ItakissLIT INA FanBlog's rule

ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!

PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown Sabtu, 24 Agustus 2013

Attention Please!!

FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~ 

Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~

Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.

Tolong hargai penulis dan sesama blogger...

Arigatooo^^

******************************************************************************

Kalau di Clover Blossoms, Admin Hazuki Airin membuat 2 part, Admin ItakissLIT_INA hanya membuat 1 part untuk kenyamanan membaca :)


******************************************************************************
[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 9 -Part 1-


Episode ini siap-siap aja bersedih hati, tapi jangan lupa untuk tertawa. Mukanya Miki episode ini menyedihkan, tapi sayangnya aku ga bisa untuk tidak tertawa. HAHHAAHHA.
Dorama emang komikal banged^^

Episode 9 Part 1

Kotoko bahagia dengan kencan pertamanya yang tiba-tiba. Ia masih belum percaya bahwa dirinya dan Naoki kencan dan ia juga bahagia bahwa Naoki tidak membencinya.
Kotoko yang sedang bahagia berlari-lari kecil menuruni tangga dan tiba-tiba ia mendengar suara yang cukup keras dari bawah.
Kotoko melihat dan mendengar apa yang mereka perdebatkan. Ibu mengatakan bahwa Kotoko baru saja kembali ke rumah mereka, tapi Naoki malah akan pergi meninggalkan rumah. Ayah memperbolehkan Naoki meninggalkan rumah.
Mendengar hal itu Kotoko shock, baru saja Naoki mengatakan padanya bahwa Naoki tak keberatan tinggal serumah dengan Kotoko, tapi Naoki malah akan pindah rumah.
-Hm, aku baru nyadar karena ada yang komentar, artinya Naoki sejak lama sudah memikirkan akan hidup mandiri. Hanya saja ia nggak mau pindah rumah dulu, nanti Kotoko akan berfikir bahwa naoki pindah karena Kotoko tinggal di rumah mereka. Makanya Naoki nyari kesempatan bilang sama Kotoko, kalau ia tak keberatan tinggal serumah dengan Kotoko. Artinya, ia pindah bukan karena Kotoko^^-


Waktu pun berlalu.
Hari kepergian Naoki dari rumah pun tiba. Ibu, Yuuki dan Kotoko mengantar kepergian Naoki di pintu, hanya saja Kotoko di dekat tangga. Ibu ingin anaknya menjaga dirinya sendiri. Menyuruhnya makan sayur dan buah.
Naoki mengatakan ia mengerti dengan wajah yang agak kesal. Hehehehe.


Naoki akan keluar dari rumah, tapi sejenak ia masih sempat berbalik menatap Kotoko yang masih diam di dekat tangga.
Begitu mata Naoki bertemu dengan mata Kotoko, Kotoko mengalihkan pandangannya. Naoki lalu pamitan pada ibu dan adiknya.


Naoki benar-benar keluar dari rumah keluarga Irie. Dan Kotoko memperlihatkan kesedihan di wajahnya.


Naoki dalam perjalanan ke apartemen barunya.
Kotoko di kamar sedang kesal + sedih akan kepergian Naoki. Ia merebahkan diri di tempat tidur dan gelisah sendiri sambil berteriak.
"Oh No,, dia benar-benar pergi."


"Irie-kun Pindah?!!!!!"
Jinko dan Satomi terkejut saat Kotoko menceritakan apa yang terjadi di rumah. Mereka lagi di kantin nih. Kotoko dengan lemah membenarkan hal itu dan mengatakan Naoki akan tinggal di apartemennya sendiri, Naoki akan bekerja part-time untuk mendapatkan uang biaya hidupnya sendiri.
Jinko penasaran, Jadi, dimana dia tinggal sekarang?
Dengan lemah Kotoko mengatakan kalau ia tak tahu. Satomi juga penasaran dimana Naoki bekerja. Tapi dengan lemah Kotoko mengatakan kalau ia juga tak tahu.
Jinko dan Satomi terkejut mendengarnya, mereka mengatakan sekarang Naoki benar-benar menjadi orang asing.


Tiba-tiba seseorang berlari ke meja mereka membawakna kotak bekal ke hadapan Kotoko. Tentu saja dia adalah Kin Chan. Jinko bertanya apa itu.
Kin Chan mengatakan kalau itu adalah hadiah untuk perayaan. Perayaan kepindahan Naoki, wkwkkwkwk. Kin Chan denger rupanya.
Kin Chan mulai berkomentar kalau tak ada yang lebih baik dari pada hal ini, Ia akhirnya memenangkan permainannya. Irie akhirnya memutuskan pergi dari samping Kotoko.


Jinko kesal dan tak tahan lagi mendengarkan hal itu. Ia memukul meja dan berdiri menghadapi Kin Chan, Apa kau tahu bagaimana perasaan Kotoko saat ini? Apa yang kau lakukan? Pergi dari sini!
HAHAHAHAHA. Jinko memukul dan menendang Kin Chan agar tidak lebih merusak suasana.
Kin Chan akhirnya pergi setelah mengatakan bahwa ia mencintai Kotoko.
Jinko kemudian duduk lagi dan bertanya apa Kotoko baik-baik saja. Dengan cepat ia mengambil kotak bekal itu dan mengatakan ia akan memakannya.


Satomi mengatakan Sebenarnya apa yang dikatakan Kin Chan tidak salah.
Jinko mengingatkan Satomi untuk diam. Satomi mengatakan kalau Naoki itu pria juga.
Satomi : Jika seandainya Irie memiliki perasaan untuk Kotoko sedikit saja, dia tak akan pindah dari rumahnya. Lihatlah Kin Chan, Setiap orang ingin dekat dengan orang yang mereka cintai.
Jinko mengangguk tanda setuju.
Kotoko bertopang dagu dan mulai berfikir dalam hatinya.
"Tepat setelah dia mengatakan bahwa dia tidak membenciku, Irie-kun pindah dari rumah. Apakah dia menghindariku? Apa yang sebenarnya ia pikirkan?"


Episode 9

~Waktu untuk menyerah pada Cintaku~



Kotoko sepertinya masih belum bisa menyerah akan cintanya. Pada akhirnya ia datang ke Fakultas Sains dan Teknik untuk mengintip Naoki. Tentu saja Jinko dan Satomi mengomentari hal itu, Pada akhirnya kau tetap datang kesini untuk mengintipnya?
Kotoko mengatakan itu karena sekarang ia hanya bisa bertemu dengan Naoki di kampus.
Satomi gemes melihat Kotoko dan mengatakan, Kotoko, You're Really Baka (Bodoh)!! -Wkakakakakakkaka, cara Satomi ngomong itu lho, HAHAH-
Jinko setuju dan mengatai Kotoko 'baka'. Kotoko kesal, Apa maksudmu mengatakan 'baka'?
Jinko mengeja B-A-K-A. Dan Kotoko mengikutinya, Baka baka baka baka. -Aku bingung menreka lagi ngapain, KWKWKWKWKWWK.
Pada akhirnya karena masalah kata BAKA, mereka gak sadar kalau ada orang disana.


Ada 2 orang anak Fakultas itu yang mengenali Kotoko. Bukankah kau Irie.........
-Kok mereka kenal ya? Apa saking seringnya Kotoko ke sana? HAHHAHHA, ga mungkin kan Irie yang menceritakan Kotoko ke temannya-
Kotoko dengan gaya cute mengucapkan selamat siang. Mereka mengatakan kalau Naoki sudah tak ada disana karena Naoki sedang kerja part-time.
Kotoko bertanya apa pekerjaan part-time yang dilakukan Naoki?
Mereka mengatakan kalau mereka juga bertanya pada Naoki, tapi NAoki tak mau mengatakannya pada mereka. Irie itu kadang-kadang penuh rahasia.
Kotoko kecewa mendengarnya.


Setelah kedua orang itu pergi, Jinko dan Satomi malah mengomentari penampilan keduanya yang mirip dan mengatakan kalau keduanya itu kembar. wkkwkwkwkw. Cuma karena pake kaca mata dan gayanya sama dibilang kembar.
WKWKKWKWKWKWK.


Kotoko kali ini ke klub tenis. Ia masih menjadi pemungut bola yang memungut bola dengan berteriak 'fight! fight!'.
Sayangnya kali ini Kotoko tak bersemangat sama sekali untuk berteriak atau setidaknya mengatakan dengan semangat. Kotoko beneran loyo.
Tiba-tiba di seberang terdengar suara orang berteriak memanggil namanya, yang tak lain adalah Sudo-san, yang mengambil ancang-ancang dan berlari kencang. Awalnya aku kira dia bakalan melompati net, tapi ternyata ga sekeren itu, wkwkkwkwk.
Sudo menuju Kotoko dan memperingatkan Kotoko mengenai perasaan bola, jika Kotoko tidak bersemangat begitu dalam mengumpulkan bola, maka Kotoko tak akan menjadi pemain reguler.
Kotoko diam saja menghadapi Sudo. Sudo kemudian pergi ke anggota baru lainnya untuk memarahi mereka. Kotoko menghela nafas, ia mengeluh karena Naoki tidak datang ke klub tenis.


Di rumah keluarga Irie, ayah makan dengan lahapnya dihadapan Kotoko dan Yuuki yang sama sekali tak bersemangat, bahkan tak menyentuh makanan mereka. Sementara ibu tak ada disana.
Ayah melihat ekspresi keduanya, terutama ekspresi Kotoko yang berwajah kosong, ia minta maaf dan mengatakan kalau hanya inilah yang bisa mereka makan malam ini. Ibu sedang keluar untuk urusan mendesak.
Kotoko baru sadar dan mengatakan tidak apa-apa, karena makanannya enak. Ayah menyuruh Kotoko melanjutkan makannya.


Tiba-tiba Yuuki yang belum menyentuh makannya menghela nafas dan mengatakan kalau ia sudah selelsai makan. Ayah heran, kenapa Yuuki tidak makan banyak. Yuuki mengatakan kalau ia tak punya nafsu makan. Yuuki lalu pergi ke kamarnya.
Ayah melihat putera bungsunya pergi dan mengambil makanan Yuuki. Ia mengatakan kalau Yuuki pasti merasa kesepian karena Naoki tidak di rumah.
Kotoko mengangguk, karena ia juga merasakannya. Ia memandangi kursi yang biasa Naoki duduki saat makan.
Kotoko berkata dalam hati, Meskipun dia dingin padaku, Meskipun ia sering mengatakan hal yang kejam padaku, Saat itu aku bisa bersamanya sepanjang waktu".


Kotoko masuk ke dalam kamarnya.
Ia masih berfikir dalam hati, "Aku pikir jarak antara aku dan Irie-kun menjadi semakin besar".
Kotoko merebahkan dirinya di tempat tidur sambil telungkup. Kotoko terlihat sedih dan akan menangis.
Tapi tiba-tiba, "KOTOKO-CHAN~"


Suara ibu yang memanggilnya mengagetkan Kotoko. Kotoko memukuli wajahnya agar segar kembali -mungkin- dan tak terlihat kalau ia sedang sedih. Kotoko segera bangkit dan berdiri.
Ibu berlari masuk ke kamar Kotoko sambil memanggil namanya, begitu masuk ibu langsung berkata, Aku menemukan dimana itu.
Kotoko bingung, Apa yang ibu temukan?
Ibu kesal karena Kotoko tak mengerti, Apa maksudmu menanyakan itu? Apa lagi kalau bukan tempat kerja Naoki?!


Ibu mendorong Kotoko dengan gembira dan mereka terduduk di tempat tidur. Kotoko terkejut, bagaimana bisaaAA??
Ibu dengan bangga mengatakana, Sangat tidak mungkin menyembunyikan sesuatu dariku.
Kotoko bergumam, sebenarnya kau siapa sih, Ny. Irie?
Ibu tak peduli dengan hal itu, ia mulai mendorong Kotoko untuk melakukan sesuatu, Yang lebih penting, Apa kau ingin ikut ke tempat kerja Naoki untuk memata-matainya bersamaku?
Ibu melakukan suatu gerakan yang cukup aneh yang menunjukkan kalau mereka akan mengintip. Kotoko excited dengan ide ibu dan ikutan melakukannya.
Naoki rupanya mendengar percakapan itu dan mengintip ke kamar Kotoko, ia berteriak, Aku juga ikut!


Yuuki masuk ke kamar Kotoko dengan bahagia mengatakan kalau ia juga ingin ikut. Ibu terkejut karena Naoki menguping pembicaraan mereka.
Yuuki mengatakan ia mengkhawatirkan kakaknya lebih dari pada Kotoko. Ia juga ingin pergi melihat kakaknya.
Akhirnya diputuskan, mereka bertiga akan pergi memata-matai Naoki di tempat kerjanya. Mereka bahkan bersorak untuk itu, wkkwwkkwkw.


Lalu keluarlah tim mata-mata dari rumah. Yang pertama ibu dengan selendang di kepala dan memakai kaca mata hitam. Kotoko dengan gaya yang sama juga keluar. Lalu Yuuki memakai topi dan kacamata juga kumis tebal, wkwkkwwkkw.
Mereka keluar mengendap-endap. Yuuki dan Kotoko bahkan bersaing saat keluar, mereka pengin jalan duluan dan saling dorong, ckckckckc.


Naoki berkerja di sebuah cafe. Saat Naoki mencatat pesanan pelanggan, kita bisa melihat ketiga mata-mata tadi duduk di meja tengah dan terlihat sangat mencolok diantara pelanggan lainnya. Mereka memperhatikan Naoki yang sedang bekerja sambil menutupi wajah dengan daftar menu, wkwkkw.
Salah seorang pelanggan asing menggunakan bahasa inggris, tapi pelayan tak mengerti. Naoki yang lancar berbahasa Inggris menggantikannya.
Kotoko dkk melihat dan mendengarkan hal itu, dan tentu saja Kotoko terpesona melihatnya, kakoiii~
bukan hanya Kotoko, Yuuki juga, wkkwkwkkw, saingan nih.


Rupanya ibu sejak awal nggak berniat memata-matai sambil sembunyi, tapi terang-terangan dengan penyamaran mereka ia yakin Naoki ga akan tau. Jadi ibu sengaja memanggil Naoki untuk melayani mereka.
Yang di panggil adalah Naoki, tapi yang datang malah pelayan satunya. Tapi tanpa malu ibu mengatakan ia tak memanggil pelayan itu melainkan pelayan satunya, ckckkck.


Naoki datang ke meja mereka. Ibu, Kotoko dan Yuuki mulai mengubah suara mereka untuk memesan, sumpah lucu banged, malah ada kayak suara kucing bertengkar, LOL.
Tapi tentu saja Naoki tau siapa mereka, HAHAHAHA.
Naoki : Dapatkah kau melakukan sesuatu seperti penyamaran tersembunyi, ibu?
Ibu terkejut karena penyamarannya terbongkar, bagaimana kau tahu?
Naoki dengan tenang menjawab, Aku sama sekali tidak mengerti apa yang kalian pikirkan, Apa kalian pikir aku tak akan mengenali kalian?
Ibu mulai mengeluh dan berkata, Itu karena kau tidak mau mengatakan dimana kau bekerja dan juga alamatmu.
Naoki mengeluarkan catatannya dan mengatakan ia sedang bekerja jadi tak boleh bicara hal pribadi. Ia bahkan tahu kalau mereka akan memesan 2 cangkir kopi dan satu gelas Orang Juice, HAHHHAHA.
Naoki lalu meninggalkan mereka dengan dingin.
Kotoko tampak kecewa.


Pesanan mereka datang dan Naoki melihat-lihat kesekitar, ia menyadari kalau Naoki sudah taka da disana. Ibu dan Kotoko baru menyadarinya dan melihat-lihat kesekeliling, ibu bertanya-tanya, apa dia pergi ke toilet?
Saat seorang pelayan lewat, ibu bertanya mengenai Naoki. Pelayan itu mengatakan kalau Naoki sudah menyelesaikan shift-nya hari ini.
Ibu kesal banged tuh karena Naoki bahkan tidak pamitan pada mereka.
Yuuki mengatakan Naoki juga tak mau memberikan alamat barunya pada mereka.
Kotoko kemudian mengajak ibu pulang ke rumah. Ia mengatakan kalau ia sudah senang hanya dengan melihat Naoki sehat-sehat saja.


Saat mereka akan pergi, ibu melihat sesuatu yang menarik. Lowongan kerja untuk pelayan perempuan. Kotoko langsung terkejut karena senang, mulutnya membentuk telur, Wkwkwkwk.
Kotoko excited dan mengatakan kalau ia akan bekerja di restoran ini. Dengan begitu ia akan selalu bisa bersama Naoki.
Ibu tentu sangat senang dengan ide itu. Kotoko benar-benar bersemangat, penuh semangat!


Kotoko lalu berteriak kalau ia ingin mengajukan permohonan untuk menjadi waitress di sana!
Go! Go! Go! Kotoko!!!


Kotoko di ajak ke ruang manager di lantai dua. pelayan mengatakan ke manager kalau Kotoko juga akan melamar pekerjaan menjadi waitress. Kotoko bergaya anggun di depan manager dan mengedipkan matanya, kwkkwkwkwkw.
Tapi manager minta maaf dan sudah memutuskan akan memberikan pekerjaan itu pada wanita yang ada di hadapanya. Wanita itu menoleh membuat Kotoko shock. Dia adalah Yuko, yang selangkah lebih cepat dari pada Kotoko.
Kotoko Shock : MATSUMOTO-SAN!!!!


Yuko melihat Kotoko dan berdiri, Kebetulan sekali, Kotoko!
Kotoko tanpa basa basi langsung bertanya ke intinya, Matsumoto-san, bagaimana kau bisa tau kalau Irie-kun bekerja disini???
-Wkwkwkwkw, Kotoko udah tahu tuh kalau Yuko kerja di sana karena Naoki juga kerja disana-
Yuko tampak tersenyum senang dan berkata dengan suara menggoda, mengejek Kotoko, Aku diberitahu oleh dia.
Kotoko tekejut mendengarnya. Kotoko mematung. Ia tak percaya kalau Naoki meberitahukan Yuko sementara dirinya tidak.


Malam harinya, Kotoko menemui ibu di dapur dan ibu bertanya bagaimana wawancara Kotoko.
Kotoko mengatakan wawancaranya tidak lancar, Seorang gadis dari jurusan yang sama dengan Irie-kun telah diterima sebelum dirinya.
Ibu terlihat kecewa dan juga kesal. Ia berfikir, jangan-jangan gadis itu?
Kotoko bingung dan terkejut, tak mengerti apa yang dibicarakan ibu.
Ibu lalu mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebuah foto, foto Yuko! HAHHAHAHAHHAHHAHA, Terooooonyata ibu juga udah menyelidikinya, wkkwkwkkw.
Ibu dengan kesal memukulkan foto itu ke dinding lemari es dan tertempel, ibu menunjuk foto Yuko dengan kesal, Matsumoto Yuko.
Kotoko masih terkejut dan tak habis pikir, Bibi, kapan kau.......-menyelidikinya?-


Ibu tersenyum pada Kotoko dan mengatakan, bukankah aku sudah bilang padamu, 'Orang yang mendapatkan informasi akan menguasai dunia'.
Ibu menunjuk foto Yuko lagi dan mengatakan, memang dia cukup cantik. Dia juga punya tubuh yang bagus. Aku pikir dia juga cukup pintar, tapi... gadis ini jelas tidak baik!
Kotoko mengangguk-angguk dan kagum dengan prediksi ibu. Apalagi saat ibu mengatakan kalau gadis itu bukan Tipe Naoki.
Kotoko bertanya, apa ibu yakin?
Ibu tentu saja menjawab kalau ia sangat yakin, dan ia yakin kalau gadis itu juga menyadari hal itu. Itu sebabnya dia mencoba mendapatkan pekerjaan disana. Dia sudah putus asa mendekati Naoki.


Kotoko tertawa dan merasa tak enak hati, karena jika ibu mengatakan hal itu, dia juga sama donk, karena mencoba mendapatkan pekerjaan itu juga.
Ibu tertawa dan mendekati Kotoko, ibu memegang bahu Kotoko dan dengan lucu mengatakan, Bagaimanapun kau adalah yang terbaik bagi Naoki. Ibu dengan bangga mengatakan ia tak mungkin salah, karena ia lah yang membesarkan Naoki.
Ibu bahkan mengambil pisau dan terlihat akan menghunuskan ke arah foto Yuko. Kotoko terlihat makin khawatir.


Jinko dan Satomi sangat terkejut saat Kotoko menceritakan bahwa Yuko dan Naoki bekerja di tempat yang sama.
Kotoko mengiyakan, tapi lebih dari pada itu, yang mengejukan adalah Yuko mengatakan kalau Naoki memberitahu Yuko dimana ia bekerja.
Kotoko mengerutkan keningnya dan tampak sedih. Satomi heran, kenapa Naoki memberitaukan Yuko? Padahal laki-laki dari fakultas sains dan teknik waktu itu mengatakan kalau Naoki merahasiakannya.


Kotoko mengingat hal itu dan menangguk. Tapi itu malah membuatnya makin khawatir, Naoki bahkan tak memberitahukan keluarganya dimana ia bekerja.
Jinko melanjutkan, Tapi Naoki malah memberitahu Yuko Matsumoto dimana ia bekerja.
Satomi merasakan ada yang tak beres. Ketika seseorang mengubah hidupnya, pasti ada sesuatu yang memicu hal itu. Misalnya kau mulai bermain tenis karena Irie.
Kotoko mengangguk dan mengerti.
Jinko mencoba memahaminya lagi, Itu artinya, Irie mulai tinggal sendiri karena MATSUMOTO YUKO??!!!


Karena Jinko mengencangkan suaranya, Kotoko dan Satomi jadi kaget.
Kotoko mencoba tidak mempercayai hal itu dan mengatakan kalau Naoki mengatakan padanya kalau ia tidak membenci dirinya. Ia melakukan gerakan yang lucu untuk mengatakan hal itu.
Satomi mengatakan pendapatnya, Hal ini mungkin sangat kejam bagimu, Kotoko, tapi, 'aku tidak membencimu' dan 'Aku mencintaimu' adalah dua hal yang berbeda.
Kotoko mengikuti gerak gerik Satomi yang lucu banged.
Jinko berfikir lagi, Sampai saat ini, Irie membenci wanita. Jika orang seperti Irie jatuh cinta pada seseorang, Oh No!!!
Jinko tak sanggup membayangkan dan menutup mulutnya.
Kotoko mengerutkan keningnya lagi. Satomi berkata, Jika tidak ada hal besar seperti itu terjadi, aku pikir dia tak akan pindah dari rumahnya.
Kotoko makin kahwatir dan memikirkan hal itu lagi dan lagi.


Kotoko termenung di restoran ayahnya dan kaget saat ayahnya bertanya kenapa Kotoko datang, karena jarang sekali Kotoko datang ke restoran. Kotoko tersenyum dan mengatakan ia ingin makan masakan yang dibuatkan ayahnya untuk para pekerja.
Ayah berkata Kotoko selalu datang ke restoran saat Kotoko masih anak-anak. Ayah menghidangkan makanan untuk Kotoko dan Kotoko mengatakan masakan ayahnya kelihatan enak.
Dari arah dapur, muncul Kin Chan yang membawa makanan juga untuk dimakan bersama Kotoko. Tapi Senior malah menarik Kin Chan dan mengajaknya makan di belakang, HAHHAHAH.


Kotoko tertawa melihat Kin Chan dan mulai makan. Ia memuji masakan ayahnya yang enak. Ayah menatap puterinya yang sedang makan.
Ayah menghela nafas dan berkata ia tahu, Ini tentang Naoki, bukan?
Kotoko terkejut kalau ayahnya tahu kekhawatirannya. Ayah berkata, Irichan mengatakan kalau itu bukan karena kita, tapi karena dia pindah bertepatan saat kita kembali. Itu juga menggangguku.
Kotoko tersenyum, tapi ia terlihat sedih. Kotoko mengatakan kalau Naoki mungkin membencinya, lebih dari yang ia kira.


Ayah tertawa dan mengatakan kalau Kotoko pernah bilang kalau akan melakukan yang terbaik apapun yang terjadi.
Kotoko terkejut dan menatap ayahnya. Ayah memencet hdiung Kotoko dan berkata, Jika kau memutuskan untuk melakukannya, berhenti mengeluh dan lakukanlah. Kau lah yang harus memutuskannya, bukan?
Kotoko melepaskan tangan ayahnya, ia tertawa dan mengatakan kalau ia mengerti. Ia sungguh datang ke sana karena ingin makan makanan ayahnya hari ini.
Kotoko kemudian melanjutkan makannya.


Kotoko selesai makan dan pamitan pada semuanya. Setelah Kotoko pergi Kin Chan membersihkan meja dan bertanya pada ayah Kotoko, Boss, bukankah kau sedikit keterlaluan? Kotoko sedang melewati masa sulit sekarang.
Ayah mengatakan kalau Kotoko bukan anak-anak lagi. Aku tak harus mengatakan apa yang harus ia lakukan. Sampai saat ia benar-benar membutuhkan bantuanku, dan saat aku dibutuhkan untuk melindunginya datang, aku akan menunggu saat itu. Itulah yang dilakukan orang tua. Jangan khawatirkan orang lain, kau harus menjadi seorang pria dan membuat tenang kedua orang tuamu.


Kotoko masih di jalan. Ia memutuskan sesuatu dan memberi semangat pada dirinya sendiri. Ia bahkan melakukan gerakan seperti power ranger yang akan beraksi, wkwwkkw.
Kemana dia???
Tentu saja Kotoko pergi ke restoran tempat Naoki dan Yuko bekerja. Tapi Kotoko tak masuk, ia mengintip dari luar. Ia membuka matanya lebar-lebar untuk mencari sosok Naoki, dan ia menemukannya. Saat ia akan masuk, Kotoko terkejut, shock, membuka mulutnya dan mengeluarkan suara aneh. Ia melihat Yuko mendekati Naoki yang sedang bekerja.
Kotoko mundur dari misinya dan bersembunyi di balik pohon sambil mengamati situasi.
Kotoko kelihatan kesal, tapi ia sudah membulatkan tekad. Kotoko melihat jam dan berkata, Aku akan menunggu diluar sampai dia selesai bekerja!


Waktu berlalu, Kotoko masih di luar menunggu NAoki selesai bekerja. Ia bersenandung dan sempat terjatuh karena kelelahan berdiri. Kenapa ga duduk aja sih?!
Kotoko mengamati lagi restoran itu, begitu melihat Naoki keluar, Kotoko sangat senang, ia bersembunyi lagi di balik pohon dan merapikan pakaiannya.
Kotoko akan keluar dari persembunyiannya untuk menyapa Naoki, tapi ia terkejut melihat Naoki masih di pintu restoran menunggu seseorang. Kotoko terkejut dan mengintip.
Kotoko : Apakah dia menunggu seseorang? OHHHHHHHH,, jangan bilang.........
Dan kecurigaan Kotoko benar, Naoki menunggu Yuko.


Begitu melihat Yuko, Kotoko bersembunyi lagi di balik pohon. Ia berusaha agar tidak kelihatan oleh keduanya, jadi rada menari sedikit saat mengitari pohon.
Melihat keduanya pulang bersama, Kotoko amat kesal, ia mengeluarkan suara kekesalannya yang lucu, bahkan ia seolah mengelurakan kekuatan dari tangannya, ckckckckck. Gaya Kotoko emang lucu deh, wkwwkwwk.


Kotoko pun memulai misi tiba-tibanya, mengikuti Naoki dan Yuko (OST baru kedengaran lagi^^) . Kotoko mengikuti mereka di belakang. Di stasiun, ia yakin Naoki akan naik kereta di sana. Ia menyuruh dirinya sendiri untuk tidak khawatir.
Sayangnya Naoki tidak masuk ke stasiun. Kotoko terkejut dan kesal. SAMPAI KAPAN KALIAN AKAN BERJALAN BERSAMA!!!
Kotoko tak menyerah, ia mengikuti mereka lagi. Kotoko mulai kecapean nih, ia berfikir lagi, apa apartemen Irie-kun dekat dengan rumah Matsumoto-san? Apa Irie-kun pindah karena ingin tinggal dekat dengan Matsumoto-san?
Kotoko kesal sekali. Kotoko lalu menyadari kalau tempat itu dekat dengan Universitas Tonan. Jadi wajar saja tinggal di sekitar kampus. -HAHHAHA, ia mencoba menghapus kekhawatirannya dengan opini sendiri-


Kotoko lalu mengintip mereka lagi dari kejauhan dan sangat terkejut melihat Naoki dan Yuko masuk ke dalam gedung yang sama!!!
Kotoko mengeluarkan ekspresi kagetnya yang khas banged. Ia segera berlari kecil sambil merentangkan tangan menuju pintu gedung dan berhenti saat melihat Yuko dan Naoki masih di dekat pintu.
Ia mendengar Yuko menanyakan pada Naoki, Naoki ingin makan malam apa malam ini?
Kotoko berusaha mendengarkan pembicaraan mereka yang kurang jelas di telinganya. Yuko menawarkan memasak beef stroganoff.
Kotoko mengerutkan kening, beef? bifteck en bourgeoise? Apakah dia mau membuatkan itu????
Kotoko kesal, tapi ia ingat sekarang masalahnya bukan itu. Kotoko kemudian mengintip mereka lagi dan mengikuti mereka.


Kotoko masuk ke gedung apartemen. Ia mengendap-endap dan sampai di dalam. Matanya tertuju pada daftar nama siapa saja yang tinggal disana. Matanya terbelalak melihat sebuah nama. Nama Matsumoto ada di papan nama kamar 601.
Kotoko Shock, Matsumoto?? Apa??? Mereka tinggal bersama????!!!


Pagi hari yang cerah. Di rumah keluarga Irie.
Kotoko turun dari lantai dua menuju ruang makan, dimana ayahnya, ayah Naoki, Ibu dan yuuki sedang sarapan. Kotoko menyapa mereka semua. Semua melihat ke arah Kotoko dengan pandangan aneh. Ibu bertanya shock, Ada apa Kotoko-chan?
Kotoko tak mengerti dan mengatakan tak terjadi apapun.
Ibu masih bingung, tapi wajahmu.....


HAHAHHHAHAHAHAHAHA.
Wajah Kotoko terlihat sangat aneh pagi itu. Lingkaran hitam di bawah matanya sangat tebal. Ia terlihat sangat ngantuk.
Kotoko hanya tertawa kecil dan mengatakan semalam ia tak bisa tidur dengan baik,.
Yuuki berkomentar, kalu tidak hanya terlihat bodoh, dan sekarang aku terlihat seperti hantu. HAHHAHAHHA. Jika kakakku melihatmu, ia akan membencimu.


Tak seperti biasa. Kotoko mematung. membatu. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Semuanya terkejut dan heran. Dan menatap Kotoko dengan hati-hati.
Kotoko masih diam dengan posisi yang benar-benar menunjukkan ia seperti mayat hidup, hahahahhahaha.
Kotoko lalu berkata, Terima kasih telah memperingatkanku. Aku akan lebih berhati-hati.
Semua orang terkejut dengan kata-kata Kotoko yang tak seperti biasanya. Kotoko lalu berbalik dan akan pergi ke kampus.
Ibu khawatir karena Kotoko bahkan tidak sarapan. HAHAHHAHA.


Kotoko menceritakan hal itu pada Jinko dan Satomi saat mereka duduk di taman kampus. Satomi mengatakan ia tak pernah memikirkan kalau mereka akan sejauh itu. Jinko mencoba menenangkan, siapa tahu itu hanya sebuah kesalahan. Mungkin itu hanya kesalahpahaman Kotoko.
Kotoko menggeleng, dengan lemah ia berkata, Aku menunggu di depan gedung itu selama 3 jam.
Jinko dan Satomi terkejut, 3 jam waktu yang lama ditambah Naoki dan Yuko pulang juga sudah larut malam. Satomi mengatakan ia terkesan dengan keberanian Kotoko.
Kotoko yang lemah mengatakan, Selama aku disana, Irie-kun tidak meninggalkan rumah Matsumoto-san.
Jinko dan Satomi tertawa tak percaya dengan hal itu, tapi tertawanya tertawa pahit, sedih + kaget + bingung, Jinko berbisik, Jika Naoki hanya singgah di rumah Matsumoto, itu terlalu lama. Ternyata mereka benar-benar tinggal bersama.


Satomi juga ikutan, Terlebih lagi, Irie tinggal dengan keluarga Matsumoto, itu artinya orang tuanya telah merestui hubungan mereka.
Jinko makin makin aja, Sekarang, sudah jelas kenama Irie menyembunyikan alamat barunya dari ibunya sendiri. Seorang pelajar pindah dari rumahnya dan tinggal bersama dengan keluarga pacarnya. jadi dia tak bisa bilang pada ibunya!
Jinko dan Satomi terlalu sibuk menggosip dengan opini mereka. Berbisik dengan suara keras, tentu saja Kotoko yang ada di dekat mereka mendengar semuanya. Kotoko yang sejak tadi diam saja akhirnya berdiri.
Jinko dan Satomi baru menyadarinya. Mereka bertanya apa KOtoko baik-baik saja. Kotoko mengiyakan kalau dirinya baik-baik saja sambil menari nari dengan beberapa gerakan senam, yang justru terlihat aneh untuk orang yang baik-baik saja. HAHAHAHAHAHA.
KOtoko udah error nih!!!! WKWKWKWKW.
Kotoko mengatakan ia akan ke kelas dan meninggalkan Jinko dan Satomi yang benar-benar khawatir dengan kondisi mental Kotoko.

Kotoko berjalan dengan mata panda, pandangan kosong dan pikiran melayang. Ia bahkan berjalan sambil menyeret tas-nya.
Ya Ampuuuuuuuuuuuuuuun, KOtoko beneran shock!
Dan bahkan ia tak menyadari kalau ia berselisih dengan Naoki di dekat tangga. HAHHAHAHHA,
Hal ini tentu saja membuat Naoki heran, dengan tingkah dan reaksi Kotoko. Naoki heran dan memandangi Kotoko.

[Sinopsis] Itazura Na Kiss ~ Love In Tokyo Episode 9 -Part 2-



Sudo-san ada di klub tenis sedang pemanasan.
Ia bersemangat saat melihat Naoki datang ke klub tenis. Naoki mengatakan kalau ia datang untuk latihan sedikit. Tapi kalian tahu? Ia malah nggak ke lapangan, tapi melepaskan pandangan untuk mencari-cari seseorang.
CIEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!! Naoki datang karena khawatir sama Kotoko!!!!!
Sudo-san mengerti melihat Naoki seperti sedang mencari seseorang. Ia mengatakan kalau Kotoko tak datang hari ini, karena ia mengatakan sedang tidak enak badan. Dia sakit.
Naoki masih memandang ke arah pemungut bola dan berkata, sungguh?
Sudo mengatakan kalau kemampuan tenis Kotoko tak meningkat, tapi dia sangat tangguh. Dia tak pernah bolos latihan sampai hari ini.
Naoki kelihatan berfikir.
Lalu Yuko memanggilnya untuk latihan bersama.


Naoki sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku. Lalu Yuuki yang baru pulang sekolah datang menyapanya, Ia bertanya kenapa Naoki ingin bertemu dengannya. -AIIIH!!!!-
Naoki dengan coolnya mengatakan tak ada alasan khusus, ia hanya ingin melihat Yuuki. Yuuki tentu saja senang dengan hal itu.
Naoki melanjutkan dengan hati-hati kalau ia juga ingin tahu apa saja yang terjadi di rumah.
Yuuki mungkin nggak ngerti tuh, tapi akhirnya ia membicarakan apa yang SAAAAAAAAANGAAAAAT ingin Naoki ketahui, mengenai Kotoko tentu saja. Yuuki mengatakan kalau belakangan Kotoko terlihat aneh.
Naoki langsung tertarik, Kenapa dia?


Yuuki mengatakan kalau ia tidak tahu. Tapi wajah Kotoko kelihatan pucat dan ia sering melamun. Dia juga nyaris tak makan apa-apa. Tak ada reaksi bahkan saat aku membully-nya. Ini jadi tidak menarik, Ini seperti pepatah, 'Pushing a noren curtain... Clamping Two Tofu's Together... Hitting a nail into rice bran'.
Naoki tampak memikirkan hal itu. Tapi supaya nggak ketahuan kalau dia lagi mikirin Kotoko, ia terpaksa harus berakting juga kepada Yuuki, hahhhaaha.
Weeellllll, Naoki wajah khawatirmu itu ga bisa disembunyikan dari saia!!!


Kotoko dalam perjalanan ke kampus esoknya. Kotoko beneran bertingkah aneh. Ia berjalan dengan gaya aneh, mengeluarkan suara aneh, ia hampir terjatuh dan bahkan tak sanggup membawa tas-nya sehingga ia harus menyeretnya.
Bahkan saat ia menyeretnya, ia tak kuat dan tasnya terlepas.
OMG!!!! Kotoko beneran mengkhawatirkan!


Di kantin kampus, Kin Chan memasakkan banyak makanan yang menggugah selera untuk menimbulkan nafsu makan Kotoko yang sama sekali tak memikirkan makanan. Jinko dan Satomi juga menyemangati agar Kotoko mau makan.
Sayangnya Kotoko sama sekali nggak bereaksi. Ia masih saja meletakkan kepalanya di meja dan bahkan saat Jinko mendorongnya ia trelihat negitu lemas dan leham. ckckckckc.
Jinko dan Satomi berusaha menyemangai Kotoko lagi dan lagi. Satomi mengatakan kalau di dunia ini tidak hanya ada satu pria.
Kin Chan tentu saja sangat bersemangat tentang hal itu dan mengatakan kalau pria keren ada di hadapan Kotoko.
Satomi kesal dan menyuruh Kin Chan tidak mempromosikan dirinya sekarang, HAHAHHAHA. Waktunya nggak tepat tuh.


Jinko kembali mengajak Kotoko makan. Kotoko akhirnya mengangkat kepalanya dan mengatakan kalau ia berterima kasih, tapi ia tak ada nafsu makan. Ia menyuruh mereka yang makan saja.
Dengan lemah Kotoko berdiri, ia bahkan hampir jatuh. Teman-temannya begitu mengkhawatirkan keadaan Kotoko. Kotoko berjalan dengan lunglai, mata pandannya makin makin aja.
Mau ketawa sih, tapi sedih juga ngeliatnya.


Kin Chan amat kesal dengan hal ini. Ia bahkan melemparkan topinya ke lantai. Ia ingin Naoki membayar semua yang terjadi pada Kotoko.
Kin Chan akan pergi, dan Jinko bertanya kemana Kin Chan akan pergi. Kin Chan mengatakan tentu saja ia akan menemui Irie.
Satomi mengingatkan kalau Kin Chan adalah pekerja part-time di kampus. Jika Kin Chan menyakiti seorang siswa maka Kin Chan akan dikeluarkan. Dan Kin Chan tak akan bisa ada di samping Kotoko lagi.
Kin Chan menyadari posisinya, ia duduk dan meredakan amarahanya. Satomi mengatakan kalau mereka yang akan mengurus Kotoko.
Meski emosi, akhirnya mereka akan mulai makan dan memilih makanan yang akan mereka makan duluan, lalu Satomi melihat Kotoko dari jendela.
Jinko dan Kin Chan juga melihatnya. Kotoko berjalan dengan lunglai dan lunglai. Kemudian pingsan. HAHAHHAHAHA, gaya pingsannya lucu!!!


Kotoko di klinik kampus. Kotoko masih belum sadar. Satomi masuk dan mengatakan Kin Chan sedang mencari mobil. Satomi bertanya pada doketr apa yang terjadi dengan kotoko. Dokter mengatakan kalau Kotoko kelelahan dan kurang gizi. Dia harus makan sesuatu yang mudah di cerna dan banyak istirahat. Dia akan baik-baik saja. Ia juga sudah memanggil Keluarga Kotoko, jadi Satomi dan Jinko bisa segera pulang.
Jinko dan Satomi berterima kasih.
Dokter bingung karena Kotoko pingsan meskipun kondisinya tidak parah. Dokter menduga kalau Kotoko menderita guncangan psikologis.


Mendengar gangguan psikologis, Jinko dan Satomi langsung tahu penyebabnya. Mereka terlihat kesal dan saling pandang.
"B******n itu! Kita tak bisa memaafkannya! Irie Naoki!"


Jinko dan Satomi kalau marah ternyata sangat menyeramkan. HAHAHHAAH.
Mereka berdua berjalan di gedung Fakultas Sains dan Teknik mencari kelas Naoki. Di sepanjang jalan, jika ada yang menata mereka, maka mereka akan marah dan berteriak pada orang itu. Cara teriaknya itu lhooooo, HAHHAHHA.
Kampus yang penuh para pria itu bahkan takut pada mereka, HAHAHAHA.
Mereka tiba di kelas dan mengagetkan seisi kelas. Jinko langsung bertanya dimana Irie Naoki.
Anak kelas itu menatap ke belakang dan mereka melihat Naoki disana.
Jinko dan Satomi lalu berjalan kebelakang dengan kesal.


Naoki sedang membaca buku dengan tenang. Jinko dan Satomi menarik kursi si depan Naoki untuk duduk agar mereka bisa berbincang. Tapi saat mereka duduk, Naoki malah berdiri, wkwkkk.
Jinko lalu mengajak NAoki bicara, Satomi mengatakan kalau mereka punya sesuatu yang ingin dikatakan.
Naoki memandangi mereka dan dengan tenang bertanya, Kalian siapa?
HAHAHAHHAHHAHHHAHAHAHHAH
Jinko dan Satomi melongo tak percaya bahwa Naoki tak mengenali mereka. Satmi setengah berteriak berkata kalau mereka satu sekolah. Satomi sangat kesal san menendang tembok, Kau punya IQ 200 tapi tak mengingat kami?!


Dengan tenang Naoki mengatakan kalau ia mencoba untuk tidak mengingat hal yang tak penting.
Jinko beneran kesal dengan hal ini, ia kehabisan kata-kata. Naoki kemudian mengatakan kalau dia sudah ingat. Kalian satu level dengan Kotoko dalam hal otak. Jinko-san dan Satomi-san, bukan?
Jinko dan Satomi melongo lagi, karena penghinaan ini dan lagi, Naoki salah menyebutkan nama mereka, maksudnya ketuker , HAHHAHAHAHA.
Kesal, kesal, kesal, kesal, Jinko dan Satomi serentak mengatakan kalau Naoki terbalik!
Jinko dan Satomi memperkenalkan diri mereka. HAHAHHAHA.
Naoki yang lagi beres-beres ingin pulang bertanya kenapa mereka menemuinya.
Satomi dengan cepat menjawab, ini tentang Kotoko. Naoki menghentikan aktifitasnya sejenak. Tapi hanya sebentar. Kemudian Naoki lanjut mengemasi barangnya sementara Jinko dan Satomi terus menceloteh.


Mereka mengatakan kalau Naoki itu mengerikan. Jinko bahkan hampir menangis mengatakan bahwa Kotoko hancur karena Naoki.
Naoki heran, karena aku?
Jinko marah, Kau pikir kami tak tahu? Tentang kau yang tinggal bersama dengannya?
Satomi ikutan bermuka sedih dan mengatakan, Kotoko yang menyedihkan mengikutimu dan Matsumoto-san dan melihatnya dengan matanya sendiri. Dia menunggu di luar rumah Matsumoto-san selama 3 jam.
Jinko ikutan, Kau tau bagaimana perasaan Kotoko padamu, Tapi kau pindah dari rumahmu dan mulai tinggal bersama dia diam-diam. Bagaimana kau melakukan hal itu pada Kotoko?
Naoki sedari tadi terus memasukkan barangnya satu per satu ke dalam tas. Ia mendengarkan apa yang dibicarakan Jinko dan Satomi, tapi dengan wajah yang cuek.
Jinko kesal dan berkata, Kenapa tidak kau katakan saja bagaimana perasaanmu padanya? Jika kau seorang pria, kenapa kau tidak mengatakannya dengan jelas?


Naoki yang sedari tadi hanya diam akhirnya bicara, Hm... Apa kalian mengatakan aku harus mengatakan padanya dengan jelas?
Satomi tertohok dan mengatakan memang begitu, tapi Naoki harus memilih kata dengan hati-hati, jangan terlalu menyakiti Kotoko.
Jinko membenarkan, sejak Naoki jatuh cinta dengan seseorang, setidaknya sekarang Naoki mengerti perasaan manusia meski sedikit, bukan?
Satomi mengatakan yang jelas jangan membuat Kotoko lebih menderita lagi.
Naoki diam saja dan memandangi mereka berdua.
Jinko memperjelas kalau mereka tidak meminta Naoki untuk tidak mencintai Yuko. Tapi jika memang tak ada harapan untuk Kotoko, ia harap Naoki mau membantu Kotoko agar bisa menyerah padanya.
Pada akhirnya, Jinko dan Satomi yang tadinya mau melabrak Naoki, malah memohon hal itu. Mereka bahkan membungkuk 90 derajat, hm...
Lalu keduanya berlari keluar kelas itu, HAHAHHAHAH.
Naoki memandangi mereka dan berkata, Sekarang aku mengerti...
-Hmmmm, akhirnya Naoki mengerti kenapa Kotoko bersikap aneh, heheheheheh^^-


Kin Chan mengantar Kotoko pulang ke rumah dengan mobil. Kin Chan sangat mengkhawatirkan Kotoko. KOtoko minta maaf karena Kin Chan harus bolos kerja untuk mengantarnya.
Kotoko dengan lemah meninggalkan Kin Chan. Kin Chan memanggilnya dan Kotoko berbalik.
Kin Chan tersenyum dan mengatakan kalau ia selalu disini.
Kotoko tersenyum. Kin Chan mengatakan kalau ia selalu ada di dekat Kotoko. Ia akan selalu ada untuk KOtoko. JAdii,, hanya itu. Cepatlah sembuh.
Kotoko tersenyum lagi. Kotoko mengiyakan. Ia terlihat sedih dan minta maaf pada Kin Chan. Kin Chan hanya tertawa kecil, Ini bukan saatnya kau minta maaf.
Kotoko tertawa. Ia pun berbalik dan akan pergi. Kin Chan mengingatkannya untuk makan dan istirahat yang cukup.
Kotoko masuk ke dalam rumah dan Kin Chan terus memandanginya. Poor Kin Chan ^^


Malam harinya, Kotoko masih terlihat lemah. Ia di kamar dan merebahkan diri. Ia teringat bagaimana Naoki mengatakan kalau ia tak membenci Kotoko.
Kotoko masih bingung dengan kata-kata itu dan juga kejadian akhir-akhir ini. Ia teringat lagi bagaimana Yuko dan Naoki masuk ke apartemen Yuko.
Kotoko masih memikirkannya, sehingga ia tak bisa tidur. Apalagi ia ingat nasehat Jinko dan Satomi yang memintanya mencari cinta yang baru.
Kotoko menghela nafas. Ia teringat betapa baiknya Kin Chan padanya, Kin Chan mengatakan kalau ia selalu ada untuk Kotoko.
"Apa yang harus aku lakukan?"


Keesokan harinya, Kotoko berangkan ke kampus. Ibu terlihat sangat khawatir dan mengatakan kalau ia bisa memberikan tumpangan pada Kotoko.
Kotoko mengatakan ia baik-baik saja. Kotoko mencoba terlihat ceria di hadapan ibu. Namun saat sudah memunggungi ibu, wajahnya tampak sedih lagi.
Dan ibu tahu hal itu.


Kotoko berjalan menuju kampus. Ia terlihat masih berfikir dan sesekali menghela nafas di jalan. Ia menatap dedaunan dan berkata, Aku tak bisa terus seperti ini. Aku harus kuat. Aku tak bisa membiarkan orang disekitarku mendapat masalah karena aku.
Kotoko menghentikan langkahnya. Ia menarik nafas dan mengumpulkan energi, Yosh! Aku akan baik-baik saja!
Kotoko mencoba bersemangat lagi! Ia kemudian mendapatkan kepercayaan diri lagi dan seperti biasa, ia berjalan dengan ceria. Ia bersenandung sepanjang jalan.


Kotoko tiba di wilayah kampus. Ia masih berjalan dengan semangat sambil bersenandung kecil dan menggerak-gerakkan tangannya.
Namun dalam perjalanan tiba-tiba langkahnya terhenti. Ia mematung melihat siapa yang ada tak jauh di depannya. Irie Naoki sedang berdiri dengan gaya yang santai, menunggu Kotoko. Tapi tentu saja Kotoko tak tahu kalau Naoki menunggunya, HAHAHHA.
Tapi lucunya, Kotoko kemudian seolah tak terkejut melihat Naoki, Ia berjalan cepat dan mengucapkan salam pada Naoki sambil tertawa kecil, tak berhenti, ia terus berjalan melewati Naoki. HAHHAHAHA.
NAoki yang memang menunggu Kotoko menyuruhnya berhenti, otomatis Kotoko berhenti dan mematung, WKWKKKWKWW.
Naoki berjalan mendekati Kotoko dan bertanya, apa kau punya waktu?
Kotoko terkejut, Heh?


Naoki berjalan melewati Kotoko, Kotoko masih berfikir dan akhirnya mengikutinya dari belakang. Kotoko terus mengikuti Naoki tanpa tahu apa yang akan terjadi, ia merasa agak lhawatir juga sih, makanya sesekali Kotoko menelan ludah.
Kotoko dan Naoki terus berjalan. Kotoko akhirnya memulia percakapan, Bagaimana rumah barumu?
Naoki terus berjalan tanpa melihat ke arah Kotoko dan berkata, Bagus. Sangat luas.
Kotoko berfikir dalam hati, itu sebuah bangunan yang sangat mewah. Aku yakin itu luas.
Kotoko bertanya lagi sambil tersenyum, bagaimana dengan makanmu?
Naoki menjawab, Aku makan di cafe dan seseorang membuatkannya untukku.
Wajah Kotoko yang awalnya penuh senyuman langsung manyun dengan mulut terbuka, HAHAHHA.
Kotoko berfikir, ternyata seperti yang aku duga....


Kotoko menghentikan langkahnya dan tak tahan untuk tidak bertanya, NAoki menghentikan langkahnya dan berhadapan dengan Kotoko.
Kotoko berusaha terlihat kuat, ia bicara sambil tertawa, Aku pikir bagus untuk jatuh cinta pada seseorang.
Naoki bertanya, Apa yang kau bicarakan tiba-tiba begini?
Kotoko tersenyum, tapi ia mulai terlihat sedih lagi, Cintaku padamu adalah cinta sepihak, Irie-kun. Kau mungkin berfikir bahwa aku adalah pengganggu. Tapi karena aku mencintaimu, aku bisa berusaha dalam banyak hal. Jika aku tetap seperti aku sebelumnya, Aku mungkin tak akan bisa masuk ke sekolah ini. Mungkin ini masalah sepele bagimu. Tapi aku ingat, itu adalah masalah besar bagiku.
Naoki mendengarkannya, tapi entah kenapa ia masih saja cok cuek, Apa kau bisa langsung ke intinya?


Kotoko lalu berkata, Jadi apa yang aku ingin sampaikan adalah Jika memang Irie-kun jatuh cinta pada seseorang, aku ingin berbahagia untukmu.
Kotoko akhirnya berusaha mengatakan hal itu. Tapi kemudian ia mengoreksi sedikit, Well, Aku berbohong jika akau katakan bahwa aku tidak frustasi, tapi jika kau menyukai Matsumoto-san dan Matsumoto-san menyukaimu, dan kalian berdua bahagia hidup bersama, aku akan menyetujui hal itu. Aku akan mendukungmu!
Kotoko benar-benar berusaha mengatakannya meskipun tersendat dalam memilih kata-kata yang cocok. Ia bahkan mengepalkan tangannya untuk memberi semangat.
Lalu tiba-tiba seseorang memanggil nama Naoki.


Kotoko terkejut melihat seorang gadis yang sepertinya anak SMA itu memanggil Naoki. Kotoko bertanya, Siapa ini?
Gadis itu menatap Kotoko dan mengenalinya, Are? Mungkinkah kau adalah Aihara Kotoko-san?
Gadis itu sangat excited dengan Kotoko sehingga Kotoko terkejut dan menyilangkan tangannya di hadapannya. Kotoko bingung, bagaimana kau tau namaku?
Gadis itu mengatakan kalau ia tahu karena Kotoko persis seperti apa yang ia dengar. Kau tampak bodoh dan seperti idiot. HAHAHHAA.
Kotoko kesal, Siapa yang mengatakan hal seperti itu padamu?
Gadis itu berkata, Naoki-san dan Kakakku.
Kotoko terkejut, Onee-chan???
Kotoko menatap gadis itu dan menyadari sesuatu, HAAAAAAAAA??? Jangan bilang kalau kakamu adalah......


Yuko Matsumoto muncul di belakang gadis itu. Yuko mengatakan kalau ia adalah kakak si gadis. Kotoko trekejut dan meniru bagaimana gaya Yuko mengibaskan rambutnya, HAHHAHA.
BTW si Naoki kok dari tadi ga peduli sama mereka ya, HAHAHHA.
Gadis itu memperkenalkan diri sebagai Ayako Matsumoto. Siswa SMA tahun terakhir. Melihat reaksi Kotoko yang masih mematung, Ayako menyadari kalau Naoki tidak alias belum memberitahukan tentang mereka pada Kotoko.
Ayako menawarkan diri untuk mengatakannya, bahwa Naoki di rumah mereka................
Kotoko memotong dan mengatakan kalau ia tahu, Dia tinggal bersama kalian, bukan? Matsumoto-san, Aku harap kalian bahagia!
Ayako dan Yuko terkejut dengan kata-kata Kotoko.


Ayako bertanya, Apa yang kau bicarakan? Naoki-san adalah tutor-ku di rumah kami.
Gantian Kotoko yang terkejut, Apa? Guru Privat?
Ayako mengatakan kalau ia sedang persiapan untuk ujian masuk Universitas Tonan tahun depan. Kakakku memperkenalkannya padaku. Dia membantuku belajar 3 kali seminggu.
Kotoko masih shock dengan kesalahpahamannya dan perlahan menatap pada NAoki. Naoki mengatakan kalau ia di bayar dengan baik oleh keluarga Matsumoto. Dan lagi ia dapat makan malam gratis.
Naoki kemudian mengalihkan pandangannya dari tatapan Kotoko, apa dia malu?????????? HAHHAHAHHA.


Kotoko masih berfikir, Beef Strogan....
Yuko terkejut, bagaimana kau tahu itu?
Kotoko masih shock dan berteriak, Beef Stroganoff....!
Tiba-tiba Kotoko menangis disana, HAHHAHAHA. Ayako jadi khawatir melihatnya, WKKWKWKWKW, gara-gara beef Stroganoff..
Yuko mengatakan kalau Kotoko memang sedikit aneh. Ayako lalu mengatakan pada kakaknya, Naoki-san, Onee-chan, bisakan kita segera melihat kampus ini?
Kotoko masih menangis dan menangis, karena kesalahpahaman dirinya. Hhehehhe.


Ayako dan Yuko pergi melihat-lihat kampus. Naoki mengikuti mereka dari belakang meninggalkan Kotoko yang masih menangis sambil berdiri.
Tapi kemudian Naoki berhenti dan bertanya, Ngomong-ngomong, apa yang tadi kau katakan? Kau bilang kau akan menyetujui jika Matsumoto dan aku tinggal bersama? Dan mendukung kami?
Kotoko panik. Ia berlari mendekati Naoki sambil menyilangkan tangannya dan mengatakan, Itu tak benar! Itu tak benar! Itu tak benar! Aku tarik kembali apa yang sudah aku katakan. Aku sangat menantangnya!
HAHAHAHAHAHHA. Kotoko terlalu bersemangat mengatakannya. Naoki menyuruhnya diam. Kotoko masih mengangkat tangannya ke atas.
Naoki berkata, Aku pindah untuk hidup sendiri, kenapa aku harus tinggal bersama seseorang?


Naoki lalu meninggalkan Kotoko yang masih mengangkat tangan ke atas. Dan kali ini Naoki pamitan pada Kotoko sambil memanggil nama kecilnya, Bye, Kotoko.
Kotoko tersenyum senang mendengarnya. Lalu ia berteriak sekeras-kerasnya sambil mengangkat tangan ke atas : YATTAAAAAAA!!!!!!
HYAAAAAA,,, Kotoko kembali bersemangat!!!


Lalu terlihat Sudo san yang berlari sambil komat kamit nama Matsumoto, Matsumoto, Matsumoto. IA bahkan masih sempat-sempatnya mengambil raket seseorang yang duduk disana.
Kotoko ada disana masih begitu gembiranya, ia menari dan joged-joged, Hehhehehe.
Sudo melihat Kotoko dan menghampirinya. Sudo bertanya dimana Yuko Matsumoto.
Kotoko dengan senang mengatakan kalau ia pikir Naoki dan Matsumoto hidup bersama.
mendengar itu Sudo tampak emosi, Apa ? Hidup bersama? Irie itu! Aku tak akan memaafkannya!
Sudo akan pergi menghajar Naoki, Tapi Kotoko menarik Sudo san dan menarik raketnya.
Kotoko dengan gembira mengatakan kalau itu bukan seperti yang mereka bayangkan. Irie-kun belum terikat -perkawinan-!!! HHAHAHAHA
Kotoko sangat senang, ia bahkan menggunakan raket sebagai Mike-nya dan berteriak, Sampai saat ini dan dari sekarang, Irie-kun belum terikat!!!!
Jadi ia ingin Sudo juga harus bahagia.


Sudo tersenyum kecut dan mengatakan kalau ia belum yakin dengan apa yang dikatakan oleh Kotoko. Tapi bagaimana pun ia mengucapkan selamat pada Kotoko.
Sudo akan pergi tapi Kotoko masih tak melepaskannya dan menarik baju Sudo san. Kotoko mengatakan ia masih bingung. Kenapa Matsumoto-san berkata, Irie-kun mengatakan padanya mengenai pekerjaan part-time?
Sudo heran, he? Aku lah yang memberitahukan Matsumoto mengenai pekerjaan part-time Irie.
Kotoko terkejut. Sudo mengatakan kalau ia juga yang memperkenalkan restoran itu pada Irie.
Kotoko menarik kesimpulan, Jadi, Apa matsumoto-san berbohong padaku?


Kotoko kemudian mengingat baik-baik apa yang dikatakan oleh Yuko. Yuko mengatakan kalau ia diberitahu oleh dia -Yuko ga pernah menyebutkan nama Naoki, cuma dia saja-
Kotoko tertawa mengingatnya. Ia mengerti sekarang, memang sejak awal dia yang salah. Sudo-san, kau juga pria. Jadi maksud Matsumoto-san waktu itu pasti adalah kau.
Kotoko beneran sangat senang saat itu. Jadi ia bersikap aneh lagi. Sudo-san kali ini yang kahwatir, ia bertanya apa Kotoko baik-baik saja. Karena ia tak mengerti apa yang dibicarakan oleh Kotoko, HAHAHHAAHA.
Kotoko masih menggerak-gerakkan tangannya dan mengatakan kalau ia lapar. Ia minta Sudo san mentraktirnya.
Sudo ikutan berteriak, kenapa aku harus mentraktirmu?
Kotoko memegang-megang perutnya yang lapar dan meminta Sudo-san mentraktirnya sekali saja. Tapi Sudo tetap menolak karena ia lagi bokek, HAHHAHAHHA.


Kotoko dan Sudo-san berjalan bersama ke kantin. Sudo san menceritakan sesuatu pada Kotoko.
Tapi Kotoko takmendengarkan, ia malah asik dengan apa yang ada di pikirannya.
"Setelah semuanya, Rupanya aku hanya salah paham kalau mereka berdua tinggal bersama. Pewwww, Aku sangat senang bahwa itu hanyalah sebuah kesalahpahaman. Tapi, Kenapa Irie-kun mulai hidup sendirian?"


Kotoko menghentikan langkahnya. Ia berfikir sementara Sudo masih terus bercerita. Tiba-tiba Kotoko berteriak senang, Oh Well, It's Okay!
Kotoko berjalan dengan penuh semangat, berlari-lari kecil.
Dan lucunya, kata-kata Kotoko untuk dirinya sendiri itu ternyata nyambung dengan curhatan Sudo-san, wkwkwwkkw. Jadi Sudo pikir itu jawaban untuknya. Sudo dan Kotoko terus berjalan bersama.


Naoki rupanya ada disana dan melihat mereka berdua. Ia memandangi Kotoko dan Sudo, dengan sedikiiiit senyum di wajahnya. Lalu ia pergi.

-END-

Komentar :

Aiiiiiiiiiih!!!!
Episode ini beneran bikin kesel awalnya, tapi so sweeeet akhirnya!!! Meski rahasia kenapa Naoki pindah rumah masih belum terpecahkan, tapi salah satunya adalah agar Naoki bisa hidup mandiri nantinya, jadi ga susah lagi pas dia nikah sama Kotoko, hahaahhaha. Itu sih maunya, aku sama Kotoko^^.



Aku berteriak, KYAAAAAAAAAAAAA!!! KYAAAAAAAAAAAAAAA!!! Untuk episode ini. AKhirnya aku melihat bagaimana NAoki mengkhawatirkan Kotoko. Akhirnya!!! Kelihatan deh betapa khawatirnya Naoki pada Kotoko, bahwa meskipun ia dingin, sebenarnya ia memperhatikan Kotoko. Aduuuuuhhh, Naoki ini emang sweet deh orangnya, tapi sayangnya yang bersangkutan justru nggak tahu nih, apalagi Kotoko, pasti dia nggak nyadar lagi deh.
Naoki itu mencoba bersikap cool meski ia sangat khawatir, makanya ia nyari informasi sama adiknya, sayangnya ia ga dapat apa yang ia cari. Untungnya Jinko dan Satomi neglabrak dia, jadi dia ngerti deh kenapa Kotoko begitu.
Bang Furuuuuu^^


Ternyata Shock Kotoko saat mengira Yuko dan Naoki tinggal serumah ternyata mengerikan, PARAH. HAHAHHHA. Kasian sih melihat Kotoko, tapi kalau nggak begitu nggak lucu, wkwkkwwk.
Aku kira kemaren mata pandanya Kotoko itu karena Kopi, ternyata tidak, ga bisa tidur karena mikirin Naoki dan Yuko tinggal bersama. Aku yakin malamnya banyak pikiran aneh yang terlintas di benak Kotoko. Kasian banged ida nggak nafsu makan, ga bersemangat, ga pernah senyum, lemah lunglai. Hadeeeeeeeeuuuh. Untung dia punya sahabat yang begitu perhatian sama dia. Aku suka sekali persahabatan JinkoSatomi, Kotoko, Kin Chan^^, Jadi kangedn Gintarou dan siapa sih satu lagi? Hehhehehe.


Pas adegan Jinko dan Satomi mau ngelabrak Naoki itu sumpah lucu banged deh. Mereka berdua terlihat ganas. Tapi di depan Naoki perlahan malah melunak dan melunak. Meski begitu mereka kesal juga sih, masa Naoki ga ingat sama mereka, HAHHAHAH.
Aku suka saat mereka meminta Naoki untuk tegas pada Kotoko. Kalau nggak suka ya bilang enggak, biar jangan ngegantung. Kalau diingat-ingat kayaknya sejak Awal Naoki enggak menolak Kotoko deh, cuma episode 1 aja tuh yang bikin emosi. Karena perasaan itu perlahan-lahan muncul. Makanya setiap episode pasti ada perkembangan. Makin lama, perasaan NAoki makin besar sama Kotoko. Makanya makin lama NAoki makin sweet.
Seperti yang aku bilang, mungkin alasan kepindahan Naoki itu demi masa depannya dengan Kotoko. HAHHAHAHHA. Biar mandiri, biar langsung bisa jadi suami. Soalnya kan di versiyang lain juga mereka langsung married, ga pacaran dulu. Hhehehehe.


Aku salut sama maminya Naoki. Beneran nggak nyangka kalau dia juga mata-matai Yuko. HAHHAHHA. Ternyata ia tahu anaknya deket sama siapa aja. Bagus deh, hanya Kotoko yang pas di hati maminya Naoki, ga akan daa yang bisa menang dari Kotoko. HAHHAHHHA.
Dan untuk pertama kalinya waktu spy itu Kotoko dan Naoki bisa akur, hehehehe. Mungkin karena tujuannya sama kali ya? Aku kira mereka bakalan mata-mata dari jauh, gak nyangka penyamaran. Ya jelas lah langsung ketahuan, hHAHAAHA.


Setiap kali udah download drama ini aku pasti ngerasa aneh. Aku download episode 9, bahkan saat belum aku tonton dan aku liat preview episode 10, aku malah penasaran sama episode 10. HAHHAHH. Ternyata galaunya drama ini lama juga ya, padahal udah tahu tuh apa yang bakalan terjadi, tapi tetap aja penasaran. Soalnya di episode 10 nanti kayaknya episode berromantis ria. Tapi ini awalnya Naoki galau mau pindah jurusan ke kedokteran^^
Aku mau liat gimana sih adegan saat Kotoko tidur di apartemen Naoki? Hhehehe, Aku yakin pasti lucu banged tuh tingkah Kotoko, HAHHAHHAHA.
Dan setelah itu, apa mami langsung bawa mereka ke KUA ya??? wkkwkwk.


Oia, di episode 10, bakal ada cameo, Aiko Sato, si Kotoko 1996, hehehe. Dia jadi suster lhooo, pas Yuuki sakit :)
Berharap Kassy juga jadi cameo, penginnya sih jadi cowok yang naksir Kotoko, HAHHAHA.
BTW semuanya!!!
Kalau ada yang tau link lagunya Sabao yang baru kasi tau yaaa!!! Pengin koleksi nih, heheeheh.

Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2 - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -