ItakissLIT INA FanBlog's rule

ATTENTION!
This is fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo from Indonesia. Please don't copy paste all or part of fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Please respect fellow this admin's blog. You can copy paste with the live link : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Thank you for your attention!

PENGUMUMAN!
Ini adalah fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo dari Indonesia. Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari fanblog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia. Mohon untuk menghargai penulis blog ini. Anda dapat menyalin dengan link hidup : http://itakiss-lit-indonesia.blogspot.com/. Terima kasih atas perhatiannya!
Posted by : Unknown Sabtu, 24 Agustus 2013

Attention Please!!

FanBlog ItakissLIT_INA telah bekerjasama dengan "Blog Clover Blossoms" dan telah mendapat izin dri "Admin Hazuki Airin" untuk mempost ulang dari Blog Clover Blossoms ^^~ 

Jadi sebagian Artikel yang kami post merupakan post ulang dan repost yg telah edited oleh Admin ItakissLIT_INA~

Mohon untuk tidak menyalin semua atau beberapa bagian dari FanBlog Itazura Na Kiss Love In Tokyo Indonesia tanpa seizin Admin ItakissLIT_INA dan Admin Hazuki Airin.

Tolong hargai penulis dan sesama blogger...

Arigatooo^^

******************************************************************************

[Sinopsis] Itazura Na Kiss - Love In Tokyo Episode 6


Episode 6 : Setelah menunggu sekian lama, akhirnya nonton juga nih episode Enam. Aissshhhh, makin lama Kotoko makin cute, dan Naoki makin sering senyum,,, hahahhha.


Aihara Kotoko ada di kamar mandi, menggosok gigi dan bengong di depan cermin.
"Irie-kun dan aku berciuman, ya kan?"
Ia teringat kejadian ciuman waktu itu. Saat Naoki terlihat marah dan menariknya keluar dari lokasi pesta.
Saat Kotoko bersusah payah mengatakan kalau ia akan melupakan Naoki, Naoki malah mengerjainya lagi, menyuruh Kotoko melupakannya, dan malah menciumnya.


Kotoko makin bengong di depan kaca, dengan wajah yang sumpah, aku nggak tahan untuk tidak tertawa. HAHHAHHAHAHAH.
Kotoko dengan sikat gigi masih di mulut menatap sikat gigi milik Naoki. Ia mengambil dan menatapnya dengan penuh arti.
Lalu ia di kagetkan dengan seseorang yang membuka pintu kamar mandi. Kotoko panik dan segera meletakkan sikat gigi itu lagi. Ia mencoba bersikap biasa saat Naoki masuk ke kamar mandi.


Kotoko pura-pura tak melihat Irie saat ia kumur-kumur. Naoki melewatinya dan Kotoko akan pergi dari sana saat Naoki menghentikan langkahnya.
Tanpa saling melihat satu sama lain, Naoki berkata, "Maaf, Aku merasa sedikit malu sejak hari itu. Aku hanya tak bisa jujur".
Naoki terdiam beberapa saat. Kotoko berbalik menatap punggung Naoki.


Naoki berjalan mendekati Kotoko dan menatapnya. Mereka berdua saling menatap. Naoki menyentuh bahu Kotoko dan Kotoko menutup matanya. Lagi, Naoki mulai mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko dan akan menciumnya.
Bibir mereka hampir bertemu saat Kotoko sadar dan bangun dari tidurnya.
Wkkwkwkwwkkwkwkwkwkwk.
-Suer, sebelum kejadian ini aku kira bukan khayalan lho, hahhhaah-


Kotoko terbangun dari tidurnya dan menatap boneka beruang di tangannya. Ia mengerutkan dahi dan sadar kalau semuanya hanya mimpi.
Kotoko kesal dan menghela nafas.
"Aku jadi sering bangun setelah bermimpi seperti tadi, sejak hari itu. Tapi, bahkan tidak ciuman kedua."
Kotoko melemaskan otot-ototnya dan kembali merebahkan diri, tarik selimut!


Hubungan antara Irie-kun dan aku belum ada perkembangan. Dan liburan pendek musim semi ini telah berakhir".


Pagi hari, musim semi yang indah. Jalanan yang dipenuhi dengan sakura yang mekar. Kotoko dan Irie berangkat ke kampus. Mereka bersama, tapi masih dalam jarak yang berbeda. Tentu saja Kotoko ada 2 meter di belakang Naoki^^
"Mulai hari ini, Irie-kun dan aku adalah mahasiswa."

-Hari Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru, Universitas Tonan-


Kotoko dan Naoki sudah memasuki kampus sebagai mahasiswa baru. Di tengah jalan, Naoki menegur Kotoko yang sejak tadi mengikutinya. Naoki bertanya apa Kotoko akan masuk Fakultas Sains dan Teknik?
Kotoko dengan lucunya menoleh kebelakang dan baru sadar kalau ia berjalan memasuki kawasan Fakultas Sains dan Teknik. Kotoko tertawa dan mengatakan ia masuk fakultas Sastra.
Naoki tampak kesal dan berjalan meninggalkan Kotoko. Kotoko masih tertawa dan melambaikan tangan pada Naoki yang tidak melihatnya.
Kotoko memandangi kepergian Naoki sambil menghela nafas.


Jam istirahat siang, sepertinya, Kotoko, Jinko dan Satomi ada di fakultas Sains dan Teknik. Jinko memastikan lagi pada Kotoko yang mengintip ke arah pintu gedung dari bangku taman, JAdi kau datang ke fakultas Sains dan Teknik untuk memata-matai Irie?
Satomi dengan gaya rambut barunya mengatakan kalau Kotoko bahkan belum membuat perkembangan apapun.
Jinko setuju dan mengatakan kualitas Kotoko memang belum berubah.
Kotoko kesal mendengar hal itu. Jinko memperhatikan siswa di sana dan mengatakan ia hanya melihat laki-laki di fakultas itu. Satomi mengatakan kalau Kotoko tak perlu khawatir soal perempuan di dekat Irie. Kotoko aman.
Kotoko tersenyum mendengar hal itu dan mulai mengangguk bahagia.


Mereka bertiga sama-sama berbalik kebelakang dan Satomi melihat sesuatu. Satomi terkejut dan menyuruh Kotoko melihat itu.
Ow. Ternyata ada seorang perempuan cantik disana. Dewasa.
Kotoko melebarkan mulutnya karena kaget dan bertanya siapa perempuan cantik itu?
Jinko juga melongo mengatakan kalau ia melihat kilau didekat si perempuan di kampus yang penuh dengan laki-laki ini.


Ketiganya masih memandangi gadis cantik itu. Lalu di belakang si gadis muncul Naoki yang membuat ketiganya lebih kaget.
Mungkin mereka lebih kaget, kaget dan kaget saat si gadis menyapa Naoki. HAHAHHAAH, ekspresi 3 serangkai ini lucu^^
Satomi dan Jinko kompakan menyebutkan nama Naoki. Kotoko berubah liar dengan memasang wajah harimau yang akan menerkam. HAHHHAHAHAAHHA. Lucu, lucu, lucu!!!


Si gadis berjalan bersama Naoki dan bertanya apa Naoki sudah memilih kursus elektif.
Naoki menjawab kalau ia belum memilih.
Kotoko memandangi keduanya dengan tatapan tak berkedip. Cemburu? Tatapan waspada? Sementara Satomi dan Jinko terlihat khawatir.
Jinko melihat reaksi marah Kotoko yang disembunyikan dalam hati akhirnya mendorong Kotoko dengan kuat, tepatnya cukup kasar dan membuat Kotoko terlempar tepat di hadapan Naoki dan si gadis. Wkwkkwwkkwwk.


Kotoko kesal pada Jinko dan Satomi yang sudah kabur duluan. Sementara Kotoko setengah membungkuk di hadapan Naoki dan gadis itu. Kotoko menatap mereka dan sadar, ia merapikan rambutnya dan mulai berdiri dengan normal sambil tertawa dengan tidak normal. HAHHAHAHHAHHAAHA.
Sementara Jinko dan Satomi masih disana, tapi duduk di bangku yang berbeda, mengamati situasi.


Naoki dengan dingin bertanya, Apa kau perlu sesuatu?
Kotoko masih tertawa dan secepat kilat mencari alasan yang aneh, Aku penasaran meja seperti apa yang digunakan di Fakultas Sains dan Teknik.
Satomi dan Jinko melihat Kotoko dengan kata-katanya yang mencurigakan dan menggeleng. Jinko berkata, Dia tak punya harapan.
Si gadis bertanya pada Naoki, Apa dia pacarmu?
Mendengar pertanyaan itu, Kotoko tersenyum mengembang dan memainkan rambutnya dengan bahagia.
Tapi dengan dingin NAoki menjawab, tidak mungkin.
Naoki berjalan melewati Kotoko yang mengubah wajah tersenyumnya dengan wajah kecewa.


Si gadis akan mengikuti Naoki dan menatap Kotoko dari ujung kaki sampai ujung rambut. Gadis itu tersenyum mengejek dan meninggalkan Kotoko yang emosi.
Kotoko shock dengan hal itu. Ia masih diam mematung.
"Tak mungkin? Kami berciuman, tapi tetap tak mungkin?"


Kotoko berbalik dan menatap kepergian Naoki dan gadis itu. Kotoko tampak sedih dan kecewa.
"Apa yang akan terjadi dengan kehidupan kampusku?"

-Episode 6-
Muncul Saingan?
Cinta dengan Banyak Masalah


"KALIAN BERCIUMAN?!!!!"
Ekspresi kaget yang lucu dari Jinko dan Satomi yang baru mengetahui kalau Kotoko dan Naoki berciuman. Kotoko panik dan mengatakan kalau suara mereka terlalu keras.
Jinko memegang tangan Kotoko dan berkata, Bagaimana mungkin suaraku tidak keras setelah mendengar semua ini?!
Jinko berfikir lagi dan masih shock, Irie yang itu menciummu?!
Satomi berfikir juga, tapi dari apa yang aku lihat tadi, sama sekali tak terlihat seperti kalian sudah berciuman.
Kotoko tersenyum sedih, begitu ya....


Kotoko teringat lagi kejadian malam itu. Ia menghela nafas. Kotoko mengatakan kalau ia sama sekali tak mengerti apa yang Irie-kun pikirkan.
Satomi menyemangati Kotoko untuk tidak berfikir begitu, karena Kotoko telah memberikan ciuman pertamanya yang berharga pada Irie.
Jinko setuju dan menyemangati Kotoko agar menjadi kuat. Terlebih lagi mereka adalah mahasiswa baru.
Satomi setuju, sekarang adalah musim semi, musim dimana kita bertemu orang baru.
Kotoko masih tampak sedih. Ia menatap Jinko dan Satomi yang melihat ke depan melihat sesuatu dan terpesona.


Kotoko melihat apa yang membuat Jinko dan Satomi seperti itu. Rupanya itu adalah para senior yang sedang mempromosikan klub mereka.
Satomi mengatakan jika Kotoko tidak melakukan sesuatu, maka gadis itu akan mendapatkan Irie.
Kotoko terkejut dan langsung menatap temannya. Itu adalah hal yang paling ia khawatirkan. Kotoko tampak tidak akan menyerahkan Naoki. Hheheeheheh.


Keluarga Irie berkunjung ke restoran ayah Kotoko dan berterima kasih karena mengundang mereka. Tentu saja ada acara khusus, yaitu menyelamati Naoki dan Kotoko yang baru masuk Universitas.
Mereka duduk di ruangan yang telah disediakan. ayah dan ibu Irie membicarakan mengenai detail restoran sementara Kotoko lebih fokus memandangi wajah Naoki. Kotoko memikirkan sesuatu dan tampak menghela nafas lagi.
Kotoko menunduk sedih dan minuman mereka datang. Seseorang menyajikan minuman dan memberi kode pada Kotoko. Kotoko menatap pria itu yang ternyata Kin Chan.
Kin Chan tersenyum malu pada kotoko.


Kotoko masih shock menatap Kin Chan dalam baju resmi restoran mereka. Sementara ibu berkomentar kalau Kin Chan tampak berbeda. Ibu memuji Kin Chan dan Kin Chan terlihat senang, ia mengucapkan terima kasih.
Kotoko bertanya kenapa Kin Chan bekerja di restoran Aihara?
Kin Chan menjelaskan ia sedang bekerja magang disana untuk menjadi koki profesional.
Kotoko tampak senang karena KIn Chan memang jago memasak. Tapi Kin Chan mengatakan masakan belum cukup enak jika dibandingkan dengan koki sesungguhnya. Tapi ia akan berusaha keras dan menjadi koki yang lebih hebat dari ayah Kotoko.
Kotoko tersenyum senang atas tekad Kin Chan untuk menjadi koki terhebat di Jepang.
Kemudian Kin Chan berbalik menatap Naoki dan mengatakan kalau ia tak akan kalah melawan Naoki.
Naoki dari tadi diam saja. Kin Chan tersenyum menatap Kotoko lagi dan mengatakan setelah menjadi koki profesional, ia akan mendapat banyak uang dan ia akan datang membawa Kotoko, jadi bersiaplah.
Kin Chan selalu meninggikan suaranya jika bicara menatap Naoki. WKKWKWWKKW. Kotoko hanya tertawa saja mendengar hal itu. I Love them!


Kemudian senior memanggil Kin Chan dan Kin Chan segera mengeluarkan minuman dari nampan. Kotoko membantu Kin Chan juga. Ia menatap kepergian Kin Chan sambil tersenyum. Tanpa Kotoko sadari, Naoki malah menatapnya. Cieeeeeee cieeeeeeeeeeeeee.


Di dapur, Kin Chan dengan serius menggulung beberapa adonan. Ia sempat dimarahi oleh seniornya, tapi Kin Chan tetap berusaha melakukan yang terbaik. Ganbatte!!!


Kin Chan merapikan meja saat Kotoko datang mendekatinya. Kotoko tersenyum senang karena Kin Chan menemukan apa yang ingin Kin Chan lakukan. Ia menyemangati Kin Chan.
Kin Chan juga menyemangati Kotoko, semoga sukses dengan belajarmu di sekolah!
Kin Chan mengacak poni Kotoko dengan gemas^^.
Kotoko tersenyum senang dan mulai menceritakan Jinko dan Satomi.
Dan lagi, mereka tak menyadari kalau Naoki yang bersikap sok cool dari tadi memandangi mereka berdua.


Kin Chan dengan semangat melakukan pekerjaannya. Menggosok wajan, mencuci sayuran, ia juga latihan memotong tipis lobak putih, tapi gagal terus.
Senior datang dan memberi instruksi pada Kin Chan. Kin Chan mendengarkan dengan baik.
AIGOOOOO,, suka deh liat kerja keras Kin Chan, udah deh, sama aku aja, biar Kotoko sama Naoki, ^^


Malam harinya di rumah keluarga Irie, Kotoko menuruni tangga dengan bahagia sambil berlari kecil. Ia dan Naoki yang baru selesai mandi berselisih di tangga.
Kotoko berusaha tidak penasaran tapi tak bisa. akhirnya ia bertanya juga, siapa perempuan yang bersama Naoki di Fakultas Sains dan Teknik tadi?
Naoki mengingatnya dan mengatakan kalau itu adalah Matsumoto Yuko.
Kotoko terkejut dan mengeluarkan suara lucunya, Kamu sudah tahu nama lengkapnya?
Naoki tidak melihat ke arah Kotoko, sepertinya ia memikirkan sesuatu dan mengatakan kalau ia tak akan lupa jika ia mendengarnya sekali. *Irie kan Pinter yak^^
Kotoko dengan wajah dan suara lucunya mengatakan dengan hati-hati, OOOOOOOOOOOOOOOOOOOhhhh, Apa mungkin Matsumoto-san menyukaimu?


Naoki menatap Kotoko sambil tertawa kecil, HAH? Kau cemburu?
Kotoko tentu saja tak mau mengakuinya, ia tertawa dan mengatakan kalau ia tak cemburu.
Naoki sepertinya menganggap kalau Kotoko menarik dan ia mulai membuat Kotoko panas dengan menggodanya. Naoki mengatakan, Benar. Kalau dipikir-pikir, dia cantik.
Senyum Kotoko langsung berhenti. Ia kaku.
"Dia punya badan yang bagus. Dia juga pintar. Dia bilang dia pernah sekali di peringkat lima ujian nasional".
Kotoko masih shock dan terkejut, Mengapa orang seperti itu masuk ke sekolah kita?
Naoki mengatakan ia tak tahu, mungkin dia punya maksud lain.
Kotoko menunduk dan menggembungkan mulutnya, ia berfikir.
Naoki menatap Kotoko dan bertanya, Apa ini? Bukankah kau akan melupakanku?
Kotoko tidak memandang Naoki dan ia menunduk sambil memainkan mulutnya dengan lucu, kawaiiii~


Naoki mengatakan ia mengerti. Naoki mendekatkan wajahnya ke arah Kotoko dan mengatakan, Kita berciuman, ya kan? Sekarang kamu tak bisa melupakanku?
Kotoko membelalakkan matanya menatap Naoki. Kotoko terlihat gugup lagi saat Naoki semakin mendekatkan wajahnya, ia bahkan menutup matanya dan berfikir mungkin kali ini adalah ciuman kedua.


Kotoko masih menutup mata dengan dahi berkerut. Ia sedikit memonyongkan mulutnya. Naoki melihat ekspresi Kotoko dan tak tahan untuk tidak tertawa.
Ia kemudian meninggalkan Kotoko yang masih menutup matanya.
Kotoko membuka matanya dan menyadari tak ada yang terjadi. Ia melihat Naoki naik ke lantai dua dan menyadari kalau Naoki mengerjainya. HAHAHHAHAHAHHAH.
Kotoko juga kesal karena sepertinya Naoki tak peduli mengenai ciuman mereka waktu itu. Kotoko kesal dan mengatakan kalau ini tak adil. Ia menuruni tangga dengan wajah berkerut.
HAHHAHHA, tak adil karena hanya dia yang kepikiran kali ya?


3 serangkai sedang menuruni tangga ke kantin universitas. Jinko mengatakan, Jadi gadis itu bernama Matsumoto Yuko? Dia cantik dan pintar. Dia seperti Irie versi perempuan.
Satomi mengatakan kalau Irie dan Yuko adalah perpaduan yang cocok.
Kotoko sedih dan minta Satomi tidak mengatakan hal buruk seperti itu. HAHAHAHA.
Satomi memperingatkan Kotoko bahwa Kotoko harus berfikir realistis, ia yakin Yuko pasti menyukai Naoki. Dan Kotoko akan ada dalam masalah besar.
Kotoko terlihat kahwatir dan mulai memainkan mulutnya lagi. HAHHAHHAHA.Aku ga tahu cara menggambarkan ekspresi Kotoko dengan kata-kata^^


Kotoko termenung di kantin kampus. Jinko dan Satomi memanggilnya, kenapa Kotoko belum memilih makanannya.
Kotoko minta maaf pada semuanya. Jinko dan satomi memutuskan duduk duluan. Kotoko masih disana memilih makanan, Steak hamburger atau Udang goreng.
Tiba-tiba Naoki lewat di depannya dan mengomentari cara berfikir Kotoko yang sambil bicara -maksudnya, Kotoko bingung milih yg mana, dari tadi ia ngomong aja-


Kotoko kaget melihat Naoki disana. Naoki memesan makan siang paket A. Kotoko mendekati Naoki dan akan memesan saat Naoki memotong kata-kata Kotoko, bahwa kantin tak punya menu F. HAHHAHA.
Kotoko kesal dan meletakkan nampannya di meja, ia memesan paket A.


Dua paket makan siang A datang. Kotoko dan Naoki menatap makan siang mereka. Mereka sama-sama memesan paket A, tapi porsinya beda, wkwkwkkw, porsi untuk Kotoko dua kali lipat kayaknya^^
Naoki bingung dan bertanya, kok beda?
Tiba-tiba pelayan bicara, Permisi Tuan. Apa ada keluhan? Apa kau mengeluhkan tentang keadilan dalam porsimu?


HAHAHHHAHAH. Suara itu adalah Kin Chan.
Kotoko menatap Kin Chan dan terkejut. Kin Chan tersenyum pada Kotoko. Naoki terlihat kesal.
Kotoko bertanya apa yang dilakukan Kin Chan disana. Karena sebelumnya Kin Chan bilang menemukan mimpinya, tapi malah tidak bekerja di restoran ayahnya.
Kin Chan dengan enteng menjawab ia bekerja disana saat malam, dan siang hari ia bekerja di kafetaria ini. Aku akan belajar bagaimana memasak makanan murah dan makanan dari restoran kelas tinggi juga.
Kin Chan tak lupa mengatakan kalau ia harus melindungi Kotoko dari laki-laki jahat ini.
Naoki diam saja, ia tampak kesal sih, tapi lebih ke 'pria ini mengganggu hidupku yang tenang'.
Kin Chan menatap Naoki dengan tatapan menantang, Kenapa tuan jenius? Apa kau sangat terkejut sampai tak bisa bilang sepatah katapun??


Naoki mulai bicara, dan ia mengatakan kalau dirinya terkesan. Seorang lelaki bisa merubah hidupnya, menurut pada seorang perempuan.
Naoki tertawa dan mengatakan ia tak akan bisa melakukannya. Naoki mengambil makan siangnya dan menyuruh Kin Chan dan Kotoko menikmati hari mereka berdua.
Naoki pergi meninggalkan Kin Chan yang tertawa dan bangga pada dirinya karena mengira Naoki takut pada kekuatan cintanya.
Sementara itu Kotoko malah mengambil makan siangnya dan meninggalkan Kin Chan sendirian. HAHHAHAHA. Kasian.


Jinko, Kotoko dan Satomi makan di meja yang sama. Jinko berkomentar kalau laki-laki akan terpikat dengan perempuan yang ada di dekatnya.
Kotoko akan memakan nasinya yang segunung saat ia berhenti dan menatap lurus kedepan. Jinko dan Satomi mengikuti arah pandangan Kotoko.
Kotoko memandang Naoki yang sedang makan dengan tenang. Lalu ia melihat Kin Chan yang melambai padanya. Jinko mengatakan Kotoko harus belajar dari Kin Chan. Satomi setuju, walaupun Kotoko dan Naoki ada di Universitas yang sama, tapi mereka beda fakultas, dan tentu saja kampusnya beda. Tentu saja ini tak sama dengan saat SMA.
Kotoko mulai makan makan siangnya sambil mendengarkan kedua temannya bicara. Jinko bahkan mengatakan kalau Yuko lebih beruntung karena ada di fakultas yang sama dengan Naoki.
Kotoko kembali gelisah dan menghentikan makannya, berhenti mengunyah. Ditambah dengan kata-kata Satomi, bahwa Yuko itu cantik dan punya badan yang sempurna.
Kotoko makin sedih dan sedih.


Irie yang sedang makan disamperin dengan seseorang yang bernama Sudo-san.
Jinko, Satomi dan Kotoko melihatnya dan penasaran dengan pria tua itu. Kotoko jelas tak tahu. Jinko menebak itu adalah Senpai. Sementara Satomi menebak kalau itu adalah profesor.
Sudo tahu kalau Naoki sudah tahu maksud kedatangannya. Ia ingin mengajak Naoki masuk ke klubnya. Tapi Naoki mengatakan ia tak berniat masuk ke klub manapun. Sudo kecewa dan minta Naoki jangan mengatakan hal itu, padahal mereka sudah saling mengenal sejak SD.
Sudo cukup memaksa dan minta Naoki datang ke klubnya setelah pelajaran selesai. Naoki sih diam saja, heheeehhe.


Jinko dan satomi berfikir kalau ini adalah kesempatan bagus untuk Kotoko. Kotoko terkejut, ia tak mengerti. Jinko mengatakan bahwa Kotoko harus masuk ke klub yang sama dengan Naoki. Dengan begitu, Kotoko akan tetap bisa bersama Naoki walaupun mereka beda fakultas.
Kotoko baru mengerti dan kelihatannya ia juga setuju. Satomi mengatakan ini adalah kesempatan Kotoko untuk mengusir Yuko menjauh.
Kotoko tampak senang karena akhirnya ia bisa mendapat pencerahan. Ia makan dengan lahap. HAHAHAHHAHA.
BTW, saat kamera menjauh, bahkan terdengar suara Jinko dkk dengan jelas, apa itu artinya Naoki juga mendengar rencana itu???


Kotoko kali ini mengikuti Naoki menaiki tangga. Ia mencoba ngobrol dengan menanyakan klub apa yang akan dimasuki Naoki. Naoki terus berjalan sambil berkata ia tak akan memberitahu Kotoko.
Kotoko menghentikan langkahnya dan bertanya, Kenapa?
Naoki juga berhenti, tanpa melihat ke arah Kotoko ia berkata kalau ia punya firasat Kotoko akan masuk ke klub yang sama dengannya.
Naoki kemudian berjalan meninggalkan Kotoko.


Kotoko terlihat kecewa dan kesal. Jinko dan satomi mendekati Kotoko dan mengatakan kalau Naoki sudah tahu apa rencana mereka, Naoki benar-benar jenius.
Semangat Kotoko kembali. Ia mengatakan kalau ia tak akan menyerah dan akan melakukannya! YOSH!


Kotoko mulai aksinya memata-matai Naoki, ia mengenakan sapu tangan sebagai penyamaran dan mulai melompat-lompat di dekat tangga. Begitu melihat Naoki, ia sembunyi.
Kotoko mulai mengikuti Naoki, karena ia ingat kalau pria berjenggot itu akan menunggu Naoki sepulang sekolah. Jadi, jika ia mengikuti Naoki, maka ia akan tahu klub apa yang akan Naoki masuki.


Dengan tingkah membuntutinya yang lucu, Kotoko mulai mengikuti Naoki dengan hati-hati. LOL.
Itu karena Kotoko memang tak bisa menebak klub apa yang akan diikuti Naoki, karena ia juga tak tahu ada berapa klub di universitas Tonan.
Kotoko terpesona dengan ruang klub yang cukup banyak di sana. Ia lalu melihat Naoki membuka salah satu ruang klub.
Kotoko langsung tersenyum ceria.


Kotoko berlari menuju ruangan itu dengan gembira. Ia membuka pintu dan langsung minta izin untuk masuk ke klub itu.
Tapi kemudian Kotoko mematung di pintu. Itu adalah klub Anime. ada beberapa orang anggota klub yang menggambar manga disana. Kotoko melihat kesetiap sudut ruangan dan mulai mengerutkan keningnya, Grup belajar anime?
Kotoko mencoba bersikap biasa dan bertanya apa Irie ada disana.
anggota klub tidak mengenal Naoki. Salah seorang bertanya, apa dia laki-laki yang masuk sebentar tadi dan pergi???


Kotoko kaget dan menyadari sesuatu. Ia keluar dan melihat ke lantai atas. Naoki sudah berdiri disana. Ia menatap Kotoko dan tersenyum mengejek.
Kotoko menunjukkan wajah lucunya lagi, menatap kepergian Naoki. Kotoko kesal.
Kotoko segera membuka penutup kepalanya dan menutup pintu klub anime dengan tersenyum.
Ia kemudian berlari ke lantai atas mengejar Naoki.


Kotoko terus berlari. Ia kehilangan Naoki sehingga ia harus mengintip kesetiap pintu ruangan klub.
*KYAAAAAAAAAA!!! Ada OST baru!!
Kotoko terus berlari mencari dan mencari, sampai ia melihat sesuatu dan bersembunyi.
Kotoko melihat Yuko di salah satu pintu klub. Ia mengintip. Ia kaget setengah mati saat melihat Naoki mendekati Yuko. Apalagi saat Yuko mengatakan kalau Naoki telat, bukankah mereka harus pergi bersama?
Naoki dengan dingin berkata kalau Yuko-lah yang memutuskannya sendiri.
Yuko mengatakan itu tak penting, karena mereka akan masuk ke klub yang sama. Yuko mengajak Naoki masuk.
Kotoko masih terkejut mengetahui Yuko juga akan masuk ke klub yang sama. Ia memutuskan tidak menyerah dan mengikuti mereka.


Kotoko tanpa ragu membuka pintu dan mengatakan kalau ia juga ingin masuk ke klub itu.
Semuanya menatap kedatangan Kotoko kecuali Naoki. Aku rasa dia sudah tahu. HAHHA.
Salah seorang bertanya siapa Kotoko dan siapa yang merekomendasikan Kotoko.
Kotoko setengah tertawa dan mengatakan kalau ia tak punya rekomendasi, tapi... Ia sangat ingin masuk ke klub itu.
Kotoko mulai bingung dan membaca tulisan di dinding kalau ternyata itu adalah klub tenis Universitas Tonan.
Kotoko mulai membual lagi, mengatakan kalau sejak dulu ia sudah berfikir akan masuk klub tenis kalau lulus Universitas Tonan.


Sudou terlihat sangat bersemangat dan mengatakan pada kapten klub kalau orang yang bersemangat tentu harus di terima di klub. Sudou mendekati Kotoko dan bertanya nama.
Kotoko menyebutkan namanya dan Sudou langsung memanggil Kotoko dengan sebutan Kotoko-chan. Sudou mengatakan kalau ia akan mengurus anggota baru dan mereka baru saja akan mengadakan pesta selamat datang bagi anggota baru.
Kotoko terlihat senang.


Sudou masuk ke barisan senior saat kapten memulai pidatonya. Kotoko berdiri di samping Naoki dan menatap Yuko. Yuko menatap Kotoko dengan kesal. Yuko bahkan memainkan rambutnya dan Kotoko tampak kesal. Ia juga meniru apa yang dilakukan Yuko. HAHAHAHAHHA.
Sedangkan Naoki tetap berdiri, stay Cool.


Di rumah keluarga Irie, ibu membelikan Kotoko perlengkapan Tenis, serba pink.
Ibu mengatakan kalau ia senang Kotoko akan bermain tenis. Dulu ia juga pemain tenis handal dan dirinya lah yang mengajarkan Naoki tentang tenis.
Kotoko terkejut dengan hal itu.
Naoki ada disana dan ibu minta pendapat Naoki tentang seragam tenis Kotoko. Kotoko tampak tertawa sambil memegang baju tenisnya.
Naoki dengan dingin berkata, Menurutku bukan ide yang bagus memulai dengan memilih seragam.
Naoki meninggalkan mereka berdua. Sementara Kotoko mematung dengan posisi dan ekspresi yang mulai memudar.


Ibu tersenyum melihat Naoki dan menggoda Kotoko. Ia mengatakan Kotoko melakukan hal yang bagus, masuk ke klub yang sama dengan Naoki. Itu artinya mereka sedang dalam cinta.
Kotoko tersenyum pahit dan mengatakan bukan seperti itu. Naoki itu populer.
Ibu terkejut apalagi melihat Kotoko mendesah. Kotoko duduk dengan sedih dan bertanya, bibi, apa menurutmu Irie-kun menyukai perempuan yang cantik dan pintar?
Ibu terlihat khawatir, ia duduk di samping Kotoko dan bertanya balik, jangan bilang kalau ada perempuan seperti itu di dekat Naoki?
Kotoko tampak sedih dan mengangguk. Ibu mengatakan ia tak tahu kalau Naoki begitu populer.
Ibu memberi semangat pada Kotoko, Jangan khawatir, untuk sekarang, teruslah datang ke fakultas Sains dan Teknik, lalu datangi dia. Itu satu-satunya cara! Tak peduli seperti apa perempuan itu, kau perempuan yang terbaik untuk Naoki.


Kotoko tertawa. Ia terlihat sedih tapi senang karena ibu mendukungnya. ibu mengatakan ia tahu karena ia sudah melihat Kotoko selagi mereka tinggal bersama.
Ibu mengepalkan tangannya dan mengatakan ia akan mendukung Kotoko.
Kotoko tersenyum senang. Dan mereka mulai mencoba raket baru.


Percakapan itu ternyata terdengar oleh Ayah Kotoko dari luar. Ayah tampak memikirkan sesuatu.


Kotoko ada di ruang ganti Klub tenis. Bukannya latihan, ia malah berpose cantik di depan cermin, HAHHAHHAHA. Kotoko tertawa melihat dirinya sendiri dan mulai berkata kalau ia akan mendapatkan cintanya di klub tenis.
Kotoko berpose lagi dengan gaya seksi dan tak menyadari kalau Yuko ada disana.


Yuko bertanya sedang apa Kotoko. Kotoko terkejut dengan kedatangan Yuko dan menghunus raket-nya layaknya pedang ke arah Yuko. Yuko heran dengan tingkah Kotoko dan segera mengambil keperluannya dalam loker. Sedangkan Kotoko asyik dengan raketnya, memainkan raketnya dengan gaya yang aneh, wkwkwkwkwkw.


Para anggota baru berkumpul di lapangan dan Kotoko shock karena ia tak tahu kalau hari itu akan diadakan tes. Mereka akan melawan Sudou. Kotoko mengatakan kalau ia senang karena Tes-nya akan dilakukan bersama Sudo. Tapi Naoki berkata bahwa Kotoko tak tahu apa-apa. Kotoko heran dengan hal itu.



Sudo menyentuh raketnya dan tiba-tiba matanya membelalak. Semua kelihatan takut. Kotoko menatap Sudo dan terkejut karena Sudo berubah.
Sudo menyuruh seseorang bernama Wada untuk masuk ke lapangan sebagai orang pertama yang akan melawannya. Sepertinya Sudo ini kerasukan tenis, hahaahhha.


Pertarungan Wada dan Sudo dimulai. Sudo men-servis bola dengan begitu kencang sehingga Wada tak bisa bergerak sedikitpun untuk meraih bola.
Semuanya heran dengan hal itu termasuk Kotoko. Naoki menjelaskan, kalau Sudo dipanggil 'Sudo si Setan'.
Kotoko mulai tampak khawatir dan takut. Naoki menjelaskan, saat Sudo memegang raket, kepribadiannya akan berubah. Dia sudah dikenal seperti itu sejak masih SD. Biasanya ia lembut.
Kotoko semakin khawatir, ia hanya bisa menelan ludah.


Sekarang giliran Yuko. Dari semua anggota baru yang sudah tes, Yuko lah yang bisa mengimbangi permainan Sudo. Kotoko memuji Yuko yang sangat hebat. Naoki mengatakan kalau Yuko masuk semi final di bagian tunggal wanita saat SMA.
Kotoko terkejut. Naoki melanjutkan kalau Yuko cukup pintar untuk masuk ke perguruan tinggi manapun yang ia inginkan. Universitas Tonan punya klub tenis yang hebat.
Kotoko masih melihat pertandingan itu dan bertanya kenapa Naoki tahu semua itu?
Naoki menjawab kalau Yuko meminta saran padanya saat memilih sekolah. Aku bertemu dengannya saat turnamen nasional kelas 2 SMA.


Kotoko makin terkejut. Ia membuka mulutnya lagi sambil melongo menatap Yuko. Kotoko berkata dalam hati kalau Irie-kun tidak tahu dirinya saat kelas 1 SMA. Aku hanya melihatnya dari jauh. Itu artinya hubungan Matsumoto-san dengan Irie lebih lama dariku.
Kotoko tampak sedih dengan kenyataan itu. Ia menghela nafas dan bergumam kalau ia merasa akan kalah.


Berikutnya giliran Naoki. ada Aura aneh diantara mereka berdua. Seolah mereka adalah musuh bebuyutan, HAHHAHA.
Dan pertandingan dimulai saat Irie satu-satunya orang yang bisa membuat Sudo tak berkutik, maksudnya, smash Naoki tak bisa di tangkap Sudo, karena Sudo hanya bisa melongo dengan kecepatan smash Naoki.
Semua anggota baru kagum pada Naoki. Termasuk Kotoko.
Sudo tak mau terima ia kalah dan minta bertanding sekali lagi, tapi ketua klub berkata kalau sudah cukup, karena ini hanya latihan saja.
Anggota baru mulai bergosip mengenai rumor kehebatan Naoki, tentu saja. Dan mereka melihat wajah Sudo yang marah karena kalah. Mereka merasa kasihan pada orang berikutnya. Kotoko mengangguk dengan hal itu.


Lalu Sudo memanggil orang selanjutnya yang tak lain adalah Kotoko. Kotoko menunjukkan wajah kagetnya. Kotoko sangat khawatir mengenai nasib-nya.


Kotoko berjalan dengan lambat dan membuat Sudo marah. Kotoko akhirnya berlari dan mengatakan pada Sudo kalau ia belum pernah bermain tenis sebelumnya. Tapi Sudo menyuruhnya diam. Kotoko hanya bisa pasrah memasang kuda-kuda.
Sudo mulai servisnya, bola melesat cepat ke arah Kotoko, secepat Kotoko berteriak, melepaskan raketnya dan mulai berlari. HAHHAHAHA. LOL.
Naoki melihat hal itu dan tertawa.


Kotoko lari keluar lapangan dan Sudo memarahinya, menyuruhnya kembali dan memegang raket. Kotoko bingung apa yang harus ia lakukan, pada akhirnya ia tak punya pilihan lain selain masuk kembali ke lapangan.
Kotoko bersiap lagi menerima bola dari Sudo. Kali ini bola melayang ke arahnya dan Kotoko tidak lari dan juga tidak menghindar. Alhasil bola tenis itu mendarat di hidungnya. Kotoko terjatuh dan pingsan. Wkkwkwkwwk.
Naoki melihat itu dan tertawa lagi, sementara Yuko terlihat tidak menyukai Kotoko.


Di rumah keluarga Irie, ibu sedang merawat luka di hidung Kotoko. Yuuki mengomentari Kotoko yang tidak keren sama sekali.
Ibu meminta Kotoko untuk tidak latihan besok pagi. Kotoko mengatakan kalau anggota baru tak boleh bolos saat latihan. Kotoko meyakinkan ibu kalau ia tak apa-apa, ia akan terbiasa nantinya.


Ayah yang membaca koran di ruang tamu mendengarkan hal itu dan tampak berfikir lagi. Ia menghela nafas.


Ayah Kotoko di restoran miliknya sedang menata makanan. Ia terlihat memikirkan sesuatu saat Kin Chan datang. Ayah menanyakan apa Kin Chan bekerja di Universitas dan bertanya bagaimana Kotoko di sekolah.
Kin Chan mengatakan kalau Kotoko tak beda jauh dengan saat SMA, sikapnya.
Ayah kemudian bertanya mengenai pacar Kotoko. Kin Chan tertawa dan mengatakan kalau ia memastikan tak ada laki-laki yang mendekati Kotoko.
Ayah kemudian bertanya, bagaimana dengan Naoki?
Kin Chan tertawa dan minta Ayah Kotoko jangan khawatir. Ia akan menjaga Kotoko dari laki-laki jahat itu. Karena kelas mereka ada di gedung yang berbeda, jarak antara mereka semakin besar dari pada saat SMA.
Kin Chan merasakan ada keadilan pada dirinya dan tertawa. Kemudian ayah meminta Kin Chan menyampaikan pesannya.
Hm... Apa ya?


Kotoko, Satomi dan Jinko ada di kantin. Satomi khawatir melihat wajah Kotoko. Jinko mengatakan kalau klub tenis Tonan sangat intens. Karena terlalu keras, banyak anggota yang keluar. Setiap tahun hanya sedikit yang bisa bertahan sampai akhir.
Satomi terkejut mendengarnya dan bertanya pada Kotoko, apa yakin kau bisa lanjut?
Kotoko mengatakan dengan yakin kalau ia akan melakukan apapun demi bisa dekat dengan Naoki. Ganbatte!
Tiba-tiba Kin Chan datang dan menyuruh kotoko keluar saja dari klub itu. Kin Chan membawakan kue bentuk Love bertuliskan Kotoko Love.


Kin Chan menyuruh Jinko minggir agar ia bisa duduk di samping Kotoko. Kotoko tersenyum melihat mereka berdua dan juga cake buatan Kin Chan.
Kin Chan mengatakan Kalau Kotoko harus berhenti bermain tenis. Tak ada gunanya melukai wajahmu yang cantik dan tetap bermain.
Sementara Jinko dan Satomi mulai makan cake itu yang ternyata adalah Ice Cream.
Kotoko mengatakan kalau ia ingin melakukan yang terbaik karenaia sudah mulai. Dan ayahnya yang mengajarinya tidak boleh menyerah di tengah jalan. Kin Chan terharu dan mulai menangis, betapa berdedikasi-nya Kotoko.
Kemudian Kin Chan ingat kalau ayah Kotoko titip pesan padanya. Ayah ingin Kotoko datang ke restoran nanti malam.
Kotoko bingung dan bertanya kenapa?
Kin Chan mengatakan ia tak tahu alasannya. Tapi Ayah bilang kalau dia ingin membicarakan sesuatu dengan Kotoko.
Kotoko mengerti dan mereka mulai makan. Kin Chan protes karena Jinko dan satomi terlalu banyak makan, apalagi mereka makan bagian tulisan 'Love'-nya. HAHHAHAHA.


Klub tenis sedang latihan, jongkok berdiri dan Sudo yang mengawasi mereka. Sudo memberi kata motivasi pada anggota tenis dan bahkan tak membiarkan istirahat. Ia menyuruh mereka Sit-up 100 kali lagi.
Kotoko ada di antara anggota baru dan berkata dalam hati kalau ternyata ini adalah klub tenis, tapi yang mereka lakukan hanyalah latihan otot saja. TApi yang membuatnya lebih kecewa adalah karean Naoki dan Yuko tak ada disana.
Kotoko masih berfikir apa yang sebenarnya terjadi dan mendapati sebuah bola mengenai kepalanya.


Si pelempar bola, Yuko meminta maaf pada Kotoko dan meminta Kotoko melemparkan bola itu padanya. Kotoko berusaha berdiri dan mengambil bola itu. Ia bertanya kenapa Yuko latihan di lapangan sementara ia juga anggota baru.
Yuko bertanya, apa Kotoko tak tahu? Penampilan adalah yang terpenting di klub tenis Tonan. Jadi, kalau kau melewati tes kemarin, maka anggota baru bisa latihan di lapangan.
Kotoko baru tahu dan matanya mulai mencari-cari Naoki.
Yuko mengatakan kalau Naoki punya hak lebih. Dia masuk klub dengan dua kondisi, dia bisa main hanya saat dia ingin main, dan saat ada turnamen.
Kotoko terkejut, Tak mungkin. Itu artinya dia tak datang latihan?
Kemudian Kotoko makin shock berfikir, Lalu mengapa aku masuk klub tenis ini?


Kemudian Yuko bertanya, aku dengar kau tinggal di rumahnya. Tapi kau tak tahu apa-apa tentangnya.
Kotoko tersinggung.
Yuko melanjutkan, aku pikir itu artinya hubunganmu dengannya hanya di level itu.
Kotoko kesal dan memainkan mulutnya lagi. Yuko meninggalkan Kotoko yang masih shock sambil memegang bola. Dan lagi Sudo memanggil Kotoko dan akan menghukumnya lagi.


Kotoko masuk ke restoran ayahnya dengan gaya berjalan yang aneh. Kin Chan melihatnya dan menyapa. Ayah bertanya ada apa dengan Kotoko.
Kotoko tertawa dan berkata kalau ia sedikit nyeri otot. Kemudian ia bertanya apa yang ayahnya ingin bicarakan.
Ayah lalu mengajak Kotoko ke ruang pribadi. Kotoko mengikuti ayahnya dengan berjalan sangat aneh sambil memegangi pinggangnya, HAHHAHAHA, encok dia.


Kotoko dan ayahnya dalam satu ruangan. Kotoko sedang makan saat itu dan memuji masakan ayahnya enak.
Ayah mengatakan kalau Kotoko tak pernah bagus dalam bermain olahraga bola. Ia juga tahu KOtoko tidak tertarik bermain tenis. Apa kau melakukannya demi Naoki?
Kotoko tertawa dan bertanya kenapa ayahnya menanyakan ini tiba-tiba.
Ayah kemudian mulai bicara serius, Dengar, Kotoko. Sudah hampir setahun kita pindah ke rumah keluarga Irie. Aku sudah banyak memikirkan tentang ini. Aku pikir kita tidak boleh bergantung pada kebaikan hati mereka terlalu lama. Aku tahu Iri-chan dan Nyonya Irie memperlakukanmu baik. Sejujurnya denganmu, aku berharap kamu dan Naoki bersama di masa depan.


Kotoko menatap ayahnya. Ayah melanjutkan, Tapi aku sudah melihat kalian berdua sejak lama dan Naoki terlihat tidak ada ketertarikan padamu. Aku pikir rencana ini tidak berjalan dengan baik.
Kotoko terlihat sedih. Ayah tahu kalau Kotoko juga sedih, tapi ia tetap mengutarakan keinginannya, Ayo kembali ke kehidupan kita yang sebenarnya. Hanya kita berdua. Bagaimana, Kotoko?
Kotoko menatap ayahnya dengan wajah sedih, tapi ia mengerti maksud ayahnya.


Kotoko berjalan di jalanan malam itu. Ia teringat apa yang dikatakan ayahnya, Tentu saja aku ingin menghargai perasaanmu juga. Tapi aku menemukan tempat bagus dekat sini. Aku ingin kamu mempertimbangkan perasaanku juga. Aku... benci melihatmu tersakiti.
Kotoko menghentikan langkahnya. Ia berfikir jika ia pindah dari sumah Irie sekarang, Tak akan ada yang tersisa untuk menghubungkan Irie dan aku.


Kotoko menatap langit dengan sedih dan melihat bintang jatuh.
Tiba-tiba ia di kagetkan dengan suara Naoki yang bertanya apa yang di tatap oleh Kotoko.
Kotoko terkejut melihat Naoki disana. Ia bertanya apa Naoki dalam perjalan pulang? Kau mau kemana?
Naoki terus berjalan dan mengatakan ia tak perlu memberitahu Kotoko kemana dia akan pergi. Naoki kemudian bertanya bagaimana dengan Kotoko? Ini sudah larut malam.
Kotoko mengatakan ia pergi ke restoran ayahnya.
Naoki mengerti dan bertanya, apa kau pergi ke sana untuk menemui laki-laki itu?
Kotoko heran, laki-laki itu?
Naoki mengatakan bukan apa-apa.
Mereka berdua terus berjalan dan Kotoko berkata kalau ayahnya menemukan tempat yang bagus untuk tinggal.


Naoki terkejut dan menghentikan langkahnya. Ia menatap Kotoko dan bertanya, apa?
Kotoko sedih dan mencoba tetap tersenyum, Rumah baru kami. Dia bilang dia belum menandatangani sewanya.
Naoki menatap Kotoko dan memperlihatkan ekspresi kecewa dan mengalihkan pandangannya.
Kotoko mengatakan kalau sudah setahun sejak mereka mulai tinggal di rumah keluarga Irie. Karena itu ayahnya memikirkan tentang ini.


Naoki tanpa memandang Kotoko bertanya, Jadi kau akan pindah?
Kotoko perlahan berhenti tersenyum, Jika itu terjadi, apa kalian akan merindukan kami?
Naoki melihat ke arah Kotoko. Kemudian mengalihkan pandangannya.
Kotoko menatap Naoki dan memanggil namanya.
Naoki akhirnya bicara dengan dingin, akhirnya aku bisa kembali ke kehidupan yang seharusnya.


Naoki berjalan meninggalkan Kotoko yang shock dengan kata-kata itu. Kotoko masih berdiri dan menunduk sedih.
"Aku tak mengerti....Aku tidak mengerti."


Kotoko menatap kepergian Naoki dengan wajah sedih.
"Apa yang kamu rasakan, Irie-kun. Apa yang harus aku lakukan?"


-END-

Komentar :

Akh!!!
Akhirnya ni sinopsis selesai juga. Setelah perjuangan keras hari minggu ini, maklum, saia lagi ga enak badan. Tapi saking penasarannya aku tetap membuat sinopsis ini selesai. Aku senang karena tim Itakiss di idws update banged soal dorama yang satu ini. Link dan sub-nya cepet banged muncul. Aih, ga nyesel deh memilih dorama ini jadi proyek.


Baiklah, setelah 2 minggu vakum nonton itakiss, epsiode 6 tidak mengecewakan. Kotoko mengikuti Naoki masuk ke klub tenis. Yang aku suka malah seragam tenis-nya Kotoko, kawaiii~ HAHAHHAAH.
Sayangnya kemampuan tenis Kotoko = 0
Dan sepertinya niat awalnya untuk dekat dengan Naoki karena ada di klub yang sama juga tak membuahkan hasil, karena Naoki adalah anggota bebas, hahahaha.


BTW makin lama aku makin suka sama Kin Chan. Well, kita tahu dia nggak akan jadian dengan Kotoko, karena mereka cuma berteman. Tapi kemunculannya selalu membuat Naoki cemburu, dan aku suka itu, hehehheh.
Padahal Kin Chan dan Kotoko kan sahabatan ya?
Aku suka persahabatan mereka. Ada gunanya juga dia bekerja di kantin Universitas. Kayaknya di Playful Kiss juga begitu deh. Tapi sosok Kin Chan disini lebih terasa.


Kekhawatiran ayah terhadap puterinya cukup menyentuh. Tentu saja, melihat puterinya satu rumah dengan pria yang menolak anaknya, apalagi si pria ga peduli sama anaknya. Perasaan ayah pasti serba salah.
Tapi aku cukup kaget lho pas ayah bilang kalau dia juga berharap Naoki bisa bersama Kotoko, artinya sejak awal dia setuju donk, tapi kok ga diliatin ya.


Bagaimana menurut kalian tentang Yuko Matsumoto?
Ternyata setelah nonton episode ini, auranya cukup terasa lho. Cantik.
Dia belum mulai tuh mengganggu Kotoko, kayaknya di episode 7 udah kelihatan nih belangnya si cewek. Di PK dulu Yuko jadian sama Sudo kan?
Dan kalau aku ga salah ingat di itakiss 96, yang jadi saingan Kotoko, si Reiko apa ya, kayaknya ibu Naoki juga baik sama dia. Dan lagi sepertinya mantannya Naoki. Tapi disini beda, syukurlah, mirip sama ver. Korea. Tapi kapan Naoki memutuskan pindah jurusan ya? HAHAHHHAA, lupa saia!



Aku suka melihat ekspresi Naoki di episode ini. Masih cool, tapi kelihatan banged dia-nya cemburu sama kedekatan Kin Chan dan Kotoko. HAHHAAHHAH. Apalagi pas di restoran ayahnya Kotoko. Tapi sering-sering deh Kotoko sama Kin Chan biar kelihatan lagi ekspresi cemburu cool-nya Naoki. wkwkkwkwkkw.
Jelas-jelas Naoki merasa terhibur dengan kelucuan Kotoko, buktinya dia bisa senyum dan ketawa tuh pas godain Kotoko. Biasanya kan tetap dingin dia. Tapi pas adegan terakhir itu, apa karena Naoki marah ya? Jadi ga tau musti ngomong apa, eh, malah nyakitin hati KOtoko deh.


Preview next episode, si Yuko udah mulai nih ngeganggu Kotoko, aih. Kesel deh. Dan Kotoko mengatakan ia akan menyerah terhadap Naoki, membuat Jinko dan Satomi kaget. Kotoko dan ayahnya juga bakalan pindah rumah, sedih deh liat Kotoko nangis.
Tapi adegan yang lucu tentu pertandingan tenis ganda campuran,. wkwkkwkwkwkw, Naoki satu tim sama Kotoko :')



Rasanya enggak seru kalau enggak mengabadikan ekspresi Kotoko di episode ini, HAHHAHA. Miki Honoka Keren!!!

Repost Clover Blossoms by Admin Hazuki Airin

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Itazura Na Kiss Love In Tokyo Season 2 - Hataraku Maou-sama! - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -