ItakissLIT INA FanBlog's rule

ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!

PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown Sabtu, 24 Agustus 2013

Attention Please!!

FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~ 

Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~

Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.

Tolong hargai penulis dan sesama blogger...

Arigatooo^^

******************************************************************************

[Sinopsis] Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 2


Episode 2 : Waktu terfavoritku tahun ini

-Kelas F-


Guru menuliskan jadwal ujian semester pertama di papan tulis. Pada siswa kelas F tidak ada yang bersemangat mengenai ujian akhir. Beda dengan biasanya, Aihara Kotoko sangat bersemangat dan bertanya Apa gurunya sudah memutuskan materi untuk ujian bahasa Inggis.
Guru heran dengan pertanyaan itu, mungkin heran karena nggak biasanya ada yang menanyakan itu, apalagi untuk kelas F.
Kotoko bertanya lagi, Apa ujiannya sampai Bab 3 atau Bab 4?
Seluruh kelas mematung namun beberapa detik kemudian mereka semua mulai menertawakan Kotoko yang terlihat serius.


Kotoko menandai halaman di teks book miliknya, materi mana saja yang akan keluar dalam ujian. Jinko heran dengan tindakan Kotoko yang tidak seperti biasanya. Kotoko mengatakan ia tak bisa memaafkan Naoki Irie. Karena itu ia akan mencoba serius dan akan mengalahkan Naoki dalam ujian kali ini.
Temannya yang awalnya mengangguk setuju berhenti. Mereka saling pandang. Sementara Kotoko kembali asyik membuka halaman bukunya.


Lalu tawa Kin chan pecah, diikuti dengan tawa yang lainnya. Jinko ingin Kotoko membuka pikirannya. Irie itu jauh di posisi pertama. Satomi juga ikutan nimbrung, ia mengatakan kalau Kotoko tak akan bisa menandinginya, Nilai Irie selalu ada di tingkat nasional. Kin Chan dan 2 temannya juga setuju dengan hal itu.
Kotoko berfikir dan akhirnya memutuskan kalau ia akan mencoba untuk mendapatkan nilai baik agar namanya di catat di papan pengumuman. IA akan menempatkan namanya di kertas yang sama dimana nama Irie di tulis.
Kin chan masih tertawa. Jinko bertanya lagi dengan jelas, berarti kau akan ada di peringkat 100 tertinggi?
Jinko berkata itu tak mungkin , karena mereka ada di kelas F. Kin Chan juga menyuruh kotoko berhenti bicara omong kosong dan mengajaknya mencari makan siang. Kin Chan menarik tangan Kotoko, tapi Kotoko melepaskannya. Kotoko tetap ingin balas dendam dan berkata orang-orang selalu membuat sejarah. Aku akan ada di 100 peringkat tertinggi dan namaku akan ada di papan pengumuman. Aku akan mengubah sejarah kelas F.
Kotoko mengemasi barangnya dan meninggalkan teman-temannya yang masih heran dengan sikapnya yang berubah tiba-tiba.


Kin chan cs, Satomi dan Jinko makan di sebuah cafe. Sepertinya Kin chan langganan disana, ia memanggil pemiliknya Master. Jinko mengeluh, seandainya Kotoko ikut bersama mereka, ia heran kenapa tiba-tiba Kotoko ingin masuk 100 peringkat tertinggi.
Kin Chan merasa curiga, karena Kotoko mulai bersikap aneh sejak pindah ke rumah baru. Ia berkata pasa Jinko dan Satomi yang bahkan tidak tahu dimana Kotoko tinggal sekarang.
Satomi dan Jinko membenarkan. Tapi Satomi mengatakan kalau dari rumah itu Kotoko bisa berjalan kaki ke sekolah, artinya dekat. Setagaya? Shibuya? Meguro?
Kin Chan mengatakan itulah yang sangat mencurigakan. Kalian pikir dia bisa tinggal di lingkungan mewah?
Jinko mengatakan kalau kotoko tinggal di rumah sahabat ayahnya.
Tapi Kin Chan tetap curiga, ia mengira kalau Kotoko menyembunyikan sesuatu.


Kin Chan menunduk sedih lalu ia mulai berfikir yang aneh, Mungkin ia disiksa di rumah?
Satomi dan Jinko terkejut. Kecugaan Kin chan semakin menjadi, karena Kotoko yang biasanya tak pernah belajar tiba-tiba bilang akan belajar. Tapi mungkin dia diperlakukan seperti pembantu.
Kin chan mulai membayangkan Kotoko mengenakan baju maid dan bekerja keras di rumah sahabat ayahnya, dan bekerja sebagai pembantu.
Satomi tertawa. Jinko mengatakan hal seperti itu tak akan terjadi pada zaman sekarang. Satomi mengatai Kin chan hentai dan 2 temannya mengiyakan. Mereka mengatai Kin chan lucu.
Tapi Kin chan masih merasa ada yang mencurigakan.

-Rumah Keluarga Irie-


Makan malam bagi dua keluarga. Tapi Ayah Kotoko tidak ada disana. Kotoko memuji masakan ibu. Ayah bersyukur karena restoran Aihara bisa buka kembali. Kotoko mengucapkan terima kasih karena itu semua berkat bantuan keluarga Irie.
Karena Kotoko ada di seberang meja Naoki, ia terus memandangi Naoki sambil makan. Kotoko lagi-lagi terpesona karena ketampanan Naoki.
Tapi tiba-tiba ia ingat apa yang dikatakan Naoki dalam perjalanan sekolah, bahwa ia benci wanita bodoh.
Kotoko sadar dari lamunannya dan mulai makan dengan cepat. Kotoko selesai hanya dalam waktu beberapa menit. Ibu mengatakan Kotoko harusnya tidak makan dengan buru-buru. Kotoko mengatakan sebentar lagi mereka ada Ujina Akhir, jadi ia harus belajar.
Kotoko dengan yakin berdiri dan segera pergi ke kamarnya.
Ibu memuji kotoko yang menurutnya sangat berdedikasi.


Kotoko di meja belajarnya, membolak-balik buku Matematika Mudah II, namun setelah membalik beberapa halaman ia menjatuhkan bukunya dan mengatakan kalau ia tidak mengerti satupun yang ada di buku itu.
Ia menyerah dan menghempaskan kepala ke meja untuk berfikir.
Tapi kemudian ia bersemangat lagi dan mengatakan akan belajar bahasa inggris.


Kotoko tersenyum dan mulai membuka buku bahasa inggris. Namun perlahan senyumnya menghilang berganti dengan wajah bingung. Ia memandangi buku yang tulisannya tidak bisa ia artikan. Ia menyalahkan diri sendiri dan mengatakan harusnya ia mendengarkan guru saat menerangkan.
Kotoko meletakkan bukunya dengan lemah. Tapi ia tidak menyerah dan mulai mengambil kamus bahasa inggris. Ia akan mengartikan kalimat yang bahkan kata 'the' saja ia tak tahu artinya. OMG.


Waktu terus berjalan dimana Kotoko masih mempelajari bahasa Inggrisnya. Namun ia sudah mulai menguap. Ia menyadari kemampuannya dan dengan lemah berkata, Kalau begini, butuh 100 tahun untuk bisa masuk ke 100 peringkat tertinggi sekolah.
Kotoko hampir tertidur sambil duduk. Lalu ia dikagetkan dengan ibu yang mengetuk pintu kamarnya.


Ibu masuk membawa cemilan untuk Kotoko. Kotoko sangat senang dan lagi ia memuji masakan ibu Naoki yang enak. Ibu sangat senang karena sejak dulu ia selalu ingin melakukan hal itu.
Kotoko heran, bagaimana dengan Irie-kun?
Ibu mengatakan kalau Irie tidak belajar. Kotoko terkejut, Irie-kun tidak belajar sama sekali?
Ibu mengangguk. Kotoko bertanya lalu apa yang dilakukan Irie-kun sekarang?
Ibu mengatakan kalau Irie sudah tidur.
Kotoko makin terkejut.


Di kamar sebelah, kamar Irie dan Yuuki, kamar yang sempit, ada dua tempat tidur dan dua meja belajar. Keduanya sudah tidur pulas.


Kotoko berkomentar kalau Irie benar-benar jenius. Tapi ibu berkata itu bukan sesuatu yang baik. Aku tak bisa menjelaskannya, tapi aku rasa dia akan kehilangan sesuatu yang berharga jika dia terus seperti ini.
Kotoko tersenyum dan meminta ibu tidak usah mengkhawatirkan Irie-kun, karena Irie punya keluarga yang luar biasa.
Ibu senang karena Kotoko menghiburnya. Kemudian ibu bertanya apa Kotoko ingin melihat album foto Irie saat masuh kecil.
Kotoko sangat antusias akan hal itu.


Ibu membawa beberapa album foto dan Kotoko melihatnya. Kotoko sangat senang melihat foto-foto Naoki. Ibu mengatakan ia sangat suka memotret, sayangnya Naoki dan Yuuki tidak suka dipotret.
Kotoko melihat foto Irie saat masih kecil dan memuji ketampanannya.
Ibu terkejut mendengar hal itu dari mulut Kotoko, sepertinya ia makin menyukai Kotoko.
Kotoko melihat foto Irie saat hari pertama masuk sekolah. Kotoko mengatakan ia ingat saat itu, ia teringat saat Naoki berdiri di panggung berpidato dan ia jatuh cinta pada Naoki.
Kotoko tersenyum manis melihat foto itu. Ibu menatap Kotoko dengan curiga, namun senyuman ada di wajahnya.
Ia juga melihat foto saat Naoki main tenis dan makin terpesona, ia bahkan memegangi pipinya. Ibu makin tertarik melihat Kotoko melakukan hal itu.


Kemudian mereka membuka album berikutnya. Kotoko cukup heran karena ada gambar anak perempuan disana. Ia lebih kaget saat ibu berkata kalau itu adalah Naoki. Ibu mengatakan ia sangat ingin punya anak perempuan saat itu.
Kotoko tertawa mendengar cerita ibu sambil terus membuka album foto. Kemudian ibu sadar kalau Kotoko orang pertama yang ia beri tahu. Ia bahkan belum memberitahu Yuuki tentang itu.
Ibu minta Kotoko merahasiakannya. Tapi malah memberikan satu foto Naoki kecil memakai baju perempuan, HHAAHHAHAHHA.
Kotoki sangat senang menerima itu. Kawaiii ne~


Pagi harinya keluarga Aihara dan Irie sarapan pagi. Kotoko melihat Naoki datang dan mulai tertawa sendiri. Ia bahkan mengucapkan selamat pagi dengan cara aneh sambil menahan tawa, membuat Naoki heran. Kotoko sadar akan tindakannya dan memasang wajah serius sambil meminum teh.
Naoki heran tapi tidak peduli dan duduk di kursinya. Kotoko mencoba menahan tawa tapi sepertinya tidak bisa, ia terus teringat foto Naoki kecil berpakaian seperti seorang wanita dan ia tertawa lagi.
Ayahnya bertanya ada apa dengan kotoko. Kotoko mengatakan kalau ia baik-baik saja. Yuuki berkomentar, mungkin Kotoko kebanyakan belajar, jadi ia menjadi gila.
Kotoko diam saja, ia menatap Naoki dan mulai akan tertawa lagi. Naoki yang biasanya cool, saat membaca koran, sepertinya cukup penasaran apa yang membuat Kotoko begitu, ia heran dan menatap Kotoko^^.


Saat seluruh siswa kelas F tidak ada yang peduli akan Ujian yang akan diadakan, Kotoko satu-satunya yang belajar. Kali ini ia belajar pelajaran sejarah.
Jinko dan Satomi muncul tapi Kotoko tidak memperdulikan bahkan saat mereka mengatakan kalau Kotoko sepertinya sangat serius.
Kin Chan datang nimbrung dan bertanya dimana sebenarnya Kotoko tinggal. Tapi Kotoko terlalu sibuk menghapal pelajaran sejarahnya dan tidak memperdulikan pertanyaan Kin chan.
Kin chan mulai berfikir dan ia makin mencurigai ada yang aneh dengan Kotoko.


Tiba-tiba ada yang memanggil nama Aihara dari arah pintu. Kotoko mengenali suara itu dan segera berbalik.
Seisi kelas diam terpaku melihat Irie Naoki ada di depan pintu mereka, siswa paling pintar datang ke kelas F mencari Aihara Kotoko, gadis yang ditolaknya.
Mereka semua terkejut Irie Naoki ada di sana dan memanggil nama Irie bersamaan. HAHHAHAHHA.
Kin chan emosi melihat Naoki disana. Tapi 2 temannya menahannya. Naoki tak memperdulikan yang lain, ia menatap Kotoko dan menyuruh Kotoko keluar bersamanya dan membawa tas-nya. Kotoko heran, tapi ia mengangguk.
Semuanya bingung terutama sahabatnya, kenapa Kotoko harus keluar dengan membawa tas?
Tapi pikiran Kin chan terlalu berlebihan, Jangan-jangan Irie berubah pikiran dan sekarang ingin menjadi pacar Kotoko?
Kin Chan tak mau melewatkan kemungkinan itu dan segera mengejar Kotoko, begitu juga dengan 4 temannya.


Kin chan dan 4 temannya mengintip dari kejauhan.
Kotoko bertanya kenapa Naoki memanggilnya. Naoki mengeluarkan bento dari dalam tas dan berkata ibunya salah memberikan bento padanya. Kotoko melihat tas dan membenarkan kalau bento mereka tertukar. Naoki memasukkan bento Kotoko ke tas Kotoko dan mengambil miliknya. Ia mengatakan, Kalau teman-temanmu yang suka ikut campur itu melihat kita, dan itu menimbulkan keributan.......
Jinko dkk melihat seperti Naoki dan Kotoko bertukar barang. Tapi mereka tak tahu apa itu.


Naoki mengeluh kalau hal ini sangat merepotkan. Ini akan membingungkan karena mereka ada di sekolah yang sama.
Kotoko menahan kekesalannya dan berkata, Kamu pikir mungkin seragamku ini punyamu lalu tak sengaja memakainya ke sekolah kan?
Naoki heran, untuk apa aku memakai seragammu?
Kotoko yang kesal tak peduli dengan apa yang ia katakan, Karena kamu dibesarkan memakai rok, ya kan?
Naoki membelalakkan matanya sementara Kotoko tersenyum.
Kin chan makin penasaran dengan apa yang mereka bicarakan karena mereka tak bisa mendengar apapun.
Kotoko mengambil sesuatu dari tas-nya. Jjaaanggg~
Ia memperlihatkan foto Naoki kecil memakai baju perempuan. Naoki panik, kenapa kau punya itu?


Kotoko dengan tersenyum mengatakan kalau Ibu Naoki memberikan itu padanya.
Kin Chan makin penasaran dan memaksa berdiri membuat yang lain terjatuh. Mereka kembali ke posisi semula agar tak ketahuan.
Kotoko tersenyum sambil melihat foto itu sementara Naoki kesal sekali, kenapa ibunya harus melakukan itu. Naoki meminta fotonya dikembalikan. Tapi Kotoko menolak. Naoki memaksa dan Kotoko tetap menolak, tam membiarkan Naoki mengambilnya. Kotoko mengatakan ia tak akan memberikannya karena Naoki sangat jahat padanya, makanya ia bisa jahat juga.
Kotoko menyimpan foto di saku dadanya, tempat yang tak akan bisa di rebut oleh Naoki.
Kotoko tersenyum puas, Aku tak tahu kalau orang jenius punya kelemahan juga.
Naoki bergumam dengan kesal, Dia mencoba memerasku.


Kotoko mengatakan ia bisa saja memberikan kembali pada Naoki. Tapi ada syaratnya. Kotoko berkata, Bisa bantu aku belajar selama seminggu penuh, belajar untuk ujian akhir?
Naoki terlihat tidak mempercayai Kotoko akan mengatakan itu, Aku membantumu belajar?
Kotoko mengangguk sambil tersenyum. Lalu Kotoko berkata lagi, Bagaimana kalau begini, Kalau aku bisa masuk peringkat 100 tertinggi, aku akan mengembalikannya padamu.
Naoki pesimis dan berkata itu tak mungkin. Kotoko kesal, kenapa?
Naoki berkata sambil membelakangi Kotoko, penting untuk tahu apa yang bisa dan apa yang tidak bisa kamu lakukan. Philip Chesterfield.
Kotoko bingung apalagi itu pepatah. Naoki mengatakan kalau itu buang-buang waktu untuk menantang hal yang mustahil. Mustahil untuk membantu orang bodoh sepertimu untuk masuk di peringkat 100 tertinggi!
Naoki kesal dan akan meninggalkan Kotoko. Tapi Kotoko mengatakan ia akan menunjukkan foto itu......


Naoki panik dan menyuruh Kotoko berhenti. Kotoko mengeluarkan foto itu dari saku dan memasukkannya lagi. Ia menatap Naoki dengan tatapan 'aku yakin kau tak ingin orang lain tahu, makanya ajari aku ya'.
Naoki akhirnya mengerti. Kotoko tersenyum. Naoki mengatakan ia akan membantu Kotoko belajar selama seminggu saat malam hari.
Kotoko sangat senang dan berteriak saking bahagianya. Tapi Naoki mengatakan ia tak akan memberi belas kasihan. Siswa di penringkat 100 tertinggi adalah dari kelas A dan kelas B, kau tahu betapa sulitnya siswa kelas F sepertimu masuk ke posisi itu.
Kotoko terlihat berfikir, ia tahu itu, ia mengerti dan akan berusaha. Naoki lalu meninggalkan Kotoko.


Setelah Naoki pergi, teman Kotoko langsung berlari menemuinya. Mereka bertanya apa Kotoko baik-baik saja. Satomi bertanya apa yang Kotoko dan Irie bicarakan.
Kotoko mengatakan bukan apa-apa. Ia lalu melangkah pergi dan mengatakan kalau ia harus belajar.
Teman-temannya masih heran saja dengan tingkah Kotoko.


Malamnya di rumah keluarga Irie, semuanya sedang makan malam. Mereka ngobrol saat makan. Kotoko masih menatap Irie dan mulai berfikir ia akan belajar bersama Irie-kun, hanya berdua. Memikirkannya saja sudah membuat Kotoko tersenyum dan berbunga-bunga.
Ibu mengatakan ia akan membuat cemilan untuk Kotoko malam ini. Kotoko tersenyum dan berterima kasih. Lalu Naoki minta ibunya membuat cemilan untuk 2 orang, lalu bawa ke kamar Kotoko.


Ayah dan ibu terkejut mendengarnya. Apalagi Yuuki. Mereka menatap Naoki. Ibu bertanya dengan heran, berdua? Apa kau bilang kalau kamu akan belajar?
Naoki mengiyakan hal itu. Yuuki mulai kesal, kamu hanya akan membantu Kotoko? tidak adil! Kamu bisa membantuku belajar juga?
Naoki berkata kalau Yuuki sudah bagus dalam belajar, jadi tak perlu minta bantuannya.
Naoki menyelesaikan makan malamnya dan mengajak Kotoko ke atas. Kotoko dengan cepat menghabiskan makan malamnya dan mengikuti Naoki.



Kotoko mengikuti Naoki dengan gembira. Ia tak bisa menyembunyikan kalau ia memang bahagia. Naoki masuk ke kamar Kotoko, lalu ia sadar dan keluar lagi. Ia melihat Kotoko di depan pintu yang menatapnya dengan tersenyum. Kotoko tak mengerti lalu menyadari kalau seharusnya ia duluan yang masuk ke kamarnya baru mempersilakan tamu masuk.
Kotoko tertawa saja dengan hal itu. Ia mempersilakan Naoki masuk dan duduk di depan meja.
Naoki belum duduk dan mengatakan dari mana mereka harus mulai, pelajaran apa yang harus ia bantu?
Kotoko mengatakan mungkin matematika.


Kotoko sibuk mencari buku matematika. Naoki mengambil satu buku dan bertanya apa materi ujiannya. Kotoko mengatakan sama seperti Naoki. Tapi Naoki berkata kalau ia tak tahu materi ujiannya sendiri. Kotoko memandang Naoki dan melanjutkan mencari buku, ia mengatakan materinya sampai halaman 40.
Naoki mengerti. Kotoko duduk di samping Naoki yang duduk di meja belajarnya. Mereka akan mulai, Naoki meminta pena dan Kotoko memberikan pena dengan gambar jerapah pink.
Naoki memandangi pena itu, lalu ia mulai mencari rumus yang mungkin akan digunakan dalam ujian nanti.
Kotoko heran, bagaimana Naoki bisa tahu?
Naoki mengatakan kalau itu adalah poin penting. Kotoko menatapnya dengan heran, lalu ia mulai meberanikan diri untuk bertanya, Bagaimana biasanya kamu belajar?
Naoki tak melihat ke arah Kotoko, ia terus membalik halaman buku dan menjawab, ia akan ingat semua yang ia dengar dan ia baca sekali.
Kotoko mengerti dan mengalihkan pandangannya. Naoki kemudian akan memberikan Kotoko soal dan menyuruhnya mengerjakannya.


Naoki menulis soal di buku Kotoko. Kotoko sebenarnya dari tadi gugup dan melirik Naoki yang sedang menulis soal.
Naoki memberikan soal itu dan mengatakan jika Kotoko bisa mengerjakannya maka 80% soal ujia nanti Kotoko pasti benar.
Kotoko mulai bersemangat. Ia menatap soal di hadapannya dan mulai mengerjakan. Tapi semakin ia menatapnya ia semakin bingung. Kotoko tidak mengerti sama sekali.
Naoki memandangi Kotoko yang seolah berusaha mengerjakannya tapi sama sekali belum menulis apapun. Kotoko menghela nafas dan perlahan menatap pada Naoki. Lalu ia mengalihkan pandangannya.
Naoki menghela nafas dan bertanya apa saja yang dilakukan kotoko di kelas?
Kotoko menelan ludahnya. Naoki terus bicara, Aku ingin melihat apa sih isi otakmu itu?
Naoki meletakkan buku di meja dengan kasar. Kotoko meminta maaf.
Ia mulai mencoba mengerjakannya lagi.


Ayah dan ibu ada di lantai satu. Ayah bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa anak mereka Naoki belajar dengan orang lain. aku heran apa yang membuatnya berubah?
Ibu menghidangkan teh untuk ayah dan tertawa, Bisa saja Kotoko itu kemampuannya lebih dari pada yang aku perkirakan. Dalam waktu sebentar dia sudah merubah Naoki yang seperti itu.
Ayah setuju, ia merasa ini adalah perubahan yang baik bagi Naoki. Ibu juga setuju dengan hal itu. Ayah mengatakan kalau mereka hanya melihat dan duduk mulai dari sekarang.
Yuuki yang ternyata ada di belakang mereka tidak suka dengan hal itu.


Kotoko dan Naoki di kamar masih sangat sibuk. Kali ini Naoki memprint sesuatu. Ia menunjukkannya pada Kotoko bahwa Kotoko harus mengikuti jadwal yang ia buat. Bawa terus buku kosakata mu, bahkan saat kamu di kamar mandi atau saat mandi.
Kotoko menatap itu dan mengatakan kalau Naoki itu iblis.
Naoki mengingatkan kalau mereka tak punya waktu untuk mengobrol. Hari ini ia akan pastikan Kotoko menghafal semua rumus.
Kotoko mulai mengeluh karena ini sudah lewat tengah malam.


Pagi harinya Kotoko masih belajar di kelas. Jinko dan Satomi menatap Kotoko yang terlihat sangat serius.
Di jadwalnya, Kotoko menandai apa yang sudah ia pelajari. Ia tak punya waktu untuk bermain makanya ia juga belajar saat jam makan diang di perpustakaan. Kin Chan dkk selalu megikuti dan mengintip Kotoko.
Kotoko bahkan dengan serius belajar sambil makan onigiri. HAHHAHHA.
Dan Naoki tentu saja mengawasinya saat di rumah.
Saat jam istirahat, ia belajar dengan menggunakan Note kecil untuk menghapal kosa kata. Bahkan saat sarapan oagi ia terus belajar. Ibu tersenyum melihat Kotoko.
Dalam perjalanan ke sekolah mereka juga belajar, Naoki meminta Kotoko menterjemahkan apa yang ia sebutkan^^
Hari-hari sebelum ujian dipenuhi dengan belajar dan Kotoko senang karena ia sudah bisa.


Di perpustakaan, Kotoko lega karena pelajarannya sudah selesai. Ia berjalan diantara rak buku mencari sesuatu. Ia melihat buku dari Philip Chesterfield.
Kotoko membuka dan membaca buku itu.

-Malam sebelum Ujian Akhir-


Naoki memberikan Kotoko lebaran soal dan menyuruh Kotoko mengerjakannya. Kotoko mulai mengerjakannya dan kagum dengan dirinya sendiri yang bisa menjawab soalnya. Naoki menyuruh Kotoko jangan banyak bicara karena ,mereka masih punya pelajaran lainnya. Kotoko mengerti.
Kotoko mengerjakan soal itu sambil tersenyum.


Jam menunjukkan pukul 22.35 malam. Mereka masih belajar mengerjakan soal. Jam menunjukkan pukul 23. 43 malam, Naoki mengajari Kotoko bagaimana cara menyelesaikan soal matematika.
Jam menunjukkan pukul 01. 10 malam, Kotoko masih mengerjakan soal dan ia berhasil mengerjakannya dengan baik.


Kotoko menyelesaikan soalnya dan menatap Naoki yang ada di hadapannya. NAoki sudah tertidur. Kotoko mendekatkan wajahnya dan berpangku tangan di meja, menatap wajah tidur Irie-kun. Ia mulai terhanyut dalam lamunannya.


Ibu mengetuk pintu membawakan makanan untuk mereka. Ia terkejut melihat keduanya tertidur di atas meja belajar. Ibu bahagia dan merencanakan sesuatu.
Ia mengendap endap keluar kamar dan kembali dengan membawa kamera. Ia memotret keduanya dan bahkan ikutan berpose.
-mama gaul kereeeeeeen ^^-


Pagi hari yang cerah pun tiba. Naoki terbangun dari tidurnya. Ia masih ada di kamar Kotoko sedangkan Kotoko sudah tak ada disana. Ia melihat lembar jawaban Kotoko dan melihatnya.
Naoki turun dari kamar dan melihat Kotoko sedang menyeduh kopi. Kotoko mengucapkan selamat pagi. Kotoko mengatakan kalau ia membuat Kopi, apa Naoki mau.
Naoki mengiyakan dan duduk di kursi.
Kotoko datang menghidangkan kopi untuk Naoki dan ia duduk di hadapan Naoki. HAHHAHAHAH, kok rasanya seperti pasangan pengantin baru ya??????


Naoki meminum Kopinya dan Kotoko memperhatikannya. Naoki meminumnya lagi setelah berfikir. Karena Naoki tidak protes, ia yakin kopinya enak. Ia lalu meminum miliknya.
Keduanya diam saja. Tak ada bahan obrolan. Kaku tapi lucu^^



Kotoko bersiap akan berangkat ke sekolah dan ibu menghentikannya. Ibu memberikan Kotoko sebuah amplop. Ia ingin membukanya, tapi ibu menghentikannya. Kotoko baru boleh membukanya jika sudah masuk 100 peringkat tertinggi. Karena itu adalah jimat keberuntungan.
Kotoko berterima kasih.
Naoki yang baru turun dari tangga dan melewati mereka mengingatkan kalau ujian kali ini hanyalah Ujian semester.
Tapi ibu tak peduli dengan sikap dingin puteranya.
Kotoko pun berangkat ke sekolah.



Kotoko berjalan di lobi sekolah sambil menghapal apa yang akan keluar saat ujian, Ia yakin sudah bisa menghapal semuanya. Ia kemudian melihat Naoki turun dari tangga. Ia ingat kalau mereka tidak boleh saling bicara di sekolah.
Kotoko berjalan melewati Naoki sambil berkata terima kasih. Naoki tanpa melihatnya mengucapkan selamat berjuang untuk Kotoko^^
Kotoko berbalik kebelakang melihat Naoki yang berjalan semakin menjauh. Ia tersenyum senang karena Naoki membalas ucapannya.
Ia terlihat benar-benar senang^^


Ujian semester di mulai di kelas F. Kotoko membuka soalnya dan sangat senang begitu tahu soal yang dibuat Irie sama dengan soal Ujiannya. Banyak soal yang sama. Ia sangat senang dan mulai mengerjakannya dengan senyuman.

-3 Hari Kemudian-


Ujian semester berakhir bagi siswa kelas 3. Seluruh siswa berteriak bahagia. Kotoko kembali seperti semula. Mereka akan bersenang-senang setelah ujian akhir selesai. Yosh! Kin Chan memeluk Kotoko dan mengatakan mereka jarang bersama akhir-akhir ini jadi ia tak akan melepaskan Kotoko.
Jinko bertanya mereka mau kemana. Ki chan bilang serah kan saja padanya,
Mereka berenam berlari dengan ceria.


Naoki bersama temannya melihat mereka. Temannya berkata ia tahu gadis itu, yang menyatakan perasaannya pada Naoki beberapa waktu yang lalu. Temannya mengatakan kalau gadis itu sepertinya sudah punya pacar.
Naoki mengatakan kalau itu bukan urusannya. Temannya lalu mengajak Naoki ke cafe karena anak kelas A akan pergi ke sana bersama.
Naoki berkata kalau ia akan ikut. Temannya terkejut karena biasanya Naoki tak pernah ikut. Naoki lalu menadangi Kotoko dari kejauhan dimana Kin chan melingkarkan tangannya di bahu Kotoko.

-Pengumuman Hasil Ujian Akhir-


Para siswa sibuk di papan pengumuman hasil ujian akhir dan melihat apakah nama mereka masuk ke peringkat 100 tertinggi atau tidak.
Kotoko ada di antara mereka dan melihat Naoki ada di urutan pertama dengan nilai sempurna, 700. Kotoko senang melihatnya. Ia merasa bersyukur peringkat Naoki tidak turun meski harus sibuk mengajarinya.
Naoki juga ada di papan pengumuman. Ia tidak melihat nilainya, ia mencari nama Kotoko di papan pengumuman. Ia tersenyum lalu pergi.


Mereka bertemu di belakang papan pengumuman. Kotoko mendekati Naoki dan mengucapkan selamat karena Naoki ada di penringkat pertama. Naoki juga mengucapkan selamat. Kotoko heran, apa?
Naoki, kamu belum melihatnya?
Kotoko langsung berlari ke papan pengumuman.


Kotoko melihat namanya ada di peringkat 100 dengan nilai 601. Kotoko berteriak senang karena ia masuk 100 peringkat tertinggi. Yang lain melihat Kotoko yang kegirangan.
Kotoko segera berlari kepapan pengumuman dan berkata pada Irie kalau ia si peringkat 100, ia sangat senang.
Naoki mengulurkan tangannya. Kotoko menyambutnya dan bersalaman dengan bahagia.


Naoki kesal dan menarik tangannya. Ia meminta benda itu kembali. Kotoko akhirnya mengerti dan mengeluarkan foto Naoki kecil dari sakunya. Naoki segera merebutnya dan menyuruh Kotoko jangan memperlihatkannya di depan umum.
Kotoko hanya tersenyum karena masih merasa bahagia. Naoki segera memasukkan foto itu ke bajunya dan mengingatkan Kotoko agar jangan bicara dengannya di sekolah.


Naoki meninggalkan Kotoko, tapi Kotoko memanggilnya. Kotoko mengucapkan kata-kata Philips ' Penting untuk tahu apa yang kamu bisa dan yang kamu tidak bisa. Jika kamu punya kekuatan pikiran dan keku....'
Naoki memandangi Kotoko dan memotong ucapannya, maksudmu ketekunan?
Kotoko bingung memandangi Naoki. Naoki berkata, Jika kau punya kekuatan pikiran dan ketekunan, kamu akan sukses di akhir.
Kotoko tertawa dan berkata kalau Naoki ternyata tahu lanjutannya. Itu adalah kutipan dari Chesterfield.
Naoki tersenyum dan berkata tentu saja ia tahu. Ia lalu berjalan meninggalkan Kotoko yang masih sangat bahagia.


Kotoko jingkrak-jingkrak saking bahagianya dan berteriak mengucapkan terima kasih pada Irie-kun. Irie tidak menoleh kebelakang lagi dan terus berjalan meninggalkan Kotoko yang berbahagia.
Yang ada dipikiran Kotoko adalah bahwa namanya ada di kertas yang sama dengan nama Irie.
-Lucunya, berurutan tuh 1-100, AAAAA, BBBBB,CCCCC, tiba-tiba muncul F di akhir, Hehhehehhe-


Kotoko, Satomi dan Jinko berjalan di halaman sekolah. Kotoko masih jadi topik pembicaraan panas di kalangan para siswa. Tapi kali ini topiknya berbeda, Aihara Kotoko yang keren dari kelas F ada di peringkat ke-100 di ujian akhir.
Satomi, Jinko dan kotoko berjalan dengan rasa bangga. Para pri juga bergosip bahwa Kotoko adalah terpintar dalam sejarah kelas F.
Kotoko tak dapat menahan senyumnya. Jinko bersyukur akhirnya orang membicarakan hal positif tentang Kotoko. Satomi berkata kalau mereka sangat bangga pada Kotoko.
Kotoko tertawa bahagia mendengarnya.


Rupanya sedari tadi Kotoko dkk diikuti oleh Trio Kin chan. Mereka masih mengatakan kalau Kotoko itu mencurigakan. Kin chan mengatakan ia tahu kalau itu memang mencurigakan sejak awal. Ada rahasia di rumah barunya Kotoko.
Tapi kemudian Kin Chan melihat kertas hasil Ujian di tangannya. Itu miliknya, nilainya Nol dan dia sangat kesal. Ia meremas kertas itu dan hampir menangis dengan lucu, AIHHHHH.


Kotoko berpisah dengan Satomi dan Jinko, ia berjalan pulang ke rumahnya.
Rupanya Kin Chan cs sudah menunggu di jalanan dan akan mengikuti Kotoko pulang, mereka menyamar, HAHHAAHAHHA.
Kotoko pulang dengan hati riang dan sepanjang jalan ia melompat-lompat kecil sambil tersenyum. Kin chan cs mengikutinya dari belakang dan kadang menirukan gayanya.
Kotoko sempat berheti menatap matahari terbenam dan kelihatannya suasana hatinya memang sangat-sangat baik sampai ia tak sadar kalau Kin chan mengikutinya dari belakang.


Kotoko memasuki rumah keluarga Irie dengan hati yang riang dan Kinchan CS melihatnya.
Kin chan cs mengatakan tidak mungkin Kotoko bisa tinggal dilingkungan mewah seperti ini.
Rumah keluarga Irie memang besar sih. Kin chan malah menyimpulkan dugaannya kalau ia yakin Kotoko bekerja sebagai pembantu di rumah itu.
Mereka merasa kasihan.
Si Kribo terkejut melihat papan nama Rumah itu, Irie's Family.
Kin Chan mendekati papan nama itu dan temannya menerjemahkan artinya, Kin chan terkejut dengan nama Irie. Tapi ia menenangkan dirinya, karena masih banyak yang namanya Irie Tokyo.
Mereka tertawa dan mengiyakan hal itu.


Tapi kemudian di kribo melihat Irie Naoki juga berjalan ke arah rumah itu.
Mereka bersembunyi dan melihat Irie masuk ke dalam rumah. Kin Chan cs melihat dengan jelas akan hal itu. Kin chan shock dan berteriak.
Kin chan mematung menjatuhkan tas-nya lalu pingsan. HAHAAHAHAH.


Esok paginya, Kin Chan berteriak masuk ke dalam kelas memanggil nama Kotoko. Ia mendekati Kotoko dan memegang bahu Kotoko. Ia langsung bertanya intinya, Rumah yang kau tinggali adalah rumah Irie Naoki bukan?
Semua teman sekelasnya terkejut.
Tapi Kotoko menyangkal dan mengatakan itu bukan rumah Naoki. Kin Chan berkata ia melihat Kotoko masuk ke dalam rumah itu dengan matanya sendiri. Yang lain juga melihatnya.
Kotoko panik mencari alasan dan mengatakan kalau mereka pasti cuma bermimpi saja. Ia dan Irie tinggal di satu rumah?
Kotoko saking paniknya menjatuhkan tas-nya.


Kin chan yakin ia melihatnya dengan jelas. Kotoko mengambil tasnya dan masih terus mencari alasan. Jinko membantu memungut isi tas Kotoko yang berserakan dan menemukan amplop pemberian ibu Naoki.
Ia membacanya dan penasaran lalu membuka amplopnya dan berteriak.


Jinko memperlihatkan foto itu di hadapan teman-temannya dan bertanya pada Kotoko, ini foto apa?
Jelas itu Foto Irie dan Naoki tidur bersama di meja belajar.
Semuanya terkejut dan menganga. Kotoko lebih panik lagi karena ia juga baru melihatnya. Foto berpindah dari tangan ke tangan lain.
Mereka berebut untuk melihatnya. Satomi meminta Kotoko menjelaskan semuanya. Kotoko panik dan bingung.


Kin chan melihat foto itu dan mulai menangis. Sementara Kotoko tak tahu harus menjelaskan apa, dan langsung membungkuk dan meminta maaf.
Kin chan menangis dan akhirnya terbukti kalau Kotoko tinggal di rumah Irie. Kotoko mencoba menjelaskan kalau itu tidak seperti yang dipikirkan oleh Kin chan dan teman lainnya.
Kotoko terbata-bata menjelaskan kronologisnya, Ayahnya dan Ayah Irie bersahabat, karena rumahnya hancur, sampai menemukan rumah baru, ia dan ayahnya tinggal disana sementara.
Satomi lalu bertanya, jadi artinya, Irie membantumu di ujian akhir?
Akhirnya semuanya mengerti kenapa nilai Kotoko bagus sekali.
Semuanya mulai bergosip lagi, Jadi Irie yang membuat Kotoko masuk 100 peringkat tertinggi. Dia benar-benar Jenius. aku tahu bukan Kotoko yang melakukannya.
Semuanya tertawa.
Kotoko diam saja. Jinko mengatakan kalau semuanya jahat sekali.


Jinko mengambil foto di tangan Kotoko dan mengatakan kalau Kotoko dan Irie adalah pasangan yang lucu. Apa karena mereka tinggal di rumah yang sama?
Jinko berteriak histeris diikuti oleh yang lainnya. Dan Kin chan satu-satunya yang menangis dengan hal itu.
Kotoko mengatakan kalau tidak seperti itu. Irie selalu mengabaikannya. Dia membenciku.
Kotoko tampak sedih. Jinko memegang kedua pipi Kotoko dan mengatakan kalau Kotoko sangat kasihan sekali. Kotoko senang Jinko mau mengerti. Kotoko mengatakan kalau ia tidak suka dengan orang yang tidak punya hati seperti Irie. Jadi ia sudah tidak apa-apa.
Ia juga mengatakan pada teman sekelasnya kalau ia diminta merahasiakan mereka tinggal bersama, jadi ia ingin semuanya merahasiakannya juga.
Akhirnya semua temannya setuju dan Kotoko sangat senang dengan hal itu.


Malam harinya, Kotoko ada di kamarnya dan memandangi Foto-nya bersama Naoki yang sedang tertidur. Ia senyum-senyum sendiri dan merasa senang dengan kata-kata Jinko kalau mereka adalah pasangan yang lucu.
Kotoko lalu akan memasukkan foto itu kedalam laci meja belajarnya dan ia melihat surat cinta yang pernah ia tulis. Kotoko memandangi surat cinta itu dan berfikir. Ia menghela nafas dan memasukkan foto itu kedalam laci. Kemudian ia merebahkan diri ke tempat tidurnya.


Esok paginya, Naoki dengan tergesa-gesa masuk ke kelas F dan menarik Kotoko keluar dari sana. Teman-temannya melihat hal itu dan tertawa. Ia menyeret Kotoko bahkan saat menuruni tangga membuat Kotoko heran, ia fikir mereka tak boleh bicara di sekolah.
Naoki membawa Kotoko ke papan pengumuman dimana semua siswa sudah berkumpul dan bergosip.
Kotoko terkejut dengan apa yang ia lihat di papan pengumuman, Foto dia dan Naoki yang sednag tidur terpampang disana, sudah di edit pake Photoshop pula!
Kotoko juga melihat kalau Jinko dan Satomi bahkan membagikan selebaran yang mengatakan kalau Kotoko dan Naoki tinggal bersama.
Kotoko terkejut dan mencoba menjelaskan pada Naoki. Tapi Naoki terlalu marah untuk mendengarkan hal itu. Ia berteriak, ada apa dengan teman-temanmu?!
Naoki marah dan meninggalkan Kotoko.


Kotoko Shock dengan hal itu. Sementara Jinko dan Satomi terus membagikan selebaran dengan maksud mendukung cinta Kotoko.


Naoki masih marah, tentu saja. Kotoko mencoba minta maaf dengan menunggu Naoki di tangga. Tapi Naoki tak menyapanya. Naoki tanpa melihat ke arah Kotoko berkata, Sejak kau menulis surat cinta, mungkin kau tidak peduli dengan rumor itu. Tapi itu sangat mengangguku.
Naoki terus melangkah menaiki tangga dan kemudian berbalik, Jangan merusak hidupku lagi.
Kotoko terluka dengan ucapan itu.


Kotoko tak menyadari air matanya mengalir. Ia menghapusnya dan terdiam. Ia tersenyum sambil menangis, Aku.... Kenapa aku menangis?
Kotoko masih berdiri di dekat tangga sendirian.


-END-

Komentar :

Aku senang sinopsis ini mendapat sambutan positif. Padahal aku kira karena sudah sering menonton, pasti banyak yang tidak suka lagi drama ini. Tapi sepertinya banyak yang menyukainya. Hehheheh. termasuk aku sendiri. Rasanya seperyi melihat kembali kisah yang dulu dan diperbaharui^^. Jadi kekurangan di versi sebelumnya bisa di perbaiki.


Adegan belajar bersama di dorama ini sangat menyenangkan. Kotoko yang biasanya tak pernah belaja tiba-tiba belajar, tentu saja teman-temannya bingung. Tapi aku rasa Kotoko jadi serius karena yang mengajarinya adalah orang yang ia suka. Jadi ada penyemanagatnya, begitulah kira-kira. Pada akhirnya ia mendapatkan peringkat 100. Sangat bagus untuk gadis yang biasanya ada di kelas F yang artinya peringkat terburuk di sekolah itu. Hehheheheh.
Dan artinya kalau Kotoko itu pintar. Hanya saja selama ini ia lebih memilih bermain bersama teman-temannya, makanya dia dapat nilai rendah. Atau memang ia orang yang sulit belajar dan sulit mengerti, makanya saat pelan-pelan diajari dan sedikit dipaksa ia jadi bisa. Ini bisa jadi pelajaran lho, bukannya nggak mungkin bisa dapat nilai bagus kan?
Heheheheheh.


Jujur saja, aku kurang suka nih sama tindakan teman-teman Kotoko, yang janjinya mau merahasiakan malah menyebarkan hal itu. Kalau di versi Korea, jujur, aku BT banged sama Kim Hyung Joon yang nggak ada kasihannya sama sekali pada Jung So Min. Tapi di versi ini aku malah kasihan sama Naoki, HAHHAHAH. Tentu saja ia merasa terganggu dengan hal itu. Dan aku mengerti kenapa dia jadi marah begitu.
Kalau di versi korea kalau nggak salah yang buat ulah malah ibunya ya? HAHHHAHA.
Tapi dari sinilah ceritanya akan berkembang dan aku menantikan apa yang akan terjadi berikutnya. Meski udah tahu sih, tapi kan bakalan ada yang berbeda.


Di episode dua ini aku baru dapat feel-nya nih. Di episode pertama kemarin jujur aku sama sekali belum dapet. Jadi intinya, aku menyukai dorama ini!
Irie Naoki di episode 2 jauh lebih baik dan membuatku juga jatuh hati padanya. Aih. Bakal ada saingannya Kotoko nih, HAHHAHAHHAHAH.
Yuki Furukawa ini kalau dilihat-lihat mirip siapa ya? Aku sejak wal mikir begitu sih, tapi belum dapet jawabannya. Dan Miki Honoka di episode ini makin cute aja. Beberapa waktu yang aku searching BTS dorama ini, Ternyata susah ya? Kira-kira dimana aku bisa menemukan web yang mebahas dorama ini, yang menyediakan still dan BTS dorama Itakiss?
Soalnya capek ngubek google nggak ketemu. Soalnya aku nggak biasa nyari info dorama jepang^^

pengin punya jam-nya~
Meski inti ceritanya sama saja, banyak hal berbeda yang ditampilkan. Pembawaan karakternya juga berbeda. Di episode selanjutnya aku menantikan adegan Kotoko yang menampar Naoki, HAHAHHA. Kenapa ya kira-kira.
Dan tentu saja adegan tinggal berdua di rumah. Apakah ada kisseu scene di episode 3? sepertinya bakal ada nih, tapi tunggu saja^^.
Kata-kata yang aku nanti adalah, Kamu tidak pernah tahu perasaan orang. Mungkin aku benci kamu hari ini, tapi aku bisa saja suka padamu besok.

Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2 - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -