalanan pulang tapi masih menuruni tangga. Jinko mengharapkan karena ini adalah liburan musim panas terakhir di SMA, ia ingin membuat kenangan indah.
Satomi mengatakan kalau mereka harus belajar untuk ujian masuk perguruan tinggi.
Jinko tahu itu, tapi ia tak mau punya kenangan tentang mengerjakan tugas.
Mereka berselisih dengan Irie dan si kacamata di dekat tangga. Meski tidak saling menyapa.


Kotoko menatap Irie dari belakang dan Jinko berkata kalau Kotoko beruntung karena akan bersama Irie selama liburan. Tapi Kotoko pesimis karena tak akan ada yang terjadi. Jinko tidak setuju dengan hal itu, ia malah penasaran kapan tiba hari dimana NAoki mengakui suka pada Kotoko.
Kotoko berkata kalau Naoki mengatakan hal itu dulu karena ingin melawan Kin Chan. Satomi merasa Kotoko benar, bahkan Irie tidak mau makan masakah buatan Kotoko. Kotoko mengerti akan hal itu karena ia adalah koki yang mengerikan.
Satomi mendekati Kotoko dan memegang bahunya, Bukan itu yang penting. Laki-laki mau makan masakah yang dibuat oleh perempuan yang ia suka. Rasa itu tidak penting.
Jinko setuju, Kotoko akan mudah memasak untuk Naoki karena mereka tinggal serumah. Setidaknya harus ada kenangan seperti itu di liburan musim panas.
Kotoko tersenyum senang. Ia setuju dengan ide cemerlang itu. Memasak.


Kin Chan dkk lagi galau. Kin Chan menjadi makin cemas setelah mendengar kata-kata Naoki di rumah waktu itu. Ia tak mungkin memata-matai Naoki dan Kotoko setiap hari. Yang membuatnya lebih cemas adalah Irie dan Kotoko yang akan bersama setiap hari selama liburan musim panas.
Si kribo berkata, perasaan perempuan tumbuh saat laki-laki dekat dengannya.
Temannya kesal dan meminta si kribo jangan bicara begitu, karena akan mematahkan semangat Kin Chan. Ia minta Kin Chan untuk tidak menyerah. Kin Chan harus tetap dekat dengan Kotoko sebanyak Irie dekat dengannya.
Kin Chan memikirkan hal itu.

-Hari Pertama Liburan Musim Panas-


Kotoko turun dari lantai dua memakai seragam dan menyapa semua yang ada di meja makan. Ibu melihatnya dan bertanya lagi, bukankah liburan musim panas dimulai hari ini?
Kotoko mengiyakan, tapi ia harus pergi ke sekolah.
Ibu bertanya kenapa harus pergi, padahal sedang liburan.
Kotoko tersenyum sambil mencoba menjawab dan mencari kata-kata yang pas, tapi kemudian bel berbunyi. Ibu menyuruh Yuuki melihat siapa tamu yang datang.


Yuuki melihat melalui video kalau itu adalah Kin Chan. Kin Chan dengan gaya yang ramah menyapa keluarga Irie dan mengatakan ia menjemput Kotoko untuk kelas tambahan.
Seluruh keluarga kaget, kecuali Naoki.
Ibu heran dan bertanya, bukannya Kotoko peringkat 100 di ujian terakhir?
Kotoko tertawa pahit dan dengan suara kecil menjawab kalau ia berada di peringkat 100 di ujian akhir, tapi nilainya jelek di ujian tengah.
Yuuki tentu yang pertama mengejek Kotoko dengan kata 'bodoh'.
Kotoko hanya bisa tersenyum pahit dan ibu memarahi Yuuki. Kotoko kemudian berangkat ke sekolahnya.


Di sekolah, kelas tambahan, semuanya diikuti oleh siswa kelas F. Jinko meghela nafas dan merasa kalau kelas tambahan ini sama seperti kelas biasa.
Para siswa kepanasan, dan guru malah menceramahi dengan mengatakan kalau semuanya adalah calon tak bisa masuk ke universitas. Bahkan Aihara bukan pengecualian. Kotoko menghela nafas.


Jam istirahat Jinko, Satomi dan Kotoko makan bersama dan kembali mengeluh mengenai tak ada hal yang istimewa pada liburan musim panas ini. Padahal membuat kenangan indah sangatlah penting.
Kin Chan datang membawa makanan dan menyapa mereka. Ia duduk di depan Kotoko dan mengatakan kalau Kotoko bisa menghabiskan liburan musim panas bersamanya dan membuat kenangan indah. Jinko dan Satomi menegur Kin Chan, karena Kotoko ingin menghabiskan liburan musim panas dengan orang lain, bukan Kin Chan.
Kin Chan tampak kecewa. Jinko berkata kasihan Kotoko harus menghabiskan waktu dengan kelas tambahan.
Si Kribo mulai bicara kalau tadi ia melihat Naoki di sekolah. Kin Chan kesal dan memarahi si kribo karena memberitahu Kotoko. Kotoko, Jinko dan Satomi tentu bersemangat mendengarnya. Terutama Kotoko yang merasa tidak percaya, masa Irie-kun mengambil kelas tambahan?
Jinko kesal, tentu saja tidak, coba lihat ke lapangan sekolah!


Kotoko langsung menuju jendela mancari sosok Naoki dan senyumnya mengembang melihat Naoki ada di lapangan tenis. Kotoko mengerti, Naoki kan ikut klub tenis. Tapi bukan anggota resmi. Tapi dia lebih hebat dari anggota lain dan dia main saat ada turnamen. Yang lain mengerti dan mengangguk. Satomi ingat kalau ada turnamen tenis nasional SMA pada akhir bulan.
Kin Chan tampak BT dengan kenyataan itu, ia mendekati jendela dan mengeluh dengan kesal, Aku pikir dia kutu buku yang tak punya keterampilan motorik.
Satomi setuju tapi, Dia itu sempurna, kecuali kepribadiannya.
*angguk-angguk
Kin Chan amat merasa kalah dengan hal itu. Ia terlihat sangat sedih dengan menunjukkan wajah lucu. Kotoko duduk dekat jendela dan berfikir kalau Naoki tidak mengatakan ia akan pergi ke sekolah untuk bermain tenis.
Satomi menatap Kotoko dengan sedih, seperti biasanya, dia tak peduli padamu.


Kotoko menatap keluar jendela lagi. Matanya terpaku pada Naoki dengan seragam biru yang sedang latihan tennis.
Kotoko lagi-lagi masuk dalam lamunannya. Ia teringat bagaimana Naoki mengatakan kalau tak ada yang tahu perasaan orang lain. Mungkin benci hari ini, tapi bisa besok bisa menjadi suka.
Kotoko sangat berharap kalau keajaiban seperti itu akan terjadi padanya.
Satomi memandangi Kotoko dan bertanya apa Kotoko mengagumi Naoki?
Kotoko tersadar dan menatap temannya, ia dengan cepat berkata tidak. Ia berkata tidak adil kalau menang tanpa usaha, jogging dan latihan setiap hari. Ayo belajar! Ayo belajar! Yosh!
HAHAHAHHA, kok kotoko ga nyambung ya?


Pelajaran tambahan di mulai lagi. Guru sedang menjelaskan. Kin Chan tak memperhatikan dan hanya menatap Kotoko yang menatap keluar jendela.
Tentu saja yang di tatap Kotoko adalah Naoki yang sedang latihan tenis.
Ia kembali masuk dalam lamunannya, bagaimanapun Naoki tampan sekali.
Kotoko mulai bicara dalam hatinya, aku bertaruh dia sangat lelah setelah latihan. Saat dia sampai di rumah, dia akan makan masakan buatanku, dan jadi lebih baik!
Kotoko mulai senyum-senyum sendiri.
Bahkan saat pak guru memanggilnya ia tak mendengarkan.


Kin Chan berhasil menyadarkan Kotoko dari lamunannya. Saat di suruh baca paragraf terakhir, Kotoko bingung karena sedari tadi ia tak mendengarkan. Kotoko membuka bukunya dengan panik. Jinko berbisik halaman berapa yang harus ia buka.
Pak Guru terlanjur marah dan menghuku Kotoko dengan lari 10 kali keliling lapangan. Kotoko panik, HAH????


Kotoko lari keliling lapangan diawasi oleh pak Guru. Tapi ia hanyalah wanita lemah yang tentu saja tak bisa berlari dengan cepat. 2 putaran berhasil ia lalui, sayangnya langkahnya semakin melambat.
Naoki di lapangan tenis masih latihan, ia mendengar nama Aihara di panggil jadi ia sedikit menoleh. Tapi kemudian ia fokus kembali latihan. Saat ia memukul bola karena terlalu bersemangat, bola melesat jauh kedepan dan PAS mengenai dahi Kotoko.
Aku kira Kotoko bakal pingsan atau apa, tapi rupanya kepalanya cukup kuat menahan bola tenis. HAHAHAH.
Kotoko memegangi dahinya yang memerah. Ia dengan lucunya melihat dari mana sumber bola. Dan Naoki berlari mendekatinya sambil minta maaf.


Naoki minta maaf karena ia tak sengaja. Ia bertanya kenapa Kotoko masih di sekolah, bukankah kelas tambahan sudah selesai.
Kotoko berusaha bersikap biasa, ia mengayun-ayunkan tangannya dan menyuruh Naoki meninggalkannya. Ia hanya sedang ingin lari.
Tapi tiba-tiba pak guru datang marah-marah.
Kotoko panik karena ketahuan kalau ia sedang di hukum. Kotoko berusaha tidak melihat pada Naoki yang tersenyum padanya, senyuman, ahhhhhhhh aku tahu kau bohong.
Kotoko merasa amat malu dan tak tahu harus bagaimana, akhirnya ia malah kabur meninggalkan Naoki.
Naoki melihat Kotoko yang berlari panik dan tersenyum
AIH, Yuki-kun^^


Malam harinya di rumah ibu memberikan Kotoko minuman dan berkata kalau kulit Kotoko tambah gelap? Ia baru tahu kalau Kotoko ikut pelajaran tambahan olahraga juga. Kotoko yang duduk di ruang makan dengan dahi di kompres tersenyum malu dan menutupi wajahnya dari Naoki dengan tanga. Sementara Naoki tertawa menunduk.
Yuuki lalu berkata kalau Kotoko malas di kelas dan gurunya menghukum dia lari keliling lapangan.
Kotoko heran dari mana Yuuki tahu kejadiannya. Yuuki mengatakan sebuah peribahasa, Mengatur pencuri untuk menangkap pencuri.
Kotoko bahkan terlalu bodoh untuk mengerti maksud perkataan Yuuki. Yuuki mengejek betapa bodohnya Kotoko.
Ibu menegur putera bungsunya itu. Ayah mengatakan karena sekarang musim panas jadi tak apa kalau kulit menjadi coklat. Ibu setuju dengan itu dan ia mulai berkata biasanya mereka selalu pergi ke gunung atau pantai selama liburan. Jadi ia bosan tahun ini.


Kotoko heran, Ayah berkata mereka ada reuni SMP, jadi mereka akan pergi ke Kusyhu. Ayah mengambil foto kenangan SMP mereka dan memperlihatkannya pada Kotoko. Ayah akan pergi jadi tahun ini tak akan ada perjalanan keluarga musim panas.
Kotoko mengatakan ibu juga harus pergi. Tapi ibu berkata ia tak bisa meninggalkan anak-anak sendirian.
Ibu pergi ke dapur, Ayah pergi ke ruang TV dan Yuuki serta Naoki naik ke lantai dua.
Kotoko masih di ruang makan, ia berfikir dan melepaskan kompres dahinya.


Kotoko pergi ke dapur untuk membantu ibu Naoki beres-beres. Kotoko mencuci piring dan ibu menyiapkan makan siang untuk Naoki dan Kotoko besok.
Ibu berkata kalau Kotoko pergi sekolah pagi sekali, jadi lebih mudah menyiapkannya malam hari.
Ibu mengeluarkan bahan makanan dari dalam kulkas dengan bersemangat, sementara Kotoko seperti ingin mengatakan sesuatu. Kemudian ia mulai bicara, Bisakah ibu mengajariku cara memasak?
Ibu mengatakan tentu saja, tapi ayah Kotoko adalah seorang koki profesional, tentu lebih baik minta diajarkan oleh ayahnya. Kotoko berkata ia ingin belajar masak makanan rumah, makanan dengan sentuhan ibu.


Ibu mulai menggoda Kotoko, Kau ingin belajar masakan keluarga Irie?
Kotoko awalnya kaget kemudian ia tertawa. Ibu bertanya dengan serius apakah Kotoko masih suka pada Naoki.
Kotoko tertawa malu dan bertanya kenapa ibu berpikir begitu. Ibu juga tertawa dan mengatakan sekali lihat saja ia sudah tahu itu.
Ibu kemudian memegang bahu Kotoko dan meminta Kotoko harus menikah ke keluarga mereka.
Kotoko tertawa sedikit sedih dan mengatakan kalau dirinya belum cukup baik untuk Irie-kun.
Ibu tersenyum dan mulai membicarakan masa lalunya, Aku berumur 19 tahun saat menikah dengan suamiku. Banyak laki-laki yang melamarku. Mereka semua tampan, kaya dan muda. Tapi kamu tahu bagaimana penampilan suamiku. Dan dia jauh lebih tua dariku. Ditambah dia baru memulai bisnisnya, jadi dia belum punya uang. Orang tuaku menolak hubungan kami.
Kotoko mendekati ibu dan bertanya kenapa Ibu memilih Irie-chan?
Ibu memandangi ayah yang sedang membaca koran. Ibu tersenyum dan berkata, Dia jujur, pekerja keras, dan sangat perhatian padaku. Itu bukan garis keturunanku, uang ataupun usia muda. Itu adalah aku yang mencintainya. Kamu mengingatkanku pada suamiku akhir-akhir ini.
Kotoko tersenyum melihat ibu yang begitu bahagia menceritakan hal itu. Kotoko memandangi ayah Naoki dan tersenyum.

-Beberapa Minggu Kemudian-


Di rumah keluarga Irie, ada perayaan kecil atas kemenangan Naoki di turnamen Tenis SMA. Mereka bersulang dan mulai makan. Ayah Kotoko memuji Naoki yang tak hanya pintar, tapi jago bermain tenis. Bahkan menang 3 kali berturut-turut. Ayah menunjukkan kekagumannya pada Naoki. Naoki berkata kalau itu mudah, ia mencari kebiasaan lawan secepat mungkin. Lalu menghitung ke mana bolanya akan datang.
Ibu mengatakan kalau Naoki itu tidak manis dan semuanya tertawa. ayah berkata kalau Naoki tidak terlihat seperti Iri-chan, tapi kepintarannya persis sama.
Mereka tertawa lagi. Iri-chan berkata ia tidak sepintar Naoki. Ayah bertanya apa Aihara ingat bagaimana dia waktu SMP. mereka lalu membicarakan betapa mereka merindukan masa SMP dan tak sabar untuk reunian besok.

-Hari Terakhir Liburan Musim Panas-


Kedua ayah pamitan pada ibu, Kotoko dan Yuuki di depan rumah. Keduanya berangkat ke Kyushu dengan gembira.
Mereka kembali ke rumah dan ibu berkata kalau kedua ayah seperti anak SD yang pergi karya wisata. Mereka tertawa bahagia. Kotoko duduk di meja makan dan ibu mengangkat telpon. Tiba-tiba ia terlihat sangat panik setelah menerima telpon. Ibu mengatakan kalau Ibunya terluka dan harus tinggal di rumah sakit malam ini.
Sepertinya ia juga harus pergi dan tinggal disana. Kotoko menyuruh ibu segera pergi dan menjaga nenek disana. Ibu senang Kotoko mengkhawatirkan ibunya dan meminta Kotoko dan Naoki menjaga rumah malam ini.
Kotoko tersenyum mengiyakan.
Tapi beberapa detik kemudian ia sadar, Apa? Berdua?????????


Ibu tak memperdulikan keterkejutan Kotoko dan mengajak Yuuki ikut dengannya. Ia mengingatkan kalau Kotoko dan Naoki harus sekolah besok pagi.
Ibu menatap Naoki dan Naoki mengatakan kalau ia mengerti.
Ibu segera mengajak Yuuki untuk bersiap. Kotoko dan Naoki tinggal berdua. Kotoko mulai berfikir, Itu artinya, hanya kami berdua yang ada di rumah?
Kotoko mengkerutkan keningnya dan melihat ke arah Naoki dengan hati-hati. Ia berkata dalam hati, Aku sangat gugup, tapi aku mungkin bisa......
Tiba-tiba Kotoko mulai tersenyum. HAHAHAHHHAHAH,


Ibu dan Yuuki sudah berangkat.
Kotoko ada di dapur dan mulai membuka resep masakan. Ia tersenyum senang dan bicara dalam hati lagi, Ini kesempatan bagus untuk memasak makanan untuk Irie! Aku akan membuat kenangan terbaik musim panas ini!
Kotoko kemudian tertarik dengan resep Bifteck en Bourgeoise. Membacanya aja susah. tapi Kotoko tertarik membuatnya.
Ia mulai membayangkan sesuatu sambil tersenyum nakal.


Di rumah keluarga Irie, Penuh asap!
Naoki batuk-batuk ketika keluar dari kamarnya. Ia turun ke bawah dan menuju dapur.
Kotoko sedang memasak makanan yang entah apa itu. Naoki melihat dapur begitu berantakan. Sepertinya masakannya cukup mengerikan, HAHAHHAHAHA.
Kotoko berbalik kebelakang melihat Irie, dan tersenyum. Wajah Kotoko belepotan, ditangannya ada sepiring masakan itu. Naoki menatap heran ke arah Kotoko dan bertanya, Apa itu?
Kotoko tersenyum pahit dan menunjukkan masakannya, Bifteck en bourgeoise?
Kotoko tak bisa memeganginya dengan benar, hingga kuahnya jatuh-jatuh. Naoki menatap masakan itu dengan sedikit jijik. HAHHAHAHAH.


Pada akhirnya, Naoki memasak malam itu. Ia memotong sayuran dengan dengan sangat rapi. Kotoko melihat hal itu, ia heran bertanya apa Naoki tidak butuh resep?
Naoki mengingatkan kalau ia sudah melihat sekali, maka ia akan ingat.
Kotoko kagum dengan Naoki dan melihat potongan sayur Naoki yang rapi.
Ia juga melihat cara Naoki menggoreng danging. Dan berkata OOOOOOOOOOOOOOO setiap kali melihat hal yang menurutnya cukup mengangumkan.


Di sebuah rumah makan mewah, Ibu dan Naoki makan makanan enak disana. Yuuki heran, ia bertanya bagaimana dengan nenek, bukankah mereka harus menolongnya?
Ibu berkata ada alasan kenapa ia melakukan hal itu. Ia berfikir kalau Kotoko dan Naoki sangat lambat. Ia ingin mereka saling menyadari perasaan masing-masing.
Tapi Yuuki tetap mengkhawatirkan neneknya. Ibu berkata ia hanya bohong, itu telpon dari telemarketing. HAHHAHAHHAHA.
Yuuki kesal dan berkata kalau ia mau pulang saja. Tapi ibu sudah memikirkan hal ini dan menyuap Yuuki dengan es krim buah / parfait yang guedeeeeeeeeeeeee buangedddddddd.
MAUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU.
Yuuki pun tergoda. Dan ibu kelihatan senang.

Di rumah keluarga Irie.
Bifteck en bourgeoise buatan Irie Naoki sama persis dengan yang ada di resep. Kotoko melihat itu dengan penuh kekaguman.
Mereka mulai makan masalah itu. Kotoko memperlihatkan wajah puas, kalau masakan itu enak. Namun kemudian ia murung, karena pada akhirnya Naoki lah yang memasak.
Tapi sesaat kemudian ia malah senang lagi mengingat ia dan Irie makan bersama malam itu.
Ia mulai tersenyum lagi dan mengatakan dalam hati kalau ia merasa mereka seperti pengantin baru.
Kotoko mulai membayangkan hal yang aneh.


Kotoko meminta maaf pada Irie, karena Irie yang memasak malam itu. Irie kemudian menggodanya, Aku mau penutup yang manis darimu.
Kotoko terkejut. Naoki berdiri dan mulai mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko. Kotoko mulai menutup matanya saat Naoki akan menciumnya. Semakin dekat dan dekat.


Lalu Kotoko sadar dari lamunannya saat Naoki memanggilnya dan menyuruhnya mencuci piring dan membersihkan dapur. HAHHAHAAHHA. LOL.
Naoki akan pergi dan Kotoko bertanya apa Naoki akan mengerjakan tugas liburan musim panasnya, ia ingin mengerjakannya bersama Naoki. Tapi Naoki berkata kalau tugasnya sudah selesai di hari pertama masuk sekolah.
Kotoko terkejut. Naoki memandangi Kotoko dengan curiga, Jangan-jangan kamu belum mengerjakannya?
Kotoko tertawa dan tak mengaku, ia mengatakan kalau ia belum selesai mengerjakannya. Naoki menatap Kotoko, Bagimu butuh satu minggu tanpa tidur untuk menyelesaikannya.
Kotoko terkejut atas hinaan itu. Naoki lalu meninggalkannya.


Kotoko masuk ke kamarnya setelah selesai membersihkan dapur dan sudah jam 10. Ia duduk di meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugasnya. Hanya dua detik dan Kotoko menyerah, aku tidak mengerti.
Kotoko kembali bersemangat dan akan mulai mengerjakan tugas bahasa Inggris. Tapi 3 detik kemudian ia kembali menjatuhkan bukunya. Kotoko mengatakan ia sudah belajar selama musim panas hingga akhir.
Kotoko menyerah dan menjatuhkan kepalanya ke meja belajarnya. HAHHAHHHAHA.
aku suka akting Miki Honoka^^


Waktu berlalu dan kita kembali ke kamar Kotoko yang menghentakkan pena jerapahnya, ia sudah menyelesaikan Jepang klasik, sejarah dunia dan bahasa inggris. Tapi ia tak bisa menyelesaikan Fisika dan Matematika.
Kotoko menghela nafas dan menatap langit-langit kamarnya.
Ia kemudian menatap dinding yang memisahkan kamarnya dan kamar Naoki. Ia menatap dinding itu dan memantapkan pikirannya.
Kotoko mulai berjalan keluar kamar mengendap-endap, dalam hati ia meminta maaf pada Tuhan.


Kotoko mengendap-endap ke kamar Naoki. Dalam hatinya ia berfikir kalau ia adalah kriminal yang sudah terpojokkan.
Kotoko tiba di depan kamar Naoki dan mulai membuka pitu kamar Naoki. Ia tersenyum karena melihat Naoki sudah tidur.
Kotoko menutup pintu perlahan dan mulai mengendap ke meja belajar Naoki, ia ingin melihat jawaban tugas liburan musim panas milik Naoki.
Bisa-bisanya Kotoko menendang sesuatu yang membuat suara cukup keras sampai ia panik karena terkejut. Untungnya Naoki tidak bangun.
Sumpah adegan ini lucu banged, apalagi kalau di ulang-ulang terus.


Setelah merasa aman, Kotoko kembali mencari buku catatan milik Naoki. Kotoko menemukan yang ia cari, buku Matematik dan Fisika. Ia mengatakan akan meminjamnya, padahal ia mencuri tuh.
Kotoko tersenyum senang dan mulai melangkah hati-hati keluar kamar Naoki. Tiba-tiba tangannya di tarik dan ia hampir berteriak.


Naoki sudah bangun. Ia bertanya apa yang dilakukan Kotoko di kamarnya, membuat suara gaduh tengah malam.
Kotoko masih menganga, mengatakan kalau bukan apa-apa. Ia akan segera pergi tapi Naoki tak membiarkannya begitu saja.
Kotoko terlihat mencari alasan lagi, tapi akhirnya ia mengambil buku dan memperliatkan pada Naoki. Tapi Naoki malah mengatakan kalau ia tahu, Kotoko masuk ke kamarnya untuk tidur dengannya.


Kotoko terkejut.
Naoki menarik Kotoko ke tempat tidurnya dan terjadilah sebuah posisi dimana seolah Kotoko sedang di paksa. Kotoko berteriak kalau ia tidak seperti itu.
Naoki mengatakan kalau tidak ada alasan lain bagi perempuan masuk ke kamar lelaki saat tengah malam. Jangan Khawatir. Aku tidak akan membuatmu malu.
Kotoko terkejut dan makin panik dengan kata 'malu'. Ia bertanya apa kau membicarakan soal 'itu?'
Naoki dengan dingin mengatakan tidak ada orang lain selain mereka di rumah ini.
Kotoko makin panik. Ia mencoba melepaskan diri tapi tidak bisa. Naoki mengingatkan kalau Kin Chan pernah berkata kalau seorang jenius bisa berubah menjadi binatang liar, kapanpun.


Naoki mulai mendekatkan wajahnya dan akan mencium Kotoko tepat saat Kotoko berteriak dan memalingkan wajah.
Kotoko mengatakan kalau Ia menyukai Naoki, tapi ini terlalu cepat. Aku pikir kita harus mulai dari hubungan sehat dulu.
Kotoko masih sangat panik. Bahkan saat Naoki tertawa, hubungan sehat?
Kotoko terkejut, kali ini sikap Naoki sudah kembali seperti semula. Naoki melepaskan Kotoko yang masih membatu. Naoki mengatakan kalau ternyata Kotoko masih suka padanya.
Kotoko bangkit dan bertanya, kau menggodaku?!
Naoki tersenyum, jangan khawatir, aku tidak ada niat mempunyai hubungan denganmu.


Mendengar hal itu Kotoko kesal, ia mengatakan akan menceritakan pada semuanya kalau Naoki mencoba menyentuhnya. Ia akan mengatakan pada semua orang di sekolah.
Naoki dengan tenang menyuruh Kotoko mengatakannya.
Kotoko terkejut Naoki tidak menahannya. Naoki mengatakan kalau sudah banyak rumor tentang mereka, jadi pasti orang-orang sudah membayangkan hal itu akan terjadi.
Kotoko kesal karena ia kalah. Ia akan pergi tapi Naoki memanggilnya, Naoki mengangkat buku Fisika dan Matematikanya mengatakan kalau Kotoko melupakan itu.
Kotoko memperlihatkan tampang kesal dan seolah akan mengatakan kalau ia tak butuh itu. Tapi ia menelan kata-katanya dan dengan tatapan memelas ia menatap Naoki.
Naoki menggoyangkan kedua buku di tangannya. Kotoko kesal, karena bagaimanapun ia memang membutuhkan itu.


Pada akhirnya, Naoki tidak membiarkan Kotoko menyalin bukunya, tapi ia mengajari Kotoko caranya. Malam semakin larut dan Kotoko mulai menguap. Naoki tetap memaksa Kotoko mengerjakan soalnya. akhirnya mau tak mau Kotoko melanjutkannya.
Kotoko berkata dalam hati, Mengerjakan tugas ini satu-satunya kenangan yang aku punya di musim panas terakhir di SMA. Tidak ada yang aku duga terjadi. Tapi entah bagaimana aku senang.
Kotoko menatap Naoki cukup lama. Naoki melihat Kotoko melakukan itu dan menegurnya agar cepat menyelesaikan tugasnya.
Kotoko mulai mengerjakan tugasnya lagi dengan wajah berkerut. HAHAHAHAHA.


Pagi pun tiba. Naoki dan Kotoko ternyata begadang semalaman. Kotoko menawarkan membuat sarapan pagi sebagai rasa terima kasihnya.
Tapi Naoki melarangnya, ia tak ingin sakit perut di awal semester baru.
Kotoko yang awalnya tersenyum menjadi manyun, kesal.
Naoki melirik Kotoko dan melihat wajah lucu Kotoko. Lalu ia menyuruh Kotoko untuk membuatkannya Kopi.
Kotoko menatap Naoki dan akhirnya setuju.


Kotoko mulai membuatkan Naoki secangkir Kopi. Aku rasa ini adalah keahlian Kotoko.
Mereka duduk bersama di meja dekat dapur dan Naoki meneguk kopinya. Kotoko juga akan meneguk kopinya, tapi sebelum itu ia mengucapkan selamat pagi pada Kotoko.
Kotoko tersenyum dan Naoki menatap Kotoko. Dengan dingin ia mengatakan kalau mereka sudah terbangun sepanjang malam.
Kotoko tersenyum senang melihat Naoki meneguk kopinya^^


"Tidak ada yang spesial di musim panas terakhir di SMA. Tapi aku tidak akan pernah lupa aroma kopi yang aku minum bersama Irie di pagi hari".



-END-

Komentar :


Aigooo. Beda beda. Auranya beda banged. Kenapa ya? Apa karena ini dorama?
Aku nggak pernah bosen melihat wajah Kotoko yang terkejut. Lucu banged liat dia panik. Aku rasa itu juga kesenangan tersendiri bagi Naoki melihat Kotoko panik. Heheheheh.


Naoki itu, dingin banged. Kata-katanya kejam. Padahal ibu dan ayahnya itu ramah, kira-kira dia dapat sikap itu dari siapa ya? Kalau Yuuki sih, karena mengagumi kakaknya, makanya ia meniru kakaknya, jadi wajar ia bersikap begitu. Meski menurutku ia terlalu kejam juga. Apa lagi kalau mengatai Kotoko 'baka'. Aku suka sekali kalau ia mengatai Kotoko bodoh, ekspresi Yuuki itu lho, dan juga ekspresi Kotoko.


Mami Naoki sangat menyukai Kotoko ya? Meminta Kotoko jadi menantunya pula. Makanya ia sangat ingin kalau Kotoko tetap menyukai anaknya. Tapi saat tokoh baru nanti muncul, ibu kayaknya suka juga sama ntu cewek. Masih lama ya? Kalau nggak salah episode 5 atau 6 deh. Masih lamaaaaaaaaaaa, dan daripada persaingan cinta, aku lebih menikmati kebersamaan Kotoko dan Naoki dulu. Soalnya pasti BT banged kalau saingannya udah ada nanti, dan sedihnya Kotoko pasti bakalan banyak nangis, kayak di Playfull Kiss.


BTW aku suka bagian Kotoko dan Naoki bertengkar di meja makan. Kirain Naoki itu kalem dan dingin aja. Tapi bisa teriak juga rupanya, hehehheheh. Kasian juga sih sama Kotoko, tapi aku malah menikmati adegan itu. aku lupa apakah ada di versi lain atau tidak. Tapi yang jelas itu seru juga.
Adegan pas tengah malam di kamar itu juga masuk akal dan sangat seru. Apalagi saat Kotoko mengendap-endap ke kamar Naoki lalu tersandung kursi. Ekspresi kaget-nya pas buanged, HAHHAHAH. Tapi dia nggak jera-jera juga. Dan lagi pas Naoki menggoda Kotoko kayak beneran aja lho, makanya Kotoko panik banged, sementara aku ketawa-ketawa.


Ada banyak pertanyaan nih di kolom komentar saat episode 1 and 2. Aku jawab disini aja ya, sekalian. Drama ini tayang di Fuji TV 2 setiap hari jumat jam 24.00. akan tayang sebanyak 13 episode dan di jepang sono udah tayang 5 episode.
Kalau mau download OST-nya, silakan kunjungi alamat in : Mp3 Update by Sabao.
Kalau mau lirik lagu openingnya, kunjungi : lirik opening INK LIT.
Bagi yang tanya dimana download drama ini, silakan kunjungi idws Itakiss LIT . Untuk Subtitle indonesia, kunjungi Island sub.

Miki Honoka kawaiii nee~

Belajar itu memang berat :)

si Aiko Sato juga kawaii ternyata~

Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2 - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -